PENGARUH VARIASI KOMBINASI PVP K30 DAN EUDRAGIT RS-100 TERHADAP SIFAT FISIK DAN UJI IN VITRO PROPRANOLOL PATCH. Muh. Ikhlas Arsul 1, Latifah Rahman 2

dokumen-dokumen yang mirip
EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketoprofen [(3-benzophenyl)-propionic acid] adalah turunan asam

sehingga mebutuhkan frekuensi pemberian dosis yang cukup tinggi. Penelitian sebelumnya oleh Chien (1989) mengenai perbandingan antara nilai

OPTIMASI HPMC SEBAGAI MATRIKS DAN MENTHOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI PROPRANOLOL HCL DALAM SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL

PENGARUH EUDRAGIT RL-100 DAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP TRANSPORT TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCL DALAM MATRIKS SEDIAAN PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

OPTIMASI CMC NA SEBAGAI MATRIKS DAN MENTHOL SEBAGAI ENHANCER TERHADAP PENETRASI PROPRANOLOL HCL DALAM SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL

MATRIKS DENGAN KOMBINASI POLIMER POLIVINIL ALKOHOL DAN ETIL SELULOSA SERTA PENINGKAT PENETRASI PEG

tanpa tenaga ahli, lebih mudah dibawa, tanpa takut pecah (Lecithia et al, 2007). Sediaan transdermal lebih baik digunakan untuk terapi penyakit

PENGARUH KADAR POLIETILEN GLIKOL (PEG) 400 TERHADAP PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH TYPE MATRIKS

PENGARUH HPMC DAN GLISEROL TERHADAP TRANSPOR TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCl DALAM SEDIAAN MATRIKS PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

OPTIMASI KARBOKSIMETILSELULOSA NATRIUM SEBAGAI MATRIKS DAN TWEEN 60 SEBAGAI ENHANCER

1. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum Pembuatan kurva baku... 35

FORMULASI, KARAKTERISASI DAN UJI PENETRASI IN VITRO PATCH EKSTRAK BIJI KOPI ROBUSTA (COFFEA CANEPHORA) SEBAGAI SEDIAAN ANTI SELULIT

terbatas, modifikasi yang sesuai hendaknya dilakukan pada desain formula untuk meningkatkan kelarutannya (Karmarkar et al., 2009).

RIFDA AMALIA

Penghantaran obat secara transdermal dibuat dalam bentuk patch. Dimana patch terdiri dari berbagai komponen, namun komponen yang paling penting dari

Teknik likuisolid merupakan suatu teknik formulasi dengan obat yang tidak terlarut air dilarutkan dalam pelarut non volatile dan menjadi obat dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana obat menembus ke dalam kulit menghasilkan efek lokal dan efek sistemik.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH EUDRAGIT RL-100 DAN GLISEROL TERHADAP TRANSPORT TRANSDERMAL PROPPRANOLOL HCL DALAM MATRIKS SEDIAAN PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

PENGARUH HPMC DAN PROPILEN GLIKOL TERHADAP TRANSPOR TRANSDERMAL PROPRANOLOL HCl DALAM SEDIAAN MATRIKS PATCH DENGAN METODE DESAIN FAKTORIAL

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kualitas obat yang ditentukan oleh keamanan, keefektifan dan kestabilan

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

mudah ditelan serta praktis dalam hal transportasi dan penyimpanan (Voigt, 1995). Ibuprofen merupakan obat analgetik antipiretik dan anti inflamasi

PENGEMBANGAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT SISTEM MATRIKS BERBASIS ETILSELULOSA HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DENGAN TEKNIK DISPERSI SOLIDA

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

PERBANDINGAN DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 6000 DAN PVP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGEMBANGAN FORMULASI TABLET MATRIKS GASTRORETENTIVE FLOATING DARI AMOKSISILIN TRIHIDRAT

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN SISTEM MATRIK KOMBINASI MENGGUNAKAN POLIMER ETIL SELULOSE DAN PVP K 30

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Timbangan analitik EB-330 (Shimadzu, Jepang), spektrofotometer UV

obat tersebut cenderung mempunyai tingkat absorbsi yang tidak sempurna atau tidak menentu dan seringkali menghasilkan respon terapeutik yang minimum

UJI PELEPASAN FLUKONAZOL DARI SEDIAAN SUPOSITORIA DENGAN BASIS HIDROFILIK, BASIS LIPOFILIK, DAN BASIS AMFIFILIK SECARA INVITRO

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB II. STUDI PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

OPTIMASI FORMULA MATRIKS PATCH

diperlukan pemberian secara berulang. Metabolit aktif dari propranolol HCl adalah 4-hidroksi propranolol yang mempunyai aktifitas sebagai β-bloker.

KETOPROFEN ETHOSOME PERCUTANEOUS PENETRATION TESTING IN IN-VITRO WITH VARIATIONS IN FORM BASE GEL PREPARATIONS

Pengaruh Propilen Glikol, Asam Oleat, Dan Isopropilalkohol Pada Formula Patch Transdermal Kalium Losartan

PENGARUH ASAM OLEAT TERHADAP LAJU DIFUSI GEL PIROKSIKAM BASIS AQUPEC 505 HV IN VITRO

BAB I PENDAHULUAN. ketersediaan hayati obat. Kelarutan merupakan salah satu sifat fisikokimia

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

Pengaruh konsentrasi PEG 4000 terhadap laju disolusi ketoprofen dalam sistem dispersi padat ketoprofen-peg 4000

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

Puspitasari, et al, Optimasi Hidroksipropil Metilselulosa dan Carbopol terhadap...

Pemberian obat secara bukal adalah pemberian obat dengan cara meletakkan obat diantara gusi dengan membran mukosa pipi. Pemberian sediaan melalui

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

molekul yang kecil (< 500 Dalton), dan tidak menyebabkan iritasi kulit pada pemakaian topikal (Garala et al, 2009; Ansel, 1990).

DISOLUSI ASAM MEFENAMAT DALAM SISTEM DISPERSI PADAT DENGAN PEG 4000

Pengembangan Matrik Lepas Lambat Berbasis EC PVP K30 Menggunakan Teknik Dispersi Solida Dengan Model Obat Natrium Diklofenak

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian.

waktu tinggal sediaan dalam lambung dan memiliki densitas yang lebih kecil dari cairan lambung sehingga obat tetap mengapung di dalam lambung tanpa

PENGARUH PERBEDAAN CHEMICAL PENETRATION ENHANCER PADA PENETRASI TRANSDERMAL PATCH PROMETAZIN HCL

OPTIMASI POLIVINILPIROLIDON DAN CARBOPOL PADA SEDIAAN PATCH DISPERSI PADAT PIROKSIKAM

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat

BAB I PENDAHULUAN. kecil daripada jaringan kulit lainnya. Dengan demikian, sifat barrier stratum korneum

OPTIMASI BAHAN POLIMER PEMBENTUK MATRIKS TABLET SUSTAINED RELEASE Na. DIKLOFENAK. Audia Triani Olii, Aztriana

BAB I PENDAHULUAN. al., 2005). Hampir 80% obat-obatan diberikan melalui oral diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. (compression coating). Sekarang salut film enterik telah banyak dikembangkan. dan larut dalam usus halus (Lachman, et al., 1994).

BAB III BAHAN, ALAT, DAN CARA KERJA. Aminofilin (Jilin, China), teofilin (Jilin, China), isopropil miristat (Cognis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil percobaan pendahuluan, ditentukan lima formula

PENGGUNAAN KARBONDIOKSIDA SUPERKRITIS UNTUK PEMBUATAN KOMPOSIT OBAT KETOPROFEN POLIETILEN GLIKOL 6000

BAB 3 PERCOBAAN. 3.3 Pemeriksaan Bahan Baku Pemeriksaan bahan baku ibuprofen, HPMC, dilakukan menurut Farmakope Indonesia IV dan USP XXIV.

Tahapan-tahapan disintegrasi, disolusi, dan difusi obat.

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

EXECUTIVE SUMMARY LAPORAN PENELITIAN FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN PATCH TRANSDERMAL PROMETAZIN HCL SEBAGAI PENGOBATAN MORNING SICKNESS

OPTIMASI KONSENTRASI HPMC SEBAGAI MATRIKS DAN KONSENTRASI ASAM OLEAT SEBAGAI ENHANCER DALAM MATRIKS PATCH TOPIKAL NATRIUM DIKLOFENAK

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat anti inflamasi non-steroid (AINS) banyak digunakan untuk terapi

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROFIL PELEPASAN IN VITRO PROPANOLOL HCl DALAM TABLET LEPAS LAMBAT DENGAN MATRIKS ETIL SELULOSA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

Effervescent system digunakan pada penelitian ini. Pada sistem ini formula tablet mengandung komponen polimer dengan kemampuan mengembang seperti

STUDI EFEK MINYAK WIJEN, MINYAK ALMOND, DAN MINYAK ZAITUN TERHADAP PENETRASI INDOMETASIN MELALUI KULIT KELINCI SECARA IN VITRO DARI BASIS GEL ALGINAT

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Karakterisasi Fisik Vitamin C

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

banyak digunakan dalam pengobatan akut dan jangka panjang dari asma bronkial, bronkitis kronis, emfisema dan penyakit paru obstruktif kronik dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOKINETIKA PERCOBAAN 1 SIMULASI INVITRO MODEL FARMAKOKINETIK PEMBERIAN INTRAVASKULAR (INTRAVENA) Disusun oleh : Kelompok 2

Karakterisasi dan studi disolusi dispersi padat furosemida menggunakan polietilen glikol (PEG), talk dan PEG talk sebagai pembawa dispersi

periode waktu yang terkendali, selain itu sediaan juga harus dapat diangkat dengan mudah setiap saat selama masa pengobatan (Patel et al., 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENETRASI PERKUTAN IN VITRO

/ ml untuk setiap mg dari dosis oral, yang dicapai dalam waktu 2-3 h. Setelah inhalasi, hanya sekitar 10% -20% dari dosis dihirup mencapai paruparu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Carbopol 934P, Hydroxy Propyl Methyl Cellulose, dan Polietilen Glikol Terhadap Swelling Indexs Pada Sediaan Tablet Bukal Bilayer Simvastatin

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Teknologi Farmasi dan

Transkripsi:

PENGARUH VARIASI KOMBINASI PVP K30 DAN EUDRAGIT RS-100 TERHADAP SIFAT FISIK DAN UJI IN VITRO PROPRANOLOL PATCH Muh. Ikhlas Arsul 1, Latifah Rahman 2 1 UIN Alauddin, Makassar 2 Universitas Hasanuddin, Makassar Email : ikkals87@gmail.com ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi kombinasi PVP K30 dan Eudragit RS-100 terhadap sifat fisik dan uji in vitro propranolol patch. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah polimer jenis pvp dan eudragit dapat membentuk patch dengan sifat fisik yang baik dan mengetahui laju pelepasan propranolol patch. Pengujian patch meliputi ketebalan patch, keseragaman kandungan, moisture content dan pengujian pelepasan secara in vitro menggunakan franz diffusion cell. Ketiga formula yang dibuat dapat membentuk patch dengan sifat fisik yang baik. Hasil uji pelepasan secara in vitro diperoleh formula dengan konsentrasi optimum propranolol patch yaitu PVP dan Eudragit 1:9 menghasilkan 20,14 µg/ml. Kata Kunci : Propranolol, Patch, In vitro. PENDAHULUAN Propranolol adalah senyawa β- blocker yang banyak digunakan dalam terapi antihipertensi, antiaritmia, dan angina pectoris. Setelah penggunaan oral, obat ini merupakan subyek metabolisme lintas pertama intensif oleh CYP2C19 dan 2D6 yang menyebabkan rendahnya bioavailabilitas sistemik (mencapai 30%) (Hendriati & Nugroho, 2009; Tjay & Kirana, 2002). Salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pembuatan transdermal (Rao, 2011). Sediaan transdermal adalah sediaan obat yang diberikan melalui kulit untuk menghasilkan efek sistemik melalui sistem pacth. Desain Patch adalah salah satu pertimbangan pertama dalam mengembangkan obat transdermal (Fridayanti dkk., 2011). Kemampuan pelepasan obat dari polimer merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu patch. Partikel obat pertama-tama harus terlarut sehingga terbentuk molekul yang dapat berdifusi melewati polimer, kemudian obat akan berpenetrasi melewati barier kulit (Aiache, 1993). Polimer yang dapat digunakan sebagai pembawa pada tipe matriks ada dua jenis, yaitu polimer hidrofilik seperti hidroksi propil metil selulosa (HPMC), hidroksi propil selulosa (HPC) dan 161

polivilnilpirolidon (PVP). Yang kedua berupa polimer hidrofobik seperti etil selulosa (EC), polietilen, eudragit, dan polivinil klorida. Penggunaan polimer hidofilik seperti : PVP akan menyebabkan media disolusi mudah berpenetrasi ke dalam matriks, sehingga terjadi difusi bahan obat yang cepat. Penggunaan polimer hidrofobik seperti eudragit yang memiliki daya menghambat pelepasan obat dari reservoir. Eudragit merupakan kontrol membran karena hidrofobisitas yang tinggi dan kemampuan pautan silang yang menghambat pelepasan obat dari membran yaitu 45,55% selama 24 jam (Kandavilli et al., 2002; Vijayan et al., 2010). Hal yang sama juga dilakukan oleh dengan menggunakan valsartan dengan kombinasi Eudragit dan HPMC menghasilkan pelepasan valsartan 52,24% selama 24 jam (Babu et al., 2012). Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi konsentrasi PVP dan Eudragit terhadap sifat fisik dan studi in vitro propranolol patch. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah polimer PVP dan Eudragit dapat membentuk patch dengan sifat fisik yang baik dan mengetahui laju pelepasan propranolol patch. BAHAN DAN METODE Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Propranolol HCl (Kimia Farma), PVP K-30 (Kimia Farma), Eudragit RS 100 (Kimia Farma), Polietilen Glikol (PEG) 400 (Bratachem), mentol (Bratachem), etanol (96%), dan Buffer Fosfat Salin ph 7,4. Pembuatan Propranolol Patch Dibuat tiga formula sediaan propranolol patch dengan konsentrasi propranolol masing-masing adalah 20 mg dengan variasi kombinasi PVP dan Eudragit (Tabel 1). Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Masing-masing bahan ditimbang sesuai dengan rancangan formula. Larutkan masing-masing polimer PVP dan Eudragit dengan etanol (96%) secukupnya pada wadah yang berbeda. Kemudian dicampurkan dan dihomogenkan. Dibuat larutan menthol dengan menimbang menthol lalu dilarutkan dengan etanol. Larutkan propranolol kedalam larutan menthol, diaduk hingga homogen kemudian dimasukkan ke dalam larutan PVP dan Eudragit. Ditambahkan PEG 400 sedikit demi sedikit terus dilakukan penggadukan hingga homogen. Setelah homogen, sediaan dituang kedalam cetakan. Sediaan propranolol patch dikeringkan pada suhu kamar. Pemeriksaan Fisik Patch Pengukuran ketebalan patch dilakukan dengan mengambil secara acak dari setiap patch lalu diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup. 162

Keseragaman kadar dilakukan dengan melarutkan patch ke dalam 100 ml larutan dapar fosfat ph 7,4 selama 6 jam. Kemudian diambil larutan tersebut lalu diukur dengan spektrofotometer UV-Vis. Uji moisture content dilakukan dengan menimbang sediaan patch dan menyimpan di dalam desikator yang berisi silika pada suhu kamar selama 24 jam. Patch kemudian ditimbang beberapa kali hingga bobot konstan. Persen (%) moisture content dihitung dengan rumus: % moisture content = Uji in Vitro Propranolol Patch Pengujian patch secara in vitro dilakukan dengan menggunakan sel difusi Franz. Patch (dalam difusi sel) ditempatkan masing-masing di dalam kompartemen cairan. Pengujian dilakukan dengan kecepatan 120 rpm, menggunakan medium phosfat buffer saline (PBS) ph 7,4 ± 0,05 dengan volume 45 ml, pada suhu 37 ± 0,5 o C. Sampel diambil pada interval waktu 0, 5, 15, 35, 45, 60, 90, 120, 180, dan 240 menit, kemudian dianalisis kadar obat dengan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengujian dianalisis secara statistik dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95%. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil pengamatan fisik, patch yang dihasilkan berbentuk transparan (gambar 1) dengan ketebalan dari masing-masing patch F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah 0,21 mm, 0,35 mm, dan 0,37 mm dan nilai keseragaman kadar dari F1, F2, dan F3 berturut-turut adalah 19,8 mg, 19,5 mg, dan 19,7 mg. Hasil uji in vitro yang dilakukan pada selang waktu 5, 15, 35, 45, 60, 90, 120, 180, 240 menit diperoleh hasil yakni 0, 0.52, 8.88, 10.12, 13.14, 18.36, 20.05, 20.1, dan 20.15 µg/ml untuk F1 (1:9). Untuk F2 (2: 8) adalah 0, 0.30, 2.28, 3.32, 10.38, 13.01, 17.85,18.56, dan 18.75 µg/ml dan untuk F3 (3:7) adalah 0, 0, 0.63, 3.69, 6.4, 10.99, 16.5, 18.61, 19.47 µg/ml. Profil uji in vitro menunjukkan pelepasan propranolol secara sustained release. (Gambar 2) PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan fisik, patch yang dihasilkan berbentuk transparan. Dari ketiga formula, F3 (3:7) memiliki ketebalan dan kelembaban yang tinggi yakni masing-masing 0,37 mm dan 12,2 %. Hasil ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi PVP K-30 semakin tinggi pula nilai ketebalan dan kelembaban patch. Untuk nilai keseragaman kadar, F1 (1:9) terlihat paling paling tinggi yakni 19,8 mg, namunn kadar zat aktif tidak mempengaruhi ketebalan patch, hal ini dikarenakan jumlah obat yang terkandung dalam patch tidak berbeda jauh dari jumlah obat secara teori yaitu 20 mg. Studi pelepasan secara in vitro diperlukan untuk memprediksi pelepasan 163

bahan aktif dari sediaan. Pentingnya disolusi pada polimer dalam pelepasan obat dari matriks untuk mengetahui kinerjanya secara lepas lambat. Hasil uji in vitro menunjukkan pelepasan propranolol dalam patch. Ketiga formula F1, F2, dan F3 menunjukkan pelepasan optimum berturut-turut 20,14 µg/ml, 18,75 µg/ml, dan 19,47 µg/ml. Hasil pengujian ini mendekati nilai pelepasan propranolol optimum oleh peneliti sebelumnya Waju (2010), yaitu 20,17 µg/ml dengan menggunakan polimer eudragit 15% dan propilenglikol 10%. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Pratiknyo (2010), menggunakan HPMC 18,2% dan propilenglikol 40% memberikan pelepasan 7,485 µg/ml. Semakin tebal dan semakin lembab patch yang dihasilkan, semakin lambat pula pelepasan zat aktif dari obat. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan uji in vitro pada ketiga formula yang dibuat. Kadar zat aktif yang diperoleh pada F1 (1:9) lebih besar dibanding kadar F2 (2:8) pada menit ke-15 dan seterusnya, dan pada F3 (3:7) zat aktif yang terlepas lebih lama dibanding F1 dan F2 dimana waktu yang diperoleh yakni menit ke-35. Hasil analisis statistik menggunakan ANOVA menunjukkan F hitung lebih kecil dari F tabel yang artinya tidak ada pengaruh signifikan terhadap peningkatan konsentrasi PVP dan penurunan konsentrasi Eudragit dalam formula propranolol patch. KESIMPULAN Kombinasi polimer PVP dan Eudragit dapat membentuk patch dengan sifat fisik yang baik. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan formula optimum dengan perbandingan PVP dan Eudragit 1:9 (F1) 20,14 µg/ml. KEPUSTAKAAN Aiache J.M. Faramasetika 2 Biofarmasi. Edisi kedua. Surabaya: Airlangga University Press. 1993. Babu G.D., Sagar K.C., Bhoot M.R., Swaropp A.P., & Rao N.V.B. Design and Evaluation of Valsartan Transdermal Patch. IJRAP. 3(3). 2012 Fridayanti A., Hendradi E., & Isnaeni The Release of Sodium Diclofenac From Matriks Type of Transdermal Patch. J. Trop. Phar. Chem (Indonesia), Vol 1 (2). 2011. Hendriati L & Nugroho A. K. Pengaruh Campuran Asam Oleat-Propilen Glikol dan Iontoforesis terhadap Transpor Transdermal Propranolol. Majalah Farmasi Indonesia, Vol 20 (4): 217-223. 2009. Kandavilli S., Nair V., & Panchagnula R. Pharmaceutical Tehnology. Polymers in Transdermal Drug Delivery Systems. 64-67. 2002. Pratiknyo S. Pengaruh HPMC dan Propilen Glikol Terhadap Transpor Transdermal Propranolol HCl dalam Sediaan Matriks Patch dengan Metode Desain Faktorial. 2010. Rao K.S. Design and Evaluation of Matrix Type Transdermal Delivery System of Antihypertensive Drug from Conjugate Polymer. Dept. of Pharmaceutics, V.L.C.P, Raichur. 2011 164

Vijayan V., Sumanth M.H., Suman L., Vinay T., Srinivasrao D., & Kumar J.K. Development and Physiochemical, in-vitro Evaluation of Antihypertensive Transdermal. J. Pharm. Sci & Res vol.2(3), 171-177. 2010. Waju R.S. Pengaruh Eudragit RL-100 dan Propilen Glikol Terhadap Transpor Transdermal Propranolol HCl dalam Matriks Sediaan Patch dengan Metode Desain Faktorial. 2010. Lampiran Tabel 1. komposisi formula yang dibuat Bahan \ Formula F1 (1:9) F2 (2:8) F3 (3:7) Propranolol HCl 20 mg 20 mg 20 mg PVP K30 38 mg 75 mg 113 mg Eudragit 337 mg 300 mg 262 mg Menthol 5 mg 5 mg 5 mg PEG 400 100 mg 100 mg 100 mg a b c Gambar 1. Hasil pengamatan fisik propranolol patch. a=f1 (1:9), b=f2 (2:8), dan c=f3 (3:7) Ko nse ntr asi (µ g/ ml Waktu (jam) Gambar 2. Profil laju pelepasan propranolol dari patch 165