BAB I PENDAHULUAN. sebuah tulisan SAMPAH KOTA YOGYAKARTA yang mengalihkan pandangan dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir di setiap sudut kota Yogyakarta dapat dijumpai lukisan-lukisan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya seni mural dikenal sebagai seni visual jalanan (street art), yaitu seni dua dimensi yang dibuat dan

BAB I PENDAHULUAN. seorang yang mengidentifikasi diri sebagai seorang penganut Islam. otomatis pula dia itu menjadi seorang juru dakwah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seni Graffiti merupakan bagian dari seni lukis menggunakan media

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul Perancangan UMK CREW (Buku Graffiti / dokumentasi)

Bab IV. Konsep Desain

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Raymond Williams dalam Komarudin (2007: 1).

BAB 2 DATA DAN ANALISA

III. DATA PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Mereka mempunyai cara yang berbeda-beda dalam mengekspresikan

C R E W BAB 5. Hasil dan Pembahasan Desain. 5.1 Pendukung Promo Event Utama. a. Logo Penyelenggara : Nicotine Crew

BAB V KESIMPULAN. Penelitian tentang Mural Publik: Representasi, Transformasi. dan Citra Ruang Publik Kota Yogyakarta menghasilkan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENDUKUNG PROMO EVENT BOMBSTRIKE (GRAFFITI AND MURAL CONTEST) [Kelas: 08 PBU]

LEMBAR PENGESAHAN. Menyetujui, Institut Pertanian Bogor NIP NIP Tanggal Pengesahan : 1 April iii

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Sejak manusia mulai mengenal sistem perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. dan bagaimana kehidupan mereka, kebutuhan - kebutuhan mereka tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan melukis realis merupakan bentuk ekspresi jiwa seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL KOMUNITAS STREET ART DAN PESAN MORAL YANG DISAMPAIKAN MELALUI SENI MURAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. Rokok merupakan benda yang ada di sekitar kita dan sudah tidak asing lagi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan berbagai bentuk kenakalan sosial lain. Kenakalan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Roslinawati Nur Hamidah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Publik, yang berasal dari bahasa Inggris public, bermakna khalayak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (wikipedia.org). Dewasa ini, graffiti tengah marak di Kota Solo (Solopos.com)

BAB I PENDAHULUAN. kritis baik dalam bidang ekonomi, politik, budaya, termasuk juga didalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

PERANCANGAN KAMPANYE UNTUK MENGURANGI VANDALISME DI KOTA SEMARANG

I. PENDAHULUAN. pengalaman dan pengamatan penulis dalam melihat peristiwa yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak cara yang dilakukan anak muda untuk menunjukkan identitas

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM STREET ART EQUIPMENT SUPPLY. BIDANG KEGIATAN PKM Kewirausahaan (PKMK) Diusulkan Oleh:

Eksistensi Graffiti sebagai Media Ekspresi Subkultur Anak Muda. Summary Skripsi. Penyusun. Nama : Triliana Kurniasari NIM :

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. warung kopi modern sekelas Starbucks. Kebiasaan minum kopi dan. pertandingan sepak bola dunia, ruang pertemuan, live music dan lain

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipandang sebagai faktor yang menentukan proses-proses perubahan.

BAB I PENDAHULUAN. manusia sepanjang hidupnya dan dapat terjadi kapan di mana saja, proses

BAB III STRATEGI & KONSEP VISUAL. Tujuan komunikasi untuk merancang media promosi event BIG MEET

BAB I PENDAHULUAN. golongan pedagang adalah orang-orang yang dalam pekerjaan sehari-harinya

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide ide kreatif yang diwujudkan dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

LEMBARAN SOAL TRYOUT UJIAN SEKOLAH. Hari/Tanggal : Waktu :

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasa dan peristilahannya.

BAB I PENDAHULUAN. Larasita Puji Daniar, 2014 Legenda Ciung Wanara Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Punk merupakan sebuah budaya yang lahir di Negara inggris, pada awal

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. menjadi lebih luas dalam tujuan ataupun pembuatannya.

BAB II LANDASAN TEORI. aturan dan norma sosial yang berlaku dikalangan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek Gambar 1.1. Diagram Kebutuhan Maslow

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Proses pendidikan tidak dapat dipisahkan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode

BAB 4 Konsep Desain. Gambaran Umum

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengindonesiaan dari kata tattoo yang berarti goresan, gambar, atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi. Hal ini diaplikasikan

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yakni melindungi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa nasional maupun sebagai Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. Kartun sebagai media komunikasi merupakan suatu gambar interpretatif. diciptakan dapat mudah dikenal dan dimengerti secara cepat.

BAB I PENDAHULUAN PUSAT PENDIDIKAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL MODERN DI YOGYAKARTA

III. PROSES PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. remaja yang mempunyai tujuan ideologi yang sama. Hal ini biasanya

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

A. Latar Belakang Masalah

KARYA ILMIAH : KARYA SENI MONUMENTAL

2016 PENGGUNAAN MEDIA POSTER DALAM MENGURANGI PERILAKU VANDALISME SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperbaikinya. Tentu saja seseorang pengarang tidak harus menggurui

BAB I PENDAHULUAN Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset halaman

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Jadi masih mengandung kemiskinan dimana-mana, baik di kota maupun di desa.

BAB I PENDAHULUAN. melalui pengalaman. Pendidikan adalah pengalaman belajar yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Peran Berita Politik Dalam Surat Kabar Pikiran Rakyat Terhadap Pengetahuan Politik Mahasiswa Ilmu Sosial se-kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan sekaligus, yang meletakkan masyarakat (yang diadvokasi) dan

BEELAJAR MENCIPTAKAN RUANG MELALUI GAMBAR ANAK-ANAK Oleh: Taswadi. Abstrak

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB I PENDAHULUAN. Kalau sampah masih berserakan di mana -mana, pertanda kawasan itu belum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan mendasar untuk kehidupan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu sore ketika penulis melintasi sudut Jl. Taman Siswa, Yogyakarta, ada sebuah tulisan SAMPAH KOTA YOGYAKARTA yang mengalihkan pandangan dan perhatian penulis, yang apabila diperhatikan secara seksama, gaya typografi dalam tulisan itu berbeda dengan sekedar coretan-coretan tembok yang lain, model gambar dan tulisan ini menggambarkan sebuah aktifitas yang penuh unsur kesengajaan dan penciptaan yang tersusun seperti halnya coretan Mural, inilah yang disebut dengan Art Graffiti. Sedangkan yang menjadi pertanyaan dalam benak penulis pada waktu itu adalah apa sebenarnya maksud dari tulisan tersebut? Untuk apa tulisan tersebut dibuat? Dan siapakah orang iseng yang membuat tulisan tersebut? Apa tanggapan masyarakat sekitar terhadap tulisan itu?, Dan masih banyak beberapa pertanyaan lain yang membuat penulis jadi semakin penasaran. Gambar 0.1 : Art Graffiti yang berlokasi di Jl. Taman Siswa, Yogyakarta 1

digilib.uns.ac.id 2 Gambar atau tulisan-tulisan seperti ini akan sangat mudah dijumpai di kota-kota besar seperti Surabaya, Solo, dan khususnya di kota Yogyakarta yang akan penulis jadikan sebagai tempat penelitian dalam proses penggarapan skripsi ini. Kota dipandang sebagai tempat orang melakukan aktifitas ekonomi, budaya, dan bentuk-bentuk kehidupan sosial lainnya yang tidak pernah lepas dari berbagai masalah yang dihadapi didalamnya, termasuk faktor budaya, atau berbagai fenomena-fenomena baru yang terjadi didalam kota tesebut. Tanpa mengesampingkan masyarakat aslinya, munculnya fenomena urbanisme dalam kota mengakibatkan adanya anggapan masyarakat luas bahwa kehidupan di kota lebih menjanjikan. Sehingga dari situ berakibat pada banyaknya orangorang yang melakukan perpindahan dari desa ke kota untuk menjalani suatu tatanan hidup yang pada akhirnya berakibat munculnya sebuah subkultur kebudayaan baru. Sebagai contoh adalah pranata sosial tentang seni budaya kota (Urban Art) yang dinilai telah menggeser wacana publik dalam ekspresi-ekspresi seni. Ketika kita memasuki ruas-ruas jalanan kota, maka kita akan menjumpai banyak sekali aktifitas komunikasi, mulai dari spanduk, poster-poster yang menempel pada tembok-tembok pinggir jalan, iklan cetak, spanduk, hingga baliho-baliho dalam berbagai ukuran dan sebagainya. Media-media ini dimanfaatkan untuk menjalin sebuah komunikasi non-verbal dengan para pengguna jalan. Misalnya saja ketika kita berhenti disebuah perempatan Traffic Light yang kebetulan lampunya menyala merah, maka pada saat itu juga kita akan merasakan bahwa kita dikelilingi oleh banyaknya ruang-ruang media sebagai Ruang Jeda yang dianggap paling efektif untuk mengisi kekosongan tersebut dengan berbagai informasi. Bahkan adakalanya informasi-informasi tersebut terkesan maksa, Banyak sekali ditemui beberapa informasi visual yang sifatnya berantakan, tak beraturan, sehingga kesan yang muncul hanya kotor, Contohnya : tempelan-tempelan kertas

digilib.uns.ac.id 3 fotocopy, atau coretan-coretan tinta spidol dan cat semprot. Walaupun disisi lain dapat ditonjolkan sebagai bagian dari sebuah ekspresi seni visual tertentu yang memiliki pesan tertentu pula. Di kota Yogyakarta, Mural dan Art Graffiti akan sangat banyak dijumpai, dinding-dinding kota yang dipenuhi dengan ekspresi-ekspresi seni visual seakan-akan menggambarkan realitas sosial kota Yogyakarta. Pesan-pesan moral, atau bahkan kritik terhadap realitas sosial yang tertuang dalam seni lukis jalanan tersebut tersaji dalam nuansa simbolik seni. Memang Pemerintah Kota Yogyakarta sengaja memberikan ruang bagi para seniman untuk menjadikan Mural sebagai seni visual jalanan untuk menambah keindahan kota selain memperkuat Landmark kota Yogyakarta sebagai kota pariwisata yang terkenal dengan kota seni dan budaya.(http://jogjamuralforum.multiply.com) Munculnya seni-seni visual diruang publik atau yang akrab disebut dengan Mural, Art Graffiti, Street art, atau Street Logos, mengundang beberapa pendapat bahwa hal ini mempunyai sisi buruk yang dianggap sebagai pengganggu ketertiban kota sebagaimana yang dikutip harian Kompas : Vandalisme, itulah kata-kata yang paling tepat untuk memberikan istilah atas tindakan mereka, perilaku menyimpang itu terjangkit dikalangan generasi muda dengan perwujudannya antara lain pengrusakan fasilitas umum, baik mengurangi sebagian fungsi atau keseluruhan, mengurangi estetika dan keindahan serta beberapa tindakan lain yang bersifat desdruktif. Orang normal dan tidak terganggu jiwannya tidak akan merusak Traffic Light, toilet umum. Karena prsarana tersebut disediakan untuk memenuhi kebutuhannya juga. Hanya orang yang (maaf) idiot sajalah yang melakukan corat-coret pada rolling door toko atau didinding rumah yang sore hari sebelumnya habis dicat oleh pemiliknya. (Kompas, 27 Maret 2002) Tak dapat dipungkiri bahwa munculnya aksi corat-coret ini sekilas akan berkaitan dengan adanya geng jalanan, anak muda kota, dan bahasa anak-anak malam jalanan kota untuk yang meng-atas nama-kan identitas, baik secara individu maupun kelompok.

digilib.uns.ac.id 4 Munculnya komunitas tertentu yang kerap disebut dengan istilah Geng ini dinilai sangat dekat dengan kriminalitas yang terjadi dalam budaya kota. Terlepas dari seni, corat-coret yang mengidentitaskan Geng tersebut mengundang sebuah wacana publik tentang aksi vandalisme yang diasumsikan akan merembet ke arah kriminalitas. Namun dalam pandangan seni, sebuah karya seni rupa tak terbatas medianya, dari karya seni rupa yang bermediakan kertas, kanvas, sampai pada dinding, yang disajikan untuk mengekspresikan kreatifitas yang tertuang dalam seni visual kepada publik. Ruang publik kota yang terdiri dari tembok pembatas, tembok-tembok rumah yang berada di pinggir jalan, hingga pada rolling door took-toko, atau bahkan sampai pada prasarana umum, situs peninggalan sejarah, akan ikut menjadi ruang untuk dijadikan sebagai media untuk mengekspresikan aksinya melalui seni Graffiti yang ada di kota seperti di Yogyakarta. Ekspresi simbol-simbol yang tertuang dalam seni Graffiti inipun bermacammacam, ada yang bersifat coretan tulisan biasa, ataupun seni visual tinggi yang menggambarkan sebuah simbol tertentu dan menjadi sebuah karya kreatifitas baru dalam seni, yang juga mengandung pesan tertentu yang dinamakan Art Graffiti, Street Art, atau Post Graffiti. B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka muncul beberapa perumusan masalah yang harus dipecahkan. Adapun perumusan masalah tersebut adalah : 1. Bagaimana perilaku kreatif komunitas Graffiti SAMPAH KOTA YOGYAKARTA dalam mewujudkan seni Art Graffiti?

digilib.uns.ac.id 5 2. Apa dan bagaimana pesan spiritual dalam karya yang dihasilkan komunitas SAMPAH KOTA YOGYAKARTA. 3. Bagaimana tanggapan masyarakat Yogyakarta terhadap Art Graffiti karyakarya komunitas SAMPAH KOTA YOGYAKARTA? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana perilaku komunitas SAMPAH KOTA YOGYAKARTA melalui seni Art Graffiti. 2. Untuk mengetahui pesan spiritual dalam karya yang dihasilkan komunitas SAMPAH KOTA YOGYAKARTA. 3. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat Yogyakarta terhadap Art Graffiti karya-karya komunitas SAMPAH KOTA YOGYAKARTA. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini penting karena diharapkan dapat menghasilkan informasi yang akan memberikan jawaban permasalahan penelitian baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat memberikan sumbangan kepada semua pembaca untuk memperkaya khasanah keilmuan dan memperluas wawasan pandangan, khususnya dalam kajian wacana ruang publik dan dalam kajian sosial budaya yang berkembang didalamnya pada umumnya.

digilib.uns.ac.id 6 2. Manfaat Praktis a. Mengembangkan penalaran, membentuk pola pikir dinamis, sekaligus untuk mengetahui kemampuan peneliti dalam menerapkan ilmu yang diperoleh. b. Bisa sebagai titik tolak untuk melaksanakan penelitian sejenis secara mendalam. c. Untuk memenuhi Tugas Akhir Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret.