GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENYUSUI BAYI TERHADAP REGURGITASI DI DESA UJUNG MANGKI KECAMATAN BAKONGAN KABUPATEN ACEH SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENYUSUI BAYI TERHADAP REGURGITASI DI DESA UJUNG MANGKI KECAMATAN BAKONGAN KABUPATEN ACEH SELATAN TAHUN 2013

PENGARUH INISIASI MENYUSU DINI TERHADAP WAKTU PENGELUARAN ASI PADA IBU POST PARTUM

Kurnia Mutiara. Prodi D-III Kebidanan STIKes U Budiyah ABSTRAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat. ZAHRATUN NIDA Mahasisiwi Kebidanan STIKes U Budiyah Banda Aceh. Inti Sari

GAMBARAN PERBEDAAN PERTUMBUHAN ANAK BATITA YANG DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TIDAK DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DIGAMPONG LAMBHUK KOTA BANDA ACEH

NURJANNAH NIM

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. wawancara menggunakan kuesioner dengan pendekatan cross sectional.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TEURAPETIK BIDAN DENGAN KECEMASAN IBU BERSALIN DI RUANG KEBIDANAN DAN BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PIDIE

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk mendiskripsikan (memaparkan) peristiwa peristiwa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang kebidanan RSUD.Dr.M.M

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

ABSTRAK GAMBARAN SOSIAL BUDAYA DENGAN POLA MAKAN IBU MENYUSUI DI KEMUKIMAN JANGKA BUYA KECAMATAN JANGKA BUYA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU NIFAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA MISRINA

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI DENGAN PROSES PENGELUARAN PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA POST PARTUM DI RUMAH SAKIT UMUM dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. Asi memiliki zat zat gizi terbaik yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA BBLR PERIODE JANUARI SAMPAI DESEMBER 2012 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN TAHUN 2012

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

NURLAILA RAMADHAN Tenaga Pengajar Pada StiKes Ubudiyah Banda Aceh

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI ESKLUSIF DI PUSKESMAS 7 ULU PALEMBANG TAHUN 2013

PENGARUH PENGGUNAAN GURITA TERHADAP FREKUENSI GUMOH PADA BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dimana penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui ada atau tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Croos Sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Gatak I Sukoharjo Penelitian ini dilaksanakan

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

PENGARUH PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI TERHADAP STATUS GIZI BAYI USIA 7-12 BULAN. Kolifah *), Rizka Silvia Listyanti

BAB III METODE PENELITIAN

RAHMAH Mahasiswi Pada STikes U BUDIYAH Banda Aceh

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI DENGAN KEJADIAN IKTERUS PADA BAYI BARU LAHIR 0-7 HARI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BERSALIN DENGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DIKAMAR BERSALIN PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2013

Laila Rahmi Stikes Syedza Saintika Padang ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) DINI DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA BAYI DIBAWAH UMUR 6 BULAN

Volume 08 No. 02. November 2015 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

Dinamika Kebidanan vol. 2 no. 1. Januari 2012

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. ini menggunakan rancangan penelitian Cross Sectional yaitu rancangan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya, Volume 2, Nomor 2, September 2016 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

HUBUNGAN PREMATURITAS DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD JEND. AHMAD YANI KOTA METRO TAHUN 2016

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

Maulina. Mahasiswi Pada STIKes U Budiyah Banda Aceh D-III Kebidanan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA DI PUSKESMAS KUTA BARO KABUPATEN ACEH BESAR TAHUN 2013 SUSI NOVITA

Diah Eko Martini ...ABSTRAK...

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) KECAMATAN TURI LAMONGAN

JURNAL KARYA TULIS ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Menyelesaikan Pendidikan Program D IV Kebidanan U Budiyah Banda Aceh

BAB III METODE PENELITIAN. Bolango dan waktu penelitian di laksanakan pada bulan Oktober sampai dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional,

BAB IV METODE PENELITIAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT PALANGKA RAYA

Jurnal Medika Saintika Vol 7 (2) Jurnal Medika Saintika

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG MANAJEMEN LAKTASI

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian yang variabel

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

HUBUNGAN TEHNIK MENYUSUI DENGAN KELANCARAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BLANG BINTANG ACEH BESAR JURNAL

Oleh : Dra. Hj. Syarifah, M.Kes. ABSTRAK

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 1, April 2016 ISSN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA

BAB III METODE PENELITIAN. survei dengan menggunakan alat bantu kuesioner dan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross

Hubungan Pengetahuan Inisiasi Menyusu Dini dengan Tehnik Bidan Dalam Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN RETENSIO URINE PADA IBU NIFAS DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN, MOTIVASI IBU NIFAS DAN PERAN BIDAN TERHADAP BOUNDING ATTACHMENT DI RUANG KEBIDANAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitis yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005,

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

Disusun Oleh: Wiwiningsih

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG ASI EKSKLUSIF TERHADAP PEMBERIAN PASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS NY. DIYAH SIDOHARJO SRAGEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS JATIBOGOR TAHUN 2013

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Hubungan antara perilaku ibu tentang kebersihan dan frekuensi kejadian Gastroentritis pada balita usia 1 3 tahun di RS Adi Husada Kapasari Surabaya

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

HUBUNGAN KUNJUNGAN KEHAMILAN DAN KUNJUNGAN NIFAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI KOTA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 6-24 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI DESA GASOL KECAMATAN CUGENANG KABUPATEN CIANJUR ABSTRAK

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Oral Hygiene Dengan Kejadian MoniliasisPada Neonatus di Poli Tumbuh Kembang RSUD Sidoarjo

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN PEMBERIAN ASI PADA BAYI UMUR 6-12 BULAN DI BPM KUSNI SRI MAWARTI DESA TERONG II KEC.

BAB 1 PENDAHULUAN. pemberian (ASI) masih jauh dari yang diharapkan. Menurut Survei Demografi

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MENYUSUI BAYI TERHADAP REGURGITASI DI DESA UJUNG MANGKI KECAMATAN BAKONGAN KABUPATEN ACEH SELATAN YUSMALIBAR Mahasiswi STIKes U Budiyah Banda Aceh Abstract Regurgitasi merupakan keluarnya kembali sebagian kecil isi lambung yang telah dicerna yang dilatar belakangi oleh beberapa penyebab mulai dari posisi saat menyusui yang tidak tepat dan minum terburu-buru. Data dari beberapa negara termasuk indonesia memperlihatkan sekitar 70% bayi berumur dibawah 4 bulan mengalami regurgitasi minimal satu kali setiap harinya dan kejadian tersebut menurun sesuai bertambahnya umur hingga mencapai 4-7% pada umur 9-12 bulan. Walaupun demikian, hanya sekitar 25% orangtua menganggap regurgitasi sebagai suatu masalah (IDAI, 2009). Metode penelitian ini bersifat Deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu menyusui bayi di Desa Ujung Mangki pada bulan Januari-April 2013 sebanyak 60 orang. Waktu dan tempat penelitian ini dilakukan pada tanggal 15-22 Juli di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan. Pengambilan sampel secara Incidental Sampling. Pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner terhadap ibu-ibu menyusui. Hasil penelitian ini pada sebaagian besar pengetahuan ibu tentang kejadian regurgitasi berada pada kategori cukup yaitu sebanyak 17 responden (56,7%). Dan sikap ibu tentang kejadian regurgitasi berada pada kategori positif yaitu sebanyak 16 responden (53,3%). Kesimpulannya yaitu pengetahuan ibu berada pada kategori cukup dan sikap ibu berada pada kategori positif. PENDAHULUAN Latar Belakang Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan. Bayi memiliki sistem tubuh yang belum sempurna seperti sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem peredarahan darah, sistem pengaturan suhu, dan sistem gastrointestinal (Sodikin, 2011). Merawat bayi memang tidak semudah yang dipikirkan banyak orang, apalagi bagi para orang tua baru. Banyak informasi dan pengetahuan tentang perawatan bayi yang harus digali. Ibu yang melewatkan untuk menyendawakan bayinya setelah disusui, tentu saja bukan karena faktor kelalaian, melainkan karena faktor ketidaktahuan (Hidayat Aziz, 2005). Regurgitasi isi lambung sering terjadi pada bayi berumur 0-3 bulan (Behrman, 1992). Regurgitasi adalah kembalinya sejumlah makanan yang belum dicerna dari lambung, biasanya disertai sendawa (Wong, 2008). Meskipun normal regurgitasi yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai komplikasi yang akan mengganggu pertumbuhan bayi apabila terjadinya tidak hanya setelah makan dan minum saja tetapi juga saat tidur meski aktivitas makan dan minum sudah dilakukan 3 jam yang lalu (Tampubolon, 2009). Peran ibu sangat penting dalam mencegah terjadinya gangguan kesehatan pada bayi akibat regurgitasi berulang yang dapat dilakukan 1

dengan melakukan pencegahan dan penanganan regurgitasi dengan benar. Bayi sering meludahkan (regurgitasi) sejumlah kecil susu ketika atau setelah menyusu, sering kali disertai sendawa. Hal ini adalah normal. Regurgitasi yang sangat banyak bisa terjadi akibat pemberian susu yangterlalu banyak. Jika susu yang diberikan melalui botol, regurgitasi bisa dikurangi dengan menggunakan dot yang lebih keras dan lubangnya lebih kecil. Lebih sering menyendawakan bayi selama setelah meyusu juga bisa memnbantu, baik pada bayi yang disusui dengan ASI maupun susu botol(muslihatun, 2011). Data dari beberapa negara termasuk Indonesia memperlihatkan sekitar 70% bayi berumur dibawah 4 bulan mengalami regurgitasi minimal satu kali setiap harinyadan kejadian tersebut menurun sesuai bertambahnya umur hingga mencapai 4-7% pada umur 9-12 bulan. Walaupun demikian, hanya sekitar 25% orang tua menganggap regurgitasi sebagai suatu masalah (IDAI, 2009). Dalam Nakita (2006) dikatakan 70% bayi usia 4 bulan dalam sehari paling tidak mengalami regurgitasi. Dan saat anak berusia setahun bisa dikatakan hanya tinggal 10% yang masih mengalami regurgitasi. Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan oleh penelitini setelah melihat beberapa tempat yaitu Puskesmas Ingin Jaya dan Puskesmas Peukan Bada, banyak ibu-ibu yang mengetahui tentang regurgitasi pada bayi sedangkan di Desa Ujung Mangki menunjukan hasil survey bahwa banyak ibu yang tidak mengetahui tentang regurgitasi, maka dari hasil tersebut peneliti tertarik untuk meneliti judul ini. Sedangkan data yang diperoleh dari Bidan Desa Ujung Mangki terdapat ibu menyusui bayi berjumlah 60 orang pada bulan Januaru-April 2013. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 15 April 2013 dengan 10 orang ibu menyusui, ketika ditanyakan pengetahuan dan sikap mereka tentang penyebab dari regurgitasi, 4 dari 10 orang ibu menyusui memiliki sikap dan pengetahuan yang tinggi tentang regurgitasi dan 6 diantaranya memiliki pengetahuan dan sikap yang kurang terhadap regurgitasi. Berdasarkan fenomena diatas peneliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran pengetahuan dan sikap ibu menyusui bayi terhadap regurgitasi. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka peneliti merumuskan masalah yang ada yaitu Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui Bayi Terhadap Regurgitasi Di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan? Tujuan Penelitian : Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap ibu menyusui bayi terhadap regurgitasi di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan. Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu menyusui bayi terhadap regurgitasi di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan. b. Untuk mengetahui gambaran sikap ibu menyusui bayi terhadap regurgitasi di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti lain 2. Bagi Instansi 3. Bagi Akademik KERANGKA KONSEP PENELITIAN Kerangka Konsep Penelitian Dari hasil tinjauan kepustakaan dan kerangka teori, maka dikembangkan suatu kerangka konsep penelitian ini yang terdiri dari variabel Independen dan Variabel Dependen. Dalam penelitian ini secara sistemis dapat digambarkan menurut Notoatmodjo ( 2010 ) sebagai berikut : Variabel Independent Pengetahuan Sikap Variabel Dependen Kejadian Regurgitasi 2

Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat Deskriptif dengan rancangan penelitian cross sectional yaitu suatu penelitian di mana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan variabelvariabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoadmodjo, 2005). Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui bayi di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan yang berjumlah 60 orang ( Data Januari - April 2013).. Sampel Tehnik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode Acidental Sampling, dimana sampel diambil adalah ibuibu menyusui Bayi di Desa Ujung mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ujung Mangki Kecamatan bakongan kabupaten aceh Selatan pada tanggal 15 s/d 22 Juni tahun 2013. Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang bersifat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, untuk pertanyaan kejadian Regurgitasi terdiri dari 1 pertanyaan, dan untuk pengetahuan dan sikap terdiri 10 pertanyaan. Pengolahan Data dan Analisa Data Data dalam penelitian ini dapat diolah dengan cara editing coding, teransfering dan tabulating. Analisa Univariat Analisa ini menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Regurgitasi di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan Kejadian No f % Regurgitasi 1 Pernah 26 86,7 2 Tidak pernah 4 13,3 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan bahwa dari 30 responden yang diteliti, terdapat 26 responden (86,7%) yang pernah mengalami kejadian regurgitasi. Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh selatan No Pengetahuan f % 1 Baik 6 20 2 Cukup 17 56,7 3 Kurang 7 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan bahwa dari 30 responden yang diteliti, terdapat 17 responden (56,7%) yang mempunyai pengetahuan cukup. Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Responden Berdasarkan Sikap di Desa Ujung Mangki Kecamatan BakonganKabupaten Aceh Selatan No Sikap f % 1 Positif 16 53,3 2 Negatif 14 46,7 Jumlah 30 100 Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan bahwa dari 30 responden yang diteliti, terdapat 16 responden (53,3%) mempunyai sikap positif. 3

Tabel 5.4 Tabulasi Silang Kejadian Regurgitasi di Tinjau Dari Pengetahuan di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan No 1 2 3 Pengetahuan Baik Cukup Kurang Kejadian Regurgitasi Pernah Tidak pernah Jumlah f % f % f % 6 20,0 0 0,0 6 100 15 88,2 2 11,8 17 100 5 71,4 2 28,6 7 100 Total 26 86,7 4 13,3 30 100 Berdasarkan tabel 5.4 dari 17 responden yang berpengetahuan cukup dan yang pernah mengalami kejadian regurgitasi adalah sebanyak 15 responden (88,2%). Tabel 5.5 Tabulasi Silang Kejadian Regurgitasi di Tinjau Dari Sikap Di Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan No 1 2 Sikap Positif Negatif Kejadian Regurgitasi Jumlah Pernah Tidak Pernah f % f % f % 15 93,8 1 6,3 16 100 11 78,6 3 21,4 14 100 Total 26 86,7 4 13,3 30 100 Berdasarkan tabel 5.5 dari16 responden yang mempunyai sikap positif dan yang pernah mengalami kejadian regurgitasi adalah sebanyak 15 responden (93,8%). PEMBAHASAN Kejadian Regurgitasi di Tinjau dari Pengetahuan Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari dari 17 responden yang berpengetahuan cukup dan yang pernah mengalami kejadian regurgitasi adalah sebanyak 15 responden (88,2%). Hasil penelitian Dian Irawati (2010), menunjukkan bahwa persentase terbesar adalah responden dengan pengetahuan yang cukup tentang pengertian regurgitasi pada bayi usia 0-6 bulan sebanyak 19 responden (46,3%). Hal ini menunjukkan bahwa responden sudah cukup mengerti tentang pengertian dari regurgitasi. Pengetahuan responden yang tergolong cukup tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengetahuan dan sikap. Semakin tinggi pengetahuan seseorang maka mereka akan membentuk perilaku yang baik. Sebaliknya semakin rendah pengetahuan seseorang maka mereka tidak bisa memilih sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sehingga akan terbentuk perilaku yang tidak baik Hal ini sesuai dengan teori yang dikemuka oleh Yunina (2009), bahwa pengetahuan ibu yang kurang tentang posisi menyusui merupakan salah satu penyebab terjadinya regurgitasi. Jika pengetahuan ibu tentang regurgitasi masih belum dapat ditingkatkan maka dapat menyebabkan asupan nutrisi pada bayi berkurang atau juga terjadi gangguan pencernaan. Notoatmodjo (2003), menambahkan bahwa pengaruh pengetahuan terhadap pertumbuhan anak sangat penting. Oleh sebab itu, seseorang yang mempunyai cukup pengetahuan dan pendidikan yang tinggi akan lebih memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. 4

Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan ibu berpengaruh terhadap tingkat pendidikan, karena semakin tinggi tingkat pendidikan ibu maka semakin paham ibu terhadap kejadian regurgitasi, dan juga sebaliknya. Adapun pengetahuan ibu menyusui tentang kejadian regurgitasi sangat penting,dengan pengetahuan ibu yang baik tentang regurgitasi maka akan memberikan wawasan yang luas terhadap kejadian regurgitasi namun sebaliknya jika pengetahuan ibu kurang tentang regurgitasi maka akan terciptanya pemahaman yang kurang baik terhadap kejadian regurgitasi pada bayi. Kejadian Regurgitasi di Tinjau dari Sikap Ibu Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari dari 16 responden yang mempunyai sikap positif dan yang pernah mengalami kejadian regurgitasi adalah sebanyak 15 responden (93,8%). Hasil penelitian Dewi (2010), menunjukan bahwa dari 45 responden yang diteliti ditemukan 58% ibu post partum mempunyai sikap yang negatif tentang kejadian regurgitasi pada bayi baru lahir. Sikap negatif ibu terhadap kejadian regurgitasi pada bayi baru lahir tersebut akan mempengaruhi pemahaman yang kurang baik tentang kejadian regurgitasi pada bayi baru lahir. Peneliti berasumsi bahwa sikap ibu berpengaruh terhadap pengalaman, karena semakin banyak ibu mempunyai anak, maka ibu semakin mudah mengerti terhadap kejadian regurgitasi. Adapun sikap ibu tentang terjadinya regurgitasi memiliki sikap yang positif, hal ini disebabkan karena keinginan ibu untuk menghindari regurgitasi pada bayinya, yaitu dengan cara memperbaiki teknik menyusui serta menyendawakan bayi sesaat setelah minum. Sebaliknya jika ibu memiliki sikap negatif terhadap regurgitasi maka ibu akan membiarkan bayinya mengalami regurgitasi. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari dari 17 responden yang berpengetahuan cukup dan yang pernah mengalami kejadian regurgitasi adalah sebanyak 15 responden (88,2%). 2. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa dari dari16 responden yang mempunyai sikap positif dan yang pernah mengalami kejadian regurgitasi adalah sebanyak 15 responden (93,8%). Saran 1. Bagi peneliti yang lain agar dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya. 2. Kepada Instansi pendidikan agar dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswi dalam hal melakukan acara kegiatan seminar dan sebagainya. 3. Kepada Desa Ujung Mangki Kecamatan Bakongan Kabupaten Aceh Selatan agar dapat lebih menekankan kepada kaderkader desa agar melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai kejadian regurgitasi. DAFTAR PUSTAKA Asuhan Persalinan Normal. Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta: JNPK-KR. 2011. Dewi Vivian. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Kementrian kesehatan. (2010). Pelayanan kesehatan Neonatal Esensial : Pedoman Teknis Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementrian Kesehatan. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Metode Penelitian Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Wafi Nur Muslihatun. (2011). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Fitramaya. 5

ii