BAB I Pendahuluan. teknologi yang diimplementasikan ke dunia olahraga, sehingga menghasilkan prestasi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014

BAB I PENDAHULUAN. basket terbuka antar klub di setiap wilayah yang rata-rata pemainnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Rafdlal Saeful Bakhri, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia olahraga saat ini lebih maju dibandingkan masa

2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

Materi Permainan Bola Basket Lengkap

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kalangan, perkembangannya mengalami kemajuan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nuritia Septiantry, 2013

I. PENDAHULUAN. penghayatan nilai - nilai (sikap mental emosional sportivitas spiritual

BAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. teknik yang berkualitas. Tingkat pencapaian prestasi olahraga bola basket dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat disetiap kegiatan-kegiatan olahraga. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk

Ketrampilan Dasar Bolabasket Mata kuliah ini membahas tentang sejarah dan organisasi bolabasket, teknik dasar permainan bolabasket, pertahanan, dan pe

BAB I PENDAHULUAN. bola basket juga mengalami perubahan-perubahan yang semakin kompleks.

PERBANDINGAN HASIL TEMBAKAN ANTARA DRIBBLE JUMP SHOOT DENGAN PASSING JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Rezha, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memasukkan bola kedalam keranjang lawan (Wissel 1994:2). Bola basket

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Bola basket dimainkan oleh dua regu dan masing-masing regu terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Teknik menembak dalam olahraga Bolabasket merupakan salah satu teknik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PENGARUH MASSED PRACTICE

BAB I PENDAHULUAN. (menembak), passing (mengumpan), dan dribble (menggiring bola). Dari semua

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bola basket merupakan cabang olahraga beregu yang populer dan menarik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dea Oktaviani,2014

BAHAN AJAR. 1. Judul : PERMAINAN BOLA BASKET. 2. Penyusun : Drs, Syahrizal. 3. Tujuan :

II. TINJAUAN PUSTAKA. jasmani. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekolah maupun luar lingkungan sekolah. mulai anak-anak (pemula) hingga dewasa (profesional/atlet).

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian

Teknik Dasar Permainan Bola Basket Beserta Gambarnya

PENGARUH MASSED PRACTICE

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Soreang. Meskipun

BAB II KAJIAN PUSTAKA. latihan ini dilakukan secara berulang-ulang dan tuntutan yang semakin dipersulit

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

Kemampuan One Hand Set Shoot Dengan Jump Shoot Terhadap Efektifitas Mencetak Skor Dalam Permainan Bola Basket di SMA N 1 Pengasih Kulon Progo

BAB I PENDAHULUAN. bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang

2015 PROFIL KONDISI FISIK ATLET BOLA BASKET PUTRI TINGKAT SMA SE-JAWA BARAT

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. dan kemantapan mental setiap pemainya. Ahmadi (2007: 33)

BAB 1 PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. baik jasmani maupun rohani (Trisnowati tamat, 2007:1.5). Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. abad ke-19. Dr james Nismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kejuaraan cabang olahraga basket baik untuk kalangan pelajar ataupun club-club

TINGKAT KETERAMPILAN LAY UP SHOOT SISWA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA N 1 JEPON BLORA JAWA TENGAH E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ashari Nopdiana, 2015 Profil fisik dan teknik klub basket garuda kelompok putra usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dapat menumbuhkan potensi sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. permainan yang cukup cantik dan menarik bagi siapapun.

A. TEKNIK DASAR SEPAK BOLA (LANJUTAN)

BAB I PENDAHULUAN. hingga dewasa manusia terus di didik agar mendapat kondisi terbaik yang berguna

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Wawan Candy, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA. memasukkan bolabasket (keranjang) sendiri (Dedy Sumiyarsono, 2002: 1).

BAB I PENDAHULUAN. dan memperluas pengetahuan yang berkaitan dengan kemampuan masingmasing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembinaan olahraga di Indonesia diarahkan untuk. meningkatkan kesegaran jasmani dan kesehatan seluruh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SHOOTING

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

Peningkatan Hasil Belajar Lay Up Shoot Melalui Penerapan Variasi Pembelajaran Siswa SMA Darul Ilmi Murni Medan

BAB I PENDAHULUAN. permainan bola basket three on three, dan slam dunk kontes.

PERBANDINGAN PENDEKATAN TAKNIS DAN PENDEKATAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA BASKET

I. PENDAHULUAN. maupun sebagai anggota kelompok yang dilakukan secara sadar dan. kemampuan, keterampilan jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga mempunyai posisi yang sangat strategis yang tidak dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. fakultas untuk para mahasiswa prefesiaonal di YMCA (young Men s

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING (LAY UP, UNDER RING, JUMP SHOOT) PADA MAHASISWA JPOK FKIP UNLAM TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Proses belajar pembelajaran

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PEER TEACHING DAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SHOOTING DALAM PERMAINAN BOLABASKET

BAB I PENDAHULUAN. James Naismith. Dalam pelaksanaannya setiap regu dituntut untuk melaksanakan

PERBANDINGAN ANTARA LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN GERAKAN BENCH PRESS DAN PUSH UP TERHADAP HASIL TEMBAKAN FREE THROW DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

JURNAL. Oleh: AHMAD ABDUL RA UF Dibimbing oleh : 1. Budiman Agung Pratama, M.Pd. 2. Muhammad Yanuar Rizky, M.Pd.

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI OLEH : GABRI ZELA CYNTIA NOVITASARI NPM:

WAHYU ILAHI, 2015 ANALISIS PERBANDINGAN PENGUASAAN TEKNIK DASAR PERMAINAN FUTSAL ANTARA ANGGOTA BARU DAN ANGGOTA LAMA UKM FUTSAL PUTRA UPI

PENGEMBANGAN MODEL LATIHAN SHOOTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEDIUM SHOOT PESERTA PUTRA EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 KLATEN

Aidin U. Arif mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Dra. Hj. Nurhayati liputo, M.Pd dan Marsa Lie Tumbal, S.Pd M.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BOLA TANGAN. Materi Bola Tangan Kelas XI 1 design by Bramasto

SKRIPSI. Oleh : DWI SATRIO BAGUS TUMEKO NPM :

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Apriandi Mauliate Mangaratua Sinaga,2014. Konstruksi Tes Ball Handling Dalam Cabang Olahraga Bola Basket

PERBEDAAN KEEFEKTIFAN ANTARA LAY UP SHOOT

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia olahraga saat ini jauh lebih maju dibandingkan masa sebelumnya.hal ini dapat dilihat dari dinamika kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diimplementasikan ke dunia olahraga, sehingga menghasilkan prestasi maksimal.baik olahraga perorangan maupun kelompok, saat ini sudah menjadi hal yang sangat menarik bagi para penikmat olahraga.hal ini dikarenakan dunia olahraga sudah mulai menjadi industri hiburan yang selalu ditunggu setiap penggemarnya. Berbeda dengan olahraga lainnya yang merupakan pengembangan dari olahraga tradisional yang lebih bertujuan kepada survival, yaitu mempunyai tujuan yang ada hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia, seperti ketangkasan, berlari, berenang, dan olahraga beregu lainnya yang bertujuan untuk menjalin kerjasama seperti halnya orang berburu di masa lalu. Bola basket murni diciptakan di era modern yang memang bertujuan untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjadi sarana hiburan, baik untuk pemain yang terlibat di dalamnya maupun untuk penonton, oleh sebab itu bola basket dapat berkembang lebih pesatdibandingkan dengan cabang olahraga lainnya telah ada. Penggemar bola basket tidak hanya berasal dari suatu kalangan tertentu ataupun kelompok umur tertentu saja, tetapi merata di semua kalangan dan dari berbagai kelompok umur, baik pria maupun wanita. 1

2 Sejak pertama kali diciptakan pada musim gugur tahun 1891 oleh dr. James Naismith, seorang guru pendidikan olahraga di YMCA International Training School (kini Spingfield College), bola basket langsung menerima sambutan hangat dari para penggemar olahraga. Naismith diberi tugas oleh penyelianya, Luther H Gulick, untuk menciptakan sebuah permainan dalam ruangan tertutup untuk membantu para siswa agar tetap aktif dan bugar,pada musim dingin di Massachhusetts.Naismith menggunakan bola sepak dan keranjang buah persik untuk menciptakan versi pertama olahraga dalam ruangan itu. Dia menggantung keranjang keranjang buah persik itu setinggi 12 inci atau sekitar 3,05 m dan membagi siswa ke dalam dua tim. Tujuannya adalah mencetak skor atau memasukkan bola lebih banyak daripada tim lawan. Para siswa merasakan bahwa permainan ini sangat menyenangkan, aktif, dan menghibur. Ketika permainan itu diperkenalkan kepada guru guru dan sekolah sekolah lain, popularitasnya meningkat dan berangsur angsur menyebar ke Negara Negara bagian lainnya di wilayah timur laut Amerika Serikat. Setelah itu kemudian permainan bola basket berkembang sehingga menjadi salah satu permainan yang paling populer di dunia, selain sepakbola tentunya. Bola basket termasuk dalam salah satu olahraga yang mempunyai karakteristik saling menyerang yang dimainkan oleh dua regu atau tim yang tiap regunyaberanggotakan lima orang pemain. Menurut Perbasi (2010:1) permainan bola basket dimainkan oleh dua regu yang masing masing terdiri dari lima orang

3 pemain. Setiap regu berusaha mencetak angka ke keranjang lawan dan mencegah regu lain mencetak angka. Dibandingkan dengan permainan sepakbola yang menggunakan kaki, bola basket adalah olahraga yang menggunakan tangan, sehingga relatif lebih mudah untuk meningkatkan skill para pemainnya, sehingga permainan menjadi lebih menarik dan mampu menciptakan skor yang besar dan kompetitif, bahkan hingga detik-detik terakhir. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta olahraga, dan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan bola basket menjadi olahraga yang bisa berkembang dengan sangat cepat. Menurut Jon Oliver (2007:vi) menjelaskan bahwa : Keterampilan perseorangan seperti tembakan, umpan, dribble, dan rebound, serta kerja tim untuk menyerang atau bertahan, adalah prasyarat agar berhasil dalam memainkan olahraga ini. Semua keterampilan tersebut sangat penting, tetapi yang paling penting adalah kemampuan menembak, karena satu-satunya cara untuk menghasilkan angka adalah dengan melakukan tembakan, oleh karena itulah maka teknik shooting menjadi salah satu teknik yang paling penting dalam olahraga ini. Seperti yang dijelaskan Kosasih (2006:46) shooting adalah kemampuan dasar bola basket yang paling dikenal dan paling digemari karena hampir setiap pemain pasti mempunyai naluri untuk mencetak poin.

4 Menurut Jon Oliver (2007:13) menjelaskan bahwa : Para pemain bola basket yang melakukan sebagian tembakan mereka dalam posisi yang dekat dengan ring basket biasanya memiliki ketepatan tembakan paling tinggi, 55 hingga 60 persen berhasil dari semua usaha tembakan mereka. Penembak yang hebat sering disebut pure shooter karena kehalusannya, tembakan yang meluncur bebas tanpa menyentuh ring. Beberapa pemain beranggapan pure shooter adalah anugerah alam dan merupakan bakat sejak lahir. Ini adalah anggapan yang salah.penembak yang handal adalah hasil latihan bukan dari lahir. Menurut Satriya Dkk, (2007:27) menjelaskan bahwa : Latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah beban latihan atau pekerjaannya. Menurut Wissel (1996:460), Hampir semua pemain menembak dengan tujuh teknik dasar tembakan: one hand set shoot (tembakan satu tangan), free throw (lemparan bebas), jump shoot (tembakan sambil melompat), three point shoot (tembakan tiga angka), hook shoot (tembakan mengait), layup, dan runner. Salah satu jenis tembakan atau shooting dalam bola basket adalah three point shoot.menurut Perbasi (2010:4): Daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka suatu tim (Gambar 1.1), merupakan seluruh daerah lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekatkeranjang lawan yang dibatasi oleh dan termasuk: 1. Dua (2) garis sejajar memanjang dari dan tegak lurus dengan endline, dengan sisiterluar 0,90 m dari sisi dalam sideline.

5 2. Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah titik tengahkeranjang lawan terhadap sisi luar busur. Jarak titik ini di lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah 1,575 m. Busur terhubung dengan garis paralel. Garis tiga-angka bukan bagian dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka. Seperti tertera pada Gambar 1.1. Gambar 1.1 Daerah Tembakan Tiga Angka (Sumber: Peraturan Resmi Perbasi 2010) Tembakan tiga angka sangat penting peranannya dalam permainan bola basket, karena selain poin yang dihasilkan adalah poin maksimal, yaitu tiga, tembakan tiga angka juga sangat bermanfaat dalam suatu pertandingan yang ketat, terutama di detik-detik terakhir yang pemenangnya bisa saja ditentukan oleh keberhasilan dari tembakan tiga angka tersebut. Dalam suatu pertandingan, tentu saja kondisinya berbeda jika dibandingkan dengan pada saat latihan. Pada pertandingan yang sesungguhnya pemain

6 mendapatkan penjagaan dari pemain lawan, ditambah lagi jika harus melakukan tembakan tiga angka pada detik-detik terakhir, di saat kondisi fisik mulai menurun, tentu saja sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan tembakan. Peneliti beranggapan bahwa selain yang disebutkan di atas, tingkat keberhasilan menembak juga ditentukan oleh posisi penembak dari keranjang, yaitu sudut tembakan. Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling berpotongan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sudut oleh peneliti adalah daerah yang terbentuk antara endline dan garis khayal yang dibentuk dengan hasil putaran searah jarum jam yang berpusat tepat dibawah keranjang. Seperti tertera pada Gambar 1.2.

7 Gambar 1.2 Sudut Tembakan Tiga Angka Dari penjelasan diatas, maka terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi efektivitastembakan tiga angka, khususnya sudut tembakan, hal tersebut menggugah penulis untuk mengadakan penelitian tentang Studi Deskriptif Efektivitas Sudut Tembakan Tiga Angka dalam Kompetisi Bola Basket L.A Campus League 2013 Bandung. B. Masalah Penelitian Masalah penelitian merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan dan analisis data tersebut, pada akhirnya akan menjadi sebuah kesimpulan atau hasil dari sebuah penelitian. Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah : 1. Seberapabesar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 0-40 dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung? 2. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 40-80 dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung? 3. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut80-120 dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung? 4. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angka disudut 120-160 dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung?

8 5. Seberapa besar tingkat efektivitas tembakan tiga angkadisudut 160-200 dikompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung? 6. Sudut tembakan tiga angka manakah yang palingdominan di kompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung? C. Tujuan Penelitian Dari permasalahan tersebut, penulis merumuskan tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 0º-40 pada daerah tembakan tiga angka. 2. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 40º-80 pada daerah tembakan tiga angka. 3. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 80º-120 pada daerah tembakan tiga angka. 4. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 120º-160 pada daerah tembakan tiga angka. 5. Untuk mengetahui efektivitas tembakan tiga angka di sudut 160º-200 pada daerah tembakan tiga angka. 6. Untuk mengetahui sudut mana yang paling dominan dalam tembakan tiga angka pada daerah tembakan tiga angka.

9 D. Manfaat Penelitian Berdasarkan latar belakang serta tujuan penelitian, maka manfaat yang diharapkan oleh penulis melalui penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat secara teoritis a. Dapat dijadikan sumber informasi keilmuan bagi pelatih. b. Dapatdijadikan sumber informasi bagi atlet supaya lebih meningkatkan teknik menembak dalam olahraga bola basket khususnya. 2. Manfaat secara praktis a. Khusus untuk pelatih diharapkan penelitian ini sebagai rujukan tentang pentingnya tembakan tiga angka di dalam permainan bola basket. b. Khusus untuk atlet diharapkan penelitian ini sebagai acuan untuk lebih meningkatkan akurasi tembakan tiga angka. E. Batasan penelitian Batasan masalah sangat perlu dinyatakan sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penelitian lebih terarah dan akan memperoleh suatu gambaran yang jelas. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut : 1. Ruang lingkup penelitian ini hanya terbatas pada tembakan tiga angka di posisi sudut0-40, 40-80, 80-120, 120-160 dan 160-200 di kompetisi bola basket L.A Campus League 2013 di Bandung. 2. Pengukuran terbatas pada efektivitas tembakan tiga angka.

10 3. Populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah semua atlet putra di kompetisi L.A Campus League 2013 di Bandung. 4. Jarak three point shootadalah 6,75 m. F. Definisi Operasional Untuk memudahkan pembaca memahami isi dari penelitian, maka peneliti membuat batasan istilah agar terhindar dari kesimpangsiuran istilah-istilah dalam judul penelitian ini. Batasan istilah-istilah tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tembakan. Menurut Perbasi (1999:52) tembakan adalah memegang bola dengan satu atau dua tangan kemudian mengarahkan bola menuju keranjang. 2. Tembakan tiga angka. Menurut Perbasi (2010:4) tembakan tiga angka adalah tembakan yang dilakukan dari daerah tembakan tiga angka. 3. Daerah tembakan tiga angka, menurut Perbasi (2010:4) Daerah tembakan untukmencetak tiga-angka suatu tim (Gambar 1.1), merupakan seluruh daerah lantai dari lapangan permainan, kecuali untuk daerah di dekat keranjang lawan yang dibatasi oleh dan termasuk: a. Dua (2) garis sejajar memanjang dari dan tegak lurus dengan endline, dengan sisiterluar 0,90 m dari sisi dalam sideline. b. Busur dengan jari-jari 6,75 m diukur dari titik di lantai tepat di bawah titik tengah keranjang lawan terhadap sisi luar busur. Jarak titik ini di

11 lantai dari sisi dalam titiktengah endline adalah 1,575 m. Busur terhubung dengan garis paralel. Garis tiga-angka bukan bagian dari daerah tembakan untuk mencetak tiga-angka. 4. Bola basket. Menurut Wissel (1996:2) bola basket adalah permainan yang dimainkan oleh dua tim dengan 5 pemain per tim yang bertujuan memasukkan bola ke keranjang lawan dan mencegah tim lawan melakukan hal serupa. 5. Sudut dalam geometri adalah besaran rotasi suatu ruas garis dari satu titik pangkalnya ke posisi yang lain. Selain itu, dalam bangun dua dimensi yang beraturan, sudut dapat pula diartikan sebagai ruang antara dua buah ruas garis lurus yang saling berpotongan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sudut oleh peneliti adalah daerah yang terbentuk antara endline dan garis khayal yang dibentuk dengan hasil putaran searah jarum jam yang berpusat tepat dibawah keranjang. (Gambar 1.2 ). Peneliti membagi sudut tembakan menjadi 5 bagian yang sama besar, yaitu A 0-40, B 40-80, C 80-120, D 120-160 dan E 160-200. 6. Menurut Komaruddin (2000;269) efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan atau kegagalan kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

12 7. Menurut (Sukmadinata, 2006:72) deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya. G. Struktur Organisasi Untuk mengetahui tentang penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Penulis memaparkan rincian sebagai berikut : Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, definisi operasional, dan struktur organisasi. Bab II Kajian Pustaka dan Anggapan Dasar yang berisi sejarah bola basket, teknik dasar bola basket teknik shot, daerah tembakan, dan three point shot. Bab III Metodologi Penelitian yang berisi metode penelitian, definisi operasional, tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen dan pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan yang berisi deskripsi data, pengujian persyaratan analisis. Bab V Kesimpulan dan Saran.

13