BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA MOJOKERTO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT BERUPA HIBAH MODAL DALAM UPAYA MENSEJAHTERAKAN MUSTAH{IQ

Lampiran D UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB IV\ ANALISIS DATA. A. Analisis Pengelolaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah di BAZNAS Kota

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT DI BAZNAS KOTA SEMARANG UNTUK PENGEMBANGAN USAHA MIKRO. A. Program Pelaksanaan BAZNAS Kota Semarang dala Pendayagunaan

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, infaq, dan shadaqah merupakan kewajiban bagi setiap muslim yang

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA WALIKOTA SOLOK

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kemiskinan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu kewajiban yang bersifat dogmatis dan hanya mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Dampak terus menerus berzakat dan berinfaq, di dalam masyarakat dapat

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi oleh negara berkembang termasuk Indonesia. Masalah kemiskinan

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2018 TENTANG PELAPORAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN ZAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dimanfaatkan untuk kepentingan

BUPATI MERANGIN, Menimbang : a.

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. khususnya dalam perannya pada aspek sosial-ekonomi yang sangat besar.

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAK DAN SHADAQAH

Undang Undang. Nomor 23 Tahun Republik Indonesia ZAKAT PENGELOLAAN. Tentang

No (BAZNAS) yang secara kelembagaan mempunyai kewenangan untuk melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat secara nasional

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-Qur an dan Hadist. Dana zakat yang terkumpul akan diberikan kepada

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

isempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN,

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQOH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan sebuah fenomena umum yang terjadi pada negara-negara

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB IV STRATEGI MANAJEMEN BAZ KOTA MOJOKERTO DALAM MENJAGA LOYALIYAS MUZAKKI< A. Urgensi Loyalitas Muzakki> Pada BAZ Kota Mojokerto

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

BAB IV ANALISIS EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBIAYAAN BAZ KOTA MOJOKERTO TERHADAP USAHA PESERTA PUSYAR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015

PERATURAN WALIKOTA BANDA ACEH NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH WALIKOTA BANDA ACEH,

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH PADA BADAN AMIL ZAKAT (BAZ) KECAMATAN PEDURUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. kewajiban dan tanggung jawab moral umat Islam dalam upaya menghapus

BAB IV ANALISIS ZAKAT PADA PRODUK WADI <AH (TABUNGAN HAJI) DI BANK BPRS BAKTI MAKMUR INDAH KRIAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PENINGKATAN KUALITAS SDM BAZNAS MENUJU PROFFESIONALISME PENGELOLAAN ZAKAT

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. oleh peneliti maka didapat beberapa kesimpulan, yaitu:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pemberdayaan Zakat oleh BAZNAS dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan di. KabupatenTulungagung

PELATIHAN PEYUSUNAN LAPORAN PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ & SEDEKAH AKUNTANSI ZAKAT (BERDASARKAN PSAK SYARIAH NO. 109)

BAB I PENDAHULUAN. yang mampu serta menjadi unsur dari Rukun Islam, sedangkan Infaq dan Shodaqoh

BAB IV HASIL PENELITIAN. (BAZNAS) Kota Mojokerto di Jalan Gajahmada 115-A Kota Mojokerto. mulai tanggal 25 November 2015 sampai selesai.

BAB I PENDAHULUAN Gambar 1.1 Persentase Penduduk Miskin di Kota Bandung Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS)

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) merupakan ibadah yang tidak hanya

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH DI KJKS BMT ISTIQLAL PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh Bangsa Indonesia. Pada satu sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia terus menunjukkan

2) Membina masyarakat dengan mengadakan sosialisasisosialisasi BAB IV. mengenai perbankan syari ah bahwasanya bunga

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi yaitu dimensi hablum minallah atau

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PROGRAM MICROFINANCE SYARI AH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT) DAN MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah salah satu kegiatan dasar manusia dan proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam mengumpulkan zakat sehingga jumlah zakat yang terkumpul. dapat membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.

BAB IV EFEKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN ZAKAT DI BAZ KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. di dunia dan di akhirat. Disamping itu, Islam juga mengajarkan kepada

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PENDAYAGUNAAN ZAKAT PRODUKTIF DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. (Studi Kasus Pada Lembaga Amil Zakat L-ZIS Assalaam Solo)

BAB I PENDAHULUAN. akademis serta bermunculannya lembaga perekonomian islam di Indonesia. Begitu

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PENGUMPUL ZAKAT. BAB I KETENTUAN

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 373 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun 200

BAB I PENDAHULUAN. muslim dengan jumlah 88,1 persen dari jumlah penduduk indonesia

PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENDISTRIBUSIAN DAN PENDAYAGUNAAN ZAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. diwajibkan oleh Allah SWT untuk diberikan kepada mustahik yang telah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 05 TAHUN 2007 T E N T A N G PENGELOLAAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU TIMUR,

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 65 TAHUN 2017 SERI E.60 BUPATI CIREBON

BAB IV EFEKTIVITAS ZAKAT PRODUKTIF DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. 90-an dan setelah tahun 90-an memiliki beberapa perbedaan yang mendasar. Pada

BAB I PENDAHULUAN. yang berlawanan dengan semangat dan komitmen Islam terhadap. yang sejahtera dan baik yang menjadi tujuan utama mendirikan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. oleh seluruh bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Salah satu problematika

BAB I PENDAHULUAN. terencana yang dilakukan secara sadar oleh masyarakat atau pemerintah untuk

2016, No menetapkan Peraturan Badan Amil Zakat Nasional tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Badan Amil Zakat Nasiona

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemiskinan merupakan bahaya besar bagi umat manusia dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 238 Juta Jiwa. Dengan jumlah mayoritas muslim mencapai

- 2 - PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN ZAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ, SHODAQOH DAN WAKAF

BAB IV ANALISIS EFEKTIFITAS PROGRAM MODAL BERGULIR BAZNAS DEMAK DALAM MENINGKATKAN EKONOMI MUSTAHIK KELURAHAN MANGUNJIWAN

MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN ZAKAT. BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

NOMOR 23 TAHUN Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1) Tahun 1945;

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan juga berarti akses yang rendah dalam sumber daya dan aset produktif untuk

BAB I PENDAHULUAN. dijauhi. Diantara perintah-perintah tersebut adalah saling berbagi - bagi

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dituntut untuk memiliki transparansi dan akuntabilitas. Organisasi

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Bab III akan disajikan data yang diperoleh dari. kepada 50 orang, dilengkapi dengan alternative jawaban yang dapat

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu ibadah yang paling penting. Dalam Al-Qur an kerap kali

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENDISTRIBUSIAN ZAKAT UNTUK HOME INDUSTRI DI PT. BPRS DAYA ARTHA MENTARI BANGIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 11 TAHUN : 2004 SERI : D NOMOR : 4 KEPUTUSAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dua hal, yaitu pertama, kemiskinan itu sebagai akibat dari kemalasan

PENGELOLAAN ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

Transkripsi:

87 BAB IV ANALISIS STRATEGI PENGELOLAAN ZAKAT PRODUKTIF PADA BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA MOJOKERTO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MUSTAHIK A. Analisis Strategi Pengelolaan Zakat Produktif pada BAZNAS Kota Mojokerto Allah Swt. telah mewajibkan zakat bagi seorang muslim dan menjadikan sebagai kelangsungan Islam dimuka bumi dengan cara mengambil zakat dari orang-orang yang mampu (muzaki) serta memberikan kepada mereka yang membutuhkan (mustahik). Dengan pengalokasian yang tepat dan baik zakat akan menjadi sumber dana yang potensial yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan umum bagi seluruh masyarakat. Semangat yang dibawa atas perintah menunaikan zakat adalah adanya perubahan kondisi seorang dari mustahik menjadi muzaki, sehingga akan mengurangi kemiskinan di Indonesia. Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto adalah lembaga ZIS (zakat, infak, dan sedakah) yang berpedoman pada prinsip syari ah. Untuk menjalankan tugas dengan baik Badan Amil Zakat Nasional mempunyai Susunan Keanggotaan yang telah sesuai dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2011 Bab 2 Pasal 8. Namun, dalam melaksanakan pengelolaan zakat Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto belum bisa berdiri mandiri seperti yang dijelaskan pada UU No 23 Tahun 2011 Pasal 5 pada Bab 2

88 tentang Ketentuan Umum Badan Amil Zakat Nasional yang isinya yaitu BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri. Dalam pengelolaan zakat BAZNAS Kota Mojokerto berpedoman dengan UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Kegiatan pengalokasian zakat khususnya pada zakat produktif di Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto yaitu untuk bantuan modal usaha, kegiatan tersebut diwujudkan dengan: pembelian alat gerobak sayuran, penyediaan alat-alat penggorengan, penyediaan alat-alat tambal ban, pembelian alat jahit, penyediaan alat pembuat sepatu dan latihan kerja dalam rangka pemberdayaan ekonomi para mustahik. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Drs. H. M. Ma shum Maulana, M.Pd.I selaku ketua atau pimpinan pada BAZNAS Kota Mojokerto mengatakan:... Alokasi zakat produktif di BAZNAS itu sekarang sudah berjalan dengan lancar mas, namun dalam pelaksanaannya masih belum semua program produktif terlaksana dikarenakan kurang sadarnya masyarakat akan membayar zakat pada BAZNAS Kota Mojokerto. Pada intinya semakin banyak orang yang zakat, maka semakin banyak sasaran fakir miskin produktif yang kita berikan. Disamping itu kurangnya pengetahuan masyarakat untuk mengembangkan usaha, jadi kami dari lembaga BAZNAS bekerja sama dengan Disnaker untuk mengadakan pelatihan kewirausahaan khususnya untuk mustahik 1 1 Ma shum Maulani, M., Wawancara, Mojokerto, 14 Maret 2017.

89 Hal yang sama juga dikatakan oleh Bapak Nur Khanan, S.Pd.I selaku Badan Pelaksana bagian administrasi, zakat produktif paling banyak dialokasikan untuk modal usaha mustahik, belum semua program zakat produktif terlaksana. Itu dikarenakan kurangnya dana zakat yang masuk pada Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto. 2 Mencermati kegiatan yang dilaksanakan dalam pengelolaan zakat produktif pada BAZNAS Kota Mojokerto, strategi yang digunakan oleh BAZNAS Kota Mojokerto antara lain: 1. Mengadakan Pengajian-Pengajian BAZNAS Kota Mojokerto mengadakan beberapa pengajian di kelurahan-kelurahan yang dilakukan oleh pengurus BAZNAS sendiri. Pengajian tersebut sekaligus mengadakan sosialisasi dan edukasi tentang zakat. Dengan adanya pengajian tentang zakat, maka akan menambah wawasan pada masyarakat. Bagi orang yang merasa dirinya mampu untuk berzakat, maka mereka akan berzakat ke BAZNAS Kota Mojokerto. Sedangkan, bagi para mustahik yang masih mampu untuk usaha, juga akan berkesempatan untuk mengajukan modal ke BAZNAS Kota Mojokerto. Karena dalam pengajian tersebut juga mengajak para mustahik untuk mendirikan usaha yang produktif. 2 Nur Khanan, Wawancara, Mojokerto, 14 Maret 2017.

90 2. Mengadakan Siaran Radio Sosialisasi dan edukasi zakat produktif juga dilakukan melalui media Penyiaran Radio, dalam hal ini BAZNAS bekerjasama dengan dua Radio yaitu : 1) Radio Satria FM dalam Program Pengajian Subuh yang disiarkan setiap hari Mulai Pukul 05.00 WIB s.d. 05.30 WIB. 2) Radio RFM dalam Program Pengajian Live yang disiarkan setiap Minggu mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 07.00 dengan Narasumber yang disediakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Mojokerto. 3. Mengadakan Pelatihan Usaha Dalam pelatihan usaha ini BAZNAS Kota Mojokerto bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk memberikan wawasan khususnya pada mustahik. Pertama, untuk memperbaiki kualitas pribadi mustahik dari sisi akhlak, keimanan, ilmu, dan semangat. Kedua, Menumbuhkan etos kerja dan budaya mandiri. Ketiga, hal yang terpenting adalah dengan pelatihan usaha yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Mojokerto ini yang merubah sisi perekonomian para mustahik. Dari yang dulunya kurang mampu menjadi sejahtera.

91 B. Analisis Implikasi Strategi Pengelolaan Zakat Produktif dalam Meningkatkan Kesejahteraan Mustahik Strategi pengelolaan zakat produktif adalah sebuah program atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh BAZNAS untuk memberdayakan zakat (zakat produktif) dengan tujuan tercipta kesejahteraan pada para mustahik. Dimana dalam program tersebut tanpa ada akad untuk pengembaliannya, contohnya dana hibah modal yang diberikan pada mustahik untuk sebuah usaha. Program Hibah Modal pada BAZ Kota Mojokerto ini menggunakan dua model pendistribusian yakni bersifat produktif tradisional dan produktif kreatif. Pendistribusian yang bersifat produktif tradisional pada hibah modal dapat dilihat dari cara pendistribusian pemberian berupa barang penunjang usaha mustahik, seperti yang sudah direalisasikan oleh BAZNAS Kota Mojokerto pemberian barang berupa mesin jahit sebagai penunjang usaha jahit milik mustahik dan juga kompresor sebagai alat penunjang usaha tambal ban mustahik. Kemudian model distribusi kedua yaitu bersifat produktif kreatif, untuk perealisasiannya pihak BAZNAS Kota Mojokerto memberikan bantuan Hibah Modal berupa dana (uang) untuk modal usaha. Untuk meperoleh bantuan tersebut mustahik harus mengajukan persyaratan terlebih dulu ke BAZNAS Kota Mojokerto. Adapun persyaratan dan prosedur pengajuan dana hibah modal pada BAZNAS antara lain:

92 1. Mencantumkan identitas diri (KTP dan KK). 2. Surat keterangan tidak mampu yang bertanda tangan Lurah setempat. 3. Mencantumkan biodata serta keterangan usaha yang akan diajukan hibah modalnya 4. Kemudian Pihak BAZ akan mensurvey usaha dari mustahik yang akan diberi dana hibah modal. 5. Dan apabila sudah disetujui maka saat itu juga dana hibah modal diserahkan. 6. Hibah Modal yang diberikan tidak hanya berupa uang tunai tetapi juga ada yang berupa alat penunjang usaha. Dalam mengukur sebuah pengaruh terhadap kesejahteraan mustahik, penulis hanya menggunakan cara yang sederhana yaitu dengan melihat datadata mustahik yang telah menerima bantuan zakat hibah Modal dari BAZNAS Kota Mojokerto dan melihat kondisi atau pendapatan para mustahik setelah mendapatkan bantuan dana hibah modal untuk usaha. Setelah melihat data-data yang ada lalu penulis mencoba menganalisa data sesuai dengan kondisi mustahik. Berikut ini adalah data mustahik setelah diberikan bantuan zakat produktif berupa bantuan dana hibah modal usaha oleh BAZNAS Kota Mojokerto:

93 Tabel 4.1 Data-data Mustahik Yang Diberi Bantuan Dana Hibah Modal Oleh BAZNAS Kota Mojokerto

94 Dari data di atas, hampir semua kondisi ekonomi mustahik setelah mendapat bantuan zakat produktif dari BAZ membaik bahkan ada 6 mustah}iq yang mengalami kemajuan dan 10 orang yang kondisi ekonominya tetap. Jadi, distribusi zakat yang diberikan oleh BAZ kepada 53 mustahik bisa dikatakan mempengaruhi kesejahteraan mustahik. Akan tetapi dalam hal ini penulis mencoba memahami dan menganalisa distribusi zakat di BAZ Kota Mojokerto, antara lain: 1. Distribusi zakat yang diberikan oleh BAZ Kota Mojokerto dapat mempengaruhi kesejahteraan mustahik walaupun kurang maksimal. 2. Bantuan zakat yang diberikan oleh BAZ tidak banyak sehingga peluang maju untuk mustahik kurang maksimal. 3. Latar belakang pendidikan para mustahik yang kurang sehingga pengaruh bantuan zakat kurang signifikan.

95 4. Sejauh ini pengurus BAZ Kota Mojokerto sudah cukup baik dalam memberikan pengarahan-pengarahan kepada mustahik. 5. Kurang optimalnya upaya pendampingan dari BAZ terhadap mustahik yang menerima dana Hibah Modal. Dan Adapun implikasi dari strategi pengelolaan zakat produktif pada BAZNAS Kota Mojokerto dalam meningkatkan kesejahteraan mustahik, yaitu antaralain: 1. Memperoleh Modal Usaha Bantuan permodalan diberikan dalam bentuk bantuan uang tunai di dunia usaha. Kelebihannya adalah permodalan ini diberikan secara langsung kepada mustahik untuk modal usaha awal dan juga untuk modal pengembangan usaha. Artinya setelah usaha itu dirintis, dan sebelum usaha itu dirintis, pihak BAZNAS Kota Mojokerto memberikan dana hibah secara langsung untuk tambahan modal usaha mustahik. Hasil Wawancara yang diungkapkan oleh Bapak M. Fathur Rohman selaku badan pelaksana bidang pendistribusian dan pendayagunaan zakat di BAZNAS Kota Mojokerto:... permodalan atau pemberian modal itu iya diberikan/dihibahkan kepada fakir miskin yang sudah punya usaha tetapi kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya. Kurangnya modal ini dipengaruhi oleh dana yang masuk ke BAZNAS. Karena semakin rendah dana zakat yang masuk maka, akan semakin sedikit juga pengalokasian dana zakat ke mustahik 3 3 Fathur Rohman, Wawancara, Mojokerto, 14 Maret 2017.

96 Dengan adanya biaya permodalan ini, masyarakat yang kurang mampu khususnya mustahik akan terbantu dalam memiliki modal untuk mengembangkan usaha yang produktif. 2. Mustahik Dapat Berwirausaha Pelatihan usaha memiliki nilai positif untuk masyarakat, karena masyarakat yang mengikuti pelatihan usaha ini akan mendapatkan wawasan baru untuk berwirausaha. Dengan adanya bantuan pelatihan usaha ditambah juga bantuan hibah berupa barang penunjang usaha bagi para mustahik, maka mustahik mampu mengembangkan usaha agar menjadi lebih baik derajat perekonomiannya. Hasil wawancara yang diungkapkan oleh Bapak H. Wuliyono selaku Koordinator Badan Pelaksana Satuan Audit Internal di BAZNAS Kota Mojokerto:... benar sekali mas, dengan pelatihan usaha itu mampu memberikan pengetahuan kepada mustahik yang awam dengan berwirausaha, akan tetapi kami bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk memberikan pelatihan kerja pada mustahik, jadi pihak Disnaker lah yang memberikan wawasan pada mustahik terkait kewirausahaan. 4 Dalam pelatihan usaha ini BAZNAS Kota Mojokerto bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) untuk memberikan wawasan pada mustahik. Pertama, untuk memperbaiki kualitas pribadi mustahik dari sisi akhlak, keimanan, ilmu, dan semangat. Kedua, Menumbuhkan etos kerja dan budaya mandiri. Ketiga, hal yang terpenting adalah 4 Wuliyono, Wawancara, Mojokerto, 14 Maret 2017.

97 dengan pelatihan usaha yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Mojokerto ini, merubah sisi perekonomian para mustahik. Dari yang dulunya mustahik, menjadi muzaki. 3. Memperoleh Motivasi Moral Bentuk motivasi yang dilakukan di BAZNAS Kota Mojokerto tentang pentingnya zakat, fungi zakat, hak zakat, dan kewajiban membayar zakat. Motivasi secara moral ini dilakukan melalui pengajian umum, diskusi keagamaan dan lain-lain. Pemberian motivasi moral di lakukan setiap hari pukul 05.00 s.d. 05.30 WIB dengan menggunakan media siaran Radio Satria FM dan setiap satu minggu sekali pukul 06.00 s.d pukul 07.00 WIB dengan menggunakan media siaran Radio R FM. 5 Seperti wawancara dengan Ibu Kusuma Dewi selaku badan pelaksana bagian perencanaan keuangan dan pelaporan di Badan Amil Zakat Nasional Kota Mojokerto, beliau mengatakan:... ada mas, motivasi dan sosialisasi untuk memberitahukan pentingnya berzakat dan menginformasikan bahwa zakat itu adalah satu kewajiban dari ummat Islam, dan juga ada yang mempunyai hak-hak dari zakat tersebut ya seperti 8 ashnaf itu, kegiatan itu dilakukan seperti ceramah setiap pagi jam 05.00-05.30 WIB. Melalui radio Satria FM., Sedangkan diradio berbeda di R FM juga ada setiap satu minggu sekali pada pukul 07.00 sampai selesai. 6 Dengan adanya bantuan berupa motivasi moral ini, memberikan dampak positif kepada masyarakat. Karena pesan-pesan moral disampaikan lewat siaran radio, maka secara tidak langsung semua masyarakat Kota Mojokerto bisa mendengarkannya. Motivasi Moral ini 5 Kusuma Dewi, Wawancara, Mojokerto, 3 Januari 2017. 6 Ika Rahmawati, Wawancara, Mojokerto, 14 Maret 2017.

98 mendorong agar para muzaki berzakat melalui BAZNAS. Dengan begitu maka semakin banyak zakat yang diterima BAZANAS Kota Mojokerto, maka akan semakin banyak pula penyaluran atau pendistribusian zakat tersebut kepada mustahik. 4. Derajat Perekonomian Mustahik Meningkat Dengan adanya bantuan modal uhasa dari BAZNAS Kota Mojokerto yang dulunya mustahik kebutuhan makan saja masih harus tergantung pada orang lain, maka dengan adanya bantuan modal usaha tersebut derajat perekonomian mustahik meningkat. Artinya dengan adanya bantuan dana, barang penunjang usaha, serta pelatihan-pelatihan kewirausahaan, dari BAZNAS apa yang menjadi kebutuhan dasar mustahik terpenuhi, dari yang tidak bisa membiayai anaknya sekolah menjadi bisa membiayai, dari yang dulunya tidak bisa berjualan menjadi bisa berjualan, dari yang dulunya seorang karyawan pembuat sepatu setelah memperoleh bantuan dari BAZNAS menjadi seorang perintis usaha sepatu, dari yang dulunya karyawan penjahit baju karena diberikan bantuan mesin jahit sekarang bisa merintis usaha jahit.