BAB 1 PENDAHULUAN. masa ini merupakan masa emas (golden age), karena masa ini anak mengalamai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan oleh pendidik atau pengasuh anak usia 0-6 tahun dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini sebagai pribadi unik yang memiliki masa-masa emas dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, rohani (moral atau spritual), motorik, akal pikiran, emosional, sosial dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan lebih lanjut. (Pasal 1 ayat 14 menurut UU No. 20 Tahun 2003)

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting pada masa ini. Hal ini disebabkan masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. termasuk pembangunan dibidang pendidikan. dalam satu program kegiatan belajar dalam rangka kegiatan belajar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada di masa keemasan the golden age, yaitu masa

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dapat mengubah pola pikir seseorang dalam mencapai tujuan kehidupan serta

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. juga masa awal kanak-kanak yang memiliki berbagai karakter atau ciri-ciri.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. apabila ingin memenuhi kebutuhan anak dan memenuhi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dimana anak dapat mengeksplorasi pengalaman yang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu TPA, Playgroup dan PAUD sejenis (Posyandu). Pendidikan formal yaitu. Taman Kanak-kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA).

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari perkembangan di usia-usia dini seseorang. Perkembangan anak pada usia pra-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. masa yang terjadi sejak anak berusia 0 6 tahun. Masa ini adalah masa yang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan atau golden age (Slamet. Suyanto, 2005: 6). Oleh karena itu pendidikan pada masa ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun sebelum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Taman Kanak-Kanak adalah pendidikan anak usia dini jalur formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan dasar yang

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu

Di susun Oleh: PUJI RAHAYU A

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI PERMAINAN TEBAK NAMA DI TK AISYIYAH CABANG BLIMBING POLOKARTO SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini dijadikan sebagai cermin untuk melihat

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. dan psikologisnya sehingga menjadi seorang yang unik. Anak mengalami suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini sangat perlu, hal ini dikarenakan pada usia itu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

BAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB 1 PENDAHULUAN. berusia kurang lebih anam tahun (0-6) tahun, dimana biasanya anak tetap tinggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehidupan anak tidak dapat dipisahkan dari tumbuh-kembang. Tumbuhkembang

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia pra sekolah. Masa anak usia dini itu dapat disebut sebagai masa peka

BAB I PENDAHULUAN. Undang undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. terselesaikan apabila manusia tersebut mempunyai kemampuan. (

BAB I PENDAHULUAN. (Abdulhak, 2007 : 52). Kualitas pendidikan anak usia dini inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya anak usia dini memiliki potensi yang dibawa sejak lahir, dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Taman kanak-kanak (TK) merupakan salah satu bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang diberikan pada anak pun harus disusun secara bertingkat, dimulai dari

BAB I PENDAHULUAN. anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. berbagai periode penting yang terjadi dalam kehidupan anak selanjutnya sampai periode akhir

I. PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Anak-anak pada masa usia dini. jasmani sampai rohani. Dimana bentuk layanan tersebut diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan harkat martabat manusia. Pendidikan akan menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. bayi, balita hingga masa kanak-kanak. Kebutuhan atau dorongan internal

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. usia ini merupakan usia emas (golden age) yang merupakan masa peka dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Masa anak usia dini disebut juga masa awal kanak-kanak yang memiliki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat. dasar dan menjadi masa keemasan (golden age) bagi anak.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Titi Sumiati, 2014 Meningkatkan kemampuan imajinasi menggambar melalui permainan reseotif

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

I. PENDAHULUAN. perlakuan yang diberikan pada anak harus memperhatikan karakteristik pada

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PEDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ada dijalur pendidikan formal. Pendidikan prasekolah adalah pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini mendasari jenjang pendidikan selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia bukan tentang ilmu bahasa atau ilmu sastra, melainkan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada pada berusia 0-6 tahun, dan masa ini merupakan masa emas (golden age), karena masa ini anak mengalamai pertumbuhan dan perkembangan yang cukup pesat dan tidak dapat tergantikan dimasa mendatang. Masa emas merupakan rentang usia kritis bagi anak untuk memperoleh pembinaan dan arahan secara benar sehingga anak akan lebih siap dalam memasuki jejang pendidikan selanjutnya. Artinya dimasa emas ini merupakan periode yang sensitive dan aktif untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak seperti NAM, kognitif, bahasa, sosial dan emosi yang dimiliki anak, sehingga perlu diberikan rangsangan (stimulus). Pendidikan anak usia dini (PAUD) diarahkan untuk memfasilitasi tumbuh kembang anak secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai, norma, dan harapan masyarakat. Pendidikan tersebut dilakukan melalui pemberian pengalaman dan rangsangan yang kaya dan maksimal. Oleh karena itu, diperlukan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian rangsangan pendidikan untuk anak usia dini yang kondusif dapat dilaksanakan secara efektif dengan bantuan lembaga lembaga pendidikan yang menyediakan layanan wahana bermain untuk anakanak sebagai taman pendidikan prasekolah dasar. Dalam Undang undang no 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional pasal 1 angka 14 mengatakan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam 1

2 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, baik pendidikan secara formal maupun secara non formal. Dari aspek-aspek perkembangan anak tersebut, salah satu aspek yang akan di bahas oleh peneliti dalam penelitian ini adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam hubungan anatar manusia. Dengan bahasa seseorang dapat menyampaikan apa yang ada di pikirannya kepada orang lain. Bahasa bagi anak usia dini berperan sebagai sarana untuk berpikir, mendengarkan, melakukan kegiatan bercerita, dan sarana bagi anak agar mampu membaca dan menulis. Peran bahasa sebagai sarana untuk melakukan kegiaran bercerita, maka bahasa perlu dikenalkan dan dilatih kepada anak setiap harinya, karena anak usia dini melakukan aktivitas berbahasa dengan menyimak dan berbicara, mereka belum mampu membaca. Menurut PERMENDIKNAS nomor 137 tahun 2014, idealnya tingkat pencapaian perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun anak memahami cerita, memahami kata dalam cerita, dan menceritakan kembali yang diketahui. Dalam mengembangkan bahasa anak, sebaiknya kita memperhatikan anak berbicara karena dengan memperhatikan anak berbicara kita akan lebih mudah mengetahui perkembangan bahasa anak, mulai dari perkembangan ucapan-ucapannya, sampai anak bisa bercerita dengan kata-kata yang di ucapkan guru atau dengan membuat kalimat sendiri.

3 Dalam pendidikan anak usia dini, anak memerlukan hal-hal yang menarik agar dia memiliki kemauan untuk mendengarkan apa yang dikatakan atau dijelaskan oleh guru, oleh sebab itu dalam pendidikan anak usia dini pemanfaatan sumber belajar atau media sangat penting agar anak tertarik dan senang dalam belajar sehingga dapat memacu kecerdasan anak yang akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Mengingat pentingnya perkembangan bahasa bagi perkembangan anak usia dini maka dibutuhkan cara yang tepat agar dapat membantu anak meningkatkan perkembangan bahasanya. Banyak kegiatan yang dapat dilakukan untuk membantu anak dalam mengembangkan bahasanya, salah satunya adakah dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam penelitian ini untuk mengembangkan bahasa anak, peneliti menggunakan media gambar. Media gambar merupakan media visual yang berisi gambar-gambar untuk memperjelas penyajian materi pelajaran. Media gambar ini digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar anak dan anak terlibat secara langsung dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan lebih bermanfaat dan bermakna. Dan diharapkan dengan mengggunakan media gambar anak belajar tidak hanya melihat gambar tetapi mendengar dan menceritakan kembali gambar yang dijelaskan oleh guru. Semua ini akan memotivasi anak untuk belajar secara aktif dan menyenangkan serta merangsang daya pikir anak agar mampu menuangkan ide, dan gagasannya dengan percaya diri Pada observasi awal, peneliti telah melakukan pengamatan kelompok B di TK Santo Antonius 1 Medan, dalam observasi tersebut masih terlihat bahwa perkembangan bahasa anak disekolah tersebut masih kurang diperhatikan dan penggunaan media

4 pembelajarannya masih kurang bervariasi sehingga bahasa anak kurang berkembang. Penekanan berbahasa pada umumnya masih terletak pada keterampilan membaca, dan menulis. Sehingga keterampilan menyimak dan berbicara belum maksimal dan masih terdapat anak yang kurang bisa menyampaikan pesan/informasi dalam bahasa lisan secara baik. Beberapa anak TK kelompok B kurang berani ketika diminta berbicara atau bercerita di hadapan teman-temannya. Bahkan beberapa anak keringat dingin, berdiri kaku, dan lupa segalanya jika disuruh bercerita didepan kelas. Kondisi seperti ini mungkin dikarenakan rendahnya penguasaan anak tentang topik yang dibahas, sehingga anak kurang mampu memfokuskan hal- hal yang ingin diucapkan. Hal ini menyebabkan arah pembicaraan menjadi kurang jelas sehingga inti dari pembahasan menjadi tidak tersampaikan. Selain itu, beberapa faktor yang melatar belakangi rendahnya perkembangan bahasa anak yaitu setiap ada kegiatan pembelajaran terkait perkembnagan bahasa anak kurang antusias dan tidak memperhatikan dengan baik, kurangnya latihan keterampilan berbicara yang diterapkan dalam pembelajaran, dan pada umumnya anak merasa takut dan malu ketika harus berbicara di depan kelas. Faktor penyebab rendahnya perkembangan bahasa anak tersebut jika tidak segera diatasi akan berdampak pada rendahnya keterampilan berbicara anak yang berkelanjutan. Salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut, seorang guru dituntut untuk mampu menggunakan media pembelajaran secara tepat. Salah satu media yang dapat diterapkan secara tepat dan melibatkan anak aktif untuk meningkatkan bahasa anak adalah dengan menggunakan media gambar.

5 Ardi Novan Wiyani & Barnawa ( 2014: 86) mengatakan Penyelenggaraan pendidikan anak usia dini ( PAUD) menuntut pendidik yang memiliki kemampuan professional, sosial, dan pribadi yang baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik atau guru taman kanak-kanak adalah memahami perkembangan anak. pemahaman tentang karakteristik perkembangan anak memberikan kontribusi terhadap pendidikan untuk merangsang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan pembelajaran, serta mengevaluasi perkembangan dan belajar anak. Guru merupakan salah faktor utama dalam menentukan keberhasilan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Salah satu tugas guru adalah merancang dan membuat media pembelajaran. media yang baik adalah media yang mampu menyampaikan pesan kepada anak dan anak mampu menerima pesan tersebut dan menjadi sebuah pengetahuan yang baru bagi anak. Penelitian ini menggunakan media gambar sebagai media pembelajaran dalam mengembangkan bahasa anak. alasan penulis memilih media gambar adalah media gambar dirasa lebih efektif dan lebih efisien untuk diterapka dalam mengembangkan bahasa anak. Nimsria Nugraha ( 2014: pasca. Undiksha.ac.id/e-journal) menyatakan bahwa Metode bercerita dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan berbahasa anak karena metode bercerita dengan media gambar dapat memberikan pengalaman belajar yang unik dan mampu menarik perasaan anak, serta mampu membangkitkan semangat dan menimbulkan kesenangan tersendiri bagi anak.

6 Dengan menggunakan media gambar anak dapat menerjemahkan ide/gagasan yang sifatnya abstrak menjadi lebih konkrit, anak dapat membahasakan gambar tersebut dengan bahasa sendiri. Menurut peneliti media gambar cocok untuk setiap kegiatan pembelajaran pada semua tema. Secara khusus, media gambar berfungsi untuk menarik perhatian anak, memperjelas sajian ide, menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak digambarkan. Selain sederhana dan mudah pembuatannya, media gambar termasuk media yang relatif murah jika ditinjau dari segi biaya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian untuk memberikan pemahaman pada anak serta untuk membantu mengatasi masalah perkembangan bahasa pada anak usia 5-6 tahun di TK Santo Antonius 1 Medan. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian eksperimen yang berjudul PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK SANTO ANTONIUS 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2016 / 2017 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini, antara lain : 1. Anak kurang berminat dan termotivasi dalam kegiatan berbahasa atau berbicara 2. Media pembelajran yang di gunakan guru kurang bervariasi 3. Sikap anak ketika berbicara masih tegang dan kurang rileks 4. Kurangnya latihan keterampilan berbahasa yang diterapkan dalam pembelajaran

7 1.3. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Media Gambar Terhadap Perkembangan Bahasa Anak Usia 5-6 Tahun di TK Santo Antonius 1 Medan Tahun Ajaran 2016 / 2017. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh penggunaan media gambar terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Santo Antonius 1 Medan Tahun ajaran 2016 / 2017? 1.5. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap perkembangan bahasa anak usia 5-6 tahun di TK Santo Antonius 1 Medan T.A 2016/2017 1.6. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis yaitu : Memberikan sumbangan pengembangan ilmu dalam bidang pendidikan anak usia dini kaitannya dengan media gambar khusunya pada pengembangan bahasa anak usia dini 2. Manfaat praktis a) Bagi sekolah yaitu : sebagai acuan dalam upaya pengadaan inovasi media pembelajaran disekolah b) Bagu guru yaitu : sebagai bahan informasi tentang kemajuan belajar anak, dan sebagai bahan masukan dalam menerapkan perkembangan bahasa anak

8 c) Bagi peneliti lain yaitu : sebagai bahan masukan untuk melakukan penelitian pada permasalahan yang sama. d) Bagi peneliti sendiri yaitu : sebagi bahan masukan bagi peneliti sendiri sebagai calon guru pada tingkat pendidikan taman kanak-kanak dalam mengembangkan bahasa anak