BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Disamping itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah masalah penting keberhasilan suatu bangsa. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. manusia masih ada di muka bumi, belajar sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang melibatkan kemampuan kognitif, afektif, maupun. UUD 1945 yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai peraturan perundang-undangan yang disusun guna meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang dapat ditempuh untuk mengembangkan. dan meningkatkan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Afif Miftah Amrullah, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan proses interaksi yang mendorong terjadinya belajar. Peran serta pendidikan mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Proses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis dan syarat perkembangan. Pendidikan harus memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab. I, pasal 1:

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. formal maupun informal. Fakta seperti pada Tabel 1.1. Apabila ingin terlepas. manusia melalui meningkatkan mutu pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

I. PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan rangkaian kegiatan komunikasi antar manusia,

I. PENDAHULUAN. tujuan penelitian, asumsi penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup

I. PENDAHULUAN. yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang rendah, terutama dalam bidang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

1. PENDAHULUAN. dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, masyarakat, bangsa dan negara (UUSPN No. 20 tahun 2003).

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak pernah dipisahkan dari aspek kehidupan suatu bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai suatu proses untuk menyiapkan generasi masa depan

I. PENDAHULUAN. Kondisi siswa SMA PGRI 2 Marga Tiga, kelas XI IPS, sebelum diadakan

1. PENDAHULUAN. dikarenakan sasaran dari pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tingkah laku yang sesuai. Sanjaya (2006:2) mengatakan bahwa pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peranan pendidikan telah dicantumkan oleh pemerintah secara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat Indonesia. dengan laju pembangunannya masih menghadapi masalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat dibutuhkan dalam kelangsungan dan kesejahteraan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. tercantum dalam pembukaan UUD 45 pada alinea ke empat, yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui. pasal 4 tentang sistem pendidikan nasional bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses ke arah yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian adapun pembahasan secara lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan diperlukan suatu proses kegiatan belajar-mengajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia dimana kualitas sumber daya manusia

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh manusia. Pendidikan mempunyai peran yang strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan menjadi salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang tertera pada pembukaan UUD 1945 paragraf 4 yaitu dengan meningkatkan kesejahteraan umum serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu pendidikan juga tidak hanya mencerdaskan manusia dalam berfikir, namun juga bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berbudi pekerti yang luhur. Dalam www.komisiinformasi.go.id menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 BAB I pasal 1 ayat 1 menyatakan : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Jika bangsa Indonesia berhasil dalam mencapai tujuan pedidikan maka bangsa Indonesia mampu bersaing dengan negara maju lainnya, dan tidak menutup kemungkinan Indonesia menjadi salah satu negara maju. Peran pendidikan dalam pembangunan suatu negara sangatlah besar. Untuk membangun suatu negara menjadi negara yang maju faktor utamanya adalah kualitas Sumber Daya Manusianya (SDM). Kualitas SDM yang tinggi dapat dilihat dari pendidikannya, maka dari itu suatu negara dapat dikatakan maju jika kualitas SDM dan tingkat pendidikan masyarakatnya tinggi. Bekerja sesuai dengan keterampilan dan minatnya juga dapat mencerminkan bahwa pendidikan di suatu negara dikatakan berhasil. Bukan hal yang sulit bagi suatu negara untuk terus maju jika sistem pendidikannya telah berhasil mencetak SDM yang berkualitas. 1

2 Hal yang dapat di lakukan untuk mengetahui pendidikan di Indonesia sudah berhasil atau belum salah satu yang paling mudah yaitu dengan melihat nilai hasil penilaian peserta didik. Salah satunya yaitu kita melihat nilai dari salah satu sekolah menengah atas (SMA) atau sekolah menengah kejuruan (SMK), dimana pada sekolah ini sudah ada penjurusan diharapkan dari penjurusan ini peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang maksimal karena mereka belajar berdasarkan bakat dan minatnya. Idealnya jika sistem pendidikan di Indonesia telah berhasil, hasil belajar dari siswa SMA yang telah memilih jurusan memiliki penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang sangat baik pada mata pelajaran di jurusan yang mereka pilih. Misalnya jika di jurusan IPA pada SMA nilai dari hasil belajar mata pelajaran inti yaitu Biologi, Fisika dan Kimia mendapat nilai sempurna 100. Pada jurusan IPS nilai dari hasil belajar mata pelajaran inti yaitu Ekonomi, Geografi, dan Sosiologi mendapat nilai sempurna 100. Idealnya seperti itu, karena peserta didik memilih sendiri jurusan yang mereka ingin dibantu oleh pihak sekolah dilihat dari minat dan bakat yang mereka miliki. Namun pada kenyataannya hasil belajar siswa rendah pada mata pelajaran inti dijurusan yang mereka pilih. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Berbagai macam faktor dari faktor internal maupun eksternal dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang telah memilih jurusan yang mereka inginkan. Di Indonesia sendiri salah satu yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu perubahan sistem pendidikan yang peneliti rasa terlalu cepat. Guru maupun peserta didik belum terlalu siap pada perubahan tersebut. Selain itu banyaknya beban mata pelajaran yang harus diampu oleh peserta didik, peserta didik juga mempelajari mata pelajaran diluar jurusannya. Contohnya saja pada kurikulum 2013 saat ini, jurusan IPS harus memilih mata pelajaran dari jurusan IPA seperti Biologi pada mata pelajaran yang harus diampunya. Itu membuat siswa menjadi tidak fokus pada mata pelajaran inti pada jurusannya. Selain itu dengan penggunaan kurikulum 2013 yang menuntut siswa untuk lebih aktif dalam belajar, guru harus lebih berperan sebagai fasilitator dan pembimbing pada kegiatan pembelajaran bukan sebagai sumber informasi, dan merubah kebiasaan teacher center menjadi student center membuat beberapa guru menjadi salah tanggap dan menganggap dengan perubahan itu guru tidak usah menjelaskan

3 dan menerangkan materi kepada peserta didik dan mereka beranggapan bahwa siswa harus belajar dan mencari sendiri. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal dan eksternal. sebagaimana yang diungkap oleh Djamarah (2011,hlm.7) yaitu: (1) faktor dari luar (Eksternal); a. lingkungan (alami,budaya); b. instrumen (kurikulum, program, sarana dan fasilitas guru).(2) faktor dari dalam (Internal);a. fisiologis (kondisi fisiologis, kondisi panca indra); b. psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif). Faktor yang mempengaruhi hasil belajar pada teori diatas salah satunya adalah faktor eksternal yaitu guru. Guru menjadi ujung tombak dalam proses pembelajaran, karena berhasil atau tidaknya hasil belajar siswa nanti, bergantung pada kinerja guru. Pada kesempatan ini peneliti memilih SMA Kemala Bhayangkari sebagai tempat penelitian. Peneliti melaksanakan observasi disana ketika PPL II dilaksanakan, peneliti mengajar Ekonomi di kelas XI IPS. Pada kesempatan itu peneliti melihat kebiasaan belajar siswa, cara mengajar guru, keadaan sarana dan prasarana, dan lain sebagainya. Namun peneliti memilih fokus untuk melihat hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi. Selama observasi peneliti melihat masalah pada hasil belajar siswa mata pelajaran ekonomi. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dapat dikatakan rendah, padahal Ekonomi adalah mata pelajaran inti pada jurusan IPS yang seharusnya dapat mereka kuasai dengan sangat baik. Berikut adalah hasil ulangan siswa kelas XI IPS 1dan 2 SMA Kemala Bhayangkari Bandung :

4 Tabel 1. 1 Hasil Belajar Siswa SMA Kemala Bhayangkari Bandung Tahun Ajaran 2017/2018 No Rentang Nilai Hasil Belajar Siswa Semester 2 Frekuensi (Orang) Persentase (%) XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 1 XI IPS 2 1 90-100 0 0 0 0 2 80-89 1 5 6 25 3 75-79 15 15 88 75 4 65-74 0 0 0 0 5 55 1 0 6 0 Jumlah 17 20 100 100 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak hasil belajar siswa yang hanya pada nilai KKM saja, dan hanya sedikit yang mampu mendapat nilai yang hampir sempurna. Tabel nilai tersebut didapat dari nilai rata-rata hasil 2 kali ulangan harian siswa kelas XI IPS 1 dan 2 di SMA Kemala Bhayangkari Bandung, dari hasil observasi peneliti selama hampir 2 bulan, bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi dari hasil ulangan harian disana sudah mencapai KKM yaitu 75 namun hasil ini kurang memuaskan, karena rata-rata nilai mereka tidak jauh dari nilai KKM sedangkan peserta didik yang mendapatkan hasil belajar yang bisa dibilang memuaskan hanya sampai nilai dibawah 90 dan diatas 80 itupun hanya 16% dari total jumlah siswa. Ini menunjukkan hasil belajar yang kurang memuaskan. Peneliti lalu mewawancarai mengapa nilai pada mata pelajaran Ekonomi rendah kepada keseluruhan siswa kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2. Hampir semua siswa menjawab bahwa nilai Ekonomi mereka rendah karena kegiatan belajar Ekonomi pada kelas mereka dilakukan hanya dengan merangkum dan setelah mereka selesai merangkum 1 BAB lalu mereka melaksanakan ulangan harian atau penilaian harian. Ada beberapa penyebab yang diduga mengakibatkan hal tersebut. Selalu ada saja hambatan dan kejadian yang tidak terduga, guru juga sebagai manusia biasa

5 bisa saja sakit, ada keperluan lain, kesibukan menyiapkan administrasi dan lain-lain kadang membuat waktu guru dalam mengajar menjadi terganggu dan mengurangi waktu untuk menjalankan kewajiban mengajarnya. Maka dari itu guru jarang menjelaskan materi kepada siswa dan membuat minat siswa terhadap mata pelajaran ekonomi menurun. Pada SMA Kemala Bhyangkari Bandung salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS pada ulangan hariannya yaitu dipengaruhi penggunaan strategi yang kurang bervariatif, yang membuat siswa kurang bergairah dalam belajar ekonomi serta membuat peserta didik menjadi pasif. Padahal menurut Roestiyah (2012,hlm.1) Di dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Dari pemilihan strategi yang tepat diharapkan hasil yang ingin dicapai bisa didapatkan secara optimal. Dengan demikian diharapkan dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat, proses belajar mengajar menjadi lebih terarah dan tujuan pendidikan dapat tercapai. Selanjutnya guru tinggal memilih model pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakter dari mata pelajaran yang diajarkan atau materi yang diajarkan. Menurut Djamarah dan Zain (2014,hlm.5) Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Salah satu strategi mengajar adalah strategi pembelajaran aktif critical incident. Critical incident atau pengalaman penting adalah strategi yang menggunakan pengalaman penting yang dimiliki oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran yang selanjutnya dihubungkan atau dikaitkan dengan materi pembelajaran. Otak manusia bisa di ibaratkan sebagai CPU, sebuah komputer tidak akan aktif dan siap untuk digunakan jika CPU tidak dinyalakan. Begitupun otak manusia, tidak dapat menerima materi pembelajaran jika belum diaktifkan. Disinilah peran strategi pembelajaran aktif critical incident sebagai cara untuk

6 mengaktifkan otak peserta didik dengan mengingat pengalaman yang pernah mereka alami lalu dihubungkan dengan materi yang akan guru ajarkan. Dengan menggunakan pengalaman pribadi peserta didik akan memudahkan peserta didik dalam menerapkan materi pembelajaran dengan kegiatan mereka sehari-hari. Kemudahan menerapkan materi pembelajaran dengan kegiatan sehari-hari peserta didik tidak hanya menjadi tahu tetapi juga membuat peserta didik menjadi paham dan berperan aktif dalam pembelajaran. Dari sana peneliti meyimpulkan bahwa strategi pembeajaran aktif critical incident dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Critical incident (pengalaman penting) adalah strategi untuk mengaktifkan siswa sejak dimulainya pembelajaran yaitu strategi yang mana siswa harus mengingat dan mendiskripsikan pengalaman masa lalunya yang sesuai dengan topik materi yang disampaikan (Hisyam Zaini, 1999,hlm.70). Dengan digunakannya strategi ini yaitu mengaktifkan siswa sejak dimulainya pembelajaran dengan menggunakan pengalaman masa lalunya selama pembelajaran diharapkan siswa dapat terus ikut berpartisipasi aktif dengan materi pelajaran dan diharapkan siswa dapat mendapatkan materi secara utuh dan terus fokus sampai akhir pelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Ekonomi mereka. Dari latar belakang tersebut,maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Kerja Sama Ekonomi Internasional Di SMA Kemala Bhayangkari Bandung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang muncul seperti berikut : 1. Kurang memuaskannya hasil belajar Ekonomi dapat dilihat dari nilai hasil penilaian harian yang rata-rata hanya sampai nilai KKM saja. 2. Rendahnya minat belajar siswa. 3. Rendahnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Ekonomi.

7 4. Strategi yang digunakan guru kurang bervariatif. C. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah yang akan di teliti pada penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident pada mata pelajaran ekonomi materi kerjasama ekonomi internasional di kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebgai kelas kontrol SMA Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2017/2018? 2. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident pada mata pelajaran ekonomi materi kerjasama ekonomi internasional di kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol SMA Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2017/2018? 3. Berapa besar perbedaan hasil belajar siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dibandingkan dengan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi materi kerjasama ekonomi internasional di SMA Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2017/2018? D. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident pada mata pelajaran ekonomi materi kerjasama ekonomi internasional di kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen SMA Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2017/2018. 2. Bagaimana hasil belajar siswa sesudah menerapkan strategi pembelajaran aktif critical incident pada mata pelajaran ekonomi materi kerjasama ekonomi internasional di kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol SMA Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2017/2018.

8 3. Berapa besar perbedaan hasil belajar siswa dengan penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dibandingkan dengan XI IPS 2 sebagai kelas kontrol pada mata pelajaran ekonomi materi kerjasama ekonomi internasional di SMA Kemala Bhayangkari Bandung tahun ajaran 2017/2018. E. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini diharapkan dapat diperoleh manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Dari hasil penelitian inidiharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan khususnya dalam pembelajaran ekonomi. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk mengembangkan pembelajaran ekonomi di tanah air tercinta ini. 2. Manfaat dari Segi Kebijakan Memberikan arahan kebijakan untuk pengembangan pendidikan pada siswa SMA atau sederajat dalam penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident dengan efektif dan efisien dalam kegiatan belajar mengajar. 3. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini bagi lembaga pendidikan diharapkan dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan hasil belajar siswa. b. penelitian ini diharapkan dapat meberikan wawasan dan pengalaman baru dalam dunia penelitian pendidikan mengenai penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident dan dampaknya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. 4. Manfaat dari Segi Isu dan Kebijakan Memberikan informasi kepada semua pihak mengenai strategi pembelajaran aktif critical incident, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk lembaga-lembaga pendidikan formal maupun non formal.

9 F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi pemahaman yang berbeda tentang variabel-variabel yang digunakan dan juga untuk memudahkan peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, sehingga dapat bekerja lebih terarah, maka beberapa variabelvariabel perlu di definisikan secara operasional. Variabel-variabel tersebut adalah : 1. Strategi pembelajaran aktif critical incident (pengalaman penting) adalah strategi yang digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran. Tujuan dari penggunaan strategi ini adalah untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan melihat pengalaman mereka (Zaini dkk, 2008. Hlm. 2). Strategi pembelajaran ini berfokus pada keikut sertaan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan pengalaman penting yang mereka miliki. Pengalaman penting yang siswa miliki akan dihubungkan dengan materi pembelajaran, diharapkan dengan penggunaan pengalaman pribadi mereka yang dihubungkan dengan materi ajar akan membuat siswa secara aktif mengikuti proses pembelajaran. 2. Meningkatkan (me-ning-kat-kan), berarti menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya); mempertinggi; memperhebat (produksi dan sebagainya). Berasal dari kata dasar tingkat. Meningkatkatkan memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja sehingga meningkatkan dapat menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya (Staf, 2018). 3. Hasil Belajar pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif afektif dan psikomotoris (Sudjana, 2016. hlm, 3). Hasil belajar yang peneliti maksud disini yaitu hasil belajar kognitif yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Memperhatikan pengertian istilah di atas, maka yang dimaksud dengan Penggunaan Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Materi Kerja Sama Ekonomi Internasional Di SMA Kemala Bhayangkari Bandung ini adalah peneliti menggunakan strategi pembelajaran aktif critical incident yaitu strategi pembelajaran yang digunakan diawal kegiatan pembelajaran untuk melibatkan peserta didik sejak awal dengan menggunakan pengalaman mereka sebagai

10 penghubung antara pengalaman dengan materi atau topik pembelajaran, tujuannya untuk mengetahui dampak atau pengaruh baik positif maupun negatif terhadap hasil belajar siswa SMA Kemala Bhayangkari Bandung pada mata pelajaran ekonomi materi kerja sama ekonomi internasional. Hasil belajar yang diteliti pada penelitian ini yaitu hasil belajar pada ranah kognitif. G. Sistematika Skripsi Gambaran lebih jelas tentang isi dari keseluruhan skripsi disajikan dalam struktur organisasi skripsi berikut. Sistematika pada penulisan skripsi ini yaitu : BAB I Pendahuluan a) Latar Belakang Masalah b) Identifikasi Masalah c) Rumusan Masalah d) Tujuan Penelitian e) Manfaat Penelitian f) Definisi Operasional g) Sistematika Skripsi BAB II Kajian Teori dan Kerangka Pemikiran a) Kajian Teori 1) Strategi Pembelajaran Aktif Critical Incident 2) Hasil Belajar b) Hasil Penelitian Terdahulu c) Kerangka Pemikiran d) Asumsi dan Hipotesis BAB III Metode Penelitian a) Metode Penelitian b) Desain Penelitian c) Subjek dan Objek Penelitian d) Operasional Variabel e) Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

11 f) Teknik Analisis Data g) Prosedur Penelitian BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan a) Profil Subjek Penelitian b) Hasil Penelitian c) Pembahasan BAB V Simpulan dan Saran a) Simpulan b) Saran Daftar Pustaka Lampiran Riwayat Hidup