PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN DAN TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI GRESIK : a. Bahwa untuk menghindari kemacetan lalu lintas jalan di Kabupaten Gresik, maka sarana parkir di tepi jalan umum dan tempat khusus parkir yang dikelolah oleh Pemerintah Daerah perlu dilakukan penataan kembali yang sesuai dengan peruntukannya; b. Bahwa berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 tahun 2001 tentang Pajak dan Retribusi Daerah perlu membedakan antara Retribusi Parkir Khusus dan Pajak Parkir Khusus dalam pelaksanaannya; c. Bahwa untuk melaksankaan maksud huruf a dan b diatas perlu mengatur retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum dan tempat khusus parkir dalam suatu Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 tahun 1950 tentang Pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur; 2. Undang-undang Nomor 2 tahun 1965 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II Surabaya (Lembaran Negara RI Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2730); 3. Undang-undang Nomor 13 tahun 1980 tentang Jalan (Lembaran Negara tahun 1980 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3186); 4. Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); 5. Undang-undang Nomor 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Lembaran Negara tahun 1992 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3480);
6. Undang-undang RI Nomor 18 tahun 1997 Jo. Undang-undang Nornor 34 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 tentang Pajak dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048) 7. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3839); 8. Peraturun Pemerintah Nomor 38 tahun 1974 tentang Perubahan Nama Kabupaten Surabaya menjadi Kahupaten Gresik; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara RI tahun 1983 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3258); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 1990 tentang Penyerahan Sebagian Urusan pemerintahan dalam Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada Daerah Tingkat I dan Tingkat II (Lembaran Negara RI tahun 1990 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3410); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan (Lembaran Negara RI tahun 1993 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara RI Nornor 3529); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2001 tentang Retribusi Daerah; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah; 14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor : KM 66 tahun 1993 tentang Fasilitas Parkir Umum 15. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 26 tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Gresik. Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN GRESIK MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PARKIR DI TEPI JALAN DAN TEMPAT KHUSUS PARKIR.
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Daerah Kabupaten Gresik; b. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Eksekutif Daerah Kabupaten Gresik; c. Bupati adalah Bupati Kabupaten Gresik; d. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di Bidang Pajak Daerah sesuai dengan Perundang-unduagan yang berlaku; e. Badan adalah suatu bentuk Badan Usaha yang meliputi; Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan Lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, yayasan Organisasi yang sejenis, Lembaga Dana Pensiun, Bentuk Usaha Tetap serta Bentuk Badan lainnya; f. Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu Kendaraan bermotor yang tidak bersifat sementara. g. Tempat Parkir adalah Tempat yang berada di tepi Jalan Umum tertentu dan tempat yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dan telah ditetapkan oleh Bupati sebagai tempat parkir kendaraan bermotor; h. Retribusi Jasa Umum adalah Retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk Tujuan Kepentingan dan dimanfaatkan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan; i. Retribusi Parkir adalah Retribusi Pelayanan di tepi Jalan Umum dan tempat Khusus Parkir selanjutnya disebut Retribusi adalah Pembayaran atas penggunaan Tempat Parkir baik di Tepi Jalan Umum maupun Tempat Khusus Parkir yang telah ditetapkan dengan Keputusan Bupati; j. Wajib Retribusi adalah Orang Pribadi atau Badan Hukum yang Menurut Perundang-undangan diwajibkan untuk melakukan pembayaran Retribusi; k. Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah Surat untuk melakukan tagihan Retribusi dan atau sanksi Administrasi berupa Bungah dan/atau Denda; l. Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat dengan SKRD adalah Surat Keputusan yang Menentukan Besarnya Jumlah Retribusi yang terutang.
BAB II NAMA, OBYEK, SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Parkir, baik di tepi jalan umum maupun di tempat khusus parkir yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan penyediaan tempat parkir. Pasal 3 Obyek Retribusi adalah pelayanan penyediaan tempat parkir baik yang berada di tepi jalan umum maupun di tempat khusus parkir. Pasal 4 Subyek Retribusi adalah orang pribadi atau badan hukum yang menggunakan tempat parkir. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 (1) Retribusi Parkir di tepi Jalan Umum tertentu, yang disediakan Pemerintah Daerah digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum; (2) Retribusi khusus parkir baik yang di tepi jalan umum tertentu maupun tempat khusus parkir yang disediakan Pemerintah Daerah digolongkan sebagai Retribusi Jasa Usaha. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 (1) Besarnya retribusi yang terhutang oleh orang pribadi atau badan yang menggunakan jasa atau perijinan tertentu dihitung dengan cara mengalikan tarif retribusi dengan tingkat penggunaan jasa; (2) Tingkat penggunaan Jasa diukur berdasarkan frekuensi penggunaan Tempat, jenis waktu dan lokasi yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.
BAB V SASARAN PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIP Pasal 7 Sasaran penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan atas tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa layanan dalam rangka memperlancar lalu lintas jalan dengan tetap memperhatikan biaya penyelenggaraan pelayanan dan sebagai pengganti penyediaan marka dan rambu-rambu parkir, biaya operasional dan pemeliharaan bangunan saran dan prasarana tempat khusus parkir serta biaya transportasi dalam rangka pengawasan dan pengendalian. BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF Pasal 8 Struktur dan besarnya tarif parkir ditetapkan berikut : NO JENIS KENDARAAN BERMOTOR TARIF 1. 2. 3. Sedan, Jeep, Minibus, Pick up, dan sejenisnya Bus, Truk, dan Alat Besarnya lainnya Sepeda Motor Rp. 1.000 Rp. 2.500 Rp. 500 BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 9 (1) Retribusi terutang dipungut di tempat parkir baik di tepi jalan umum maupun di tempat khusus parkir (2) Teknis pemungutan akan ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan Bupati sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku; BAB VIII WAKTU RETRIBUSI TERHUTANG Pasal 10 Waktu Penetapan Retribusi Terhutang adalah pada saat ditetapkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan dengan itu.
BAB IX TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 11 (1) Pungutan Retribusi tidak dapat diborongkan; (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau Dokumen lain yang dipersamakan. BAB X TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 12 (1) Para Wajib Retribusi atau yang terhutang harus melunasi kewajibannya sekaligus dimuka; (2) Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan tempat pembayaran Retribusi ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku; (3) Hal-hal tentang pelanggaran wajib retribusi diatur dengan Keputusan Bupati. BAB XI PENYIDIKAN Pasal 13 (1) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan Penyidikan Tindak Pidana pelanggaran bidang retribusi Daerah; (2) Penyidikan dimaksud ayat (1) diatas diberikan mulai dari penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 23 tahun 1997 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan Nomor 01 tahun 2000 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 15 (1) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut dalam keputusan Bupati; (2) Keputusan Bupati dimaksud ayat (1) diatas harus ditetapkan selambatlambatnya 6 (enam) bulan sejak Peraturan Daerah ini diundangkan dalam Lembaran Daerah. Pasal 16 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Gresik. Disahkan di : Gresik Pada tanggal : 20 Nopember 2001 BUPATI GRESIK TTD Drs. KH. ROBBACH MA SUM Diundangkan di : Gresik Pada Tanggal : 21 Nopember 2001 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN GRESIK TTD Drs. G U N A W A N, MSi Pembina Utama Muda Nip. 010 080 491 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GRESIK TAHUN 2001 NOMOR 2 SERI C.
PENJELASAN ATAS PERATUR DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PARKIR DI TEPI JALAN UMUM DAN PARKI KHUSUS I. PENJELASAN UMUM Dengan pelaksanaan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengurus rumah tangganya sendiri berdasar undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sedang yang lebih khusus adalah kewenangan yang diberikan berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 1997 jo. Undang-undang Nomor 34 tahun 2000 tentang ketentuan pajak dan retribusi daerah dalam ketentuan tersebut dibedakan antara Pajak dan Retribusi Daerah dengan jelas dan tegas, sehingga pada kesempatan ini perlu mengkaji kembali ketentuan yang mengatur masalah parkir dan memisahkan antara Pungutan yang bersifat pajak dan bersifat retribusi karena pengenaan dan fasilitas yang diberikan kepada pemakai tempat parkir. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik yang memberi kewenangan kepada Daerah untuk melakukan pungutan Retribusi Parkir sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 01 tahun 2000 tentang Retribusi Tempat Khusus Parkir jiwanya sudah tidak sesuai lagi dengan ketentuan yang berlaku sehingga patut untuk dicabut dan disempurnakan kembali. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 s/d Pasal 10 : Cukup Jelas Pasal 11 Ayat (1) : Yang dimaksud tidak dapat diborongkan adalah bahwa seluruh proses kegiatan pemungutan retribusi tidak dapat diserahkan kepada pihak lain, namun dalam hal tersebut bukan berarti Pemerintah Daerah tidak boleh bekerjasama dengan pihak ketiga, dengan cara yang selektif proses pemungutan retribusi pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan pihak ketiga baik perorangan maupun badan hukum tertentu yang layak dipercaya untuk ikut melaksanakan sebagian tugas pemungutan jenis retribusi secara efisien, sedangkan jenis pungutan retribusi yang tidak bisa dikerjasamakan adalah kegiatan penghitungan besarnya retribusi yang terutang, pengawasan penyetoran retribusi dan penagihan retribusi. Pasal 11 ayat (2) : Yang dimaksud dokumen lain yang dipersamakan antara lain berupa kupon dan kartu langganan. Pasal 12 s/d 16 : Cukup Jelas.