BAB I PENDAHULUAN. kasusastraan maupun bidang ilmu pengetahuan atau sains. dinasti-dinasti kecil dibawah kekuasaan Abbasiyah. 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Secara bahasa kedokteran (bahasa Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan totalitas pengalaman yang dapat dipandang dari

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki akhlak yang sangat mulia. Lahir di kampung Ampel Maghfur, pada

III. METODE PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, di mana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. skripsi Irak Di Bawah Kepemimpinan Saddam Hussein (Kejayaan Sampai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ketiga akan memaparkan metode dan teknik penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya sebuah desa karena adanya individu-individu yang menggabungkan diri

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode Historis dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemilihan lokasi penelitian adalah: (usaha perintis) oleh pemerintah. tersebut dipilih atas pertimbangan:

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. akronim yang menggabungkan dua nama nabi dan satu sifat Allah Subhanahu

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan yang teratur dan runtut pada umumnya merupakan manifestasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III Metodologi Penelitian merupakan bagian penguraian metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sejarah Islam, awal abad 19 dikenal sebagai permulaan periode

BAB III. METODE PENELITIAN. yang naik turun dari status keadaan di masa yang lampau untuk memperoleh. yang akan datang (Mohammad Nasir, 2003: 48).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sebuah Operasi yang diberi nama Operasi Overlord. Dalam Operasi ini Sekutu

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas lebih rinci metode penelitian yang digunakan dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Suryabrata (1983:15),

BAB I PENDAHULUAN. Selama masa penjajahan Belanda, terjadi berbagai macam eksploitasi di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan mengenai Peranan George

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakan dalam mengkaji permasalahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai organ-organ yang menjalankan fungsi masyarakat. Lembaga dapat

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Oleh karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini merupakan penjelasan tentang metodologi penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk belajar dan mengajarkan ilmu agama Islam. Pesantren dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti mengambil judul Peranan Syaikh Ahmad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode berasal dari bahasa Yunani : methodos yang berarti cara atau jalan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi tahun 1980an telah berdampak pada tumbuhnya

KISI KISI DAN SOAL ULANGAN TENGAH SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. menunjang dan mempengaruhi setiap individu di dalam masyarakat tersebut 1. Perubahan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini, penulis akan menguraikan metode penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

BAB III METODE PENELITIAN. skripsi yang berjudul Pengaruh Tarekat Bektasyiyah Terhadap Korps

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Penelitian tentang Kondisi Sosial-Ekonomi Masyarakat Salatiga Masa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis.

MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Dr. Agus Mulyana, M.Hum Universitas Pendidikan Indonesia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini membahas secara rinci mengenai metode penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kristen hingga saat ini. Di Indonesia, persinggungan antara Islam dan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk perkara munkar (keji/kejahatan) sebagai kebalikan dari ma ruf (kebijakan/

BAB I PENDAHULUAN. pusat pengajian untuk menghafal dan mengkaji Al-Qur an atau pusat

III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara berpikir dan berbuat yang dipersiapkan sebaik-baiknya

III. METODE PENELITIAN. metode historis. Adapun historis menurut Nungroho Notosusanto adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejarah yang merupakan salah satu jenis penelitian yang bertujuan untuk

SEJARAH ISLAM AHMADIN

BAB I PENDAHULUAN. dalam periode , yang ditandai dengan munculnya konflik-konflik

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik, mereka dapat mengenyam pendidikan sistem Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hegel ini termasuk ke dalam tema sejarah intelektual. Sejarah intelektual adalah

PENGANTAR ILMU SEJARAH

III. METODE PENELITIAN. Metode adalah cara yang digunakan peneliti untuk menyelesaikan suatu. mengambil obyek peristiwa-peristiwa pada masa lalu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peran Kyai Ibrahim Tunggul Wulung Dalam Penyebaran Agama Kristen Di Desa

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan menyatakan tidak berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian tradisional pada Masyarakat Banten memiliki berbagai

BAB I PENDAHULUAN. iptek, kemiskinan ekonomi, ketertinggalan dalam peran-peran politik

III. METODE PENELITIAN. Menurut Winarno Surachmad, Metode adalah cara utama yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Eksistensi budaya dalam kehidupan sosial masyarakat suatu bangsa

MENJADI PENELITI SEJARAH Oleh: Miftahuddin

BAB I PENDAHULUAN. instansi atau kementerian, pada masa kemerdekaan masalah-masalah agama secara

BAB I PENDAHULUAN. Kenyataan menujukan bahwa kebudayan Indonesia telah tumbuh dan. generasi sebelumnya bahkan generasi yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik studi literatur untuk pengumpulan data. Sedangkan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan Islam, yakni munculnya kelompok Jama ah Tabligh yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya usaha budidaya benih ikan di Kecamatan Bojongpicung tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KELAHIRAN SOSIOLOGI Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam merekonstruksi fakta-fakta historis mengenai dinamika industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini di masyarakat Indonesia terdapat kelompok-kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. minyak mentah, batu bara, tembaga, biji besi, timah, emas dan lainnya. Dampak

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dipilih dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan objek studi.

III. METODE PENELITIAN. mencapai tujuan, maka langkah-langkah yang ditempuh harus sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap tingkat pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya sektor tersebut memegang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan jangka panjang Indonesia mempunyai sasaran utama. terciptanya landasan yang kuat dari bangsa Indonesia untuk tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pelaku

DEFINISI, OBJEK DAN KELAHIRAN SOSIOLOGI. Pertemuan 2

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Omar Khayyam adalah figur yang sangat penting dalam sejarah peradaban atau pengetahuan Islam, namun belum banyak mendapatkan perhatian dalam kajian-kajian sejarah. Sebagai seorang ilmuwan yang hidup pada masa dinasti Saljuk, Omar Khayyam telah memberikan kontribusi terhadap perkembangan peradaban Islam, baik di bidang kasusastraan maupun bidang ilmu pengetahuan atau sains. Kehadiran Omar Khayyam, tidak bisa dipindahkan dari konteks sejarah Islam secara umum. Dalam sejarah, umat Islam pernah mengalami masa-masa kejayaan dimana Islam pernah menjadi pusat peradaban dunia termasuk ilmu pengetahuan. Namun karena panjangnya masa kekuasan Abbasiyyah, beberapa wilayah yang pernah berada dibawah pemerintahannyatidak dapat dipertahankan lagi. Melemahnya kepemimpinan pemerintahan Abbasiyah yang menimbulkan lahirnnya dinasti-dinasti kecil dibawah kekuasaan Abbasiyah. 1 Dinasti-dinasti kecil yang tumbuh pada masa dinasti Abbasiyah masing-masing mempunyai andil yang terbagi dalam dua katagori, 1 Syed Amir Ali, A Short History of The Saracens(New Delhi: Nusrat Ali Nasri for Kitab Bhavan, 1981), 71.

2 pertama: dinasti kecil yang melemahkan dan mempersempit ruang kekuasaan dinasti Abbasiyyah seperti Idrisiyah, Rustamiyah, Buwaihi, Fatimiyah dan lain lain. Kedua: dinasti kecil yang memperkuat serta mempertahankan kelangsungan dinasti Abbasiyyah, dan diantara dinasti kecil yang memiliki peran penting terhadap keberlangsungan Abbasiyah adalah Dinasti Saljuk. Dinasti ini mempunyai makna besar dalam sejarah kekuasaan Abbasiyah. Bahkan Saljuk juga mempunyai peranan penting kepada peradaban Islam pada umumnya. 2 Atas dasar inilah penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul kontribusi Omar Khayyam dalam Islam terutama dalam hal ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Saljuk dengan judul Omar Khayyam(1048-1131) dan KontribusinyaTerhadap Peradaban Islam Pada Masa DinastiSaljuk. B. Rumusan Masalah Rumusan penelitian ini adalah bagaimana kontribusi Omar Khayyam terhadap peradaban Islam pada masa Dinasti Saljuk. Studi ini ingin menjawab masalah diatas melalui sumber tertulis atau dokumen. Adapun rumusan masalahnya adalah: 1. Bagaimana biografi Omar Khayyam? 2. Bagaimana kontribusi Omar Khayyam dalam bidang sains (matematika, astronomi)? 2 Ibid., 32.

3 3. Bagaimanakontribusi Omar Khayyam dalam bidang humaniora (filsafat, sastra)? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahuibiografi Omar khayyam. 2. Untuk mengetahui kontribusi Omar Khayyam dalam bidang sains yaitu dalam bidang matematika dan astronomi. 3. Untuk mengetahui kontribusi Omar Khayyam dalam bidang humaniora yaitu dalam bidang filsafat dan sastra. D. Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki kegunaan untuk : 1. Syarat memperoleh gelar sarjana dalam program strata satu (S-1) 2. Penelitian diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis dalam menganalisa dan menafsirkan suatu permasalahan terutama dalam masalah-masalah yang terkait dengan kontribusi Omar Khayyam sesuai dengan metodologi yang sudah dipelajari dalam bangku kuliah sehinga dapat dijadikan pengalaman yang berharga dalam penelitian-penelitian selanjutnya. 3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan input dan informasi bagi lembaga pendidikan,kalangan mahasiswa dan para sejarawan maupun

4 pihak yang tertarik dengan ilmu sejarah, khususnya UIN Sunan Ampel Surabaya. Selain itu, juga diharapkan bisa membantu para mahasiswa untuk mengetahui dan menyadari akan pentingnya peradaban dimasa lampau, diharapkan pula bisa menjadi tambahan bagi perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern. E. Pendekatan dan Kerangka Teori Dalam penulisan skripsi ini pendekatan yang tepat dengan penelitian yang penulis lakukan adalah pendekatan sosiologi pengetahuan karena identik dengan perubahan sosial, peranan dan status sosial dalam mengungkapkan fakta historis terkait uraian skripsi ini. Penelitian sosiologi pengetahuan digunakan untuk menjelaskan fakta-fakta sosial, politik dan pengetahuan yang membentuk pribadi seseorang dan pengetahuan atau pemikiran. Asal-usul keluarga, pendidikan dan lingkungan sosial itu mempengaruhi pembentukan dan perkembangan pemikiran seseorang. Terdapat ungkapan atau proposisi yang mengatakan bahwa pemikiran atau pengetahuan manusia itu berkembang dan di bentuk oleh kondisi-kondisi sosial, termasuk ekonomi (material). 3 Teori ini akan digunakan untuk menganalisis konteks sosial historis Omar Khayyam dan pengetahuannya. Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini 3 E. Doyle McCarthy, Knowledge as Culture(London & New York: Routledge, 1996), 13.

5 dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul "Cours De Philosophie Positive" karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara bervariasi. Hampir semua gejala sosial yang terjadi di desa maupun di kota baik individu ataupun kelompok, merupakan ruang kajian yang cocok bagi sosiologi, asalkan menggunakan prosedur ilmiah. Ruang lingkup kajian sosiologi lebih luas dari ilmu sosial lainnya. Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya. Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompokkelompok, atau beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh, riwayat suatu negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktorfaktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara pada masa yang akan datang. 4 Sosiologi mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dan 4 Dudung Abdurrahman,Metodologi Penelitian Sejarah(Yogya: Ombak, 2011), 45.

6 dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia, serta proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada, maka selama itu pula akan terlihat bentuk-bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut. Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap analisis sosiologi. 5 Maka dari itu pendekatan ini tepat untuk digunakan sebagai pendekatan dalam penelitian tentang kontribusi Omar Khayyam karena membahas mengenai individu yang berpengaruh bukan hanya dalam masyarakat akan tetapi juga dalam sebuah imperium besar yaitu dinasti Saljuk. F. Penelitian Terdahulu Sebelum penulis menulis tentang penulisan ini, penulis menemukan beberapa buku yang membahas tentang kontribusi Omar Khayyam terhadap peradaban Islam pada masa dinasti Saljuk diantaranya adalah sebagai berikut: Buku penerjemah ke bahasa Inggris oleh Peter Avery dan John Heath Stubbs kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh Hartojo Andangdjaja yang berjudul Ruba iyat Umar Khayyam buku ini menerangkan tentang puisi Persia dari abad ketiga belas menekankan betapa populernya Rubaiyat Omar Khayyamitu, diterima penuh gairah oleh baik yang berpendidikan maupun yang tidak, oleh yang suci maupun 5 Peter L. Berger, Tafsir Sosial Atas Kenyataan Risalah Tentang Sosiologi Pengetahuan (Bandung: LP3S, 2009), 12.

7 yang sesat, dipergunakan untuk maksud-maksud baik maupun yang buruk. 6 Buku ini pun menuturkan kisah penemuan Rubaiyat. Salah seorang penyair dari persia yaitu Omar Khayyam. Buku ini juga membahas tentang zaman Omar Khayyam serta karya-karya Omar Khayyam. Buku ini juga membahas tentang tiga orang kawan sekolah Omar Khayyam. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwaomar Khayyam(1048-1131) kontribusinya terhadap peradaban Islam pada masa dinasti Saljuk belum pernah dikaji. Maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Omar Khayyam(1048-1131) Kontribusinya Terhadap Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Saljuk. G. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode sejarah yaitu proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan pada masa lampau, tahap-tahapnya adalah: 7 1. Heuristik (pengumpulan sumber) Heuristik adalah usaha memilih suatu subjek penelitian dan mengumpulkan informasi tentang subjek tersebut. 8 Penelitian ini termasuk 6 Hartono Andangdjaja, Ruba iyat Umar Khayyam (Jakarta: PT DuniaPustaka Jaya, 2009), 10. 7 Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, 104. 8 Ibid., 35.

8 penelitian literature dalam tehap pengumpulan sumber, penulis melakukan penelusuran terhadap sumber-sumber tertulis yang terkait dengan kontribusi Omar Khayyam dalam peradaban dinasti Saljuk. Sumber yang berupa sumber primer adalah Rubaiyat Omar Khayyam terjemahan Edward FritzGerald yang berisi tentang filsafat Omar Khayyam atau Rubaiyat Omar Khayyam. 9 Adapula sumber sekunder yaitu Algebra (Maqālah fi al-jabr wa-al muqābalah) yang berisi tentang pemikiran Omar dalam hal matematika. Sumber-sumber tersebut penulis dapat di perpustakaan UIN Sunan Ampel Surabaya, Perpustakaan Adab UIN Sunan Ampel Surabaya, yang berbentuk buku PDF, selain itu penulis juga mencari sumber-sumber dari internet. 2. Verifikasi (kritik sumber) Dari berbagai sumber yang ditemukan, dilakukan verifikasi guna memperoleh data yang valid melalui kritik ekstern dan kritik intern. Penelitian ini menggunakan kritik intern yaitu dengan memahami isi sumber yang berkenaan dengan biografi Omar Khayyam (1048-1131) membandingkannya dengan buku lain yang memiliki tema yang sama. 9 Hartono Andangdjaja, Ruba iyat Umar Khayyam, 59.

9 Perbandingan antara sumber satu dengan sumber yang lain bertujuan untuk menarik kesimpulan seobjektif mungkin. Peneliti memposisikan sumber mana yang lebih dahulu ada (paling mendekati kejadian dalam hal ini masa Dinasti Saljuk). Sementara kritik ekstern yang bertujuan untuk mencari keotentikan sumber dengan menguji bagian-bagian fisik meliputi beberapa aspek seperti kertas, gaya tulisan, bahasa, kalimat, ungkapan dan semua aspek luarnya. 10 Dalam penelitian ini peneliti tidak terlalu banyak melakukan kritik ekstern ini karena sumber-sumber pokok telah dicetak secara berulang-ulang dan telah ada bahan yang baik secara fisik. 3. Interpretasi (Penafsiran) Setelah melakukan verifikasi, maka dilakukan penafsiran terhadap sumber-sumber data yang telah terkumpul dan terverifikasi. Sumbersumber yang telah diverifikasi disusun sesuai tema yang ada. Melalui pendekatan sosiologi pengetahuan penulis menganalisis perpaduan yang terjadi dalam bidang kontribusi Omar Khayyam terhadap peradaban islam pada masa dinasti Saljuk. 4. Historiografi (Penulisan sejarah) 10 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah (Jakarta: Bentang, 2005), 100.

10 Historiografi adalah cara penulisan, pemaparan, atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang sudah dilakukan dan penulisan ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai proses penelitian mulai dari awal penelitian sampai akhir (penarikan kesimpulan). 11 Dalam proses ini dideskripsikan data yang telah diverifikasi dan diinterpretasi selanjutnya penelitian ini ditulis secara tematis dan kronologis. 12 H. Sistematika Pembahasan Bab pertama bertujuan untuk mengantarkan secara sekilas, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, pendekatan dan kerangka teori, penelitian terdahulu, metode penelitian dan sisitematika bahasan. Bab kedua membahas tentang biografi Omar Khayyam yang di dalamnya terdapat Latar Belakang keluarga Omar Khayyam, masa kecil Omar Khayyam, pendidikan Omar Khayyam, karir dan karya Omar Khayyam. Bab ketiga menerangkan sekilas tentang Dinasti Saljuk meliputi asal-usul, para penguasanya, kemajuan yang dicapai hingga masa kemundurannya. 11 Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, 117. 12 Ibid., 23.

11 Bab keempat menerangkan tentang kontribusi Omar Khayyam dalam bidang humaniora yang di dalamnya meliputi bidang filsafat dan bidang sastramengkaji Kontribusi Omar Khayyam dalam bidang sains yang di dalamnya meliputi bidang matematika dan bidang astronomi.. Bab kelima menjadi bab terakhir yang berisi penutup yang di dalamnya meliputi kesimpulan dan saran.