PENERAPAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISON (STAD)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran Bahasa Indonesia di dunia pendidikan bertujuan agar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas

BAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan pendapat, gagasan, atau ide yang sedang mereka. muka bumi ini harus diawali dengan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek yakni,

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Kedua bahasa tersebut mempunyai. hubungan yang erat satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan menyampaikan ide, pikiran, gagasan, dan perasaan secara tertulis

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI OLEH HINDUN RRA1B114025

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi (BSNP, 2006). Untuk berbahasa dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPLANASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS XI MIPA 1 SMAN 8 BATANGHARI TAHUN AJARAN 2017/2018 ARTIKEL SRI ASTUTI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai setiap orang melalui proses yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sindy Marcelina, 2013

I. PENDAHULUAN. Menulis merupakan keterampilan yang harus dikuasai oleh seorang melalui proses

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari terlihat dalam empat aspek keterampilan berbahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

I. PENDAHULUAN. dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat komponen itu ialah keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Selain itu bahasa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. cenderung monoton sehingga kurang menarik perhatian siswa. menulis akan memudahkan siswa untuk mengkonsumsikan menuangkan gagasan,

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum disetiap jenjang pendidikan di sekolah.

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI INFORMASI TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII A SMP N 6 KERINCI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memiliki tujuan

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbahasa (Indonesia) merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya peran bahasa maka pemerintah telah menetapkan bahasa indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia menurut Kurikulum Tingkat Satuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di keluarga maupun di. peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk

I. PENDAHULUAN. penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi sehingga bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. baca-tulis bangsa Indonesia. Budaya baca-tulis di Indonesia masih kurang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISON (STAD) PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI SISWA KELAS VIII B SMP N 5 KABUPATEN TEBO TAHUN AJARAN 2017/2018 ARTIKEL Oleh Khoirunnisa A1B114026 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2018

ABSTRAK Khoirunnisa. 2018. Penerapan Model Student Team Achievement Divison (STAD) pada Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Siswa Kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo Tahun Ajaran 2017/2018: Skripsi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Jambi, Pembimbing: (1) Prof. Dr. Mujiyono Wiryotinoyo, M. Pd., (II) Drs. Agus Setyonegoro, M. Pd. Kata kunci: Penerapan Model STAD, Menulis Karangan Persuasi Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model STAD pada pembelajaran menulis karangan persuasi siswa kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo tahun ajaran 2017/2018 berdasarkan langkah-langkah yang ada dalam model pembelajaran yang digunakan guru yaitu model STAD. Dalam proses pembelajaran guru telah menerapkan model STAD sebagai model pembelajarannya. Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo. Teknik pengumpulan data berupa instrumen lembar observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa guru mendapati kesulitan dalam menerapkan model STAD pada pembelajaran menulis karangan persuasi. Kesulitan Guru dalam menerapkan model STAD terdapat pada langkah pertama yaitu membentuk kelompok secara heterogen. Kesulitan yang biasa dialami guru saat pembagian kelompok yaitu siswa tidak terima dengan kelompok yang diberikan guru. Siswa tidak mau dikelompokkan dalam anggota kelompok yang kurang aktif atau kurang pandai. Siswa kurang pandai pun merasa minder karena berkelompok dengan orang pintar. Namun, Guru tetap tegas dalam membentuk kelompok secara adil menurut model STAD. Seiring berjalannya waktu siswa akhirnya bisa menerima anggota kelompoknya Dari hasil temuan peneliti dapat disimpulkan bahwa penelitian Penerapan Model STAD pada Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Siswa Kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo sudah terlaksana dengan baik. Penerapan Model STAD pada siswa kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo dapat dikatakan baik dilihat dari kriteria pelaksanaan langkah-langkah yang diterapkan guru di kelas. Terlaksana dengan baik penerapan model STAD karena guru mampu mengatur dan mendorong siswa untuk mampu saling bekerja sama dalam proses pembelajaran kelompok.

PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Tanpa bahasa manusia tidak dapat berkomunikasi. Selain itu bahasa juga berfungsi sebagai penunjuk identitas seperti bahasa Indonesia. Pentingnya bahasa Indonesia dalam kehidupan manusia menjadikan bahasa tersebut harus dipahami. Oleh sebab itu, bahasa Indonesia diajarkan di sekolah sejak sekolah dasar. Peranan dunia pendidikan harus mampu menghasilkan siswa yang terampil dalam berbahasa di sekolah maupun di masyarakat menjadi keterampilan,mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan salah satunya dipengaruhi oleh suasana belajar di kelas. Siswa harus memperoleh suasana belajar yang menyenangkan, menarik, dan bermanfaat. Dalam hal ini, persiapan dan proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas sangat berpengaruh agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, seorang guru harus memiliki pengetahuan dan wawasan tentang kemampuan menyimpulkan pembelajaran pembelajaran yang dimodifikasi dengan kondisi kelas saat pembelajaran berlangsung. Menulis adalah menuangkan suatu pikiran atau gagasan ke dalam bentuk teks. Oleh karena itu menulis adalah sebuah proses penyampaian perasaan kepada pembaca. Menurut Jago Tarigan (Syarif, 2009: 5) menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan. Sebagai suatu sarana komunikasi, menulis menyampaikan gagasan, pendapat maupun informasi kepada pembacanya. Menulis bisa menjadi salah satu tolak ukur intelektual seseorang, karena dalam keterampilan berbahasa, menulis menjadi bagian tertinggi. Sebelum menulis seseorang harus mampu terlebih dahulu menguasai ketiga keterampilan dalam berbahasa, yakni menyimak, berbicara, dan membaca. Oleh karena itu tak semua orang mampu menghasilkan tulisan yang mampu diterima orang lain, sekalipun ia pandai dalam berbicara. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia telah dilaksanakan di setiap jenjang pendidikan untuk meningkatkan keterampilan dalam aktivitas berbahasa, baik itu menyimak, berbicara, membaca maupun menulis. Semua keterampilan berbahasa tadi saling berkaitan satu sama lain. Pada pembelajaran bahasa siswa wajib menyimak pembelajaran untuk memperoleh informasi, kemudian belajar membaca setiap kosakata agar mampu memahami makna dari suatu bahasa. Untuk memperkuat kebahasaan seseorang, maka haruslah dipraktikkan dalam bentuk kegiatan berbicara, agar siswa mampu menyempurnakan suatu bahasa tak hanya dari segi makna bahasa, namun juga tata cara pengucapan yang benar. Lalu

proses tertinggi pembelajaran, siswa belajar menuangkan apa yang ia pikirkan dalam bentuk tulisan yang dikemas menarik dan mampu dinikmati banyak orang. Kegiatan menulis dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada kurikulum 2013 kelas VIII terdapat pada kompetensi dasar 4.14 yakni menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan dan pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan. Pembelajaran keterampilan menulis memiliki berbagai macam bentuk, salah satunya adalah keterampilan menulis karangan. Dalam menulis karangan diharapkan siswa memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat karangan yang menarik untuk dibaca. Siswa harus dapat menyusun dan menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga menjadi karangan yang utuh. Dengan kata lain, karangan dapat dikatakan sebagai karangan yang berisi sebuah pikiran yang didukung oleh kumpulan kalimat berhubungan untuk membuat sebuah gagasan. Berdasarkan bentuknya, karangan terdiri dari karangan eksposisi, narasi, argumentasi, deskripsi, dan persuasif. Salah satu dari lima bentuk karangan yang dapat dijadikan media siswa untuk menuangkan gagasan kreatifitas menjadi sebuah karangan utuh dan menarik dibaca, yaitu siswa dapat mencurahkan pikiran dan kreatifitas tersebut melalui karangan persuasi. Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan baik berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat ataupun perasaan seseorang. Dari observasi yang dilakukan di SMP 5 Kabupaten Tebo mengenani penerapan model STAD pada pembelajaran menulis karangan persuasi, penulis mendapat informasi bahwa nilai menulis karangan persuasi siswa hampir mendekati tingkat ketuntasan minimal sesuai ketuntasan minimal kompetensi menulis yang telah ditentukan. Masalah-masalah yang dihadapi siswa saat membuat karangan persuasi umumnya berkaitan dengan pemilihan kata atau diksi yang bagus agar pembaca terpengaruh, ide yang harus diungkapkan dalam persuasi, ketepatan penempatan ejaan dan tanda baca, dan menghubungkan kata antarkalimat. Selain itu, kurang tepatnya pemilihan metode pembelajaran juga dapat dijadikan sebagai penyebab hasil belajar menulis karangan persuasi siswa belum mencapai maksimal. Tekadang metode dan media yang digunakan terkesan membosankan dan membingungkan. Menurut Sharan (2014: 3) Metode STAD adalah salah satu rangkaian teknik pengajaran yang dikembangkan dan diteliti di Universitas John Hopkins yang secara umum dikenal sebagai kelompok siswa. Metode STAD sangat mudah diadaptasi dan telah digunakan dalam mata pelajaran matematika, sains, ilmu pengetahuan sosial, bahasa Inggris, teknik, dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah menengah sampai perguruan tinggi. Tujuan

utama dari kelompok belajar siswa adalah mempercepat pemahaman semua siswa. Metode kelompok belajar siswa sudah banyak dievaluasi dan secara konsisten dinyatakan efektif berdasarkan penelitian yang diawasi dengan baik di sekolah-sekolah umum regular. Oleh karena itu, kemampuan dan keterampilan siswa dalam menulis karangan persuasi dapat ditunjang dengan menggunakan strategi dan metode belajar yang tepat. Model STAD memberikan alternatif pembelajaran secara kelompok-kelompok kecil. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan model STAD dalam menulis karangan persuasi pada siswa kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan model STAD dalam menulis karangan persuasi pada siswa kelas VIII B SMP N 5 Kabupaten Tebo. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoretis 1. Memberikan pedoman yang jelas pada pendidik dan calon pendidik tentang model pembelajaran STAD. 2. Memberikan pedoman untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menggunakan model STAD. b. Manfaat Praktis 1. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk kualitas menulis karangan persuasi dengan menggunakan model STAD. 2. Bagi guru, dapat mengatasi kesulitan guru dalam memilih model yang tepat untuk pembelajaran keterampilan menulis karangan persuasi dengan menggunakan model STAD. 3. Bagi peneliti, penelitian ini untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang ada dan memperoleh pengalaman yang menjadikan peneliti siap menjadi pendidik yang professional.