WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 50 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 66 TAHUN 2016

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No d. kearsipan untuk mendukung tata kelola organisasi yang baik; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huru

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOGOR dan BUPATI BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 7 TAHUN TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 26.TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 124 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

b. merumuskan kebijakan di bidang kearsipan dan perpustakaan berdasarkan Rencana Strategis Dinas sebagai dasar pelaksanaan kegiatan; c.

pemerintah maupun hak-hak keperdataan masyarakat maka penyelenggaraan kearsipan di lingkungan Kota Pangkalpinang harus dikelola secara komprehensif, d

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2016

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 77

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 3. Undang-Undang Nomor 8

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG TATA KEARSIPAN PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG ARSIP DAERAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN KEARSIPAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 25 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN... TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0115 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2009 TENTANG KEARSIPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR : 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI TAHUN 2014 BUPATI BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR : 2 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALI KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA BANDUNG,

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

Transkripsi:

SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS, DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota Batu tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4118); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R epublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah; 9. Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA BATU. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Daerah Kota Batu. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Batu. 3. Walikota adalah Walikota Batu. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Batu sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 5. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 6. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu kepala daerah dan DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Halaman 2 dari 21 hlm...

7. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kota Batu. 8. Dinas adalah Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu. 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu. 10. Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disingkat UPTD adalah unsur pelaksana kegiatan teknis operasional dan atau kegiatan teknis penunjang Dinas. 11. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. 12. Organisasi adalah penyusunan dan pengaturan berbagai bagian sehingga semuanya menjadi kesatuan yang teratur. 13. Tata Kerja adalah segala sesuatu yang mengenai pengurusan dan pelaksanaan kegiatan suatu organisasi. 14. Kewenangan adalah hak dan kewajiban untuk menentukan atau mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan. 15. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. 16. Bahan perpustakaan adalah semua hasil karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam. 17. Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah dan dilayankan. 18. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. 19. Pemustaka adalah pengguna perpustakaan, yaitu perseorangan, kelompok orang, masyarakat atau lembaga yang memanfaatkan fasilitas layanan perpustakaan. 20. Standardisasi adalah proses merumuskan, menetapkan, menerapkan, dan merevisi standar yang dilaksanakan secara tertib dan bekerja sama dengan semua pihak terkait. Halaman 3 dari 21 hlm...

21. Akreditasi adalah rangkaian kegiatan proses pengakuan formal oleh lembaga akreditasi yang menyatakan bahwa suatu lembaga telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu. 22. Standar Nasional Perpustakaan adalah kriteria minimal yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. 23. Naskah Kuno adalah semua dokumen tertulis yang tidak dicetak atau tidak diperbanyak dengan cara lain, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri yang berumur paling rendah 50 (lima puluh) tahun, dan yang mempunyai nilai penting bagi kebudayaan nasional, sejarah, dan ilmu pengetahuan. 24. Perpustakaan Kota adalah perpustakaan daerah yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan penelitian, dan perpustakaan pelestarian yang berkedudukan di ibukota kabupaten/kota. 25. Perpustakaan Sekolah/Madrasah adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di sekolah/madrasah. 26. Masyarakat adalah setiap orang, kelompok orang, atau lembaga yang berdomisili di suatu wilayah yang mempunyai perhatian dan peranan dalam bidang perpustakaan. 27. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip. 28. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 29. Arsip dinamis adalah arsip yang digunakan secara langsung dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan selama jangka waktu tertentu. 30. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus. Halaman 4 dari 21 hlm...

31. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun. 32. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang. 33. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Nasional Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan. 34. Arsiparis adalah seseorang yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikan formal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan serta mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan kearsipan. 35. Akses arsip adalah ketersediaan arsip sebagai hasil dari kewenangan hukum dan otorisasi legal serta keberadaan sarana bantu untuk mempermudah penemuan dan pemanfaatan arsip. 36. Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip statis dan pembinaan kearsipan. 37. Pencipta arsip adalah pihak yang mempunyai kemandirian dan otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsip dinamis. 38. Unit pengolah adalah satuan kerja pada pencipta arsip yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengolah semua arsip yang berkaitan dengan kegiatan penciptaan arsip di lingkungannya. 39. Jadwal Retensi Arsip yang selanjutnya disingkat JRA adalah daftar yang berisi sekurang-kurangnya jangka waktu penyimpanan atau retensi, jenis arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali, atau dipermanenkan yang dipergunakan sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. 40. Penyusutan arsip adalah kegiatan pengurangan jumlah arsip dengan cara pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip statis kepada lembaga kearsipan. Halaman 5 dari 21 hlm...

41. Pengelolaan arsip dinamis adalah proses pengendalian arsip dinamis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi penciptaan, penggunaan, dan pemeliharaan, serta penyusutan arsip. 42. Pengelolaan arsip statis adalah proses pengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dan sistematis meliputi akuisisi, pengolahan, preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayanan publik dalam suatu sistem kearsipan nasional. 43. Akuisisi arsip statis adalah proses penambahan khasanah arsip statis pada lembaga kearsipan yang dilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis dan hak pengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembaga kearsipan. 44. Sistem Kearsipan Nasional yang selanjutnya disingkat SKN adalah suatu sistem yang membentuk pola hubungan berkelanjutan antar berbagai komponen yang memiliki fungsi dan tugas tertentu, interaksi antar pelaku serta unsur lain yang saling mempengaruhi dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional. 45. Sistem Informasi Kearsipan Nasional yang selanjutnya disingkat SIKN adalah sistem informasi arsip secara nasional yang dikelola oleh ANRI yang menggunakan sarana jaringan informasi kearsipan nasional. 46. Jaringan Informasi Kearsipan Nasional yang selanjutnya disingkat JIKN adalah sistem jaringan informasi dan sarana pelayanan arsip secara nasional yang dikelola oleh ANRI. 47. Daftar Pencarian Arsip yang selanjutnya disingkat DPA adalah daftar berisi arsip yang memiliki nilai guna kesejarahan baik yang telah diverifikasi secara langsung maupun tidak langsung oleh lembaga kearsipan dan dicari oleh lembaga kearsipan serta diumumkan kepada publik. 48. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh pemerintahan daerah melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan pemerintahan daerah yang dipisahkan. 49. Organisasi kearsipan adalah unit kearsipan dan lembaga kearsipan yang melaksanakan kegiatan penyelenggaraan kearsipan. 50. Pemeliharaan arsip adalah kegiatan menjaga keutuhan, keamanan, dan keselamatan arsip baik fisik maupun informasinya. Halaman 6 dari 21 hlm...

51. Pemberkasan adalah penempatan naskah ke dalam suatu himpunan yang tersusun secara sistematis dan logis sesuai dengan konteks kegiatannya sehingga menjadi satu berkas karena memiliki hubungan informasi, kesamaan jenis atau kesamaan masalah dari suatu unit kerja. 52. Program arsip vital adalah tindakan dan prosedur yang sistematis dan terencana yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan menyelamatkan arsip vital pencipta arsip pada saat darurat atau setelah terjadi musibah. 53. Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan untuk memberikan pengakuan formal kepada sumber daya manusia kearsipan oleh ANRI sebagai pengakuan terhadap kompetensi dalam bidang kearsipan. 54. Akreditasi adalah kegiatan penilaian mutu dan kelayakan terhadap lembaga kearsipan, unit kearsipan, dan lembaga penyelenggara jasa serta pendidikan dan pelatihan kearsipan. 55. Retensi arsip adalah jangka waktu penyimpanan yang wajib dilakukan terhadap suatu jenis arsip. BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 (1) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Batu merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan di bidang perpustakaan dan urusan pemerintahan di bidang kearsipan. (2) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah. (3) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang perpustakaan dan bidang kearsipan. (4) Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan teknis dan rencana strategis di bidang perpustakaan dan kearsipan; b. penetapan rencana kerja dan anggaran di bidang perpustakaan dan kearsipan; Halaman 7 dari 21 hlm...

c. penyelenggaraan kebijakan di bidang perpustakaan dan kearsipan; d. penyelenggaraan peningkatan kualitas sumber daya manusia aparatur di bidang perpustakaan dan kearsipan; e. penyelenggaraan administrasi dinas di bidang perpustakaan dan kearsipan; f. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang perpustakaan dan kearsipan; dan g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan tugas dan Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan terdiri atas: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat membawahi: 1. Sub Bagian Program dan Pelaporan; dan 2. Sub Bagian Umum dan Keuangan. c. Bidang Perpustakaan membawahi: 1. Seksi Layanan dan Informasi Perpustakaan Umum Daerah; 2. Seksi Pengolahan Bahan Pustaka; dan 3. Seksi Deposit dan Pelestarian Perpustakaan. d. Bidang Kearsipan membawahi: 1. Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Arsip; 2. Seksi Penyelamatan dan Pelestarian Arsip; dan 3. Seksi Layanan Kearsipan. e. Bidang Pembinaan dan Pengembangan membawahi: 1. Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan; 2. Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan; dan 3. Seksi Pengembangan SDM dan Kelembagaan. f. UPT Dinas; dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Halaman 8 dari 21 hlm...

(5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Hubungan tata kerja antara Kepala Dinas dengan bawahan atau sebaliknya secara administratif dilakukan melalui Sekretaris. BAB III URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Sekretariat Pasal 4 (1) Sekretariat mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, koordinasi dan sinkronisasi, serta mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan program, dan keuangan; (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat mempunyai fungsi: a. pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. pengelolaan administrasi kepegawaian; c. pengembangan kompetensi dan kapasitas kepegawaian; d. pengelolaan administrasi perlengkapan; e. pengelolaan urusan rumah tangga kantor; f. pelayanan, hubungan masyarakat dan publikasi; g. pelaksanaan koordinasi dan pengelolaan data perpustakaan dan kearsipan; h. pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran, dan perundang-undangan; i. pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas bidang; j. pengelolaan kearsipan Dinas; k. pengawasan monitoring, evaluasi, dan pelaporan organisasi dan tatalaksana; l. pengelolaan administrasi keuangan; dan m. pengoordinasian fungsi lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan tugas dan Pasal 5 (1) Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaan penghimpunan data dan informasi; b. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program dan perundang-undangan; Halaman 9 dari 21 hlm...

c. melaksanakan penyusunan monitoring dan evaluasi program dan kegiatan; d. melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja; e. melaksanakan penyusunan laporan kinerja instansi pemerintah; f. melaksanakan penyusunan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah; g. melaksanakan koordinasi kebijakan penataan pengembangan kapasitas kelembagaan dan ketatalaksanaan; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan lingkup tugas dan (2) Sub Bagian Umum dan Keuangan mempunyai tugas: a. melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat; b. melaksanakan penggandaan naskah dinas; c. mengelola kearsipan Dinas; d. menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan; e. melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat, publikasi dan dokumentasi; f. melakukan penyusunan kebutuhan dan pengelolaan perlengkapan, pengadaan dan perawatan peralatan kantor, serta pengamanan; g. menyusun usulan penghapusan aset serta menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang inventaris; h. mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai dari penempatan pegawai sesuai formasi; i. menyusun analisa jabatan pegawai; j. menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; k. menyiapkan bahan peningkatan kompetensi dan kedisiplinan pegawai, tenaga teknis, dan fungsional; l. melakukan peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, daftar urutan kepangkatan (DUK), sumpah /janji pegawai, kesejahteraan, gaji berkala, mutasi, pemberhentian pegawai, diklat, ujian dinas, dan izin belajar; m. menyusun usulan pensiun; n. mengevaluasi dan merencanakan kebutuhan pegawai ( bezzeting) berdasarkan beban kerja dinas; Halaman 10 dari 21 hlm...

o. melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai; p. melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan; q. menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; dan r. menyelenggarakan administrasi kepegawaian dan keuangan lainnya; dan s. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan lingkup tugas dan Bagian Kedua Bidang Perpustakaan Pasal 6 (1) Bidang Perpustakaan, mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang penyediaan layanan dan Informasi, serta pengolahan bahan pustaka perpustakaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Perpustakaan mempunyai fungsi: a. penyusunan program kerja dan kegiatan bidang penyediaan layanan dan informasi serta pengolahan bahan pustaka perpustakaan; b. pengendalian data informasi bidang penyediaan layanan dan informasi, serta pengolahan bahan pustaka perpustakaan; c. penyusunan kebijakan teknis bidang penyediaan layanan dan informasi, serta pengolahan bahan pustaka perpustakaan; d. pengoordinasian layanan perpustakaan, deposit, dan pelestarian perpustakaan, serta urusan pengolahan bahan pustaka dengan instansi terkait; e. pengendalian teknis dan administrasi pengelolaan koleksi bahan baca perpustakaan; f. pembinaan layanan informasi perpustakaan, deposit, dan pelestarian perpustakaan dan bahan pustaka; g. pengendalian data otomasi, sarana prasarana dan restorasi perpustakaan daerah; h. pengendalian deposit dan pelestarian perpustakaan terhadap naskah kuno daerah, hasil karya cetak karya rekam daerah ( local conten), koleksi budaya etnis nusantara daerah, dan deposit perpustakaan; Halaman 11 dari 21 hlm...

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan lingkup tugas dan Pasal 7 (1) Seksi Layanan dan Informasi Perpustakaan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang penyediaan layanan dan informasi perpustakaan; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang penyediaan layanan dan informasi perpustakaan; c. melaksanakan pelayanan perpustakaan umum, taman bacaan masyarakat, perpustakaan digital dan online, perpustakaan keliling, dan layanan ruang baca anak; d. mengelola teknis dan administrasi layanan perpustakaan; e. menyiapkan bahan koordinasi bidang urusan layanan dan informasi perpustakaan dengan instansi terkait; f. menyusun bahan informasi layanan perpustakaan; g. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Seksi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan (2) Seksi Pengolahan Bahan Pustaka mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang pengelolaan bahan pustaka ; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang pengelolaan bahan pustaka; c. mendata dan memetakan koleksi bahan baca perpustakaan; d. menyiapkan bahan penambahan koleksi bahan baca perpustakaan; e. menyiapkan bahan pelaksanaan otomasi perpustakaan; f. melaksanakan restorasi bahan pustaka perpustakaan daerah; g. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan seksi; dan Halaman 12 dari 21 hlm...

h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan (3) Seksi Deposit dan Pelestarian Perpustakaan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang pembinaan koleksi deposit dan pelestarian perpustakaan; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang pembinaan koleksi deposit dan pelestarian perpustakaan; c. mendata dan memetakan koleksi deposit daerah; d. menyiapkan bahan, data dan teknis pelestarian koleksi deposit daerah dan naskah kuno daerah; e. menyiapkan bahan pengelolaan karya cetak karya rekam daerah (lokal conten); f. membina dan menyiapkan bahan pengelolaan koleksi budaya etnis nusantara daerah; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan Bagian Ketiga Bidang Kearsipan Pasal 8 (1) Bidang Kearsipan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengelolaan kearsipan. (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kearsipan mempunyai fungsi: a. penyusunan program kerja dan kegiatan bidang pengelolaan kearsipan; b. pengendalian data informasi bidang pengelolaan kearsipan; c. penyusunan kebijakan teknis bidang pengelolaan kearsipan; d. pengoordinasian dan pengendalian akuisisi dan pengelolaan arsip; e. pengendalian penyelamatan dan pelestarian arsip; f. pengendalian pelayanan kearsipan; g. pengoordinasian jadwal retensi arsip (JRA); Halaman 13 dari 21 hlm...

h. pengendalian tata kelola sarana pengolahan dan penyimpanan arsip; i. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan seksi; dan j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala Dinas sesuai dengan lingkup tugas dan Pasal 9 (1) Seksi Akuisisi dan Pengelolaan Arsip mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang akuisisi dan pengelolaan arsip; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang akuisisi dan pengelolaan arsip; c. menyiapkan bahan pengelolaan dan akuisisi arsip; d. menyiapkan bahan koordinasi dan supervisi akuisisi dan pengelolaan arsip dengan instansi terkait; e. melaksanakan penerimaan dan penarikan arsip inaktif sesuai dengan standar tata kelola kearsipan; f. melaksanakan pengelolaan arsip inaktif; g. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan (2) Seksi Penyelamatan dan Pelestarian Arsip mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang penyelamatan dan pelestarian arsip; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan dan pedoman teknis bidang penyelamatan dan pelestarian arsip; c. melaksanakan pengelolaan dan pelestarian dokumen/arsip daerah; d. melaksanakan perlindungan dan penyelamatan arsip akibat bencana; e. merencanakan dan melaksanakan pemindahan, penilaian, dan pemusnahan arsip sesuai jadwal retensi arsip (JRA); f. melaksanakan penyelamatan arsip daerah; Halaman 14 dari 21 hlm...

g. melaksanakan fumigasi, reparasi, restorasi dan autentifikasi arsip statis dan arsip hasil alih media; h. melaksanakan pengelolaan sarana pengolahan dan penyimpanan arsip; i. melaksanakan pencarian arsip statis dan menyusun daftar pencarian arsip; j. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan (3) Seksi Layanan Kearsipan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang layanan kearsipan; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang layanan kearsipan; c. menyiapkan bahan dan melaksanakan simpul jaringan sistem informasi kearsipan nasional (SIKN) melalui jaringan informasi kearsipan nasional (JIKN); d. melaksanakan pengelolaan jasa teknis asistensi, pembinaan dan pengelolaan kearsipan; e. merencanakan dan melaksanakan pengembangan digitalisasi dan otomasi tata kelola kearsipan; f. melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan seksi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan Bagian Keempat Bidang Pembinaan dan Pengembangan Pasal 10 (1) Bidang Pembinaan dan Pengembangan mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pembinaan dan Pengembangan mempunyai fungsi: a. penyusunan program kerja dan kegiatan bidang pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan; Halaman 15 dari 21 hlm...

b. pengendalian data informasi bidang pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan; c. penyusunan kebijakan teknis bidang pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan; d. penyusunan norma, standart, prosedur, dan kriteria (NSPK) bidang pembinaan dan pengembangan perpustakaan dan kearsipan; e. pengoordinasian urusan perencanaan pengembangan SDM dan kelembagaan, serta kerja sama pengelolaan jaringan tekhnologi informasi perpustakaan dan kearsipan daerah; f. pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan bidang; dan g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan lingkup tugas dan Pasal 11 (1) Seksi Pembinaan Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang pembinaan perpustakaan dan kearsipan; b. Menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang layanan perpustakaan dan kearsipan; c. Melaksanaan pembinaan pengelolaan perpustakaan dan kearsipan; d. Melaksanakan pembinaan peran masyarakat untuk perpustakaan dan kearsipan daerah; e. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Seksi; dan f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan lingkup tugas dan (2) Seksi Pengembangan Perpustakaan dan Kearsipan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang pengembangan perpustakaan dan kearsipan; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang layanan kearsipan; Halaman 16 dari 21 hlm...

c. menyiapkan bahan penyusunan norma, standart, prosedur, dan kriteria (NSPK) pola pengelolaan perpustakaan dan kearsipan; d. menyusun kajian dan penelitian pengembangan perpustakaan dan kearsipan daerah sesuai dengan standar; e. melaksanakan pembinaan promosi gemar membaca dan tertib arsip; f. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan g. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan (3) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan mempunyai tugas: a. menyiapkan bahan pelaksanaaan program dan kegiatan bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan; b. menyiapkan bahan penyusunan kebijakan teknis bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan kelembagaan; c. menganalisis dan merencanakan kebutuhan diklat tehnis untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) perpustakaan dan kearsipan; d. menyiapkan bahan kerja sama jaringan tekhnologi informasi; e. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan seksi; dan f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan lingkup tugas dan BAB IV UNIT PELAKSANA TEKNIS Pasal 12 (1) UPT adalah unsur pelaksana teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu. (2) UPT dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Pasal 13 Jumlah, nomenklatur, susunan organisasi, uraian tugas dan fungsi UPT Dinas diatur dengan Peraturan Walikota. Halaman 17 dari 21 hlm...

BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 14 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu. (2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Walikota. (3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Walikota berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, dengan berpedoman pada ketentuan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 15 (1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub bagian, Kepala Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah, serta instansi lain di luar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan. (3) Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan, serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (4) Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. (5) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Halaman 18 dari 21 hlm...

(6) Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB VII PENGISIAN JABATAN Pasal 16 (1) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan diangkat dan diberhentikan oleh Walikota dari Aparatur Sipil Negara yang memenuhi syarat atas usul Sekretaris Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Perangkat Daerah diisi oleh pegawai aparatur sipil negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Pegawai aparatur sipil negara yang menduduki jabatan pimpinan tinggi, jabatan administrator dan jabatan pengawas Perangkat Daerah wajib memenuhi persyaratan kompetensi: a. teknis; b. manajerial; dan c. sosial kultur. (4) Selain memenuhi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3), pegawai aparatur sipil negara yang menduduki jabatan Perangkat Daerah harus memenuhi kompetensi pemerintahan. (5) Kompetensi teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf a diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara teknis yang dibuktikan dengan sertifikasi. (6) Kompetensi manajerial sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan. (7) Kompetensi sosial kultur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf c diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan (8) Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditetapkan dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Halaman 19 dari 21 hlm...

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Bagan Struktur Organisasi Dinas Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Walikota ini. Pasal 18 Pada saat Peraturan Walikota ini mulai berlaku, Peraturan Walikota Batu Nomor 50 Tahun 2013 tentang Penjabaran Tugas dan fungsi Dinas Perumahan Kota Batu (Berita Daerah Kota Batu Tahun 2013 Nomor 23/D) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 19 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Batu. Ditetapkan di Batu pada tanggal 20 Desember 2016 WALIKOTA BATU, TTD Diundangkan di Batu pada tanggal 20 Desember 2016 EDDY RUMPOKO SEKRETARIS DAERAH KOTA BATU, TTD WIDODO BERITA DAERAH KOTA BATU TAHUN 2016 NOMOR 76/D Halaman 20 dari 21 hlm...

21