Implementasi Peraturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGATURAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN UNTUK LAHAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN BADUNG

PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAH HUKUM POLRESTA DENPASAR

PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN IZIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH UNTUK PERUMAHAN DI KOTA DENPASAR

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEMBANGUNAN HOTEL PADA KAWASAN SEMPADAN JURANG DI KABUPATEN BADUNG

KEWENANGAN KEPALA DAERAH DALAM PENETAPAN IZIN PEMANFAATAN RUANG DI KABUPATEN BADUNG

SKRIPSI OLEH : I GUSTI NGURAH AGUNG DARMASUARA NIM

PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA (PPPK) DALAM FORMASI APARATUR SIPIL NEGARA (ASN) MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014

KONTRIBUSI PAJAK RESTORAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN BANGLI Oleh : I Dewa Gede Herman Yudiawan I Wayan Parsa Kadek Sarna

KEWENANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG DALAM MENGENDALIKAN PEMBANGUNAN VILLA

KATA PENGANTAR. atas rahmat dan karunia-nya maka penulisan skripsi dengan judul PENGENDALIAN PEREDARAN MINUMAN BERALKOHOL DI WILAYAHY HUKUM POLRESTA

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DI KOTA SINGARAJA

Oleh Ida Bagus Indra Dwi Putra Nengah Suharta Cokorde Dalem Dahana Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 5 TAHUN 2005 BERKAITAN DENGAN PEMINDAHAN KENDARAAN BERMOTOR

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM TEKNIS TERHADAP PEKERJA DISABILITAS FISIK PADA HOTEL THE WESTIN RESORT NUSA DUA BALI

Keywords: Bali, Reclamation, Conservation Areas, Bali Governor s Decree ABSTRAK

Oleh: Regil Julian Pandie I Ketut Sudiartha Kadek Sarna Bagian Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR OLEH :

TINDAKAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BADUNG DALAM MENEGAKKAN IZIN GANGGUAN (HO) UNTUK CLUB MALAM

PROBLEMATIKA YURIDIS PERJANJIAN SEWA MENYEWA GEDUNG MILIK PEMERINTAH ANTARA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DENGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Ni Nyoman Triari Puri I Ketut Markeling. Hukum Administrasi Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK

KEWENANGAN PENJABAT WALIKOTA MELAKUKAN MUTASI. Oleh Ida Bagus Dwi Ganda Sabo I Gusti Ngurah Wairocana Made Gde Subha Karma Resen

PENGATURAN KEARIFAN LOKAL DALAM PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KEPARIWISATAAN BUDAYA BALI

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG STANDARISASI PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TANPA BERDASARKAN PERATURAN DAERAH

Oleh : I Made Hengki Permadi Dewa Gde Rudy I Wayan Novy Purwanto. Program Kekhususan Hukum Perdata, Universitas Udayana

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA REGIONAL SARBAGITA

PERKEMBANGAN ASAS PARTISIPASI DALAM PERATURAN USAHA PENYEDIAAN SARANA WISATA TIRTA

PENGATURAN TATA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA INDUSTRI UNTUK MENCEGAH PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA DENPASAR

Kata Kunci: Kedudukan, Kewenangan, Pemerintah Kecamatan ABSTRACT

KETERTIBAN UMUM. Oleh I Gusti Agus Yuda Trisna Pramana I Ketut Sudiarta Kadek Sarna Bagian Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

AKIBAT HUKUM PELANGGARAN PRINSIP KEHATI-HATIAN DALAM PEMBERIAN KREDIT OLEH BANK ABSTRAK

KEWENANGAN PENGUJIAN BERKALA KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA DENPASAR

PENYELENGGARAAN RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN DI KOTA DENPASAR

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring majunya perkembangan jaman, seiring itu pula perkembangan terjadi di

PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MEMPEKERJAKAN TENAGA ASING (IMTA) DI PROVINSI BALI

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TERKAIT BANGUNAN DI RUANG TERBUKA HIJAU KOTA DENPASAR

PELAKSANAAN RETRIBUSI JASA USAHA PADA PENJUALAN PRODUK HASIL USAHA DAERAH PADA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI

EFEKTIVITAS PENANGGULANGAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KABUPATEN BADUNG

PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA MENURUT UNDANG-UNDANG NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA DI DESA BANTANG KECAMATAN KINTAMANI, KABUPATEN BANGLI

PELAKSANAAN JAMINAN SOSIAL KECELAKAAN KERJA BAGI PEKERJA PADA PT. TARU SAKTI UTAMA DI KUTA BADUNG

UPAYA PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MENGATASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH DI KOTA DENPASAR

STATUS KEWARGANEGARAAN INDONESIA BAGI PENDUKUNG ISIS (ISLAMIC STATE OF IRAQ AND SYRIA)

PELAKSANAAN PERJANJIAN WARALABA (FRANCHISE) KUCH2HOTAHU DI DENPASAR. Oleh Gusti Ayu Mirah Handayani I Made Sarjana I Made Dedy Priyanto

PENEGAKAN SANKSI LINGKUNGAN TERKAIT PENCEMARAN LINGKUNGAN OLEH LIMBAH USAHA KACANG KACE DI DESA NYANGLAN KABUPATEN KLUNGKUNG

I Ketut Partha Cahyadi I Made Arya Utama Kadek Sarna. Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana. Abstract

KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN PEMERINTAH KECAMATAN DI KOTA DENPASAR MENURUT UNDANG UNDANG NO.32 TAHUN 2004 DAN PERDA NO.9 TAHUN 2008

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH

PENGATURAN PENYUSUNAN DATABASE PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN PADA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

PERANAN BUPATI BADUNG SEBAGAI PENGAWAS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

UPAYA HUKUM PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG DALAM MEMPERTAHANKAN TANAH PERTANIAN DI DAERAH BADUNG

UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN HIDUP YANG DIAKIBATKAN OLEH SAMPAH DITINJAU DARI PERDA DENPASAR NOMOR 3 TAHUN 2015

TINDAKAN HUKUM PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM MELINDUNGI KEBERADAAN AIR TANAH DI KOTA DENPASAR

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KAWASAN JALUR HIJAU

Keywords: Position, Authority, Governor, Local Government Administration

KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GIANYAR DALAM PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA ALAM AIR TERJUN TEGENUNGAN

KEWENANGAN PENGELOLAAN WISATA BAHARI OLEH PEMERINTAH DESA DI KABUPATEN BADUNG (SUATU STUDI PENGELOLAAN WISATA BAHARI DI DESA PECATU)

Oleh: I Putu Yoko Sunarmayasa ** I Nyoman Suyatna *** Ni Gusti Ayu Dyah Satyawati ****

SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH SEBAGAI BENTUK TRANSPARANSI PEMERINTAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

PENEGAKAN HUKUM PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA DENPASAR

PERAN KEPALA DAERAH DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH

Oleh Putu Gede Kharisma Winanda Putra I Gusti Ngurah Parwata Program Kekhususan Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGATURAN KEWENANGAN DESA DALAM PENGELOLAAN PARIWISATA

PELAKSANAN PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL KEMASYARAKATAN DI PROVINSI BALI

MEKANISME PEMERIKSAAN LAPORAN KEUANGAN PUSAT DAN KEUANGAN DAERAH YANG DILAKUKAN OLEH BADAN PEMERIKSA KEUANGAN (BPK) ABSTRACT

PENDAFTARAN PERALIHAN HAK MILIK ATAS TANAH KARENA JUAL BELI DI KABUPTEN BANGLI (STUDY KASUS DI BPN KABUPATEN BANGLI)

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN YANG TIDAK MENGETAHUI TELAH MEMBELI BAJU BEKAS

Oleh : Ari Agung Satrianingsih I Gusti Ayu Puspawati Dewa Gde Rudy Program Kekhususan Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana.

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA NOMOR PM.90/HK

oleh Gst Ayu Siska Anastasia Widawati Dewa Gde Rudy A.A Ketut Sukranatha Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU SATU PINTU DI BIDANG PENANAMAN MODAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI DI KOTA SURAKARTA

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENYELUNDUPAN PENYU DI WILAYAH HUKUM PENGADILAN NEGERI DENPASAR

SKRIPSI PENEGAKKAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 26 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK WISATAWAN BERKAITAN DENGAN KENYAMANAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA PENELOKAN KINTAMANI BANGLI

SURAT IZIN MENGEMUDI SEMENTARA BAGI WISATAWAN ASING YANG BERKENDARA DI BALI

PENGATURAN MENGENAI PENGENDALIAN, PEREDARAN, DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL GOLONGAN A DI KOTA DENPASAR

Keywords : Hukum Acara, Pelaksanaan Putusan, Upaya Paksa.

Oleh : Made Surya Diatmika I Nyoman Suyatna Kadek Sarna Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana

PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN APABILA TIDAK HANYA SATU KONSUMEN YANG MERASA TELAH DIRUGIKAN OLEH PRODUK YANG SAMA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA TRANSPORTASI ONLINE UBER DAN GRAB DI INDONESIA

h. 17. h.1. 4 Ibid, h C.S.T Kansil dan Christine S.T., 2008, Hukum Tata Negara Republik Indonesia (Pengertian

PENERAPAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NO. 7 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KABUPATEN KLUNGKUNG

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KONSUMEN DALAM MELAKUKAN TRANSAKSI ONLINE

PENERAPAN PASAL 3 AYAT (4) PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 98 TAHUN 2014 DALAM PENERBITAN IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KOTA DENPASAR

Keywords: Surveillance,Visa visit, Abuse, Overstayed ABSTRAK

PELAKSANAAN PENGAWASAN TERHADAP HIGIENE SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN PADA RESTORAN HOTEL DI KABUPATEN BADUNG

KEWENANGAN PEMERINTAH KOTA DENPASAR DALAM PEMBERIAN IZIN USAHA LAUNDRY

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENATAAN KEBERADAAN PASAR TRADISIONAL DI KABUPATEN KLATEN TESIS

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PENGAWASAN TERHADAP BIRO PERJALANAN WISATA ONLINE YANG TIDAK MEMILIKI IZIN DI PROVINSI BALI

PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DENPASAR TERHADAP PENJABARAN PERATURAN KEPALA DAERAH TENTANG APBD

PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH PEMERINTAH DAERAH (SUATU STUDI DI PROVINSI BALI)

I KETUT PARTHA CAHYADI NIM

PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IJIN BANGUN-BANGUNAN DI KOTA DENPASAR

Poerwadarminta W.J.S, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, h.741.

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PERATURAN DAERAH KOTA DENPASAR NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG IZIN BANGUN-BANGUNAN

UPAYA KANTOR WILAYAH KEMENTRIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA BALI DALAM MENCEGAH PELANGGARAN HAK CIPTA

Transkripsi:

Implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah OLEH: I Wayan Yoga Surastika * I Gusti Ngurah Wairocana * I Ketut Sudiarta * Program Kekhususan Hukum Pemerintahan Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRAK Pemerintah Kabupaten Badung untuk mengatur penataan ruang menerbitkan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013-2033. Untuk implementasi peraturan daerah tersebut Bupati Badung menerbitkan beberapa peraturan dan keputusan sebagai implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013. Adapun permasalahan yang akan dibahas yaitu, jenis peraturan dan keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Badung untuk implementasi Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan faktor pendukung dan penghambat dalam penerbitan peraturan dan keputusan Bupati Badung terkait implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi dari Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, yang menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan pendekatan perundang-undangan serta pendekatan analitis. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada 8 (delapan) peraturan Bupati dan 1 (satu) keputusan Bupati dalam implementasi Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung. Selain itu faktor pendukung dalam implementasi peraturan daerah 1

ini adalah hukum itu sendiri menurut Soerjono Soekanto dan menurut Friedman terdapat faktor dari unsur substansi hukum. Sedangkan faktor penghambatnya adalah, faktor sarana dan fasilitas yang kurang baik, yang dalam hal ini menurut Soerjono Soekanto. Dan jika dilihat dari Teori Sistem Hukum Friedman faktor penghambatnya adalah faktor struktur hukum. Kata Kunci: Tata Ruang, Implementasi, Kabupaten Badung. ABSTRAK Badung Regency Government to arrange spatial arrangement to issue Local Regulation of Badung Regency Number 26 Year 2013 About Spatial Plan of Badung Regency Year 2013-2033. For the implementation of the local regulation, the Badung Regent issued several regulations and decrees as the implementation of Badung Regency Regulation No. 26 of 2013. The issues to be discussed are the types of regulations and decisions issued by the Regent of Badung for the implementation of District Regulation Badung No. 26 of 2013 on Spatial Planning and Supporting and inhibiting factors in the issuance of regulations and decisions Regent of Badung related to the implementation of Regional Regulation Badung Regency Number 26 of 2013 on Spatial Planning. The purpose of this research is to know the implementation of Badung District Regulation No. 26 of 2013 on Spatial Planning, which uses empirical law research method with statutory approach and analytical approach. This research can be concluded that there are 8 (eight) regulation of Bupati and 1 (one) decision of Regent in implementation of Badung Regency Regulation Number 26 Year 2013 About Spatial Planning of Badung Regency. In addition, the supporting factor in the implementation of this regional regulation is the law itself according to Soerjono Soekanto and according to Friedman there are factors of the element of legal substance. While the inhibiting factor is, the factor of facilities and facilities are not good, which in this case according Soerjono Soekanto. And when viewed from Friedman's Legal System Theory, the inhibiting factor is the legal structure factor. Keywords: Spatial, Implementation, Badung Regency. 2

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pemerintahan daerah pada prinsipnya harus menyesuaikan diri dengan sistem pemerintahan pusat yang sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. 1 Akan tetapi pemerintahan daerah memiliki kewenangan istimewa yang dimana dalam menjalankan pemerintahannya, pemerintah daerah berwenang untuk mengeluarkan dan menggunakan hukum untuk mengatur masyarakatnya sendiri, serta bisa mengatur urusan pemerintahan atas insiatif atau kebijakan sendiri sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. 2 Dengan kewenangannya tersebut, maka pemerintah daerah berwenang untuk membuat peraturan daerah untuk mengatur daerahnya sendiri yang harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia. Kewenangan istimewa ini memberikan suatu keringanan untuk pemerintah daerah mengeluarkan suatu peraturan guna meneyelesaikan suatu permasalahan yang ada di daerahnya. Melihat salah satu daerah di Provinsi Bali yaitu Kabupaten Badung merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi maka permasalahan pembangunan yang ada disana begitu sembrawut, untuk itu perlu suatu pengaturan untuk mengatur masalah tata ruang supaya bisa menyelesaikan masalah kesembrawutan penataan ruang tersebut. Oleh sebab itu Pemerintah Daerah Kabupaten Badung dengan kewenangannya mengeluarkan 1 Soehino,1991, Perkembangan Pemerintah Di Daerah, Liberty, Yogyakarta, h.1 2 Sarundajang, 1999, Arus Balik Kekuasan Pusat Ke Daerah, Jakarta, h. 27 3

Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung Tahun 2013-2033. Daerah Kabupaten Badung mengenai rencana tata ruang wilayah merupakan salah satu aturan yang paling penting terkait penataan pembangunan serta penatan ruang suatu wilayah. 3 Maka peraturan ini harus bisa diimplementasikan disegala bentuk peraturan baik maupun Keputusan Bupati. Perlunya impelementasi dari suatu peraturan daerah ini supaya terjalin atau saling mengikatnya aturan satu dengan yang lain baik dari peraturan paling atas sampai yang paling bahwa. 4 Untuk itu perlu suatu kajian untuk mengentahui bagaimana implementasi dari peraturan daerah khususnya Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang dilihat dari segi dan Keputusan Bupati yang diterbitkan. 1.2 Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang diatas yang menunjukan permasalahan implementasi dari Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, maka terdapat beberapa rumusan masalah yang diangkat yaitu: 1. Apakah jenis jenis peraturan dan keputusan yang seyogyanya dikeluarkan oleh Bupati Badung sebagai 3 I Dewa Gede Aryantha Wira Pratama, 2017, Implementasi Pasal 87 Daerah Kabupaten Badung No 26 Tahun 2013 Mengenai Ketentuan Garis Sempadan Bangunan Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa, Kertha Semaya, Vol. 05, No. 03, Jun 2017, URL: https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthanegara/article/view/31254, h.6 4 Wajong, J, 1975, Azas- Azas Tujuan Pemerintahan Daerah, Jakarta. 4

implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah? 2. Apakah faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerbitan peraturan dan keputusan Bupati Badung Terkait Implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah? 3.1 Tujuan Penulisan Tujuan dari pembuatan karya ilmiah ini dimana menjadikan karya ilmiah ini sebagai bahan bacaan untuk mengetahui apa saja jenis peraturan dan keputusan bupati dalam implementasi dari Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah serta apa faktor pendukung dan penghambat dari implementasinya. II Isi Makalah 2.1 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul Implementasi Dari Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yaitu menggunakan metode hukum empiris. 5 Metode ini digunakan karena dalam menyelesaikan permasalahan ini dilakukan dengan cara memadukan data-data hukum (yang merupakan data sekunder) dengan data primer yang diperoleh di lapangan. Jakarta, h. 37 5 Peter Mahmud Marzuki, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Press, 5

2.2 Hasil Dan Analisis 2.2.1 Jenis Jenis Dan Keputusan Yang Dikeluarkan Oleh Bupati Badung Dalam Implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah dan keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati atau Walikota merupakan implementasi dari suatu peraturan perundang-undangan maupun peraturan daerah provinsi dan kabupaten atau kota. Dimana peraturan dan keputusan itu adalah turunan dari peraturan diatasnya untuk mengatur lebih lanjut apa yang difokuskan dalam suatu pasal pada peraturan perundangundangan atau peraturan daerah provinsi dan kabupaten atau kota. Jika dlihat dari Daerah Kabupaten Badung No 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ada beberapa jenis peraturan dan keputusan yang seharusnya diterbitkan untuk implementasi lebih lanjut dari peraturan daerah ini diantaranya: No Ketentuan pasal 1 Pasal 12 angka (15) Penetapan sistem, fungsi, status, dan kelas jalan umum yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten ditetapkan dengan. 2 Pasal 42 huruf f pengembangan DTW baru dilaksanakan setelah melalui kajian dan Jenis peraturan atau keputusan Badung Tentang Penetapan Sistem, Fungsi, Status, Dan Kelas Jalan Umum Badung Tentang Pengembangan DTW Baru keterangan tersebut Ada tersebut Ada 6

ditetapkan dengan 3 Pasal 84 huruf m penetapan luasan dan sebaran Kegiatan Pertambangan di Wilayah Kabupaten diatur lebih lanjut dengan Bupati. 4 Pasal 95 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin prinsip diatur dengan Bupati 5 Pasal 96 ayat (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai izin lokasi diatur dengan. 6 Pasal 99 ayat (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif ditetapkan dengan. 7 Pasal 106 ayat (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan. Badung Tentang Penetapan Luasan Dan Sebaran Kegiatan Pertambangan Di Wilayah Kabupaten Badung Tentang Izin Prinsip Badung Tentang Izin Lokasi Badung Tentang Bentuk Dan Tata Cara Pemberian Insentif Dan Disinsentif Badung Tentang mengenai Tata Cara Pengawasan Penataan Ruang tersebut Tidak ada tersebut ada tersebut ada tersebut ada tersebut tidak ada 7

8 9 Pasal 113 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 112, diatur dengan Bupati. Pasal 110 ayat (2) Susunan organisasi dan tata kerja serta tugas BKPRD Kabupaten sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Badung Tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Keputusan Bupati Badung Tentang Susunan organisasi dan tata kerja serta tugas BKPRD Kabupaten. tersebut ada Keputusan ini belum direalisasikan Dari beberapa dan Keputusan bupati ini dapat diketahui ada 8 (delapan) yang harus diterbitkan. Akan tetapi dari 8 (delapan) peraturan bupati yang harus diterbitkan oleh Bupati Badung ditemukan ada 2 (dua) peraturan bupati yang belum diterbitkan, yaitu Badung Tentang Penetapan Luasan Dan Sebaran Kegiatan Pertambangan Di Wilayah Kabupaten dan Badung Tentang mengenai Tata Cara Pengawasan Penataan Ruang. Serta dari 1 (satu) Keputusan Bupati tersebut, sampai saat ini keputusan itu belum direalisasikan sampai sekarang. 8

2.2.2 Faktor-Faktor Yang Menjadi Pendukung Dan Penghambat Dalam Penerbitan Dan Keputusan Bupati Badung Terkait Implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, memiliki beberapa dan Keputusan Bupati Badung. Dimana peraturan dan keputusan tersebut, merupakan produk hukum yang harus diterbitkan sesuai dengan amanah dari Daerah Kabupaten Badung. Dalam penerbitan dan Keputusan Bupati Badung terkait implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, memiliki beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat. Diketahui faktor yang mendukung penerbitan suatu dan Keputusan Bupati Badung terkait dengan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah, adalah faktor hukum itu sendiri karena dalam setiap peraturan dan keputusan yang ada pada Daerah Kabupaten Badung harus diterbitkan sesuai dengan amanah dari peraturan itu sendiri, yang merupakan teori Soerjono Soekanto. 6 Sedangkan jika dilihat dari teori sistem hukum Friedman, maka faktor pendukung penerbitan dan Keputusan Bupati Badung adalah faktor substansi hukum. 7 Dimana suatu peraturan baik dan Keputusan Bupati harus dibuat untuk mengatur masyarakat suapaya peluang besar bagi seorang 6 Soekanto Soerjono, 2010, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum, Rajawali pres, Jakarta, h. 8 7 Lawrence M. Friedman, 2009, Sistem Hukum ; Perspektif Ilmu Sosial (The Legal System ; A Social Science Perspective), Bandung: Nusa Media, h.33 9

pelanggar hukum tidak bisa lari dari sebuah sanksi dari tindakan yang menyalahi hukum itu sendiri. Setelah mengentahui faktor pendukung dari penerbitan Daerah Kabupaten Badung selanjutnya akan membahas faktor penghambatnya. Faktor penghambat dari tidak diterbitkanya yang harusnya diterbitkan sesuai dengan amanah peraturan tata ruang wilayah bisa dikarenakan adanya kendala pada instansi penggagas yang tidak mengusulkan tersebut. Jika dilihat pada pendapat Soerjono Soekanto faktor-faktor yang menghambat dan Keputusan Bupati Badung adalah faktor sarana dan fasilitas yang kurang baik. Karena permasalahan itu bersumber dari daya manusia yang dimana merupakan pihak pihak yang membentuk hukum yang harus bisa menerapkan amanah dari suatu peraturan, dan dalam suatu instansi itu kurangnya suatu tenaga manusia yang berpendidikan dan terampil serta organisasi yang kurang baik menyebabkan yang seharusnya diterbitkan segera tidak diterbitkan sampai sekarang. Sedangkan jika dilihat dari teori sistem hukum Friedman ada beberapa faktor penghambat dalam tidak diterbitkannya suatu atau Keputusan Bupati. Faktor itu adalah faktor struktur hukum, dimana dalam melaksanakan suatu amanah dari peraturan yang dalam hal ini Daerah tidak bisa diterapkan dengan baik oleh oknum atau dinas terkait karena kurangnya kredibilitas, atau tidak kompetennya petugas pada dinas terkait. III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 1. Jenis jenis peraturan dan keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Badung dalam implementasi Daerah 10

Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah adalah berjumlah 8 (delapan) Bupati dan 1 (satu) Keputusan Bupati Badung. Tetapi dalam implementasinya dari 8 (delapan) yang harus diterbitkan oleh Bupati Badung ada 2 (dua) Bupati yang belum diterbitkan sedangkan pada Keputusan Bupati Badung ada 1 (satu) Keputusan Bupati yang dimana keputusan ini belum direalisasikan sampai sekarang. 2. Faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerbitan dan Keputusan Bupati Badung terkait implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Faktor pendukung Penerbitan Dan Keputusan Bupati Badung terkait implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 adalah faktor hukum itu sendiri atau faktor substansi hukum. Sedangkan faktor penghambat dari tidak diterbitanya dan Keputusan Bupati Badung terkait implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 adalah faktor sarana dan fasilitas yang kurang baik atau faktor struktur hukum. 3.2 Saran 1. Berdasarkan kajian yang telah dipaparkan diatas maka disarankan kepada Pemerintah Kabupaten Badung yang dalam hal ini dinas terkait diharapkan untuk segera menetapkan dan Keputusan Bupati Badung yang diantaranya: 11

1) Badung Tentang Penetapan Luasan Dan Sebaran Kegiatan Pertambangan Di Wilayah Kabupaten. 2) Badung Tentang mengenai Tata Cara Pengawasan Penataan Ruang. supaya sesuai dengan ketentuan amanah dari Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. 2. Dalam hal ini dinas terkait diharapkan memperhatikan saranan serta fasilitas, supaya faktor penghambat dari penerbitan peraturan dan keputusan bupati bisa ditanggulangi untuk mengoptimalkan implementasi Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. DAFTAR BACAAN Buku Friedman Lawrence M, 2009, Sistem Hukum ; Perspektif Ilmu Sosial (The Legal System ; A Social Science Perspective), Bandung: Nusa Media. Marzuki Peter Mahmud, 2009, Penelitian Hukum, Kencana Press, Jakarta Sarundajang, 1999, Arus Balik Kekuasan Pusat Ke Daerah, Jakarta. Soehino, 1991, Perkembangan Pemerintah Di Daerah, Liberty, Yogyakarta. 12

Soekanto Soerjono, 2010, Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Penegakkan Hukum, Rajawali pres, Jakarta. Wajong. J, 1975, Azas- Azas Tujuan Pemerintahan Daerah, Jakarta. Perundang- Undangan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679). Perturan Daerah Kabupaten Badung Nomor 26 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Badung tahun 2013-2033, (Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor 26, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Badung Tahun 2013 Nomor 25). Jurnal I Dewa Gede Aryantha Wira Pratama, 2017, Implementasi Pasal 87 Daerah Kabupaten Badung No 26 Tahun 2013 Mengenai Ketentuan Garis Sempadan Bangunan Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa, Kertha Semaya, Vol. 05, No. 03, Jun 2017, URL: https://ojs.unud.ac.id/index.php/kerthanegara/article/vie w/31254 13