BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Standar Biaya. Penilaian. Verifikasi.

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.76/Menhut-II/2014

BUPATI BELITUNG TIMUR,

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakh

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Pembinaan. Pengawasan. Pencabutan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 041/P/2017 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.141, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Penilaian. Kinerja. Verifikasi. Legalitas. Pemegang Izin. Pedoman.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahu

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2 menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang Pelaksanaan Sistem Perbendahar

2 Mengingat : kembali penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari dan verifikasi legalitas kayu pada pemegang izin atau pada hutan hak; c. ba

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan. Gubernur. Dekonsetrasi. Perubahan.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Arsip Nasional Re

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.16/Menhut-II/2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN Nomor : SK.289/VI-BPHA/2007

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.17/MENHUT-II/2013 TENTANG

KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR: 024/BAN PAUD DAN PNF/AK/2017

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

2 Standar Biaya Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 t

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

2017, No tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigras

2015, No Nomor P.13/Menhut-II/2013 tentang Standar Biaya Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu; Men

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.21/Menhut-II/2013 TENTANG STANDAR BIAYA PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN KAYU

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Pasal II. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 2014 MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. SHARIF C.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.9/Menhut-II/2011P. /Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 65/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD BIAYA PRODUKSI PEMANFAATAN KAYU PADA IZIN PEMANFAATAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 121 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 45 TAHUN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

2014, No menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Tata Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG

SEBAGAI WAKIL PEMERINTAH DI WILAYAH PROVINSI.

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 38/Menhut-II/2009 TENTANG STANDARD DAN PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Populasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),

- 1 - KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/HUK/2018 TENTANG PENETAPAN PENERIMA BANTUAN IURAN JAMINAN KESEHATAN TAHUN 2018

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 52/Menhut-II/2013 TENTANG

RUMAH KHUSUS TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN TARGET ANGGARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BKN. Kantor Regional. XIII. XIV. Pembentukan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI NO PROVINSI UANG HARIAN 1. NANGGROE ACEH DARUSSALAM 300.

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembar

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.172, 2010 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Rencana Strategis

KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR HK.03.01/VI/432/2010 TENTANG

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/MENKES/SK/VI/2013 TENTANG TIM BINAAN WILAYAH BIDANG KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan. Kinerja.

2016, No Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

2011, No Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.7/Menhut-II/2010P. /Menhut-II/2009 TENTANG

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL BINA USAHA KEHUTANAN

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

UANG HARIAN PERJALANAN DINAS JABATAN DALAM NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 ten

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2015

2 2. Undang- Kelautan dan Perikanan Nomor PER.20/MEN/2012; Memperhatikan: 1. Persetujuan Presiden atas Rekomendasi Sidang DPODdalam surat Menteri Dala

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

Tabel V.1.1. REKAPITULASI PRODUKSI KAYU BULAT BERDASARKAN SUMBER PRODUKSI TAHUN 2004 S/D 2008

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Kewenangan Pengguna Anggaran/Barang. Kepala Unit Pelaksana Teknis.

2017, No Kebudayaan Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomo

Perkembangan Perubahan Peruntukan Dan Fungsi Kawasan Hutan Dalam Proses Review RTRWP Per 31 Desember 2015

PERATU WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA RAN WAOGYAKARTA 016 PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No serta Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Koordinasi Penanaman Modal; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hu

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 86 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI LALU LINTAS

Tabel Lampiran 1. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Padi Per Propinsi

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 35/Menhut-II/2009 TENTANG TATA CARA PENERBITAN REKOMENDASI EKSPOR PRODUK KAYU ULIN OLAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

No.339, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Standar Biaya. Penilaian. Verifikasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 31/MENHUT-II/2010 TENTANG STANDAR BIAYA PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATAS PEMEGANG IZIN ATAU PEMEGANG HUTAN HAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 7 Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-II/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau Pada Hutan Hak diamanatkan bahwa pembiayaan penilaian kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan/atau Verifikasi Legalitas Kayu terhadap pemegang izin untuk periode pertama dibebankan pada anggaran Kementerian Kehutanan sesuai standar biaya yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan; b. bahwa berhubungan dengan hal tersebut di atas, perlu ditetapkan Standar Biaya Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu atas Pemegang Izin dengan Peraturan Menteri Kehutanan.

2010, No.339 2 Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undangundang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Stadarisasi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 1999, Tambahan Negara Republik Indoensia Nomor 4020); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2002 tentang Dana Reboisasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4776); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 146, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4452); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4453) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5056);

3 2010, No.339 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4814); 8. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2001 tentang Komite Akreditasi Nasional; 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara; 10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II; 11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara; 12. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.13/Menhut-II/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.64/Menhut-II/2008; 13. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.38/Menhut-II/2009 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu pada Pemegang Izin atau Pada Hutan Hak. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR BIAYA PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI

2010, No.339 4 (PHPL) DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATAS PEMEGANG IZIN ATAU PEMEGANG HUTAN HAK PERTAMA : Standar Biaya Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu Atas Pemegang Izin atau Pemegang Hutan Hak, sebagaimana tercantum pada Lampiran Keputusan ini diperuntukan bagi : KEDUA a. Penyusunan anggaran kegiatan Penilaian Kinerja PHPL atas pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA), pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) dan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Restorasi Ekosistem (IUPHHK- RE) untuk Periode Pertama. b. Penyusunan anggaran kegiatan Verifikasi Legalitas Kayu pada pemegang IUPHHK-HA, pemegang IUPHHK-HT, pemegang Izin Usaha Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IUIPHHK), pemegang Izin Usaha Industri (IUI) Lanjutan, pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dalam Hutan Kemasyarakatan (IUPHHK-HKm) dan Pemegang Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) pada Periode Pertama. c. Acuan pembiayaan penilaian kinerja PHPL atau Verifikasi Legalitas Kayu pada pemegang Izin sebagaimana huruf a dan b di atas untuk periode selanjutnya dan Pemegang Izin Hutan Hak. d. Perhitungan Kementerian Kehutanan dalam menyalurkan pembayaran kepada Lembaga Penilaian dan Verifikasi Independen (LP & VI) yang melaksanakan Penilaian Kinerja PHPL atau Verifikasi Legalitas Kayu untuk Periode Pertama. : 1. Standar Biaya Pelaksanaan Penilaian Kinerja PHPL atas Pemegang IUPHHK-HA, Pemegang IUPHHK-HT dan Pemegang IUPHHK-RE, sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan ini. 2. Standar Biaya Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu atas Pemegang IUPHHK-HA dan Pemegang IUPHHK-HT sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2 Peraturan ini.

5 2010, No.339 3. Standar Biaya Pelaksanaan Verfikasi Legalitas Kayu atas Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3 Peraturan ini. 4. Standar Biaya Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu atas Pemegang IUPHHK-HKm, Pemegang IPK dan Pemegang Izin Hutan Hak, sebagaimana tercantum dalam Lampiran 4 Peraturan ini. KETIGA : Dengan ditetapkannya peraturan ini, maka : a. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 299/Kpts-II/2003 tanggal 2 September 2003 tentang Standar Biaya Penilaian Kinerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam di Unit Manajemen dalam rangka Pengelolaan Hutan Lestari; b. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.275/Menhut- II/2004 tanggal 28 Juli 2004 tentang Standar Biaya Penilaian Kinerja Usaha Pemanfaatan Hutan Tanaman dalam Rangka Pelaksanaan Pengelolaan Hutan Lestari; dan c. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 374/Kpts-II/2003 tanggal 13 November 2003 tentang Standar Biaya Penilaian Kinerja Industri Primer Hasil Hutan Kayu oleh Lembaga Penilai Independen (LPI) Mampu; dinyatakan tidak berlaku lagi. KEEMPAT KELIMA : Standar Biaya ini akan ditinjau kembali apabila diperlukan perubahan. : Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

2010, No.339 6 Agar setiap orang mengetahuinya, Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia ini diundangkan dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 7 Juli 2010 MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN Diundangkan di Jakarta pada tanggal 12 Juli 2010 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PATRIALIS AKBAR

7 2010, No.339 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 Tanggal : 7 Juli 2010 Tentang : STANDAR BIAYA PENILAIAN KINERJA PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI LESTARI (PHPL) DAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATAS PEMEGANG IUPHHK-HA, PEMEGANG IUPHHK-HT DAN PEMEGANG IUPHHK-RE No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total I. Gaji / Upah 1. Lead Auditor 2 OB 11.850.000 23.700.000 2. Auditor (3 orang) 6 OB 10.000.000 60.000.000 3. Tenaga Administrasi (1 orang) 2 OB 4.000.000 8.000.000 4. Operator Komputer (2 orang) 4 OB 2.500.000 10.000.000 II. III. IV. Persiapan Pengumpulan data dan informasi 1 Paket 4.000.000 4.000.000 Penilaian Lapangan 1. Survei Potensi *) Luas 570 PM Areal 2. Pemeriksaan Lapangan a. Luas areal < 50.000 hektar 1 Paket 52.900.000 52.900.000 b. Luas areal 50.000 100.000 hektar 1 Paket 57.700.000 57.700.000 c. Luas areal > 100.000 200.000 1 Paket 74.500.000 74.500.000 hektar d. Luas areal > 200.000 hektar 1 Paket 91.300.000 91.300.000 3. Pengumuman (media elektronik 1 Paket 3.000.000 3.000.000 setempat) 4. Konsultansi Publik (termasuk entry dan exit meeting) 1 Paket 10.000.000 10.000.000 Transportasi 1. Jakarta ke ibukota provinsi **) 4 orang PM PM 2. Transport lokal (darat, laut, darat)***) a. Rayon I 1 Tim 20.000.000 20.000.000 b. Rayon II 1 Tim 30.000.000 30.000.000 c. Rayon III 1 Tim 40.000.000 40.000.000 V. Rapat Pembahasan, Pengolahan data, Pengambilan Keputusan dan Penyusunan Laporan (hotel, sewa ruang rapat, konsumsi dan transport) 1 Paket 31.600.000 31.600.000

2010, No.339 8 VI. Pengambilan Keputusan 1 Paket 8.900.000 8.900.000 VII. Biaya Pelaporan (Pendahuluan, Antara dan Akhir) dan Pembuatan Sertifikat 1 Paket 2.350.000 2.350.000 VIII. Bantuan Pengamanan Khusus Provinsi Papua Barat dan Papua 1 Paket 25.000.000 25.000.000 No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total IX. A T K 2 Bulan 7.500.000 7.500.000 X. Penyelesaian Keberatan ****) A. Diperlukan Verifikasi Lapangan 1. Gaji / Upah a. Lead auditor 12 OH 800.000 9.600.000 b. Auditor (2 orang) 24 OH 700.000 16.800.000 2. Pemeriksaan Lapangan a. Transportasi dari Jakarta ke ibukota 3 orang PM PM provinsi **) b. Transport Lokal (laut,udara,darat)***) 1) Rayon I 1 Tim 7.500.000 7.500.000 2) Rayon II 1 Tim 15.000.000 15.000.000 3) Rayon III 1 Tim 22.500.000 22.500.000 3. Akomodasi 1 Paket 8.400.000 8.400.000 4. Rapat Pembahasan (Penyusunan 1 Paket 6.000.000 6.000.000 Laporan) 5. Lain-lain a. ATK dan dokumentasi 1 Paket 2.250.000 2.250.000 b. Penggandaan Laporan 3 Eks. 200.000 600.000 B. Verifikasi Dokumen/Data/Informasi (tidak kelapangan) 1. Gaji / Upah a. Lead Auditor 5 OH 800.000 4.000.000 b. Auditor (2 orang) 10 OH 700.000 7.000.000 2. Rapat Pembahasan (Penyusunan 1 Paket 6.000.000 6.000.000 Laporan) 3. Lain-lain a. ATK 1 Paket 1.000.000 1.000.000 b. Penggandaan Laporan 3 Eks. 200.000 600.000

9 2010, No.339 Keterangan : 1. Survei Potensi *) : Digunakan khusus untuk penilaian pada perusahaan pemegang HPH/IUPHHK Alam yang belum menyampaikan hasil IHMB. Total biayanya (PM), merupakan perkalian antara biaya satuan dengan luasan areal yang dinilai. 2. Transportasi dari Jakarta ke Ibukota Provinsi **) 3. Transportasi lokal dibedakan per-rayon***) 4. Penyelesaian keberatan****) : Disesuaikan dengan tarif penerbangan kelas ekonomi yang ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia. : a. Rayon I meliputi : Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Bali dan Wilayah Jawa. b. Rayon II meliputi : c. Rayon III meliputi : Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. : Digunakan apabila ada keberatan dari Auditi, dan dalam penyelesaiannya dapat dilakukan melalui verifikasi lapangan atau pemeriksaan dokumen/data/informasi saja (tidak ke lapangan). MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN

2010, No.339 10 LAMPIRAN 2 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 Tanggal : 7 Juli 2010 Tentang : STANDAR BIAYA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATAS PEMEGANG IUPHHK-HA DAN PEMEGANG IUPHHK-HT No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total I. Gaji / Upah 1. Lead Auditor 1 OB 10.000.000 10.000.000 2. Auditor (2 orang) 2 OB 9.100.000 18.200.000 3. Tenaga Administrasi (1 orang) 1 OB 4.000.000 4.000.000 4. Operator Komputer (1 orang) 1 OB 2.500.000 2.500.000 II. Pengumpulan data dan informasi 1 Paket 2.000.000 2.000.000 III. Pemeriksaan Lapangan 1. Transportasi a. Jakarta ke ibukota provinsi *) 3 orang PM PM b. Transport lokal (darat, laut, darat)**) 1) Rayon I 1 Tim 7.500.000 7.500.000 2) Rayon II 1 Tim 15.000.000 15.000.000 3) Rayon III 1 Tim 22.500.000 22.500.000 2. Biaya akomodasi (uang harian dan 1 Paket 11.100.000 11.100.000 biaya penginapan) 3. Biaya Pengumuman (media elektronik setempat) 1 Paket 3.000.000 3.000.000 VI. Rapat Pembahasan (Penyusunan Laporan) 1 Paket 8.000.000 8.000.000 V. Pengambilan Keputusan 1 Paket 3.050.0000 3.050.000 VI. VII. Biaya Pelaporan (Pendahuluan, Antara dan Akhir) dan Pembuatan Sertifikat Bantuan Pengamanan Khusus Provinsi Papua Barat dan Papua 1 Paket 2.350.000 2.350.000 1 Paket 25.000.000 25.000.000 VIII. ATK dan dokumentasi 1 Paket 2.750.000 2.750.000 IX. Penyelesaian Keberatan ***) A. Diperlukan Verifikasi Lapangan 1. Gaji / Upah a. Lead auditor 10 OH 800.000 8.000.000 b. Auditor (2 orang) 20 OH 700.000 14.000.000

11 2010, No.339 2. Pemeriksaan Lapangan a. Transportasi dari Jakarta ke 3 orang PM PM ibukota provinsi *) b. Transport Lokal (laut,udara,darat)**) 1) Rayon I 1 Tim 7.500.000 7.500.000 No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total 2) Rayon II 1 Tim 15.000.000 15.000.000 3) Rayon III 1 Tim 22.500.000 22.500.000 3. Biaya Akomodasi 1 Paket 7.500.000 7.500.000 4. Biaya Rapat Pembahasan 1 Paket 4.100.000 4.100.000 (Penyusunan Laporan) 5. ATK, Penggandaan Laporan dan Dokumentasi 1 Paket 2.850.000 2.850.000 B. Verifikasi Dokumen/Data/Informasi (tidak ke lapangan) 1. Gaji / Upah a. Lead Auditor 4 OH 800.000 3.200.000 b. Auditor (2 orang) 8 OH 700.000 5.600.000 2. Biaya Rapat Pembahasan 1 Paket 4.100.000 4.100.000 (Penyusunan Laporan) 3. ATK dan Penggandaan Laporan 1 Paket 1.600.000 1.600.000 Keterangan : 1. Transportasi dari Jakarta ke Ibukota Provinsi *) 2. Transportasi lokal dibedakan per-rayon **) : Disesuaikan dengan tarif penerbangan kelas ekonomi yang ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia. : a. Rayon I meliputi : Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Bali dan Wilayah Jawa. b. Rayon II meliputi : Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. c. Rayon III meliputi : Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi

2010, No.339 12 3. Penyelesaian keberatan***) Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. : Digunakan apabila ada keberatan dari Auditi, dan dalam penyelesaiannya dapat dilakukan melalui verifikasi lapangan atau pemeriksaan dokumen/data/informasi saja (tidak ke lapangan). MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN

13 2010, No.339 LAMPIRAN 3 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 Tanggal : 7 Juli 2010 Tentang : STANDAR BIAYA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATAS PEMEGANG IUIPHHK DAN IUI LANJUTAN No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total I. Gaji / Upah 1. Lead Auditor 1 OB 10.000.000 10.000.000 2. Auditor (2 orang) 2 OB 9.100.000 18.200.000 3. Tenaga Administrasi (1 orang) 1 OB 4.000.000 4.000.000 4. Operator Komputer (1 orang) 1 OB 2.500.000 2.500.000 II. Pengumpulan data dan informasi 1 Paket 2.000.000 2.000.000 III. Pemeriksaan Lapangan 1. Kapasitas Produksi > 6.000 m 3 /tahun a. Transportasi 1) Jakarta ke ibukota provinsi *) 3 Orang PM PM 2) Transport lokal 1 Paket 2.180.000 2.180.000 b. Biaya akomodasi (uang harian auditor, uang harian tenaga pembantu dan biaya penginapan 1 Paket 16.350.000 16.350.000 auditor) 2. Kapasitas Produksi 6.000 m 3 /tahun a. Transportasi 1) Jakarta ke ibukota provinsi *) 3 Orang PM PM 2) Transport lokal 1 Paket 1.520.000 1.520.000 b. Biaya akomodasi (uang harian auditor, uang harian tenaga pembantu dan biaya penginapan auditor) 1 Paket 11.450.000 11.450.000 IV Biaya Pengumuman (media elektronik setempat) 1 Paket 3.000.000 3.000.000 V. Rapat Pembahasan (Penyusunan Laporan) 1 Paket 8.000.000 8.000.000 VI. Pengambilan Keputusan 1 Paket 3.050.0000 3.050.000 VII. Biaya Pelaporan (Pendahuluan, Antara dan Akhir) dan Pembuatan Sertifikat 1 Paket 2.350.000 2.350.000 VIII. ATK dan dokumentasi 1 Paket 2.750.000 2.750.000

2010, No.339 14 IX. Penyelesaian Keberatan **) A. Diperlukan Verifikasi Lapangan 1. Gaji / Upah a. Lead auditor 8 OH 800.000 6.400.000 b. Auditor (2 orang) 16 OH 700.000 11.200.000 No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total 2. Pemeriksaan Lapangan a. Transportasi dari Jakarta ke 3 Orang PM PM ibukota provinsi *) b. Transport Lokal 1 Paket 1.190.000 1.190.000 3. Biaya Akomodasi 1 Paket 8.700.000 8.700.000 4. Biaya Rapat Pembahasan 1 Paket 4.100.000 4.100.000 (Penyusunan Laporan) 5. ATK, Penggandaan Laporan dan Dokumentasi 1 Paket 2.850.000 2.850.000 B. Verifikasi Dokumen/Data/Informasi (tidak ke lapangan) 1. Gaji / Upah a. Lead Auditor 4 OH 800.000 3.200.000 b. Auditor (2 orang) 8 OH 700.000 5.600.000 2. Biaya Rapat Pembahasan 1 Paket 4.100.000 4.100.000 (Penyusunan Laporan) 3. ATK dan Penggandaan Laporan 1 Paket 1.600.000 1.600.000 Keterangan : 1. Transportasi dari Jakarta ke Ibukota Provinsi *) : Disesuaikan dengan tarif penerbangan kelas ekonomi yang ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia. 2. Penyelesaian keberatan**) : Digunakan apabila ada keberatan dari Auditi, dan dalam penyelesaiannya dapat dilakukan melalui verifikasi lapangan atau pemeriksaan dokumen/data/informasi saja (tidak ke lapangan). MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN

15 2010, No.339 LAMPIRAN 4 PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P. 31/Menhut-II/2010 Tanggal : 7 Juli 2010 Tentang : STANDAR BIAYA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU ATAS PEMEGANG IUPHHK-HKm, PEMEGANG IPK DAN PEMEGANG IZIN HUTAN HAK No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total I. Gaji / Upah 1. Lead Auditor 1 OB 10.000.000 10.000.000 2. Auditor (2 orang) 2 OB 9.100.000 18.200.000 3. Tenaga Administrasi (1 orang) 1 OB 4.000.000 4.000.000 4. Operator Komputer (1 orang) 1 OB 2.500.000 2.500.000 II. Pengumpulan data dan informasi 1 Paket 1.000.000 1.000.000 III. Pemeriksaan Lapangan 1. Transportasi a. Jakarta ke ibukota provinsi *) 3 orang PM PM b. Transport lokal (darat, laut, darat)**) 1) Rayon I 1 Tim 4.500.000 4.500.000 2) Rayon II 1 Tim 7.500.000 7.500.000 3) Rayon III 1 Tim 12.000.000 12.000.000 2. Biaya akomodasi (uang harian dan 1 Paket 7.500.000 7.500.000 biaya penginapan) 3. Biaya Pengumuman (media elektronik setempat) 1 Paket 3.000.000 3.000.000 VI. Rapat Pembahasan (Penyusunan Laporan) 1 Paket 5.480.000 5.480.000 V. Pengambilan Keputusan 1 Paket 3.050.0000 3.050.000 VI. Biaya Pelaporan (Pendahuluan, Antara dan Akhir) dan Pembuatan Sertifikat 1 Paket 2.350.000 2.350.000 VII. ATK dan dokumentasi 1 Paket 2.250.000 2.250.000 IX. Penyelesaian Keberatan ***) A. Diperlukan Verifikasi Lapangan 1. Gaji / Upah a. Lead auditor 7 OH 800.000 5.600.000 b. Auditor (2 orang) 14 OH 700.000 9.800.000 2. Pemeriksaan Lapangan a. Transportasi dari Jakarta ke ibukota provinsi *) 3 Orang PM PM

2010, No.339 16 b. Transport Lokal (laut,udara,darat)**) 1) Rayon I 1 Tim 4.500.000 4.500.000 No Komponen Kegiatan/Biaya Volume Biaya Satuan Biaya Total 2) Rayon II 1 Tim 7.500.000 7.500.000 3) Rayon III 1 Tim 12.000.000 12.000.000 3. Biaya Akomodasi 1 Paket 6.600.000 6.600.000 4. Biaya Rapat Pembahasan 1 Paket 2.200.000 2.200.000 (Penyusunan Laporan) 5. ATK, Penggandaan Laporan dan dokumentasi 1 Paket 1.850.000 1.850.000 B. Verifikasi Dokumen/Data/Informasi (tidak ke lapangan) 1. Gaji / Upah a. Lead Auditor 4 OH 800.000 3.200.000 b. Auditor (2 orang) 8 OH 700.000 5.600.000 2. Biaya Rapat Pembahasan 1 Paket 4.100.000 4.100.000 (Penyusunan Laporan) 3. ATK dan Penggandaan Laporan 1 Paket 1.600.000 1.600.000 Keterangan : 1. Transportasi dari Jakarta ke Ibukota Provinsi *) 2. Transportasi lokal dibedakan per-rayon **) : Disesuaikan dengan tarif penerbangan kelas ekonomi yang ditetapkan oleh PT. Garuda Indonesia. : a. Rayon I meliputi : Provinsi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Bali dan Wilayah Jawa. b. Rayon II meliputi : Provinsi Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. c. Rayon III meliputi : Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.

17 2010, No.339 3. Penyelesaian keberatan***) : Digunakan apabila ada keberatan dari Auditi, dan dalam penyelesaiannya dapat dilakukan melalui verifikasi lapangan atau pemeriksaan dokumen/data/informasi saja (tidak ke lapangan). MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, ZULKIFLI HASAN