SUMMARY HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENANGANAN DISMENOREA PADA SISWI KELAS VII DAN VIII DI SMP MUHAMMADIYAH TILANGO KABUPATEN GORONTALO Fitriyani Uno, Zuhriana K. Yusuf, Abdul Wahab Pakaya 1 Jurusan Keperawatan, FIKK, Universitas Negeri Gorontalo Email: Fitriyaniuno@ymail.com Dismenorea adalah nyeri saat haid yang terasa di perut bagian bawah dan muncul sebelum, selama atau setelah menstruasi. Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo. Metode Penelitian menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan waktu croos sectional. Populasi pada penelitian ini adalah putri kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 71 orang. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 32 orang dengan menggunakan Tehnik pengambilan sampel purposive sampling. Untuk analisa penelitian menggunakan Uji Fisher s exact test. Hasil penelitan ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea dengan nilai p value = 0,001 (P < 0,05 ; α = 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo. Dan hasil penelitian ini di sarankan untuk menambah pengetahuan tentang kesehatan reproduksi wanita khususnya tentang dismenorea sehingga dapat meningkatkan pemahaman bagaimana cara penanganan dismenorea. Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku, Penanganan, dismenorea 1 Fitriyani Uno, Zuhriana K. Yusuf, Abdul Wahab Pakaya. Program Studi Ilmu Keperawatan, Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo.
Setiap wanita memiliki pengalaman menstruasi yang berbeda-beda. Sebagian wanita mendapatkan menstruasi tanpa keluhan, namun tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan menstruasi disertai keluhan sehingga mengakibatkan rasa ketidak-nyamanan berupa dismenorea. Dismenorea merupakan nyeri perut bagian bawah yang terkadang rasa nyeri tersebut meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Dari hasil penelitian, di Amerika Serikat diperkirakan hampir 90% wanita mengalami dismenorea dan 10-15% diantaranya mengalami dismenorea berat, yang tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Sementara di Indonesia angkanya diperkirakan 55% perempuan usia produktif yang tersiksa oleh nyeri selama menstruasi. Angka kejadian (prevalensi) nyeri menstruasi berkisar 45-95% dikalangan wanita usia produktif (Wiknjosastro, 2007). Wanita di Indonesia yang mengalami dismenorea lebih banyak mengatasinya dengan mengkonsumsi obat penghilang rasa nyeri yang beredar dipasaran dan diperoleh tanpa resep dari dokter dan tidak memperhatikan efek samping. Hal ini disebabkan karena kurangnya informasi yang memadai mengenai efek samping tersebut. Sebagian masyarakat juga beranggapan bahwa nyeri ini akan hilang setelah wanita menikah, sehingga mereka membiarkan gangguan tersebut (Badziad, 2003). Pengetahuan tentang menstruasi, dismenorea dan cara penanggulangannya akan memberikan kesiapan mental remaja untuk beradaptasi dengan kondisi fisiologis yang sedang mereka alami (Nelwati, 2006). Dari hasil observasi yang dilakukan Peneliti mendapatkan data dengan mengadakan wawancara dari sebagian siswi yang berinisial A.D, F.N, R.D, mengatakan bahwa mereka saat mengalami menstruasi sering merasakan nyeri perut bagian bawah dan terkadang meluas hingga ke pinggang, punggung bagian bawah dan paha serta tidak memiliki banyak cara bagaimana menanganinya jika mengalami dismenorea.
Berdasarkan uraian diatas penulis ingin melakukan penelitian tentang Hubungan pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo. METODE PENELITIAN Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian di laksanakan pada tanggal 20 Februari 2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan metode survey analitik. Penelitian dirancang dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 32 sampel. Dengan menggunakan teknik Purposive Sampling (Sugiyono, 2011). Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisa data univariat dan analisis data bivariat. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian a. Analisis univariat 1) Umur Responden Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan kelompok umur Umur (Tahun) Jumlah % 12 tahun 5 15,6 13 tahun 10 31,2 14 tahun 12 37,5 15 tahun 5 15,6 Total 32 100 % Sumber :Data Primer Februari 2014 Berdasarkan tabel hasil analisis dengan menggunakan Frequency tabel maka didapatkan data yang memiliki jumlah responden terbanyak yaitu umur 14 tahun dengan jumlah 12 (37,5%) responden.
2) Tingkat Pengetahuan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tingkat Pengetahuan Pengetahuan Jumlah % Baik Kurang Total Sumber :Data Primer Februari 2014 9 28,1 23 71,9 32 100% Berdasarkan tabel hasil analisis terdapat 9 (28,1%) responden yang memiliki pengetahuan baik, dan 23 (71,9%) responden yang pengetahuannya masih kurang. 3) Perilaku penanganan dismenorea Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Penanganan dismenorea Perilaku Penanganan Jumlah % Dismenorea Baik 7 25,0 Kurang 25 75,0 Total 32 100% Sumber :Data Primer Februari 2014 Berdasarkan tabel hasil analisis terdapat 8 responden yang memiliki penanganan baik dengan presentase 25,0%, sedangkan 24 responden yang memiliki perilaku penanganan kurang dengan presentase 75,0%. b. Analisis Bivariat Tabel 4.4 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penanganan Dismenorea Perilaku Penanganan Total Pengetahuan Baik Kurang Total Sumber :Data Primer Februari 2014 Baik Kurang n % n % n % 6 1 7 18,75 3,13 21,88 3 22 25 9,37 68,75 78,12 P Value 0,001 Berdasarkan hasil uji Fisher s Exact test menunjukkan bahwa nilai p = 0,001 atau <0,05 artinya terdapat hubungan yang bemakna antara pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi di SMP Muhammadiyah Tilango. Dibuktikan pada tabel 4.4 dari 32 responden sebagian besar responden yang 9 23 32 28,12 71,85 100%
berpengetahuan kurang dan perilaku penanganannya kurang sebanyak 22 responden. PEMBAHASAN 1. Pengetahuan Responden tentang Dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorotalo. Berdasarkan analisis data tentang pengetahuan responden terhadap perilaku penanganan dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango dapat diketahui bahwa sebagian besar dari jumlah 32 responden terdapat 23 responden dengan presentase 71,9% berpengetahuan kurang. Dari hasil analisis diatas ada beberapa hal yang menyebabkan responden memiliki pengetahuan yang kurang tentang dismenorea yaitu, kurangnya perhatian dari pihak sekolah dalam memberikan penyuluhan mengenai kesehatan remaja terutama dalam kaitannya dengan dismenorea, sehingga responden kurang memahami lebih dalam tentang hal-hal apa saja yang merupakan tanda dan gejala dismenorea serta penyebab terjadinya dismenorea tersebut. Penyuluhan dapat dilakukan antara lain dengan cara menambahkan materi pelajaran yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja terutama tentang dismenorea. Hal itu sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010), bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu untuk terbentuknya tindakan seseorang yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. 2. Perilaku Penanganan Dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo Perilaku kesehatan menurut Notoatmodjo (2010) adalah bentuk respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Berbagai macam cara penanganan dismenorea telah dilakukan oleh sebagian besar siswi. Dari hasil wawancara dengan responden, penanganan dismenorea dilakukan untuk mengurangi rasanya nyeri agar tidak semakin parah sehingga tidak mengganggu aktifitas keseharian mereka.
Berdasarkan hasil penelitian, seluruh siswi kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo telah melakukan perilaku penanganan dismenorea didasarkan oleh cara berfikir dan bersikap positif tentang keluhan dismenorea yang dialaminya, Hal itu sesuai pendapat Wiknjosastro (2007) bahwa, untuk menurunkan angka kejadian dismenorea dan mencegah keadaan dismenorea tidak bertambah berat, beberapa usaha dapat dilakukan seperti penerangan dan nasihat, pemberian obat analgesik, pola hidup sehat, terapi hormonal dan terapi obat nonsteroid antiprostaglandin sesuai dengan petunjuk dokter. Pada tabel 4.3, diketahui bahwa sebanyak 25 (75,0 %) siswi tidak melakukan perilaku yang baik dan 7 (25,0%) siswi telah melakukan perilaku yang baik untuk menangani dismenorea. Perilaku yang tidak baik tersebut dikarenakan kurangnya kesadaran siswi dalam menangani dismenorea yang dirasakan sedangkan Perilaku yang baik ditunjukkan dari kesadaran siswi untuk selalu memperhatikan rasa nyeri yang dirasakannya ketika menstruasi. Dari kesadaran siswi, muncullah rasa ketertarikan untuk mengetahui penyebab dan tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani keluhan dismenorea berupa olahraga teratur dan istirahat, pengkonsumsian makanan bergizi, pengkonsumsian obat analgetik. 3. Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Penanganan Dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo Hasil penelitan ini menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi kelas VII dan VIII di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo dengan nilai p = 0,001 < 0,05, dimana dari 32 responden terdapat 23 responden yang memiliki pengetahuan kurang dan 25 responden yang memiliki perilaku penanganan dismenorea kurang dengan (78,1%). Adanya hubungan ini, maka dapat disimpulkan bahwa semakin baik tingkat pengetahuan yang dimiliki maka semakin baik perilaku yang akan dilakukan untuk menanganinya. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Rani (2003) yang berjudul Pengaruh Pengetahuan dengan penanganan Sindroma Pra Haid
pada Remaja Putri Kelurahan Notoprajan Yogyakarta. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa setelah dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, responden mendapatkan pengetahuan dan melakukan penanganan sindroma pra haid dengan lebih baik. Berdasarkan kajian teoritis yang ada, siswi SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo telah melakukan upaya mengurangi nyeri haid sebagai gangguan menstruasi dengan membiasakan diri berperilaku sehat, seperti melakukan kompres hangat, olahraga teratur, mengkonsumsi makanan bergizi dan mengkonsumsi obat-obatan pengurang rasa nyeri. Menurut Indriastuti (2009) perilaku sehat tersebut tidak akan terjadi begitu saja, tetapi merupakan sebuah proses yang dipelajari karena individu mengerti dampak positif atau negatif suatu perilaku yang terkait. Dengan pengetahuan yang dimiliki siswi tentang dismenorea menjadi landasan terbentuknya perilaku untuk menangani dismenorea. Perilaku yang baik dan sangat baik terlihat dilakukan oleh siswi yang memiliki pengetahuan yang cukup dan baik, sedangkan pengetahuan yang kurang menjadikan siswi memiliki perilaku yang berpotensi mengakibatkan resiko gangguan kesehatan. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Pengetahuan siswi kelas VII dan VIII tentang dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo masih kurang (71,9%). b. Perilaku penanganan dismenorea pada siswi kelas VII dan VIII tentang dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo masih kurang (75,0%). c. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi kelas VII dan VIII tentang dismenorea di SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo pada tahun 2014 dengan nilai p = 0,001 atau p <0,05. 2. Saran a. Instansi SMP Muhammadiyah Tilango Kabupaten Gorontalo
Dapat meningkatkan penge-tahuan tentang kesehatan reproduksi wanita khusunya yang berhubungan dengan penanganan dismenorea bagi pengelola UKS dan siswi dengan memperbanyak buku-buku bacaan tentang kesehatan reproduksi dan mengadakan kegiatan penyuluhan baik secara individu maupun kelompok yang bekerja sama dengan instansi tenaga kesehatan setempat. b. Instansi Kesehatan Meningkatkan pelaksanaan ber-bagai macam program pemberian pendidikan kesehatan khusunya kesehatan reproduksi remaja di lingkungan sekolah. c. Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya terutama untuk meneliti lebih dalam hubungan pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea pada siswi. DAFTAR PUSTAKA Badziad, A. 2003. Endokrinologi dan Ginekologi Edisi ke-2. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas. Indriastuti, Dian Putri. 2009. Hubungan antara Pengetahuan Kesehatan Reproduksi dengan Perilaku Higienis Remaja Putri Pada saat Menstruasi. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nelwati. 2006. Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas 2 Tentang Dismenorea, Bungoro. Notoatmodjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Rani. 2003. Pengaruh Pengetahuan dengan Penanganan Sindroma Para Haid pada Remaja Putri Kelurahan Notoprajan. Yogyakarta. STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung: Alfabeta. Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Pustaka Sarwono Prawirohardjo.