PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA, SEKRETARIAT DPRD DAN STAF AHLI KOTA MOJOKERTO

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 88 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PARIGI MOUTONG

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 2008 Nomor 1 Seri D.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 01 Tahun : 2008 Seri : D

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BANDUNG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-B TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 7 TAHUN 2008

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 12 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKANBARU Nomor 7 Tahun 2008 PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 7 TAHUN 2008 T E N T A N G

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR : 6 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 04 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

PEMERINTAH KOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 8 TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR : 2 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2008 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 3 TAHUN 2008

Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tam

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN SITUBONDO

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 18

BUPATI BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

- 1 - PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BINTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang : a. bahwa Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Bintansudah tidak sesuai lagi dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah sehingga perlu diganti; b. bahwa untuk melaksanakan pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, maka perlu penataan kembali Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bintan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bintan tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bintan. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indoneisia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indoneisa Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang...

- 2-3. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Repubik Indonesia Nomor 3851); 4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Riau ( Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 2002 Nomor 111 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237 ); 5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 6. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 7. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 8. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lambaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 10. Peraturan...

- 3-10. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2006 tentang Perubahan Nama Kabupaten Kepulauan Riau menjadi Kabupaten Bintan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4605); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah. 14. Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 5 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pemerintahan Kabupaten Bintan ( Lembaran Daerah Kabupaten Bintan Tahun 2008 Nomor 5 ) Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BINTAN dan BUPATI BINTAN M E M U TU S K A N : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BINTAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam...

- 4 - Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bintan; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bintan ; 3. Bupati adalah Kepala Daerah Kabupaten Bintan; 4. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kabupaten Bintan ; 5. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD Kabupaten Bintan 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten; 7. Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Sekretaris Dewan Perwakilan rakyat Daerah Kabupaten Bintan selanjutnya disebut Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 8. Staf Ahli Bupati adalah pembantu Bupati yang diangkat dari PNS dan dikoordinasikan secara administratif oleh Sekretaris Daerah. BAB II PEMBENTUKAN DAN KEDUDUKAN Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, dibentuk Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; (2) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf, dipimpin oleh seorang Sekretaris Daerah yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati; (3) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten, dipimpin oleh seorang Sekretaris yang secara teknis operasional bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB III TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 3 Sekretariat Daerah mempunyai tugas dan kewajiban membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan dinas daerah dan lembaga teknis daerah. Pasal 4.

- 5 - Pasal 4 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Peraturan Daerah ini, Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan kebijakan pemerintah daerah ; b. Pengkoordinasian Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah ; c. Penyelenggaraan administrasi pemerintahan ; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Pasal 5 Sekretaris Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, membawahi : a. Asisten Administrasi Pemerintahan ; b. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan ; c. Asisten Administrasi Umum. Pasal 6 Asisten Administrasi Pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemerintah daerah dan mengkoordinasikan penyelenggaraan di bidang administrasi pemerintahan, agraria dan bidang hukum. Pasal 7 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Asisten Administrasi Pemerintahan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dibidang pemerintahan umum, lingkungan hidup, kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, keagrariaan, penyusunan peraturan perundang-undangan, kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan ketertiban; b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang pemerintahan umum, lingkungan hidup, kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, keagrariaan, penyusunan peraturan perundangundangan, kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan ketertiban; c. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang pemerintahan umum, lingkungan hidup, kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat, keagrariaan, penyusunan peraturan perundang-undangan, kependudukan dan catatan sipil, ketentraman dan ketertiban. Pasal 8

- 6 - Pasal 8 Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemerintah daerah dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dibidang perekonomian, pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Pasal 9 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dibidang perindustrian perdagangan dan koperasi, promosi dan investasi, pendidikan pemuda dan olah raga, kesehatan, pekerjaan umum, kebersihan dan pertamanan, perhubungan, pariwisata dan kebudayaan, sosial, tenaga kerja, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, pemberdayaan masyarakat dan desa; b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang perindustrian perdagangan dan koperasi, promosi dan investasi, pendidikan pemuda dan olah raga, kesehatan, pekerjaan umum, kebersihan dan pertamanan, perhubungan, pariwisata dan kebudayaan, sosial, tenaga kerja, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, pemberdayaan masyarakat dan desa; c. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang perindustrian perdagangan dan koperasi, promosi dan investasi, pendidikan pemuda dan olah raga, kesehatan, pekerjaan umum, kebersihan dan pertamanan, perhubungan, pariwisata dan kebudayaan, sosial, tenaga kerja, pertanian dan kehutanan, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan, pemberdayaan masyarakat dan desa; Pasal 10 Asisten Administrasi Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf c mempunyai tugas mengkoordinasikan perumusan kebijakan pemerintah daerah dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan dibidang penataan organisasi, humas dan protokol serta urusan umum. Pasal 11...

- 7 - Pasal 11 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Asisten Administrasi Umum mempunyai fungsi : a. Pelaksananaan koordinasi perumusan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dibidang perencanaan pembangunan, pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah, kepegawaian, pengawasan, perpustakaan dan kearsipan; b. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang perencanaan pembangunan, pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah, kepegawaian, pengawasan, perpustakaan dan kearsipan; c. Pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan dibidang perencanaan pembangunan, pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah, kepegawaian, pengawasan, perpustakaan dan kearsipan. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 12 (1) Susunan Organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari : 1. Sekretaris Daerah; 2. Asisten Administasi Pemerintahan, membawahi : a. Bagian Pemerintahan, terdiri dari : 1) Subbagian Pemerintahan Umum; 2) Subbagian Pemerintahan Kecamatan, Kelurahan dan Desa; 3) Subbagian Sarana dan Prasarana. b. Bagian Agraria, terdiri dari : 1) Subbagian Hak-hak atas tanah; 2) Subbagian inventarisasi dan pemanfaatan; 3) Subbagian Sengketa. c. Bagian Hukum, terdiri dari : 1) Subbagian Produk Hukum ; 2) Subbagian Penyelesaian Sengketa dan Bantuan Hukum; 3) Subbagian Pengkajian dan Dokumentasi Hukum. 3. Asisten...

- 8-3. Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan, membawahi : a. Bagian Perekonomian, terdiri dari : 1) Subbagian Koordinasi Kebijakan Ekonomi; 2) Subbagian Pengembangan Ekonomi; 3) Subbagian Pengolahan Data Ekonomi. b. Bagian Pembangunan, terdiri dari : 1) Subbagian Penyusunan Program; 2) Subbagian Pengendalian; 3) Subbagian Evaluasi. c. Bagian Kesejahteraan Rakyat, yang terdiri dari. 1) Subbagian Sosial Kemasyarakatan; 2) Subbagian Keagamaan; 3) Subbagian Pendidikan dan Kesehatan. 4. Asisten Administrasi Umum, membawahi : a. Bagian Organisasi; 1) Subbagian Kelembagaan; 2) Subbagian Analisa jabatan; 3) Subbagian Tatalaksana. b. Bagian Humas dan Protokol ; 1) Subbagian Penyaringan Informasi; 2) Subbagian Pemberitaan; 3) Subbagian Protokol. c. Bagian Umum ; 1) Subbagian Tata Usaha; 2) Subbagian Rumah Tangga; 3) Subbagian Sandi dan Telekomunikasi. (2) Struktur Organisasi Sekretariat Daerah terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisah pada Peraturan Daerah ini. BAB.IV...

- 9 - BAB IV TUGAS, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Sekretariat DPRD, mempunyai tugas : Bagian Pertama Tugas dan Fungsi Pasal 13 a. Menyelenggarakan administrasi kesekretariatan DPRD ; b. Menyelenggarakan administrasi keuangan DPRD ; c. Mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD ; d. menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya. Pasal 14 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 13, Sekretariat DPRD menyelenggarakan fungsi : a. Pengelolaan administrasi umum meliputi kepegawaian, ketatausahaan, kerumahtanggaan dan urusan dalam; b. Pengelolaan administrasi keuangan DPRD; c. Fasilitasi pelaksanaan persidangan DPRD; d. Fasilitasi dan koordinasi tenaga ahli. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 15 (1) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bintan, membawahi : a. Bagian Persidangan dan Risalah, terdiri dari : 1) Subbagian Persidangan; 2) Subbagian Risalah; 3) Subbagian Perundang-undangan. b. Bagian Umum...

- 10 - b. Bagian Umum, terdiri dari : 1) Subbagian Tata Usaha; 2) Subbagian Rumah Tangga dan Perlengkapan. c. Bagian Keuangan, terdiri dari : 1) Subbagian Anggaran ; 2) Subbagian Pembukuan dan Perbendaharaan. d. Bagian Humas dan Protokol, terdiri dari : 1) Subbagian Hubungan Masyarakat dan Dokumentasi; 2) Subbagian Protokol. (2) Struktur Organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan pada Peraturan Daerah ini. BAB V STAF AHLI Bagian Pertama Kedudukan Pasal 16 (1) Staf Ahli Bupati merupakan PNS yang diangkat dan diberhentikan oleh Bupati dengan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan; (2) Staf Ahli Bupati berada dibawah koordinasi Sekretaris Daerah; (3) Hubungan Staf Ahli Bupati dengan SKPD lainnya adalah bersifat konsultatif dan koordinatif. Bagian Kedua Pasal 17 (1) Staf Ahli mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai masalah pemerintahan daerah sesuai dengan bidang tugasnnya; (2) Pengelompokkan bidang Staf Ahli terdiri : a. Staf Ahli bidang Hukum dan Politik; b. Staf Ahli bidang Pemerintahan; c. Staf Ahli bidang Pembangunan; d. Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia; e. Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan. (3) Tugas...

- 11 - (3) Tugas masing-masing bidang Staf Ahli adalah : a. Staf Ahli bidang Hukum dan Politik mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai Hukum dan Politik; b. Staf Ahli bidang Pemerintahan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai Pemerintahan; c. Staf Ahli bidang Pembangunan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai Pembangunan; d. Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia; e. Staf Ahli bidang Ekonomi dan Keuangan mempunyai tugas memberikan telaahan mengenai Ekonomi dan Keuangan. BAB VI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 18 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahlian ; (2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang pejabat fungsional senior yang ditunjuk oleh Sekretaris Daerah ; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis Jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB VII TATA KERJA Pasal 19 Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pimpinan dan unit organisasi dan kelompok jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di lingkungan Sekretariat Daerah serta dengan instansi lain di luar Sekretariat Daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Pasal 20...

- 12 - Pasal 20 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 21 Setiap pimpinan satuan organisasi bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 22 Setiap pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 23 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan. Pasal 24 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Pasal 25 Dalam melaksanakan tugasnya setiap pimpinan organisasi dibantu oleh kepala satuan organisasi dibawahnya dan dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing wajib mengadakan rapat berkala.. BAB VIII ESELON PADA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Pasal 26 (1) Sekretaris Daerah merupakan Jabatan Struktural Eselon II a; (2) Asisten, Sekretaris DPRD, Staff Ahli Bupati merupakan Jabatan Struktural Eselon II b; (3) Kepala Bagian merupakan Jabatan Struktural Eselon III a; (4) Kepala Sub Bagian merupakan Jabatan Struktural Eselon IV a. BAB.IX...

- 13 - BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Bintan Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bintan dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 28 Pelaksanaan Peraturan Daerah ini terutama yang menyangkut penjabaran tugas dan fungsi diuraikan secara terperinci dengan Peraturan Bupati. Pasal 29 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bintan. Ditetapkan di Kijang pada tanggal BUPATI BINTAN, Diundangkan di Kijang Pada tanggal Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BINTAN, ANSAR AHMAD, SE, MM Drs. PATIMURA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 6

- 14 - LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 6 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JULI 2008 STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH SEKRETARIS PERSIDANGAN DAN RISALAH UMUM KEUANGAN HUMAS DAN PROTOKOL PERSIDANGAN TATA USAHA ANGGARAN HUMAS DAN DOKUMENTASI RISALAH PERUNDANG-UNDANGAN RUMAH TANGGA DAN PERLENGKAPAN PEMBUKUAN DAN PERBENDAHARAAN BUPATI BINTAN PROTOKOL ANSAR AHMAD, SE, MM

- 15 - LAMPIRAN II : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 6 TAHUN 2008 TANGGAL : 24 JULI 2008 STRUKTUR ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BINTAN SEKRETARIS DAERAH JABATAN FUNGSIONAL STAF AHLI ASISTEN ADMINISTRASI PEMERINTAHAN ASISTEN ADMINISTRASI PEREKONOMIAN & PEMBANGUNAN ASISTEN ADMINSTRASI UMUM PEMERINTAHAN AGRARIA HUKUM && PEREKONOMIAN PEMBANGUNAN KESEJAHTERA- AN RAKYAT ORGANISASI HUMAS DAN PROTOKOL UMUM PEMERINTAHAN UMUM PEMERINTAHAN KECAMATAN KELURAHAN DAN DESA HAK- HAK ATAS TANAH INVENTARISASI & PEMANFAATAN PRODUK HUKUM PENYELESAIAN SENGKETA & BANTUAN HUKUM KOORDINASI KEBIJAKAN EKONOMI PENGEMBANG- AN EKONOMI PENYUSUNAN PROGRAM PENGENDALIAN SOSIAL KEMASYARAKATAN KEAGAMAAN KELEMBAGAAN ANALISA JABATAN PENYARINGAN INFORMASI PEMBERITAAN TATA USAHA RUMAH TANGGA SARANA DAN PRASARANA SENGKETA PENGKAJIAN DAN DOKUMENTASI HUKUM PENGOLAHAN DATA EKONOMI EVALUASI PENDIDIKAN & KESEHATAN TATALAKSANA PROTOKOL SANDI DAN TELEKOMUNI KASI BUPATI BINTAN ANSAR AHMAD, SE, MM