Disusun Oleh: Dwi Giovanni S1-TT-03-A

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TEORI PENUNJANG

BAB II JARINGAN GSM. telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European

GSM Attack (IMSI Catch and Fake SMS) Arif Wicaksono & Tri Sumarno

Arsitektur Jaringan GSM. Pertemuan XIII

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB II PENGENALAN SISTEM GSM. tersedianya kemudahan disegala bidang yang mampu menunjang usaha dibidang


BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Global System for Mobile Communication ( GSM )

D a t a b a s e M e n a r a T e l e k o m u n i k a s i. Page 26

WIRELESS & MOBILE COMMUNICATION ARSITEKTUR JARINGAN SELULER

TEKNOLOGI SELULER ( GSM )

BAB II KOMUNIKASI BERGERAK SELULAR GSM

PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS CALL SETUP SUCCESS RATE (CSSR) PERFORMANCE PT. INDOSAT,

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Kata kunci : GSM (Global System Mobile), KPI, CDR, seluler

SISTEM KOMUNIKASI BEGERAK WHAT TECHNOLOGY ABOUT THIS???

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

Makalah Seminar Kerja Praktek. PERANGKAT MOBILE MEDIA GATEWAY R5.0 (M-MGW R5.0) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM (NSS) PT. INDOSAT, Tbk SEMARANG

PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

Perkembangan Teknolgi Wireless: Teknologi AMPS Teknologi GSM Teknologi CDMA Teknologi GPRS Teknologi EDGE Teknologi 3G, 3.5G Teknologi HSDPA, HSUPA

PENS SISTIM SELULER GENERASI 2 POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA By: Prima Kristalina

BAB II TEORI DASAR 2.1 GLOBAL SISTEM FOR MOBILE (GSM)

Memahami maksud dan tujuan sistem komunikasi bergerak Memahami frekuensi yang digunakan dalam sistem komunikasi bergerak Menjelaskan evolusi pada

Jurnal ICT Vol 3, No. 5, November 2012, hal AKADEMI TELKOM SANDHY PUTRA JAKARTA

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

1.2 Arsitektur Jaringan GSM

AUTOMATIC METER READING (AMR) MENGGUNAKAN JARINGAN GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE (GSM) SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

: RANCANG BANGUN SIMULASI ENKRIPSI PADA KOMUNIKASI GSM

PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.2 Awal Perkembangan GSM (Global System for Mobile Communications ) di

Teknik Multiple Akses FDMA, TDMA, CDMA

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN PERTUMBUHAN PELANGGAN SELULER DI INDONESIA

BAB II TEKNOLOGI SELULER GSM. (Frequency Division Multiple Access), metode TDMA (Time Division Multiple

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB DENGAN SMS GATEWAY

Analisis Kualitas Sinyal GSM di Kecamatan Syiah Kuala Menggunakan Nokia Network Monitor

Oleh : Slamet Joyo Mulyono ( L2F )

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Subsistem base transceiver station (BTS)

Telepon Seluler diyakini sbg gabungan teknologi telepon (Alexander Graham Bell, 1876) & Radio (Nikolai Tesla, 1880; Guglielmo Marconi, 1894)

ANALISIS PERFORMANSI REHOMMING BR 9.0-EVOLUSION BSC (ebsc) PADA JARINGAN GSM PT TELKOMSEL DI MAKASSAR

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Sistem Komunikasi Seluler dan Perangkatnya Awal Perkembangan Teknologi Selular

Multiple Access. Downlink. Handoff. Uplink. Mobile Station Distributed transceivers Cells Different Frequencies or Codes

ANALISIS KUALITAS PANGGILAN DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN VISUAL BASIC PADA JARINGAN. GSM PT. INDOSAT, Tbk

Makalah Seminar Kerja Praktek. SHORT MESSAGE SERVICE CENTER ( SMSC ) PADA NETWORK SWITCHING SUBSYSTEM ( NSS ) PT. INDOSAT, Tbk.

PENGANTAR SISTEM KOMUNIKASI SELULER

BAB III ANALISIS MASALAH

Gambar 2.1 Logo GSM (Sumber:

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

SISTEM PEMESANAN KAMAR RAWAT INAP MENGGUNAKAN SHORT MESSAGE SERVICES (SMS) PADA RUMAH SAKIT

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR ANALISIS PENERAPAN BASEBAND HOPPING PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER GSM DALAM MENINGKATKAN KEBERHASILAN PANGGILAN

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

Teknik Transmisi Seluler (DTG3G3)

BAB II DASAR TEORI. Antena merupakan elemen penting yang ada pada setiap sistem

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II ASPEK TEKNIS JARINGAN GSM

Implementasi Short Message Service pada Jaringan GSM Menggunakan OpenBTS v 5.0

BAB II LANDASAN TEORI. standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah

ANALISIS PERFORMANSI PADA JARINGAN GSM 900/1800 DI AREA PURWOKERTO

BAB II LANDASAN TEORI

PERANGKAT DAN ALARM PADA BTS SIEMENS TELKOMSEL Aditya Wibowo (L2F606002)

MODUL-10 Global System for Mobile Communication (GSM)

BAB III LANDASAN TEORI. komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai

PERANGKAT SGSN R7 ( SERVING GPRS SUPPORTING NODE

BAB II LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG

BAB II SISTEM KOMUNIKASI SELULER. Komponen fundamental dari suatu sistem GSM (Global System for Mobile

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Keamanan Protokol GSM R.Farid Nugraha & Tri Sumarno

Teknologi Komunikasi Data Seluler. Adri Priadana ilkomadri.com

SCHEME OF SMS GATEWAY FOR INFORMATION ON OUTPATIENT TREATMENT AT RSUD Dr M. ZEIN PAINAN SUPPORTED BY THE PROGRAMMING LANGUAGE PHP & MYSQL

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam konferensi WARC (World Administrative Radio Conference) tahun

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut Fitz Gerald dan Stallings (1981), sistem adalah suatu jaringan

Teknologi Seluler. Pertemuan XIV

TUGAS AKHIR PENGARUH KAPASITAS LOCATIONS AREA CODE (LAC) PADA KUALITAS CSSR YANG DIAMATI DI MSS PADA JARINGAN KOMUNIKASI BERGERAK GENERASI KE 3(3G)

Analisis Kualitas Jaringan 2G Pada Frekuensi 900MHz Dan 1800MHz Di Area Purwokerto

Mengenal GSM (Global System for Mobile communication)

Pengantar Teknologi Mobile 3

VISUALISASI PROSES OTENTIFIKASI PADA SISTEM KOMUNIKASI GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION)


MOBILITY MANAGEMENT DALAM SISTIM NIRKABEL BERGERAK

FLEXI DAN MIGRASI FREKUENSI

Kata kunci : GSM (Global System Mobile), Ultrasite, Flexi EDGE, Flexi Multiradio

BAB II DASAR TEORI. Global System for Mobile Communication (GSM) adalah sistem

Kegagalan Panggil (Fail Connection) pada Sistem Jaringan Telepon Selular (GSM)

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Edy Hadiyanto

BAB I PENDAHULUAN. pesan pendek (short message service), kini telah memberikan kemudahan

Gambar II.7 Skema 2 nd Generation (2G) Network. 2) BTS / RBS : Base Transceiver Station / Radio Base Station

BAB II LANDASAN TEORI

Wireless Technology atau teknologi nirkabel, atau lebih sering disingkat wireless adalah teknologi elektronika yang beroperasi tanpa kabel.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Kriptografi dalam Sistem Keamanan SMS Banking

Transkripsi:

MAKALAH KOMUNIKASI SELULER ARSITEKTUR 2G Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Seluler Dosen Pembimbing : Alfin Hikmaturokhman, ST.,MT. Disusun Oleh: Dwi Giovanni 15101047 S1-TT-03-A INSTITUT TEKNOLOGI TELEKOM PURWOKERTO PURWOKERTO 2018 i

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...1 1.3 Tujuan...2 1.4 Manfaat Penelitian...2 BAB II PEMBAHASAN...3 2.1 Sejarah 2G...3 2.2 Arsitektur dan Komponen 2G...3 2.3 Alokasi Frekuensi 2G di Indonesia 3 BAB III PENUTUP...7 3.1 Kesimpulan...7 DAFTAR PUSTAKA...8 ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman manusia tidak dapat lepas dari teknologi. Sebagai makhluk social manusia tidak dapat lepas dari kegiatan sosialisasi. Dewasa ini perkembangan teknologi turut menjadi bagian penting dalam kelancaran bersosialisasi. Sosialisasi yang dilakukan oleh manusia sangat beragam dengan adanya kemajuan teknologi ini dan setiap kegiatan yang dilakukan oleh umat manusia memiliki tujuan tertentu. Teknologi Informasi dan Telekomunikasi terus berkembang sesuai dengan kebutuhan umat manusia akan kemudahan dalam kegiatan sehari-hari. Di Indonesia perkembangan teknologi terbilang sangat lambat dibandingkan dengan negara lain. Tahun 1994 pertama kali muncul di Indonesia operator GSM atau teknologi telekomunikasi bergerak generasi ke dua (2G) yang pertama di Indonesia. Sebelumnya diawali oleh generasi pertama (1G) pada tahun 1984. Teknologi komunikasi bergerak dianggap sebagai sebuah terobosan cerdas karena yang awalnya komunikasi hanya berupa telefon fixed, pada teknologi 2G komunikasi dapat dilakukan di mana saja tanpa adanya kabel, atau teknologi ini disebut wireless. Pada teknologi ini juga dapat melakukan kirim pesan melalui jaringan internet. Pada teknologi 2G sendiri terdapat beberapa operator di Indonesia seperti Telkomsel, Indosat, XL, dan lainnya. Setiap operator memiliki alokasi frekuensi tersendiri di mana frekuensi ini merupakan sebuah lingkup kerja yang digunakan oleh sebuah operator. 1.2 Rumusan Masalah Penulis telah menyusun bebrapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi, anatar lain : 1. Bagaimana sejarah 2G? 2. Bagaimana arsitektur dan fungsi komponen yang ada dalam teknologi 2G? 3. Bagaiamana pembagian spektrum frekuensi pada teknologi 2G? 1

1.3 Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah dari teknologi 2G. 2. Untuk mengetahui arsitektur dan fungsi dari komponen yang ada dalam teknologi 2G. 3. Untuk mengetahui pembagian alokasi spektrum yang ada di teknologi 2G. 1.4 Manfaat Penelitian Diharapkan dengen ditulisnya makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang teknologi 2G dari sejarah, arsitektur, komponen dalam arsitektur, hingga dengan alokasi frekuensi yang digunakan oleh setiap operator telekomunikasi yang ada di Indonesia. 2

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Sejarah 2G Pada awalnya, GSM adalah singkatan dari Groupe Speciale Mobile, aslinya adalah merupakan sebuah group kerja di Eropa yang bertugas untuk merumuskan sebuah standard komunikasi bergerak (mobile communication). Namun pada tahun 1987 seiring dengan perkembangan teknologi, GSM sepakat untuk memakai standard digital dan sistem yang dibangun dikenal sebagai Global System for Mobile Telecommunication (juga disingkat GSM). GSM sering juga dikenal dengan Cellular System, hal ini berkaitan dengan struktur dari GSM sendiri yang area layanannya dibagi-bagi berdasarkan cell. GSM merupakan sebuah teknologi komunikasi seluler bersifat digital. Teknologi komunikasi seluler berkembang sejak tahun 1980-an. GSM muncul secara resmi dan dijadian standar telekomunikasi seluler di eropa pada tahun 1991 oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pada tahun 1992 GSM mulai dioperasikan secara komersil. Pada tahun 1994 GSM mulai digunakan di Indonesia. (Saputra, 2012) 2.2 Arsitektur dan Komponen 2G (Alfin Hikmaturokhman, 2013) Jaringan GSM dibangun dari beberapa komponen utama yang memiliki fungsi masing-masing. Setiap hubungan antar perangkat terdapat sebuah interface, setiap interface antar perangkat berbeda-beda. Jaringan GSM secara umum dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu Radio Sub System (RSS), Network and Switching Subsystem (NSS), dan Operation and Maintanance Subsystem (OMS). Gambar 2.1 Arsitektur Jaringan GSM 3

1. Radio Sub System (RSS) Radio Subsystem merupakan bagian dari struktur jaringan GSM yang terdiri dari: a. Mobile Station (MS) Mobile Station (MS) merupakan suatu perangkat yang berfungsi untuk menerima atau mengirimkan data. perangkat mobile seperti telepon seluler atau modem seluler. Pada MS terbagi menjadi 2 yaitu : Mobile Equipment (ME) atau handset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Subscriber Identity Module (SIM) atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. b. Base Station Subsystem (BSS) Base Station Subsystem (BSS) merupakan subsystem dari jaringan GSM yang secara langsung berhubungan dengan MS melalui air interface. BSS terdiri dari 2 bagian yaitu: BTS (Base Transceiver Station), perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal. BSC (Base Station Controller), perangkat yang mengontrol kerja BTS- BTS yang berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC. 2. Network and Switching Subsystem (NSS) Network and Switching Subsystem merupakan subsystem yang berfungsi sebagai interface antara jaringan GSM dengan jaringan luar lainnya. Terdapat lima komponen pokok dalam NSS yaitu: a. Mobile Switching Center atau MSC, merupakan sebuah network element central dalam sebuah jaringan GSM. MSC sebagai inti dari jaringan seluler, 4

dimana MSC berperan untuk interkoneksi hubungan pembicaraan, baik antar selular maupun dengan jaringan kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data. b. Home Location Register (HLR), yang berfungsi sebagai sebuah database untuk menyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan agar tersimpan secara permanen. c. Visitor Location Register (VLR), yang berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan. d. Authentication Center atau AuC, yang diperlukan untuk menyimpan semua data yang dibutuhkan untuk memeriksa keabsahaan pelanggan. Sehingga pembicaraan pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. e. Equipment Identity Registration atau EIR, yang memuat data-data pelanggan. 3. Operation and Maintanance Subsystem (OMS) Bagian ini mengizinkan network provider untuk membentuk dan memelihara jaringan dari lokasi sentral. 2.3 Alokasi Frekuensi 2G di Indonesia (Hindami, n.d.) Teknologi 2G di Indonesia bergerak pada frekuensi 900MHz dan 1800Mhz. Di mana pada frekuensi 900MHz terdapat 3 operator yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL. Masing-masing operator memiliki bandwidth yang berbeda-beda, Indosat memiliki bandwidth 10MHz, Telkomsel dan XL memiliki bandwidth 7,5MHz. Lebar bandwidth keseluruhan pada frekuensi 900MHz adalah 25MHz. Gambar 2.2 Alokasi Spektrum GSM 900MHz 5

Pada frekuensi 1800MHz layanan GSM 2G digunakan oleh 5 operator. Lebar bandwidth keseluruhan pada frekuensi ini adalah 75MHz. Untuk masing-masing operator memiliki bandwidth yang berbeda, Telkomsel memiliki bandwidth 22,5 MHz dengan 3 blok frekuensi, Indosat memiliki bandwidth 20MHz dengan 2 blok frekuensi yang terpisah, XL memiliki bandwidth 7,5MHz, HCPT-3 memiliki bandwith 10MHz, dan Axis memiliki bandwidth 15MHz. Gambar 2.3 Alokasi Spektrum GSM 1800MHz 6

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Dari urain dan pembahasan pada makalah ini dapat disimpulkan : 1. Teknologi 2G mulai digunakan di Indonesia mulai tahun 1994. 2. Teknologi telekomunikasi bergerak 2G merupakan teknologi GSM (Globas System for Mobile Communication) yang bergerak pada frekuensi 900Mhz dan 1800Mhz di mana di dalamnya termasuk frekuensi uplink dan downlink. 3. Terdapat 3 operator yang beroperasi pada frekuensi 900MHz yaitu Telkomsel, Indosat, dan XL. Untuk Telkomsel dan XL memiliki bandwidth 7,5 MHz dan Indosat memiliki bandwidth 10MHz. 4. Frekuensi 1800 terdapat 5 operator yaitu Telkomsel, Indosat, XL, HCPT-3, dan Axis dengan masing-masing bandwidth berbeda. Untuk Telkomsel memiliki bandwidth 22,5MHz, Indosat memiliki bandwidth 20MHz, XL memiliki bandwidth 7,5MHz, HCPT-3 memiliki bandwidth 10MHz, dan Axis memiliki bandwidth 15MHz. 7

DAFTAR PUSTAKA [1] Alfin Hikmaturokhman, W. P. M. A. S. M., 2013. Analisis Kualitas Jaringan 2G Pada Frekuensi 900MHz Dan 1800MHz Di Area Purwokerto. Infotel, 2(5), p. 3.4. [2] Hindami, I. F., n.d. KONSEP DASAR TEKNOLOGI TELEKOMUNIKASI SELULER SERTA ALOKASI SPEKTRUM GSM DAN UMTS. [Online] Available at: https://www.academia.edu /22010528/KONSEP_DASAR_TEKNOLOGI_TELEKOMUNIKASI_SELULER_SERTA_ALOKASI_ SPEKTRUM_GSM_DAN_UMTS [Accessed 9 Maret 2018]. [3] Saputra, F. R., 2012. Korelasi Antara GSM, GPRS, dan CDMA, Serta Teknologi Dalam Beberapa Generasi. [Online] Available at: http://fakhririzki.blogspot.co.id /2012/04/korelasi-antara-gsm-gprs-dan-cdma-serta_08.html [Accessed 9 Maret 2018]. 8