BAB II GAMBARAN UMUM. dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Rembang di sebelah timur,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN PATI DAN BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN PATI

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

Menimbang. : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BADAN PUSAT STATISTIK Kabupaten Pati

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 68

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

GAMBARAN WILAYAH PEGUNUNGAN KENDENG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. untuk meningkatkan kemandirian lokal dalam rangka membangun daya saing

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG POLA ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BREBES

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 88 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

Sekretariat Daerah Bappeda A. LEGALISASI RAPERDA RTRW B. PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG. program :

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 6 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 92 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KOTA DUMAI

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 94 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Perda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 55 Tahun : 2016

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 559 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR : 30,z TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.E TAHUN 2008

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 30.N Tahuii 2008

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja Kota Bandar Lampung

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 76 Tahun : 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

Transkripsi:

1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1.Deskripsi Kabupaten Pati Kabupaten Pati adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, berdiri tanggal 6 Agustus 1323. Ibukotanya adalah Pati. Kabupaten Pati berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Kabupaten Rembang di sebelah timur, Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan di sebelah selatan, serta Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara di sebelah barat. Hal tersebut dapat dilihat dari gambar 2.1 di bawah ini: Gambar 2.1 Peta Kabupaten Pati Tahun 2017 (Sumber: bappeda.patikab.go.id)

2 2.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Pati Kabupaten Pati merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, terletak pada 110 50' sampai 111 15' Bujur Timur dan 6 25' sampai 7 00' Lintang Selatan. Adapun batas-batasnya antara lain: Sebelah Utara : Laut Jawa dan Kabupaten Jepara Sebelah Timur : Kabupaten Rembang dan Laut Jawa Sebelah Selatan : Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora Sebelah Barat : Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara Secara administratif Kabupaten Pati memiliki 21 kecamatan, 401 desa, 5 kelurahan, serta memiliki luas wilayah meliputi 150.368 Ha. Wilayah kecamatan yang terluas berada di Kecamatan Sukolilo terletak di Pati Selatan dan sebagian besar tanah di wilayahnya adalah tanah kapur. Nama dan luas wilayah untuk masing-masing kecamatan terlihat pada tabel 2.1.

3 Tabel 2.1 Nama dan Luas Wilayah Kecamatan di Kabupaten Pati No Kecamatan Luas Wilayah (Ha) 1. Sukolilo 15.874 2. Kayen 9.603 3. Tambakromo 7.247 4. Winong 9.994 5. Pucakwangi 12.283 6. Jaken 6.852 7. Batangan 5.066 8. Juwana 5.593 9. Jakenan 5.304 10 Pati 4.249 11. Gabus 5.551 12. Margorejo 6.181 13. Gembong 6.730 14. Tlogowungu 9.446 15. Wedarijaksa 4.085 16. Trangkil 4.284 17. Margoyoso 5.997 18. Gunungwungkal 6.180 19. Cluwak 6.931 20. Tayu 4.759 21. Dukuhseti 8.159 Jumlah 150.368 Sumber: BPS Kab.Pati

4 Berdasarkan tabel 2.1 dapat dilihat bahwa wilayah kecamatan terluas di Kabupaten Pati tahun 2016 terletak di Kecamatan Sukolilo dengan luas wilayah 15.874 ha dan wilayah kecamatan terkecil di Kabupaten Pati tahun 2016 terletak di Kecamatan Wedarijaksa dengan luas wilayah 4.085 ha. 2.1.2. Kondisi Demografi Kabupaten Pati Jumlah penduduk Kabupaten Pati sampai dengan akhir tahun 2016 tercatat sebanyak 1.279.950 jiwa dengan perincian laki-laki 639.083 jiwa dan perempuan 640.867 jiwa dengan peningkatan jumlah penduduk sebesar 0,01 % dari tahun 2015. Penambahan ini berdasarkan kondisi dinamis masyarakat Kabupaten Pati dilihat dari angka kelahiran, kematian, datang dan pindah penduduk yang terjadi di Kabupaten Pati. Adapun jumlah penduduk menurut kecamatan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini:

5 Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2016 No Nama Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. Sukolilo 42.163 41.236 83.399 2. Kayen 36.484 36.211 72.695 3. Tambakromo 26.584 26.424 53.008 4. Winong 30.456 31.241 61.697 5. Pucakwangi 22.681 22.352 45.033 6. Jaken 22.458 23.216 45.674 7. Batangan 22.007 21.872 43.879 8. Juwana 46.805 46.881 93.686 9. Jakenan 22.978 24.054 47.032 10. Pati 53.366 54.902 108.268 11. Gabus 30.011 30.652 60.633 12. Margorejo 29.587 30.231 59.819 13. Gembong 23.123 22.919 46.042 14. Tlogowungu 25.843 25.501 51.344 15. Wedarijaksa 31.030 30.780 61.810 16. Margoyoso 36.691 35.975 72.666 17. Gunungwungkal 18.949 18.892 37.841 18. Cluwak 23.188 23.285 46.473 19. Tayu 34.700 34.688 69.368 20. Dukuhseti 29.355 28. 818 58.173 21. Trangkil 30.624 30.756 61.380 Jumlah 639.083 640.867 1.279.950 Sumber : Database kependudukan Disdukcapil Kab.Pati per Akhir Desember Tahun 2016 Berdasarkan tabel 2.2 di atas, jumlah penduduk terbesar di Kabupaten Pati tahun 2016 terdapat di Kecamatan Pati yaitu sejumlah 108.268

6 jiwa dan jumlah penduduk terkecil di Kabupaten Pati tahun 2016 terdapat di Kecamatan Gunungwungkal yaitu sejumlah 37.841 jiwa. 2.2.Deskripsi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati Dinas Tenaga Kerja Tipe B Kabupaten Pati menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan urusan pemerintahan bidang transmigrasi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati beralamat di Jalan Panglima Sudirman Nomor 70, Telepon (0295) 381471, Kode pos 59114, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. 2.2.1. Dasar Hukum Dasar hukum pelaksanaan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja: 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah- Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Provinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

7 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahhun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 12 Tahun 2016 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Pati (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 98); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor 13 Tahun 2016 tentang Pembentukandan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Pati Tahun 2016 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pati Nomor 99).

8 2.2.2. Struktur Organisasi Organisasi dirumuskan sebagai pembagian pekerjaan di antara orang-orang yang usahanya dikoordinasikan untuk mencapai sasaran-sasaran khusus. Sebagai dinamika dari pembagian kerja maka organisasi merupakan proses dariadanya kegiatan berbagai orang sesuai dengan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing yang bekerja bersama-sama untuk mencapai atau mewujudkan tujuan tertentu yang telah disepakati bersama. Organisasi sebagai proses dilandasi oleh suatu ketaatan bahwa pembagian pekerjaan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mampu merangsang kerelaan bekerja sama. Di dalam proses organisasi mengalami pertumbuhan, perbaikan atau penyempurnaan agar dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan anggotanya dan kebutuhan masyarakat sekelilingnya. Organisasi sejalan dengan tujuan yang hendak dicapai akan bergerak dinamis. Bentuk-bentuk organisasi berdasarkan pola hubungan kerja serta alur wewenang dan tanggung jawabnya dibagi menjadi 3 macam antara lain yaitu: a. Organisasi Lini Di dalam organisasi terdapat hubungan wewenang yang vertikal yaitu hubungan-hubungan wewenang yang mengalir dari atas ke bawah, atau atasan mendelegasikan wewenang kepada bawahan, sehingga selanjutnya membentuk garis lini dari tingkatan paling bawah dalam struktur organisasi. Garis wewenang yang terbentuk itu dinamai wewenang lini. Garis wewenang itu tidak terputus-putus dan bertingkat-tingkat merupakan

9 susunan jenjang atau hierarkhi yang terdapat dalam semua macam organisasi. Gambar 2.2 Organisasi Lini 1 6 5 2 3 4 7 10 8 9 Keterangan Gambar 2.2: 1 = Direktur 7 = Kepala Seksi Penjualan 2 = Manajer Pemasaran 8 = Petugas Penjualan Wilayah II 3 = Manajer Pabrik 9 = Petugas Penjualan Wilayah III 4 = Manajer Keuangan 10 = Petugas Penjualan Wilayah I 5 = Manajer Personalia 6 = Manajer Perbekalan Sumber: Hariani, Dyah.2013.Buku Ajar Azas-Azas Manajemen. Semarang: UPT UNDIP Press.

10 b. Organisasi Staf Istilah staf mempunyai arti yaitu sebuah tongkat yang dipegang dengan tangan sebagai pendukung/penyangga badan, memberikan bantuan untuk keseimbangan pada seseorang. Wewenang staf timbul karena adanya pendelegasian wewenang ke samping atau ke bawah. Penerima wewenang staf disebut pejabat staf atau staf officer, yang mempunyai beban kerja atas unit organisasi staf yang dijabatnya. Gambar 2.3 Organisasi Staff Pimpinan Pusat Staff Pemimpin Daerah Pemimpin Daerah Pemimpin Daerah PD PD PD PD Gambar 2.3 menjelaskan organisasi staf yaitu pendelegasian wewenang ke samping atau ke bawah. Penerima wewenang staf disebut pejabat staf, yang mempunyai beban kerja atas unit organisasi staf yang dijabatnya. Sumber: Hariani, Dyah.2013.Buku Ajar Azas-Azas Manajemen. Semarang: UPT UNDIP Press.

11 c. Organisasi Staf dan Lini Bilamana terdapat wewenang lini dan staf yang berada di dalam suatu organisasi, maka organisasi tersebut dinamakan organisasi lini dan staf. Dengan demikian untuk jalur ini terbentang hubungan wewenang langsung dari atas ke bawah. Di samping itu ada jalur staf yang sifatnya khusus (spesialisasi). Organisasi lini dan staf amat umum digunakan baik di dalam perusahaan maupun di dalam pemerintahan. Gambar 2.4 Organisasi Lini Dan Staf Dalam Sebuah Perusahaan X Direktur Sekretariat Staf Manajer Manajer Manajer Manajer Kasub. Sumber: Hariani, Dyah.2013.Buku Ajar Azas-Azas Manajemen. Semarang: UPT UNDIP Press.

12 Berdasarkan Peraturan Bupati Pati Nomor 60 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja di Kabupaten Pati, susunan organisasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub bagian Program dan Keuangan; 2. Sub bagian Umum dan Kepegawaian; c. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja, terdiri dari : 1. Seksi Kelembagaan Pelatihan Kerja Swasta; 2. Seksi Produktivitas Tenaga Kerja; d. Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja, terdiri dari : 1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 2. Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja; e. Bidang Hubungan Industrial, terdiri dari : 1. Seksi Persyaratan Kerja dan PerselisihanHubungan Industrial; 2. Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial; f. Kelompok Jabatan Fungsional; g.unit Pelaksana Teknis Dinas. Adapun Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati dapat digambarkan sebagai berikut:

13 Gambar 2.5 Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati Tahun 2017 Kepala Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat Subbagian Program dan Keuangan Subbagian Umum dan Kepegawaian Bid.Pelatihan & Produktivitas Tenaga Kerja Bid.Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja Bidang Hubungan Industrial Seksi Kelembagaan Pelatihan Kerja Swasta Seksi Produktivitas Tenaga Kerja SeksiPenempatan Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Seksi Pengembangan Dan Perluasan Kesempatan Kerja Seksi Persyaratan Kerja Dan Perselisihan Hubungan Industrial Seksi Kelembagaan Hubungan Industrial UPTD Sumber :Lampiran Peraturan Bupati Pati Nomor 60 Tahun 2016 TentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Tahun 2017.

14 Berdasarkan Gambar 2.5 Tentang Bagan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati Tahun 2017, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati memiliki bentuk organisasi lini dan staf kerena terdapat wewenang lini dan staf yang berada di dalam organisasi tersebut. Dengan demikian untuk jalur ini terbentang hubungan wewenang langsung dari atas ke bawah. Di samping itu ada jalur staf yang sifatnya khusus (spesialisasi). Struktur organisasi Dinas Tenaga Kerja Pati menurut gambar 2.5 sudah ramping. 2.2.3. Fungsi dan Tugas Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja di Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pati Bidang penempatan dan pengembangan tenaga kerja mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan, dan pengelolaan kegiatan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta kegiatan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja. Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja terdiri dari Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja. Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja dalam melaksanakan tugas mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan kegiatan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta kegiatan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja;

15 b. pengelolaan dan penyelenggaraan kegiatan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta kegiatan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas; c. pengkoordinasian dan pengendalian pelaksanaan kegiatan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta kegiatan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja mempunyai rincian tugas: a. merencanakan operasional program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana; b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja; c. memberi petunjuk, arahan, serta membagi tugas kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar tugas-tugas dapat diselesaikan dengan tepat, efektif, dan efisien; d. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; e. menyelenggarakan konsultasi dan koordinasi baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas;

16 f. merumuskan bahan kebijakan teknis Bidang Penempatan dan Pengembangan Tenaga Kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai bahan kajian pimpinan; g. mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Seksi Penempatan Tenaga Kerja dantransmigrasi serta kegiatan Seksi pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja berdasarkan data yang masuk dan pemantauan lapangan untuk mengetahui perkembangan serta permasalahan yang mungkin timbul; h. menyelenggarakan kegiatan Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan petunjuk teknis serta ketentuan yang ada guna peningkatan mutu kegiatan; i. menyelenggarakan kegiatan Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai dengan petunjuk teknis serta ketentuan yang ada guna peningkatan mutu kegiatan; j. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi; k. melaporkan pelaksanaan program dan kegiatan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta kegiatan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja baik secara lisan maupun tertulis kepada atasan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.

17 Tugas Seksi Penempatan Tenaga Kerja Seksi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai rincian tugas : a. merencanakan dan mengkonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Seksi Penempatan TenagaKerja dan Transmigrasi berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana; b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang- undangan yang terkait dengan Seksi Penempatan TenagaKerja dan Transmigrasi dan yang terkait dengan bidang tugasnya; c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar; d. meneliti dan menyelia pelaksanaan tugas bawahanberdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerjayang optimal; e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas; f. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi PenempatanTenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan peraturan perundang-undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan; g. mengembangkan Sumber Daya Manusia, menyusun kesiapan sarana dan prasarana, rencana pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk pemberian izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta;

18 h. melaksanakan penyiapan Sumber Daya Manusia, melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana, pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk pelaksanaan penyebarluasan informasi syarat dan mekanisme bekerja ke luar negeri kepada masyarakat; i. melaksanakan penyiapan Sumber Daya Manusia,menyusun kesiapan sarana dan prasarana, pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk penyebaran informasi syarat dan mekanisme bekerja ke luar negeri kepada masyarakat; j. melaksanakan penyiapan Sumber Daya Manusia, melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana, pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk pelaksanaan pelayanan kelengkapan dokumen ketenagakerjaan calon Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri; k. melaksanakan penyiapan Sumber Daya Manusia berdasarkan pedoman terkait pelayanan penandatanganan perjanjian kerja; l. melaksanakan penyiapan Sumber Daya Manusia, melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana, pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk pelaksanaan penyelesaian permasalahan Tenaga Kerja Indonesia Pra dan Purna Penempatan; m. melaksanakan pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk peningkatan kinerja lembaga penempatantenaga Kerja Indonesia; n. menyusun kebutuhan Sumber Daya Manusia, menyiapkan sarana dan prasarana, memantau dan mengevaluasi berdasarkan pedoman untuk pelayanan pemulangan dan kepulangan Tenaga Kerja Indonesia;

19 o. menyiapkan Sumber Daya Manusia, menyiapkan sarana dan prasarana, memantau dan mengevaluasi berdasarkan pedoman untuk Pemberdayaan Tenaga Kerja Indonesia purna; p. menyusun kesiapan Sumber Daya Manusia, menyiapkan sarana dan prasarana, memantau dan mengevaluasi berdasarkan pedoman untuk penerbitan perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing; q. membuat rencana kerja berdasarkan pedoman untuk perantaraan kerja dalam pelayanan kerja dan perluasan kesempatan kerja; r. melaksanakan penyiapan Sumber Daya Manusia, melaksanakan penyiapan sarana dan prasarana, pemantauan dan evaluasi berdasarkan pedoman untuk pelaksanaan Informasi Pasar Kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja; s. melaksanakan Transmigrasi berdasarkan pedoman untuk penyebarluasan transmigrasi; t. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier,pemberian penghargaan dan sanksi; u. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan SeksiPenempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil; v. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi PenempatanTenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas;

20 w. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis. Tugas Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerjamempunyai rincian tugas : a. merencanakan dan mengkonsep program dan rencana kerja serta rencana kegiatan di Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja berdasarkan program kerja tahun sebelumnya sebagai pedoman kerja agar pelaksanaan program kerja sesuai dengan rencana; b. mempelajari dan menelaah peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja dan yang terkait dengan bidang tugasnya; c. membagi tugas, memberi petunjuk, dan membimbing bawahannya dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan jabatan dan kompetensinya untuk pemerataan dan kelancaran pelaksanaan tugas secara benar; d. meneliti dan menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan arahan sebelumnya agar diperoleh hasil kerja yang optimal; e. melaksanakan konsultasi dan koordinasi baik vertikal maupun horizontal guna sinkronisasi dan kelancaran pelaksanaan tugas; f. menyusun bahan kebijakan teknis Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan dan petunjuk teknis sebagai bahan kajian pimpinan;

21 g. melaksanakan penyediaan Sumber Daya Manusia berdasarkan pedoman untuk jabatan pengantar kerja dan petugas antar kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat; h. melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana berdasarkan pedoman untuk pemberian Informasi Pasar Kerja, Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan dan Perantaraan Kerja, serta Perluasan Kesempatan Kerja kepada masyarakat; i. meneliti dan memverifikasi petunjuk operasional,berdasarkan pedoman untuk pembinaan, pengembangan,pemberdayaan dan fasilitasi pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela, Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional, dantenaga Kerja Muda Terdidik; j. melaksanakan pembinaan, pengembangan, pemberdayaan serta fasilitasi penganggur, setengah penganggur dan wirausaha mikro/kecil melalui Terapan Teknologi Tepat Guna berdasarkan pedoman untuk Perluasan Kesempatan Kerja; k. melaksanakan pemberdayaan penganggur, setengah penganggur dan masyarakat miskin berdasarkan pedoman melalui padat karya untuk mengembangkan tenaga kerja sektor informal; l. melaksanakan penciptaan lapangan kerja baru berdasarkan pedoman untuk penyebarluasan secara informal melalui pengembangan kewirausahaan; m. melaksanakan penilaian dan prestasi kerja bawahan berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karier, pemberian penghargaan dan sanksi;

22 n. mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja berdasarkan program kerja agar sesuai dengan target hasil; o. membuat laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja sesuai dengan hasil pelaksanaan kegiatan sebagai wujud akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan tugas; p. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan, baik lisan maupun tertulis.