BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menentukan cara yang digunakan untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam pelaksanaanya, penulis membuat dua kelompok yang pertama yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sungguhan (true experimental research) dan semu (quasi experimental research).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendekati eksperimen. Desain yang digunakan adalah Nonequivalen Control

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) Penelitian eksperimen diartikan

BAB III METODE PENELITIAN. Setyosari (2012:168) mengungkapkan bahwa: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti membagi subjek yang diteliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. dalam suatu penelitian. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen. Eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Metode yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok eksperimen adalah siswa yang diberikan perlakuan (treatment) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu Sugiyono (2012:3). Metode yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran dengan metode konvensional sebagai kelas control. Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. dengan The randomized pretest-posttest control group design (rancangan tes

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas (SMA)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen, dengan desain control

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian komparasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Experimental Design. Penelitian ini dilakiikan pada satu kelompok yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENETIAN. Dalam melakukan penelitian tentunya diperlukan suatu metode yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah cara teratur untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode yang digunakan oleh peneliti adalah analisis deskriptif dan

BAB III METODE PENELITIAN. yang pertama yaitu kelompok eksperimen dan yang kedua yaitu kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 3.1 Proses Analisis Multimedia dalam Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun metode penelitian yang akan digunakan adalah quasi eksperiment atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN. Bandung. Variabel bebas atau independent varabel dalam penelitian ini yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pembelajaran melalui penerapan tutor sebaya merupakan pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam setiap penelitian, metode merupakan cara utama untuk mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Project based learning (PjBL) merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. subyek yang akan diteliti, teknik-teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu, dilakukan untuk menguji hipotesis tentang ada atau tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibandingkan dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi yang ada (situasional). Dalam penelitian ini yaitu membandingkan hasil belajar akuntansi siswa antara kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction dan kelompok kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran Explicit Instruction. 2. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu pedoman dalam proses penelitian yang akan berguna untuk menentukan pola dalam suatu penelitian. Sesuai dengan pengertiannya desain merupakan suatu rancangan/pola. Desain penelitian disini digunakan untuk menentukan pola dalam suatu penelitian yang berisi penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai rancangan analisis data. Dalam penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan mengacu pada metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2008:107) Penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Alasan penulis menggunakan metode ini, karena penulis ingin mengetahui apakah ada pengaruh peningkatan hasil belajar siswa antara kelompok

35 yang diberikan perlakuan model pembelajaran explicit instruction (X) dan kelompok yang tidak diberikan perlakuan khusus. Desain penelitian yang digunakan adalah disain eksperimen dengan metode Quasy Experimental Design, desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen (Sugiyono, 2010: 112) Desain eksperimen kuasi yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Sugiyono (2010: 114) mengemukakan bahwa desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya ada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Bentuk pola dari nonequivalent control group design adalah sebagai berikut: 0 1 X 0 2 0 3 0 4 (Sugiyono, 2010 : 114) Keterangan: X : Penerapan Model Pembelajaran Explicit Instruction (Treatment) 0 1 : Pretest Kelompok Eksperimen 0 2 : Posttest Kelompok Eksperimen 0 3 : Pretest Kelompok Kontrol 0 4 : Posttest Kelompok Kontrol Dalam penelitian ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang keduanya diberikan pretest (O 1 dan O 3 ) untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi perlakuan Model Pembelajaran Explicit Instruction (X) sementara kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus. Kemudian kelas eksperimen dan kelompok kontrol diberikan posttest (O 2 dan O 4 ) untuk mengetahui apakah

36 ada perbedaan hasil belajar siswa setelah diterapkan model pembelajaran explicit instruction. B. Operasional Variabel Operasional variabel disini dilakukan untuk membatasi pembahasan pada fokus penelitian yang akan diawasi saja. Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010: 59) Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini, variabel yang akan diteliti adalah hasil belajar, sebab dalam penelitian ini hanya melibatkan satu variabel yaitu hasil belajar siswa yang telah diberikan treatment yaitu penerapan model pembelajaran Explicit Instruction, dimana nantinya akan di bandingkan dengan hasil belajar siswa yang tidak diberikan treatment. Berikut disajikan dalam bentuk tabel. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Penelitian Hasil Belajar Konsep Teoritis Indikator Skala Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. (Djamarah dan Zain, 2002: 80) Nilai ratarata pre-test dan post-test Siswa setelah diberikan treatment. Interval C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi menurut Ary, dkk dalam (Sukardi, 2013: 53) Population is all members of well difined class of people, events or objects. Menurut Arikunto (2010:173) populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian.

37 Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS di SMA N Jatinangor yaitu XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3 dan XI IPS 4. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2004: 56). Untuk menentukan jumlah sampel, pada dasarnya ada dua jenis teknik sampling yang dapat digunakan yaitu probability sampling dan non probability sampling. Namun pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik non probability sampling yaitu Purposive Sampling dimana teknik penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa pada kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2. Sampel ini diambil karena jumlah siswa pada kelas XI IPS 1 dan XI IPS 2 sama yaitu 37 siswa, dan nilai rata-rata hasil UTS pada kedua kelas tersebut juga tidak jauh berbeda, selain itu guru akuntansi di SMAN Jatinangor merekomendasikan kelas XI IPS 1 dan kelas XI IPS 2 untuk dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol. D. Teknik Pengumpulan Data Menurut Reksoatmodjo (2009: 13) pengumpulan data mencakup upaya menyederhanakan dan menyusun data ke dalam bentuk-bentuk yang mudah dipahami. Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes. Teknik tes dalam penelitian ini berupa soal uraian yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi akuntansinya. Menurut Arikunto (2009:53) tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan dua kali tes, yaitu Pretest dan Posttest.

38 1) Pretest atau tes awal adalah tes awal yang dilakukan peneliti dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukur kemampuan awal siswa pada kelas yang akan diberikan treatment dan kelas yang tidak diberikan treatment 2) Posttest atau tes akhir dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan mengukurkemampuan siswa pada kelas yang menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction dengan kelas yang tidak menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction. E. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan instrumen tes. Posttest dilakukan setelah materi tentang kertas kerja dalam siklus akuntansi perusahaan jasa telah selesai disampaikan. Skor perkembangan individu diperoleh dari perbandingan antara skor awal (pretest) dengan skor yang diperoleh siswa setelah diadakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction (posttest). Adapun alur penelitian sebagai berikut: a) Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti melakukan: 1. Menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen yaitu pada kelas XI IPS 1 yang terdiri dari 36 siswa dan kelas kontrol yaitu pada kelas XI IPS 2 yang terdiri dari 36 siswa. Karena menurut pertimbangan dari guru mata pelajaran akuntansi bahwa kedua kelas tersebut memiliki karakteristik yang hampir sama terutama dalam hal kemampuan. 2. Mengadakan konsultasi dan pengarahan/informasi kepada guru mata pelajaran akuntansi yaitu Ibu Wetty Arnani mengenai model

39 pebelajaran Explicit Instruction yang akan diteliti untuk mempermudah dan membantu dalam penelitian karena posisi peneliti sebagai observer. 3. Kelas eksperimen diberi Treatment (X) berupa model pembelajaran Explicit Instruction sedangkan kelas kontrol tidak diberikan Treatment. 4. menyusun perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk diterapkan pada kelas eksperimen (terlampir) 5. menyusun soal Pretest dan Posttest untuk mengukur hasil belajar siswa. b) Tahap Pelaksanaan Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan uji coba instrumen penelitian berupa tes uraian 2. Melaksanakan pretest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol 3. Memberikan treatment pada kelas eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Explicit Instruction. 4. Melaksanakan posttest pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. c) Tahap Uji Instrumen Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian instrumen penelitian untuk menghindari dihasilkannya data yang tidak valid. Analisis instrumen yang akan dilakukan terhadap item soal uji coba yaitu validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Berikut merupakan analisis item soal uji coba tersebut: 1) Uji Reliabilitas

40 Menurut Reksoatmodjo (2009: 187) reliabilitas berkaitan dengan konsistensi atau kestabilan hasil pengukuran yang diperoleh dari subjek yang sama ketika dites ulang dengan menggunakan tes yang identik atau ekuivalen. Pengertian dari reliabilitas menurut Guilford dan Fruchter dalam (Reksoatmodjo, 2009: 188) mendefinisikan reliabilitas sebagai... the proportionof the variance that is true variance. Reliabilitas adalah proporsi dari varians yang merupakan varians yang sebenarnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik metode split-half reliability. Hasil tes dipisahkan ke dalam dua kelompok. Lazimnya pemisahan dilakukan antara butir-butir nomor ganjil dan butir-butir nomor genap. Kemudian skor kedua kelompok kuesioner dari setiap responden dikorelasikan. Dengan cara ini dimungkinkan untuk menentukan, apakah kedua parubahan itu mengukur karakteristik yang sama atau tidak. Untuk menghitung reliabilitas keseluruhan perangkat tes (r 2 ), koefisien korelasi pertama (r 1 ) didistribusikan ke dalam rumus Spearman-Brown menurut Tuckmn dalam (Reksoatmodjo, 2009: 192) seperti di bawah ini: r 2 = n. r 1 1 + n 1 r 1 Di mana r 2 = koefisien reliabilitas terkoreksi, r 1 koefisien reliabilitas tak terkorelasi, dan n = 2. Dalam beberapa literatur rumus ditulis sebagai berikut r 11 = 2r1 2 1 2 (1 + r1 2 1 2 ) (Arikunto, 2009:95)

41 Berikut hasil pengujian instrumen untuk reliabilitas soal dengan menggunakan Anates V4 adalah sebagai berikut: Tabel Hasil Uji Reliabilitas Soal Rata-rata : 79,22 Korelasi XY : 0,89 Simpangan Baku : 10,43 Reliabilitas Tes : 0,94 No. Urut Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Soal No. Subyek Skor Ganjil Skor Genap Total 1 1 38 28 66 2 2 43 33 76 3 3 43 32 75 4 4 39 29 68 5 5 44 34 78 6 6 38 23 61 7 7 35 27 62 8 8 49 37 86 9 9 38 32 70 10 10 47 36 83 11 11 43 31 74 No. No. Skor Skor Urut Subyek Ganjil Genap Total 12 12 50 39 89 13 13 43 37 80 14 14 46 37 83 15 15 28 26 54 16 16 44 33 77 17 17 47 37 84 18 18 46 35 81 19 19 50 38 88 20 20 42 33 75 21 21 52 40 92 22 22 44 35 79 23 23 56 44 100 24 24 49 39 88 25 25 49 38 87

42 26 26 51 42 93 27 27 47 38 85 28 28 53 40 93 29 29 39 31 70 30 30 42 32 74 31 31 46 29 75 32 32 50 39 89 Sumber data diolah anates V4 Berdasarkan tabel 3.2, perhitungan reliabilitas dilakukan dengan cara membandingkan antara r itung dengan r tabel. Hasil perhitungan reliabilitas soal menunjukan r itung 0,94 sedangkan r tabel sebesar dengan taraf signifikan 5%, ini berarti soal tersebut reliabel karena r 11 > r tabel = 0,94 >. 2) Uji itas Menurut Gay dalam (Sukardi, 2013: 121) Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur. itas suatu tes menggambarkan sejauh mana tes tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian itas butir soal dilakukan dengan menggunakan software Anates V4.Instrumen dinyatakan valid apabila r itung > r tabel dengan tingkat signifikansi 0,05. Sebaliknya jika r itung r tabel maka instrumen dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas pada tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 Hasil Uji itas Soal Jumlah Subyek : 32 Butir Soal : 10 No Item Korelasi ( df = n 2 ) α = 0,05 r tabel Keterangan 1 2 0,664 0,643

43 3 4 5 6 7 8 9 10 0,743 0,601 0,735 0,373 0,510 0,526 0,856 0,831 ( Sumber : Hasil perhitungan anates, disesuaikan ) Setelah dilakukan uji instrumen, dari 10 butir soal uraian yang diujikan menunjukkan 10 soal layak untuk dijadikan instrumen penelitian. Dari hasil uji validitas soal tersebut menunjukkan seluruh soal layak untuk dijadikan instrumen penelitian dan layak diberikan pada pretest dan post-test. Karena memiliki tingkat signifikansi diatas ( untuk df 32 dan α = 0,05 ). 3) Tingkat Kesukaran Indeks kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya susuatu soal. (Arikunto, 2010:217). Bilangan tersebut adalah bilangan real pada interval 0,00 sampai dengan 1,00. Soal dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti butir soal tersebut terlalu sukar, sebaliknya soal dengan indeks kesukaran 1,00 berarti soal tersebut terlalu mudah. Rumus untuk menentukan indeks kesukaran butir soal, yaitu: B P (Arikunto,2010:208) JS Keterangan:

44 P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran Tingkat Kesukaran Kriteria D : 0,00-0,30 Sukar D : 0,30-0,70 Sedang D : 0,70-1,00 Mudah (Arikunto, 2008:210) Adapun hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal yang diujikan, adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian No. Soal Tingkat kesukaran (%) Tafsiran 1 83,33 Mudah 2 82,41 Mudah 3 82,41 Mudah 4 85,71 Mudah 5 69,84 Sedang 6 85,56 Mudah No. Soal Tingkat Kesukaran (%) Tafsiran 7 80,95 Mudah 8 61,11 Sedang 9 79,81 Mudah 10 77,22 Mudah (Sumber : Hasil Perhitungan anates data diolah)

45 4) Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah). (Arikunto, 2010:211) Rumus untuk menentukan daya pembeda adalah: D = B A B B = P J A J A P B B (Arikunto,2010:213) Keterangan: J = Jumlah peserta tes J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar P A = Proporsi peserta kelompok atasyang menjawab benar P B = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Daya Pembeda Daya Pembeda Kriteria D : 0,00-0,20 Jelek D : 0,20-0,40 Cukup

46 D : 0,40-0,70 D : 0,70-1,00 D : negatif (Arikunto 2010:218) Baik Baik Sekali Semuanya tidak baik Adapun hasil perhitungan daya pembeda butir soal yang diujikan adalah sebagai berikut: Tabel 3.7 Daya Pembeda Instrumen Penelitian No. Soal Indeks DP (%) Klasifikasi 1 0,46 Baik 2 0,52 Baik 3 0,52 Baik 4 0,46 Baik 5 0,57 Baik 6 0,23 Cukup 7 0,28 Cukup 8 0,27 Cukup 9 0,49 Baik 10 0,51 Baik (Sumber : Hasil perhitungan anates) 2. Pengujian Hipotesis a) Uji Normalitas Sebelum melakukan pengolahan data untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas untuk mengetahui apakah data yang akan diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Uji Chi Kuadrat. Adapun langkah-langkah pengujian normalitas data dengan Chi Kuadrat adalah sebagai berikut:

47 1) Menentukan skor besar dan kecil 2) Menentukan rentangan (R) R = skor terbesar skor terkecil (Riduwan, 2012:188) 3) Menentukan banyaknya kelas (BK) BK = 1 + 3,3 Log n (Rumus Sturgess) (Riduwan, 2012:188) 4) Menentukan panjang kelas (i) i = R BK (Riduwan, 2012:188) 5) Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi, sekaligus tabel penolong untuk menghitung harga Chi Kuadrat hitung. Tabel 3.8 Tabel penolong Interval f 0 f h f 0 - f h (f 0 - f h ) f 0 f 2 f Jumlah (Sugiyono, 2008:78) f 0 f = frekuensi/jumlah data hasil observasi = frekuensi/jumlah yang diharapkan f 0 f = selisih data f 0 dan f h 6) Menentukan rata-rata atau mean (x ) x = fx i n (Riduwan, 2012:188)

48 7) Menentukan simpangan baku (S) S = n fx i 2 fx i 2 n(n 1) 8) Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan jalan (Riduwan, 2012:188) a. Menentukan batas kelas, yaitu skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5 b. Mencari nilai Z-Score untuk batas kelas interval dengan rumus: Z = Batas Kelas X S c. Mencari luas 0-Z dari tabel Kurve Normal dari 0-Z dengan menggunakan angka-angka untuk batas kelas d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angkaangka 0-Z, yaitu angka baris pertama dikurangi baris kedua, angka beris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya. e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan luas tiap interval dengan jumlah responden Tabel pembantu yang dibuat sebagai berikut: No Batas Kelas Z Luas 0-Z Luas Tiap Kelas Interval fe Fo (Riduwan, 2012:189-190) f. Mencari Chi Kuadrat (χ 2 ) dengan rumus: itung χ 2 = k i=1 (fo fe) 2 fe

49 (Riduwan, 2012:190) 9) Membandingkan χ 2 itung dan χ2 tabel χ 2 itung dan χ2 tabel 1. χ 2 itung χ2 tabel dengan α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = n- maka distribusi data tidak normal χ 2 itung χ2 tabel maka distribusi data normal (Riduwan, 2012:191) b) Uji t Dari perhitungan uji normalitas data, jikaχ 2 itung χ2 tabel yang berarti bahwa data berdistribusi data normal maka perlu dilakukan uji t. Uji yang digunakan adalah uji t dua sampel. Tujuan dari uji t ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah dua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Pada penelitian ini uji t digunakan untuk melihat perbedaan nilai hasil tes pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol. Langkah-langkahnya sebagai berikut: 1. Hipotesis (H a danh 0 ) dalam uraian kalimat H 0 :μ 1 = μ 2 Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran explicit instruction dan di kelas yang tidak menggunakan model explicit instruction. H a : μ 1 μ 2 Terdapat perbedaan hasil belajar siswa di kelas yang menggunakan model pembelajaran explicit instruction dan di kelas yang tidak menggunakan model pembelajaran explicit instruction. 2. Menghitung nilai rata-rata, standar deviasi a. Nilai rata-rata

50 x = X n (Riduwan,2012:209) b. Standar Deviasi S = X 2 n 1 X 2 n 3. Mencari t itung dengan rumus: (Riduwan,2012:209) t itung = S 1 2 2 x 1 x 2 n + S 2 1 n 2. r. S 1 + S 2 2 n 1 n 2 (Riduwan,2012:214) Keterangan: r = Nilai korelasi x 1 denganx 2 n 1 dann 2 = Jumlah sampel x 1 = rata-rata sampel 1 x 2 = rata-rata sampel 2 S 1 S 2 S 1 2 S 2 2 = Standar deviasi sampel ke-1 = Standar deviasi sampel ke-2 = Varians sampel ke-1 = Varians sampel ke-1 4. Mencari nilai t tabel dengan ketentuan: Taraf signifikansi α = 0,05, db = n 1 + n 2 2. 5. Menentukkan kriteria pengujian Kriteria pengujian dua pihak

51 Jika t tabel t itung +t tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak. Membandingkan antara t itung dengan t tabel 6. Kesimpulan