LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 5 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2007

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 02 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 4 Tahun 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2007 NOMOR 3 SERI E NOMOR SERI 2

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CIAMIS dan BUPATI CIAMIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 03 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG WALIKOTA PRABUMULIH,

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN SRAGEN

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

: a. bahwa. Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 21 Tahun. 2 Tahun PROVINSI KEPULAUAN RIAU TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RAKYAT DAERAH

Menimbang: a. bahwa dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Dewan Perwakilan. Rakyat Daerah dan untuk penyesuaian penganggarannya dalam Anggaran

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 2 TAHUN 2007 SERI : E PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 01 TAHUN 2007

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI,

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 5 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MAKASSAR

DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2007 NOMOR 6 SERI E DAERAH LEMBARAN WALIKOTA SEMARANG, 2004 tentang. 18 Tahun. telah. Kedudukan. Kota Semarang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG

L E M B A R AN D A E R A H KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 03 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

P E R AT U R AN D AE R AH K AB U P AT E N B AT AN G N O M O R

PEMERINTAH KABUPATEN LANDAK

PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

P PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BUOL

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 74 TAHUN : 2007 SERI : A PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA LANGSA,

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 5 TAHUN : 2006

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PINRANG NOMOR: 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2007 SERI A NOMOR 2

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 23 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 23 TAHUN 2006

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 23 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 23 TAHUN 2006

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI MAROS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR06 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

TENTANG PERWAKILAN JAYA BARAT

LEMBARAN DAERAH DAN BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 12 TAHUN 2006 TENTANG

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 5 PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA Menimbang : a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Pemerintah Nomor 24 TAhun 2004 tentang kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, serta untuk penyesuaian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu dilakukan perubahan atas beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Suarakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 1

b. Bahwa bewrdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kota Surakarta tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa I3arat dan Daerah Istimewa Yogyakarta; 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1987 tentang Protokoler (Lembaran Negara Republik Indonesia TAhun 1987 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara republic Indonesia Nomor 3363); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 22 TAhun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MAjelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia TAhun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik 2

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, TAmbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentng Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 1990 tentang Ketentuan Keprotokolan Mengenai Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3952); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah tiga kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga Atas peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, 3

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4712); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia TAhun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Daerah Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4953); 13. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarata tahun 2004 Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 9 Tahun 2004. Dengan persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA SURAKARTA dan WALIKOTA SURAKARTA M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH 4

Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota surakarta Nomor 9 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2004 Nomor 26) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 4 Tahun 2006 (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2006 Nomor 4 Seri D Nomor 2), diubah sebagai berikut : 1. Diantara angka 22 dan angka 23 Pasal 1 disisipkan 2 (dua) angka, yaitu angka 22 a dan angka 22 b, ketentuan angka 23 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 Dalam Peraturan daerah ini yang dimaksud dengan : 22 a. Tunjangan Komunikasi Intensif adalah uang yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan dalam rangka mendorong peningkatan kinerja Pimpinan dan Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah. b. Belanja Penunjang Operasional Pimpinan adalah dana yang disediakan bagi Pimpinan DPRD setiap bulan untuk menunjang kegiatan Operasional yang berkaitan dengan representasi, pelayanan dan kebutuhan lain guna melancarkan pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD seharihari. 23. Tunjangan Kesejahteraan adalah Tunjangan yang disediakan berupa pemberian jaminan pemeliharaan kesehatan, pakaian dinas kepada Pimpinan dan Anggota DPRD, penyediaan rumah jabatan Pimpinan DPRD dan perlengkapannya, kendaraan dinas jabatan Pimpinan DPRD, serta rumah dinas bagi Anggota DPRD dan perlengkapannya. 2. Ketentuan Pasal 12 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 12 Penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD terdiri atas : a. Uang Representasi; b. Tunjangan Keluarga; c. Tunjangan Beras; 5

d. Uang Paket; e. Tunjangan Jabatan; f. Tunjangan Panitia Musyawarah; g. Tunjangan Komisi; h. Tunjangan Panitia Anggaran; i. Tunjangan Badan Kehormatan; dan j. Tunjangan Alat Kelengkapan Lainnya. 3. Diantara Pasal 12 dan Pasal 13 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 12 A yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 12 A Selain Penghasilan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, kepaa Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan penerimaaan lain berupa Tunjangan Komunikasi Intensif. 4. Ketentuan pasal 13 ayat (5) dihapus, sehingga Pasal 13 berbunyi sebagai berikut : Pasal 13 (1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Uang Representasi. (2) Uang Representasi Ketua DPRD setara dengan gaji Pokok Walikota yang ditetapkan Pemerintah. (3) Uang Representasi Wakil Ketua DPRD sebesar 80% (delapan Puluh Perseratus) dari Uang Representasi Ketua DPRD. (4) Uang Representasi Anggota DPRD sebesar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari Uang Representasi Ketua DPRD. 5. Diantara pasal 13 dan pasal 14 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal 13 A yang berbunyi sebagai berikut : Pasal 13 A (1) Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras; (2) Tunjangan Keluarga dan Tunjangan Beras sebagaimana dimaksud pada ayat (1), besarnya sama dengan ketentuan yang berlaku pada Pegawai Negeri Sipil. 6. Diantara Pasal 16 dan Pasal 17 disisipkan 2 (dua) Pasal, yakni pasal 16 A dan Pasal 16 B, sehingga berbunyi sebagai berikut : 6

Pasal 16 A (1) Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 A diberikan kepada Pimpinan dan ANggota DPRD dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah; (2) Kemampuan keuaangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga) kelompok, yaitu : a. Tinggi; b. Sedang; c. Rendah. (3) Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan paling banyak 3 (tiga) kali uang representasi Ketua DPRD; (4) Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah sedang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan ANggota DPRD diberikan paling banyak 2 (dua) kali uang representasi Ketua DPRD; (5) Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan paling banyak 1 (satu) kali uang representasi Ketua DPRD; (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelompokkan kemampuan keuangan daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan walikota dengan memperhatikan pertimbangan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Pasal 16 B Tunjangan Komunikasi Intensif sebagaimana dimakud dalam pasal 16 A dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Januari 2007. 7. Ketentuan pasal 17 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 17 (1) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan Anggota DPRD atas penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dibebankan pada APBD. (2) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pimpinan dan Anggota DPRD atas penerimaan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 A dibebankan kepada yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Perpajakan. (3) Bagi daerah dengan kemampuan keuangan daerah rendah, Belanja Penunjang Operasional 7

Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 A disediakan paling banyak 2 (dua) kali jumlah uang representasi seluruh Wakil Ketua DPRD. Pasal 26 C Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 A disediakan terhitung mulai tanggal 1 bulan berikutnya setelah Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 diundangkan. Pasal 26 D (1) Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 26 A berdasarkan pertimbangan kebijakan Pimpinan DPRD dengan memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi; (2) Mekanisme Penganggaran dan pertanggungjawaban penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan diatur dengan Peraturan Walikota. 8. Ketentuan pasal 27 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut : Pasal 27 (1) Sekretaris DPRD menyusun Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD yang tediri dari atas penghasilan, penerimaan lain, Tunjangan PPh pasal 21 dan Tunjangan Kesejahteraan serta belanja penunjang kegiatan DPRD yang diformulasikan ke dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Sekretariat Daerah. (2) Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Pasal 12 A, Pasal 22 dan Pasal 24 dianggarkan dalam Pos DPRD. (3) Tunjangan Kesejahteraan Pimpinan dan Anggota DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Pasal 19, Pasal 20 dan Pasal 23, serta belanja Penunjang Kegiatan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2), dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD yang diuraikan ke dalam jenis belanja sebagai berikut : a. Belanja Pegawai; b. Belanja Barang dan Jasa; c. Belanja Modal. 8

(4) Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 A dianggarkan dalam Pos Sekretariat DPRD. (5) Sekretariat DPRD mengelola Belanja DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan daerah ini dengan penempatannya pada Lembaran Daerah Kota Surakarta. Ditetapkan di Surakarta Pada tanggal 15 Juni 2007 WALIKOTA SURAKARTA Cap ttd JOKO WIDODO Diundangkan di Surakarta Pada tanggal 18 Juni 2007 SEKRETARIS DAERAH KOTA SURAKARTA Cap ttd Dr. QOMARUDDIN, MM LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2007 NOMOR 5 9

Sesuai dengan aslinya Yang menyalin Kepala Bagian Hukum dan HAM SUPARTONO,S.H. Pembina Tk. I NIP. 500 073 332 10

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG KEDUDUKAN PROTOKOLER DAN KEUANGAN PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH I. PENJELASAN UMUM Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2006. Perubahan tersebut dalam rangka mendorong peningkatan kinerja DPRD. Selain penerimaan penghasilan yang selama ini diterima oleh Pimpinan dan Anggota DPRD, dalam Peraturan Daerah ini menetapkan pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif setiap bulan yang digunakan untuk kegiatan menampung dan menjaring aspirasi masyarakat. Khususnya kepada Pimpinan DPRD, secara kolektif disediakan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan setiap bulan guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD. Pemberian Tunjangan Komunikasi Intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD serta Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah yang dikelompokkan dalam 3 (tiga) kelompok yakni, daerah dengan kemampuan keuangan daerah tinggi, sedang, dan rendah. Selain itu penyediaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD mempertimbangkan prinsip kesetaraan. Prinsip kesetaraan dicerminkan dari adanya kesetaraan antara Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah dengan Pimpinan DPRD yang masing-masing memperoleh dana Operasional. Sejalan dengan itu pengunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD memperhatikan asas manfaat dan efisiensi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi. 11

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Angka 2 Angka 3 Angka 4 : Cukup Jelas Angka 5 Angka 6 Pasal 16 A Pasal 16 B Angka 7 Angka 8 Angka 9 Pasal 26 A : Yang dimaksud dengan disediakan adalah penyediaan anggaran dalam Pos Sekretariat DPRD yang hanya dapat digunakan apabila diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas Pimpinan DPRD sehari-hari dan tidak untuk keperluan pribadi. Pasal 26 B Pasal 26 C : Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD disediakan terhitung mulai 1 April 2007. Pasal 26 D : Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD dipergunakan untuk : a. Representasi, antara lain menyampaikan berbagai informasi dan permasalahan yang ada di masyarakat, melaksanakan dan memasyarakatkan keputusan DPRD kepada seluruh Anggota DPRD. b. Pelayanan, antara lain untuk pelayanan keamanan dan transportasi. c. Kebutuhan lain, antara lain untuk mengikuti upacara kenegaraan, upacara peringatan hari jadi daerah, pelantikan pejabat daerah, melakukan koordinasi dan konsultasi kepada kepala daerah, musyawarah pimpinan daerah dan tokoh-tokoh masyarakat, menjadi juru bicara DPRD dan pemberian bantuan kepada masyarakat/ kelompok masyarakat yang bersifat incidental. Angka 10 12