BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung, dapat ditarik kesimpulan, sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Oleh karena itu setiap warga Negara harus dan wajib mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-undang pasal 28 ayat 2 bahwa setiap anak berhak atas

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya anak adalah amanat dari Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang sangat pesat. Di usia ini sangat penting untuk meletakkan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang secara optimal. Berikut pernyataan tentang pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini merupakan program pendidikan yang

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan formal, non formal dan informal. Taman Kanak-kanak adalah. pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal.

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1 : 14).

BAB I PENDAHULUAN. perhatian, minat, dan kemampuan dalam belajar. Segala yang ia lihat, ia

BAB I PENDAHULUAN. tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

PERANAN PERMAINAN TRADISIONAL GOBAG SODOR DALAM PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK DAN KOGNITIF ANAK TK PILANGSARI I GESI SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya Meningkatkan Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia D ini Melalui Metode Bernyanyi

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB 1 PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mencerdaskan dan meningkatkan taraf hidup suatu bangsa. Bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan, karena pendidikan memiliki peran penting bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara terjadwal, dan dalam suatu interaksi edukatif di bawah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap anak diberikan berbagai bekal sejak lahir seperti berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1

PERSPEKTI Tentang PAUD DAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk. spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini merupakan salah satu makhluk yang selalu tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak sebanyak-banyaknya. Di masa peka ini, kecepatan. pertumbuhan otak anak sangat tinggi hingga mencapai 50 persen dari

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (LIFE SKILL) UNTUK ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral dan spiritual), motorik, akal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhandan perkembangannya.pada usia 0 tahun 8 tahaun merupakan. mengoptimalkan lima aspek perkembangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

BAB I PENDAHULUAN. belum dewasa sehingga perlu diberi pendidikan (Samino, 2011:19). membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. kembang anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh. yang mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Kanatuddiiniyah Haris Purnomo, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

PEDOMAN PEMBELAJARAN. C. Prinsip Prinsip yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak-anak. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian anak. Pendidikan anak usia dini/tk memberi

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan musik di dunia pendidikan di Indonesia akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah tunas berpotensi, generasi penerus yang merupakan

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membantu mengembangkan seluruh potensi dan kemampuan fisik,

PERAN PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI (Studi di PAUD Geger Sunten, Desa Suntenjaya) Iis Nurhayati. STKIP Siliwangi Bandung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini dalam Kerangka Besar. Pembangunan PAUD menyatakan :

BAB I PENDAHULUAN. Anak sebagai individu yang unik memiliki karakteristik yang berbeda beda. Masing

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Metode Pembiasaan Dalam Menumbuhkan Karakter Kemandirian Anak Usia Dini 5-6 Tahun Di Lingkugan Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun menurut. Undang-Undang Republik Indonesia, dan 0-8 tahun menurut

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang amat menentukan, tidak hanya bagi perkembangan

Tangani PAUD Secara Holistik-Integratif! Monday, 04 November :18

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung, dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut: 1. Kesimpulan Umum Tahun-tahun awal pada anak merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk intelegensi, kepribadian dan perilaku sosial. Anak dilahirkan dengan suatu kemampuan untuk tumbuh dan berkembang, namun hal ini perlu didukung oleh keluarga dan lingkungannya supaya tumbuh kembang berjalan secara optimal dan kelak ia menjadi orang yang dewasa berkualitas, insan yang seimbang, rohani, emosi, dan jasmani serta berguna bagi dirinya, keluarga maupun bangsa dan negara. Stimulus lingkungan akan berpengaruh terhadap terbentuknya hubungan antar sel-sel otak, akan membentuk jaringan komunikasi antar sel-sel otak dan bersama-sama melakukan tugas koordinasi berbagai aspek perkembangan, baik perkembangan motorik, kognitif, bahasa, emosional, sosial dan spiritual. Pendidikan anak usia dini sangat penting, karena merupakan peletak dasar bagi pendidikan anak selanjutnya. Pada masa ini merupakan perkembangan yang sangat pesat, baik perkembangan fisik, motorik, intelektual, emosional, bahasa, sosial maupun spiritualnya. Berbagai dimensi perkembangan anak apabila

dikembangkan sejak usia dini secara optimal akan memberikan kontribusi yang besar sebagai modal awal dalam kehidupan masyarakat. Dari aspek pendidikan stimulasi dini sangat diperlukan guna memberikan rangsangan terhadap seluruh aspek perkembangan anak yang mencakup; 1) penanaman nilai-nilai dasar (pendidikan budi pekerti dan agama), 2) pembentukan sikap (disiplin dan kemandirian), 3) pengembangan kemampuan dasar (berbahasa, motorik, kognitif dan social). Pengembangan seluruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal Untuk meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak diperlukan kesabaran dan keuletan, karena memberikan rangsangan-rangsangan dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini dimulai sejak dini, ketika anak masih bayi. Orang tua harus terus menerus membimbing anak untuk menumbuhkan seluruh potensi anak. Namun hal tersebut akan sangat sulit jika orangtuanya bekerja, sehingga tugas tersebut akan menjadi dari pendidikan luar sekolah, salah satunya sekolah minggu. Tutor akan memiliki peran penting dalam meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak. Peran tersebut adalah memilih metoda yang sesuai dengan aspek perkembangan anak, cara mendidik anak yang tepat dan memilihkan kegiatan-kegiatan positif yang dapat meningkatkan aspek perkembangan anak,, sehingga diperlukan metoda yang cocok untuk meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini seperti melalui metoda bercerita. Metoda bercerita dirasakan akan sangat membantu dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini, karena dengan penggunaan metose bercerita

ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir logis, pengaturan diri, pertimbangan memori yang mendalam, pertimbangan perilaku, serta pola umum dan makna cerita (karakter, ide, konsep logis, dan peristiwa penting yang bermanfaat. 2. Kesimpulan Khusus Penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung, mendeskripsikan tentang gambaran umum mengenai proses pembelajaran penggunaan metode bercerita pada kegiatan sekolah minggu, aspekaspek perkembangan anak usia dini yang ditingkatkan melalui metode bercerita dan bentuk peningkatannya, serta faktor penghambat dan faktor pendukung yang dihadapi dalam penggunaan metode bercerita serta cara mengatasi faktor penghambat tersebut. a. Keadaan/Kondisi Objektif Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung Sekolah Minggu Gereja Gekari Kota Tanpa Tembok, gereja ini memiliki empat cabang sekolah minggu diantaranya: Jakarta, Depok, Manado, Bandung. Dengan berbagai pertimbangan penulis mengambil sekolah minggu Gereja Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung yang terletak di Jalan Sudirman No 192b. Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Bandung adalah satuan pendidikan sejenis yang berada di bawah binaan Korwila Gereja Kasih Karunia Indonesia. Sekolah Minggu Gekari Kota Tembok didirikan pada tanggal

22 Januari 2002. Program Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung ini awalnya berdiri hanya terdiri dari 10 anak di bawah usia 12 tahun namun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya anggota jemaat, program sekolah minggu yang di laksanakan pun semakin meluas ke anak-anak batita, balita, anak usia dibawah 12 tahun. Kelas-kelas dikelompokkan berdasarkan usia. Buku-buku pelajaran dan guru juga disiapkan untuk masingmasing kelompok usia. Setiap kelas ditangani 1-3 orang guru tergantung jumlah dan keadaan murid serta pertimbangan gereja. Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung memiliki 5 tutor sampai saat ini, dan memiliki 3 kelas, diantaranya: Kelas Batita (untuk anak-anak dibawah usia 3 tahun), Kelas Balita (untuk anak-anak usia 3-5 tahun),kelas Pratama (untuk anakanak usia 6-9 tahun). b. Proses Pembelajaran Anak Usia Dini Melalui Metode Bercerita Pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung Pada tahap perencanaan pembelajaran metode bercerita pada kegiatan sekolah minggu, kepala/pengelola dan tutor sekolah minggu merencanakan aspekaspek penting dalam kegiatan pembelajaran sekolah minggu, diantarnya menetapkan tema dan tujuan cerita dalam kegiatan sekolah minggu, menetapkan kegiatan yang akan dilakukan (termasuk cerita yang akan disampaikan), serta menetapkan jenis permainan yang diperlukan sesuai dengan cerita dan media (alat dan bahan) yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran sekolah minggu.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan penggunaan metode cerita dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini. Pelaksanaan pembelajaran penggunaan metode cerita pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok terdiri dari beberapa langkah yang telah dirancang oleh tutor sebelumnya, dimana pada langkah pelaksanaan pembelajaran penggunaan metode bercerita pada sekolah minggu ini tutor melakukan beberapa pijakan, antara lain: pijakan pengalaman sebelum bercerita, pijakan pengalaman selama bercerita dan pijakan pengalaman setelah selesai bercerita. Pijakan-pijakan pengalaman yang dilakukan tutor dilakukan untuk memfokuskan warga belajar untuk menerima pembelajaran, mengatur posisi warga belajar, mengkomunikasikan tujuan cerita yang akan dilakukan sesuai dengan tema/kegiatan rutin, langkah terakhir yaitu tanya jawab mengenai cerita pada kegiatan sekolah minggu telah dilaksanakan. Kegiatan pembelajaran sekolah minggu dengan metode bercerita ini dapat divariasikan dengan kegiatan lain seperti bernyanyi, bermain, dan lain sebaginya. Di sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok ini yang menjadi evaluasi adalah tutor-tutor kelas masing-masing (para wali kelas masing-masing) karena merekalah yang mengetahui apa saja perkembangan yang terjadi dan kekurangan dari cara mengajar mereka dana cara penyampaikan pesan anak-anak berhasil atau tidaknya. Evaluasi dilakukan dengan cara kunjungan, wawancara, observasi dengan menggunakan angket, dokumentasi. Aspek-aspek yang di evaluasi adalah cara mengajar tutor, media yang digunakan sesuai atau tidak, cara pendekatan tutor ke anak-anak bagaimana, pesan cerita tersampaikan dengan baik atau tidak

ke anak-anak. Tindak lanjutnya adalah tutor mengubah kekurangan atau masalah yang belum teratasi bahkan ada masalah baru yang muncul. c. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini Yang Ditingkatkan Melalui Metode Bercerita Pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung Aspek-aspek perkembangan yang ditingkatkan melalui metode bercerita adalah berbagai aspek perkembangan, seperti aspek perkembangan intelektual, fisik, sosio-emosional, koqnitif, spiritual dan aspek perkembangan bahasa. Prinsip-prinsip dalam peningkatan aspek perkembangan anak usia dini, sebagai berikut: - Seluruh aspek perkembangan anak (fisik, sosial, emosional, dan kognitif) saling terkait satu dengan lainnya dan saling mempengaruhi. - Program pembelajaran yang dibuat memenuhi kebutuhan anak di semua domain, tidak sekedar mengembangkan satu domain saja, seumpama kognitif saja sementara domain lain diabaikan. Anak akan menggunakan bahasa untuk menunjukkan kemampuan kognisinya, demikian juga dengan fisik dan sosial emosional berkaitan erat. - Perkembangan antara anak yang satu dengan yang lainnya berbeda. Pemahaman terhadap perilaku dan kemampuan akan memudahkan pendidik mengamati pola-pola pada umumnya, sehingga memudahkannya memberikan rangsangan dan dukungan sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak lebih optimal. Perkembangan tidak akan berlanjut dengan baik jika anak

dipaksa melompati tahap-tahap yang semestinya dilalui. Anak memerlukan waktu untuk melewati proses tahap demi tahap. - Setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda satu dengan yang lain. - Perkembangan anak akan lebih meningkat, jika anak diberikan kesempatan untuk melatih keterampilan yang baru dan meningkatkan keterampilan yang sudah dimiliknya sekarang. d. Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat Penggunaan Metode Bercerita dalam Meningkatkan Aspek Perkembangan Anak Usia Dini. Faktor pendorong pada penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok, adalah lembaga, kompetensi pengelola Sekolah Minggu, kompetensi tutor, warga belajar, orang tua, serta sarana dan prasarana. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok, antara lain kurangnya kerjasama dan koordinasi antara pengelola Sekolah Minggu dan tutor, sikap anak yang mudah bosan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, serta kurangnya komunikasi antara orang tua dan tutor yang kurang berjalan dengan baik dan kurangnya pemahaman orang tua terhadap aspek-aspek perkembangan anak.

B. Saran/Rekomendasi Setelah mengkaji hasil penelitian mengenai penggunaan metode bercerita dalam meningkatkan aspek perkembangan anak usia dini pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung, maka perlu kiranya penulis kemukakan saran/rekomendasi yang dapat berguna bagi semua pihak, diantaranya: 1. Bagi Kepala/Pengelola dan Tutor Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung a. Kepala/Pengelola hendaknya memiliki kemampuan yang baik dalam bercerita sehingga pesan cerita dapat tersampaikan dengan baik. b. Kepala/Pengelola melakukan koordinasi lebih dalam lagi dengan tutor mengenai kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, sehingga adanya persamaan persefsi satu sama lain. c. Kepala/Pengelola lebih memperhatikan kondisi sarana/prasarana kegiatan anak pada Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung sehingga dapat mendukung kegiatan anak dalam mengembangkan aspek perkembangan masing-masing anak. d. Kepala/pengelola dan tutor perlu memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dengan lebih seksama, dan memberikan kebebasan kepada anak untuk lebih mengekpresikan keinginan atau pendapatnya.

2. Bagi Orang tua Warga Belajar Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung a. Orang tua diharapkan dapat menerapkan metode bercerita di rumah dengan memberikan contoh pekerjaan kepada anak-anaknya bahwa mereka bisa melaksankan kegiatan tersebut sendiri. b. Orang tua tidak memaksakan kehendaknya dalam melaksankan kegiatan yang anak ingin lakukan, agar anak dapat meningkatkan aspek perkembangan yang dimilikinya. Orang tua harus mengetahui aspekaspek perkembangan anak. c. Orang tua harus ikut terlibat dalam pembelajaran anak di Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung sehingga terdapat persamaan antara kegiatan pembelajaran anak di Sekolah Minggu Gekari Kota Tanpa Tembok Cabang Kota Bandung, di rumah serta di masyarakat.