Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

dokumen-dokumen yang mirip
Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Ma had Tarbawi Al-Hurriyyah

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu; dan berkorbanlah. (QS. al-kautsar:2)

Berkompetisi mencintai Allah adalah terbuka untuk semua dan tidak terbatas kepada Nabi.

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Dengan nama Allah yang maha pengasih, maha penyayang, dan salam kepada para Rasul serta segala puji bagi Tuhan sekalian alam.

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Syarah Istighfar dan Taubat

Al-'Azhiim, Al-Majiid dan Al-Kabiir

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Iman Kepada KITAB-KITAB

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

ة س ى اهو اهر خ اهر خ ى

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAUBAT

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

Prof. Dr. Syaikh Abdurrazzaq bin Abdil Muhsin

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

PERAYAAN NATAL BERSAMA

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

MANAJEMEN JATIDIRI ( MJ )

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Nawaqidhul Islam: Matan dan Terjemah Pustakasyabab.blogspot.com

ADAB DAN DOA SAFAR YANG SHAHIH

TAFSIR SURAT AL-BAYYINAH

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

Hadits-hadits Shohih Tentang

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

There are no translations available.

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Hukum mengingkari kehidupan akhirat

حفظو هللا Oleh : Ustadz Muhammad Wasitho Abu Fawaz, Lc, MA. Publication : 1437 H_2016 M. Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Makna Islam dan iman

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

AL-HAFIIDH DAN AL-HAAFIDH Syaikh Amin bin Abdullah asy-syaqawi

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 Tentang PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN ( IRAFAH)

Imam Nasser Muhammad Al-Yamani:

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

DZIKIR PAGI & PETANG dan PENJELASANNYA

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Pengertian Ikhlas. Syaikh Muhammad Bin Shalih al-'utsaimin. rahimahullah. Terjemah : Muhammad Iqbal A. Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

SIKSA N E R A KA. Muhammad Ahmad al-'amari. Publication 1437H/2016M. SIKSA NERAKA Dari Buku ADA APA DI HARI KIAMAT

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

Yang berhak disembah hanya Allah SWT semata, dan ibadah digunakan atas dua hal;

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Syaikh Dr. Sa id bin Ali bin Wahf al-qahthani

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

TAFSIR SURAT ATH- THAARIQ

Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( )

OBAT PENAWAR HATI. Ingatlah bahwa dalam jasad ada segumpal daging; jika ia baik, maka baiklah seluruh jasadnya, dan jika ia rusak, - 1 -

CARA PRAKTIS UNTUK MENGHAFAL AL-QUR AN

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada dua:

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

KESOMBONGAN Penghalang Masuk Surga

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

KAIDAH FIQH. Semua hukum ilmu dan amal tidak sempurna kecuali dengan dua perkara: Terpenuhi syarat dan rukunnya serta tidak ada penghalangnya

Allah telah menetapkan posisi umat Islam di kalangan manusia dengan firmannya:

Murtadin,Halalkah Darahnya?

Kebahagiaan Mana yang Ingin Anda Raih?

Transkripsi:

1 Kajian Kitab Riyadush Sholihin ( ) Pembahasan Bab Tentang Taubat (Taman Orang-Orang Yang Sholih) Segala puji hanya bagi Allah. Kita memuji-nya, memohon pertolongan kepada-nya, memohon ampunan kepada-nya. Dan kita berlindung kepada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kita dan keburukan amalan-amalan kita. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan hidayah padanya. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi kecuali hanya Allah semata dan tiada sekutu apapun bagi-nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam adalah seorang hamba dan utusan-nya. Amma ba'd, kemudian setelah itu... Melanjutkan pembahasan kitab Riyadush Sholihin karya Al Imam An Nawawi rohimahulloh, maka pada kesempatan kali ini akan memasuki pembahasan bab yang baru yakni Bab At Taubah (Bab Tentang Taubat). -capture scan kitab dari Riyadush Sholihin dengan tahqiq dari Asy Syaikh Ali Hasan Al Halabi hafizhohullah-

2 Bab II At Taubah Berkata para ulama : taubat itu adalah wajib bagi setiap perbuatan dosa, dan jika dosa tersebut adalah perkara maksiat antara seorang hamba dengan Allah Ta ala yang mana tidak berkaitan dengan hak hamba lainnya, maka taubat tersebut memiliki 3 buah syarat : Yang pertama : berhenti dari perbuatan maksiat tersebut, Yang kedua : menyesali atas perbuatan maksiat tersebut, Yang ketiga : bertekad kuat untuk tidak mengulangi perbuatan maksiat tersebut selamanya. Apabila salah satu dari tiga syarat tersebut ditiadakan, maka taubatnya tidaklah sah. Dan apabila perbuatan maksiat tersebut berkaitan dengan hak hamba lainnya, maka syaratnya menjadi 4 yaitu 3 syarat sebagaimana disebutkan, dan meminta pelepasan diri (pengikhlashan) dari orang yang dilanggar haknya tersebut. Jika hal itu berkaitan dengan harta atau semisalnya, maka ia mengembalikan kepada pemiliknya. Jika hal itu berkaitan dengan hukum had seperti tuduhan zina (al qodzfu) atau semisalnya, maka ia meminta ditegakkan had darinya atau meminta pema afan darinya. Jika hal itu berkaitan dengan ghibah (menggunjing), maka ia meminta penghalalan darinya. Wajib bagi setiap hamba untuk bertaubat dari seluruh dosa-dosanya. Jika ia bertaubat dari sebagian dosa-dosanya, maka taubatnya sah _sebagaimana telah dijelaskan oleh para ahli ilmu_ dari dosa yang demikian itu. Dan tersisa padanya apa-apa yang tersisa dari dosanya yang lain. Telah dijelaskan oleh dalil-dalil dari Al Kitab (Al Qur an) dan As Sunnah (Al Hadits) dan ijma umat ini tentang wajibnya seorang hamba untuk bertaubat, sebagaimana Alla Ta ala berfirman : و ت وب و ا إ ل ى ٱ لل ج م يع ا أ ي ه ٱل م ؤ م ن ون ل ع ل ك م ت فل ح ون Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung. [Surat An Nur ayat 31] Memohon ampunlah kepada Robb kalian, kemudian bertaubatlah kepada-nya. [Surat Hud ayat 3] ٱس ت غ ف ر وا ر ب ك م ث م ت وب و ا إ ل ي ه ي أ ي ہ ا ٱل ذ ين ء ام ن وا ت وب و ا إ ل ى ٱ لل ت و ب ة ن ص وح ا Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya [Surat At Tahrim ayat 8] A. Makna At Taubah ======================= - Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rohimahullah dalam Syarah Riyadush Sholihin menyebutkan bahwa makna at taubah ada 2 yakni : ت اب ي ت و ب a. Makna secara bahasa (lughowi), berasal dari ). ر ج ع ( kembali yang bermakna ت و ب ة b. Makna secara istilah (syar i), yakni ا لر ج و ع م ن م ع ص ي ة للا ت ع ال ى إ ل ى ط اع ت ه (kembali dari perbuatan maksiat kepada Allah Ta ala kepada keta atan kepada-nya).

- Taubat yang paling utama adalah taubat dari kekafiran menuju kepada keimanan, kemudian taubat dari dosa-dosa besar, dan seterusnya. Hal ini sebagaimana Allah Ta ala firmankan dalam Surat Al Anfal ayat 38 : 3 ق ل ل ل ذ ين ڪ ف ر و ا إ ن ي نت ه وا ي غ ف ر ل ه م م ا ق د س ل ف و إ ن ي ع ود وا ف ق د م ض ت س ن ت ٱ ل و ل ين Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu : "Jika mereka berhenti [dari kekafirannya], niscaya Allah akan mengampuni mereka terhadap dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi maka sesungguhnya akan berlaku [kepada mereka] ketetapan [Allah terhadap] orang-orang yang terdahulu". - Setiap manusia siapapun dia (muslim atau kafir) pasti menginginkan kebaikan di dunia dan di akhirat. Hanya saja, ada di antara mereka yang sadar dan ada pula di antara mereka yang tidak sadar akan hal ini. Adapun bagi orang-orang kafir, maka keinginan mereka hanyalah di dunia saja. Adapun di akhirat, maka tidak ada kebaikan bagi mereka sedikit pun. Hal ini sebagaimana Allah Ta ala firmankan : إ ن ش ر ٱلد و ا ب ع ند ٱ لل ٱل ذ ين ك ف ر وا ف ه م ل ي ؤ م ن ون Sesungguhnya makhluq yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, dikarenakan mereka itu tidak beriman. [Surat Al Anfal ayat 55] نس ل ه م ق ل وب ل ي ف ق ه ون ب ہ ا و ل ه م أ ع ي ن ل ي ب ص ر ون ب ہ ا و ل ه م ء اذ ان ل ي س م ع ون ب ہ ا و ل ق د ذ ر أن ا ل ج ه ن م ڪ ث ير ا م ن ٱل ج ن و ٱ ل أ ول ٮ ك ك ٱ ل ن ع م ب ل ه م أ ض ل أ ول ٮ ك ه م ٱل غ ف ل و ن Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakan untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakan untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai [tatkala di dunia]. [Surat Al A rof ayat 179] B. Syarat-Syarat Diterimanya Taubat - Adapun syarat-syarat taubat sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rohimahullah di dalam Syarah Riyadush Sholihin adalah : a. Dikarenakan bertaubat kepada Allah adalah perkara ibadah, maka sebagaimana syarat diterimanya ibadah maka demikian pula syarat diterimanya taubat, yakni al ikhlash (hanya mengharap balasan dari Allah semata) dan al mutaba ah (mengikuti tuntunan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shollallohu alaihi wasallam). b. Berhenti dari perbuatan dosa yang telah ia kerjakan. c. Menyesali perbuatan dosa yang telah ia kerjakan. d. Bertekad kuat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa tersebut selamanya. e. Taubat dilakukan pada waktu masih diterimanya taubat. f. Jika perbuatan dosa yang ia lakukan terkait dengan hak-hak orang lain, maka ada syarat tambahan yakni meminta kehalalan dari orang yang ia langgar hak-hak nya. Syarat-syarat pada poin (b, c, d, f) telah disebutkan oleh Al Imam An Nawawi rohimahullah dalam pendahulan bab ini, sedangkan selebihnya adalah penjelasan tambahan dari Asy Syaikh Ibnul Utsaimin rohimahullah.

- Beberapa contoh taubat dari perbuatan dosa yang menyangkut hak-hak orang lain : 4 1. Jika terkait dengan masalah harta (seperti mencuri, merampas, menipu, atau semisalnya), maka ia harus mengembalikan harta yang pernah ia ambil dari orang lain tersebut. Jika orang tersebut sudah tidak ada, maka ia kembalikan kepada ahli warisnya. Jika tidak diketahui keberadaan orang tersebut maupun ahli warisnya, maka ia bersedekah dengan diatasnamakan orang tersebut. 2. Jika terkait dengan masalah kehormatan (seperti ghibah/menggunjing atau semisalnya), maka ia harus meminta maaf kepada orang yang pernah ia ghibahi. Namun jika ia khawatir justru akan muncul mudhorot yang lebih besar dengan ia meminta maaf secara langsung, maka ia wajib menyebut-nyebut kebaikan orang tersebut di majelis-majelis yang ia pernah mengghibahi orang tersebut, dan mendoakan kebaikan untuk orang tersebut. 3. Jika terkait dengan masalah hukum had (seperti tuduhan zina atau semisalnya), maka ia meminta untuk ditegakkan hukuman had atas dirinya atau ia meminta pema afan dari orang tersebut. C. Waktu-Waktu Diterimanya Taubat - Waktu diterimanya taubat ada 2 yakni : a. Waktu secara umum, yang berlaku bagi keseluruhan umat manusia yakni selama matahari belum terbit dari arah terbenamnya yakni arah barat. Dalilnya adalah : Surat Al An am ayat 158 : ي أت ى ب ع ض ء اي ت ر ب ك ل ي نف ع ن فس ا إ يم ن ہ ا ل م ت ك ن ء ام ن ت م ن ق ب ل أ و ك س ب ت ف ى إ يم ن ہ ا خ ي ر ا ي و م Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda kekuasaan Robb-mu (salah satu penafsirannya adalah terbitnya matahari dari arah barat), tidaklah bermanfa at lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia [belum] mengusahakan kebaikan pada masa imannya. Hadits hasan riwayat Ad Darimi 2513, Abu Dawud 2479, Ahmad 4/99, An Nasa i 5/217 sebagaimana dinukil dari Syarah Riyadush Sholihin karya Asy Syaikh Ibnul Utsaimin rohimahullah : ل ت نق ط ع اله جر ة ح ت ى ت نق ط ع ال ت وب ة و ل ت نق ط ع الت وب ة ح ت ى ت خر ج الش مس م ن م غر ب ه ا Hijroh tidaklah terputus sampai pada terputusnya taubat, dan taubat tidaklah terputus sampai terbitnya matahari dari arah baratnya. b. Waktu secara khusus, yang berlaku bagi orang per orang yakni : 1. tatkala nyawa seseorang belum mencapai tenggorokan. Dalilnya adalah : Surat An Nisa` ayat 17-18 : ٱ لل ع ل يم ا إ ن م ا ٱلت و ب ة ع ل ى ٱ لل ل ل ذ ين ي ع م ل ون ٱلس و ء ب ج ه ل ة ث م ي ت وب ون م ن ق ر يب ف أ ول ٮ ك ي ت وب ٱ لل ع ل ي ہ م و ك ان و ل ي س ت ٱلت و ب ة ل ل ذ ين ي ع م ل ون ٱلس ي ات ح ت ى إ ذ ا ح ض ر أ ح د ه م ٱل م و ت ق ال إ ن ى ت ب ت ٱل ن و ل ٱل ذ ين ي م وت ون أ ول ٮ ك أ ع ت د ن ا ل ه م ع ذ اب ا أ ل يم ا ح ڪ يم ا و ه م ڪ ف ار

5 Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kebodohan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (17) Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan [yang] hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, [barulah] ia mengatakan: "Sesungguhnya saya bertaubat sekarang". Dan tidak [pula diterima taubat] orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yang pedih. (18) Hadits riwayat At-Tirmidzi no. 1531, Ibnu Majah no. 3407, dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami no. 1309 : إ ن للا ع ز و ج ل ي ق ب ل التو ب ة ال ع ب د م ا ل م ي غ ر غ ر Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menerima taubat hamba-nya selama belum yughorghir (yakni nyawanya sampai di tenggorokan). http://al-atsariyyah.com/taubat-syarat-adabnya.html 2. sebelum ia melihat datangnya adzab Allah yang akan membinasakan dirinya. Dalilnya adalah : Surat Al Mu`min / Al Ghofir ayat 84-85 : ب أ س ن ا ق ال و ا ء ام ن ا ب ٱ لل و ح د ه ۥ و ڪ ف ر ن ا ب م ا ك ن ا ب ه ۦ م ش ر ك ين ف ل م ا ر أ و ا ب أ س ن ا س ن ت ٱ لل ٱل ت ى ق د خ ل ت ف ى ع ب اد ه ۦ ف ل م ي ك ي نف ع ه م إ يم ن ہ م ل م ا ر أ و ا و خ س ر ه ن ال ك ٱل ك ف ر ون Maka tatkala mereka melihat adzab Kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah." (84) Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah ketetapan Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir. (85) Surat Yunus ayat 90-91 tentang kisah ditolaknya taubat Fir aun : ح ت ى إ ذ ا أ د ر ڪ ه ٱل غ ر ق ق ال ء ام نت أ ن ه ۥ ل إ ل ه إ ل ٱل ذ ى ء ام ن ت ب ه ۦ ب ن و ا إ س ر ٲ ء يل و أ ن ا م ن ٱل م س ل م ين ء ا ل ن و ق د ع ص ي ت ق ب ل و ك نت م ن ٱل م ف س د ين hingga tatkala Fir aun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia : "Saya beriman bahwa tidak ada ilah (sesembahan yang berhak diibadahi) melainkan ilah yang diimani oleh Bani Israil, dan saya termasuk orangorang yang berserah diri [kepada Allah]". (90) [Maka Allah berfirman: ] Apakah sekarang [baru kamu percaya], padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. (91) - Dari 2 waktu diterimanya taubat tersebut, maka jika ada seseorang yang baru bertaubat tatkala waktunya telah masuk pada waktu ditolaknya taubat, maka Allah tidak akan menerima taubatnya. Hal ini dikarenakan taubatnya seseorang yang dilakukan saat itu adalah dalam kondisi terpaksa disebabkan tidak ada lagi pilihan lain karena ia telah melihat dengan sangat jelas bahwasanya dirinya akan binasa. Maka taubat yang seperti ini tidaklah Allah terima. - Jika seseorang mati dalam kondisi berbuat kesyirikan dan belum sempat bertaubat, maka ia mati dalam kondisi kafir dan kekal di dalam neraka selama-lamanya. Dan jika ia mati dalam kondisi muslim namun berbuat dosa besar, maka ia berada di bawah kehendak Allah yang jika Allah kehendaki maka akan Allah ampuni, dan jika Allah kehendaki maka akan Allah siksa dahulu di dalam neraka sesuai kadar dosanya tersebut untuk kemudian akan Allah masukkan ia ke dalam surga. Hal ini sesuai dengan kehendak Allah, Dzat Yang Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana dalam setiap perbuatan-nya. Dalilnya adalah :

6 إ ن ٱ لل ل ي غ ف ر أ ن ي ش ر ك ب ه ۦ و ي غ ف ر م ا د ون ذ ٲل ك ل م ن ي ش ا ء و م ن ي ش ر ك ب ٱ لل ف ق د ٱف ت ر ى إ ثم ا ع ظ يم ا Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari [syirik] itu, bagi siapa yang dikehendaki-nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar. [Surat An Nisa` ayat 48] D. Anjuran Untuk Segera Bertaubat - Setiap manusia pasti pernah melakukan suatu kesalahan (kecil maupun besar). Dan sebaik-baik manusia yang berbuat kesalahan adalah yang mau bertaubat kepada Allah Ta ala. Hal ini sebagaimana hadits : ك ل اب ن آد م خ ط اء و خ ي ر ال خ ط ائ ي ن الت واب ون Setiap bani Adam itu pernah berbuat kesalahan, dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat. (Hadits dari sahabat Anas bin Malik rodhiallohu anhu, dan dinyatakan hasan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rohimahullah dalam Shohih Sunan at-tirmidzi no. 2499, cetakan al-ma arif) http://asysyariah.com/memperbaiki-diri-sendiri.html Dan berkat keluasan rohmat Allah kepada hamba-nya, Allah tidak serta merta membalas setiap perbuatan dosa yang dilakukan hamba-nya. Tetapi, Allah masih memberikan kepada hamba-nya waktu untuk hidup yang mana dengannya diharapkan ia bisa kembali bertaubat kepada Allah atas segala dosa-dosanya. Jika saja setiap perbuatan dosa yag diperbuat oleh setiap hamba langsung dibalas oleh Allah, maka niscaya tidak akan ada lagi manusia yang hidup di atas muka bumi ini. Walhamdulillah. Segala puji hanya milik Allah semata. - Manusia tidak boleh merasa putus asa dari ampunan dan rohmat Allah Ta ala meskipun ia telah terjatuh dalam gelimang dosa yang sangat banyak. Jangan sampai ia menjadi sosok manusia yang memiliki prinsip yang sangat rusak yakni sudah kepalang basah, ya mandi sekalian atau semisalnya. Hal ini dikarenakan selama manusia masih memiliki kesempatan untuk bertaubat, maka pasti Allah akan menerima taubatnya jika taubat tersebut ia lakukan dengan benar dan sungguh-sungguh. Dalilnya adalah : Surat Az Zumar ayat 53 : ق ل ي ع ب اد ى ٱل ذ ين أ س ر ف وا ع ل ى أ نف س ه م ل ت ق ن ط وا م ن ر ح م ة ٱ لل إ ن ٱ لل ي غ ف ر ٱلذ ن وب ج م يع ا إ ن ه ۥ ه و ٱل غ ف ور ٱلر ح يم Katakanlah: "Hai hamba-hamba-ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rohmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Tiga ayat yang dibawakan oleh Al Imam An Nawawi di atas yakni : و ت وب و ا إ ل ى ٱ لل ج م يع ا أ ي ه ٱل م ؤ م ن ون ل ع ل ك م ت فل ح ون Dan bertaubatlah kalian semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung. [Surat An Nur ayat 31] Memohon ampunlah kepada Robb kalian, kemudian bertaubatlah kepada-nya. [Surat Hud ayat 3] ٱس ت غ ف ر وا ر ب ك م ث م ت وب و ا إ ل ي ه

7 ي أ ي ہ ا ٱل ذ ين ء ام ن وا ت وب و ا إ ل ى ٱ لل ت و ب ة ن ص وح ا Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kalian kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya [Surat At Tahrim ayat 8] - Pada nukilan Surat Hud ayat 3 di atas, terdapat faedah dari penyebutan kata Robb ( ) tatkala Allah memerintahkan para hamba-nya untuk memohon ampunan. Di ayat tersebut Allah tidak menggunakan lafazh ilah/dzat yang diibadahi ( ا ل ه ) ataupun lafazh Allah ( للا ). -di sebagian terjemahan Al Qur an seringkali kata Robb diterjemahkan dengan kata Tuhan sehingga hal ini kurang membekas pada hati orang yang membacanya- Hal ini dikarenakan lafazh Robb memiliki beberapa makna sekaligus yakni الخ ال ق Al Kholiq (Yang Mencipta makhluq- Nya), المال ك Al Malik (Yang Menguasai makhluq-nya Secara Mutlak), dan الم د ب ر Al Mudabbir (Yang Mengatur makhluq-nya). Sehingga, dari faedah ayat ini Allah ingin mengingatkan kepada para makhluq-nya bahwasanya yang memerintah mereka untuk memohon ampunan dan bertaubat kepada-nya adalah Dzat yang telah menciptakan mereka, yang menguasai mereka secara mutlak, dan yang mengatur kehidupan mereka. Sehingga, dengan ini diharapkan agar para makhluq itu sadar bahwasanya mereka memiliki Robb yang harus mereka ibadahi dengan penuh rasa cinta, rasa takut, dan rasa harapan. Sebagaimana kita lihat di kehidupan dunia sehari-hari. Jika saja ada seseorang yang diperintah oleh sosok yang berkuasa atas dirinya (seperti raja, presiden, sulthon, atasan, orang tua, atau sosok yang semisalnya), maka pasti ia akan melaksanakan perintah tersebut dengan penuh ketundukan dan tanpa ada rasa lalai karena khawatir akan mengecewakan sosok yang memberi perintah tersebut. Padahal sebagaimana kita semua ketahui bersama bahwasanya sosok tersebut adalah manusia biasa seperti kita yang memiliki segala kekurangan dan keterbatasan. Maka, jika demikian keadaan orang yang diperintah oleh sosok yang seperti itu, maka sudah seharusnya ia lebih mematuhi perintah dari Robb mereka yakni Dzat yang telah menciptakan mereka, menguasai mereka secara mutlak, dan yang mengatur kehidupan mereka. Demikianlah apa yang bisa disampaikan berkenaan dengan Bab At Taubah dari Kitab Riyadush Sholihin ini. Semoga bermanfaat bagi kita bersama. Allahu A lam. للا ف ي ك م ب ار ك