BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan ujung tombak suatu negara yang menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. sorotan tajam dari berbagai pihak. Hal ini disebabkan karena pendidikan

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Indriana Mei Listiyani & Ani Widayati Halaman 80-94

BAB I PENDAHULUAN. menginginkan sebuah masyarakat yang memiliki pemikiran, sikap serta

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

2014 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA MATERI POKOK SIKLUS AIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

2016 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dengan lingkunngaya. Oleh karena itu belajar dapat dilakukan kapan

I. PENDAHULUAN. masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pembelajaran dan latihan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

Jurnal Pendidikan Fisika

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. potensi, kecakapan dan karakteristik pribadi peserta didik. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BAB I PENDAHULUAN. media juga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mempelajari geografi sebagai ilmu pengetahuan tidak lepas dari fenomenafenomena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendekatan pengajaran, yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. berbicara dipelajari sebelum memasuki jenjang sekolah, sedangkan menulis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. populasi penduduk yang sangat besar, tentunya membutuhkan kualitas sumber

Desnaeni Dyah Winastiti, Eko Setyadi Kurniawan, Arif Maftukhin

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Program Studi Biologi. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi rendahnya prestasi yang diperoleh siswa dapat dipengaruhi oleh banyak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sekolah yang melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik,

2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBUATAN POLA DASAR BUSANA WANITA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

1. PENDAHULUAN. antara seseorang dengan sumber belajarnya. Dalam kegiatan pembelajaran,

BAB I PENDAHULUAN. Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hlm.5

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani yang sehat, sehingga mampu melaksanakan tugas untuk. kepentingan sendiri maupun bagi kepentingan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan fisik serta psikologis siswa (Peraturan Pemerintah, 2005).

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

BAB I PENDAHULUAN. diartikan sebagai perubahan dalam kemampuan, sikap atau perilaku siswa

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA GAMBAR MATEMATIKA BERBASIS REALISTIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR

BAB II KAJIAN TEORETIS. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Hilman Sugiarto, 2016

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. arti penting dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia dan. dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikat pendidikan merupakan

I. PENDAHULUAN. Atas (SMA) Swasta, Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Madrasah Aliyah Swasta

BAB I PENDAHULUAN. dapat hidup mandiri sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai. melalui proses pengajaran (Ahmad Rivai, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. (IPTEK) dari masa ke masa semakin pesat. Fenomena ini mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional adalah terwujudnya masyarakat. Indonesia yang sehat dan mandiri. Strategi pencapaian tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siti Robiah Adawiyah, 2014 Usaha Instruktur Dalam Optimalisasi Motivasi Belajar Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan menurut udang-undang No 20 tahun 2003 pasal 1 tentang sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran yang efektif bisa dirumuskan sebagai pengajaran yang

1. PENDAHULUAN. menghadapi persaingan yang semakin ketat pada era globalisasi dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu pembelajaran yang ada di sekolah adalah pembelajaran Ilmu

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ahli dari negara lain, maka sangat perlu ditanamkan sikap profesional dalam

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Wujud dari proses belajar yaitu adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses mencerdaskan kehidupan bangsa,

TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang menarik minatnya. Minat akan semakin bertambah jika

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemajuan suatu negara. Sebaliknya, terhambatnya atau merosotnya

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui bersama bahwa sumber utama pendidikan. Islam sebagai disiplin ilmu adalah kitab suci al-qur an dan Sunnah

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV DI SDN MAYANGAN 6 KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN. baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lainnya.

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani sebagai bagian integral dari proses pendidikan secara

BAB II KAJIAN TEORETIK. memiliki ide atau opini mengenai sesuatu (Sudarma, 2013). Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Tenis meja juga merupakan salah satu olahraga yang popular di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran di sekolah. Pembelajaran menulis

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. geometri, dan analisis (Hamzah Uno, 2007: 129). mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pendidikan khususnya di Indonesia, bukan merupakan suatu proses yang statis. Dalam arti selalu terjadi perubahan yaitu berupa penyempurnaanpenyempurnaan yang pada akhirnya menghasilkan produk atau hasil pendidikan yang berkualitas. Berbagai usaha telah dilakukan oleh pengelola pendidikan untuk memperoleh kualitas maupun kuantitas pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Langkah ini adalah langkah awal untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Perlu diketahui bahwa pembangunan di bidang pendidikan amatlah esensial untuk mewujudkan kemajuan suatu bangsa/negara. Pendidikan sangat dibutuhkan diberbagai lapisan masyarakat, dalam pendidikan ada yang dikenal dengan istilah proses belajar mengajar. Kedua proses tersebut seolah-olah tak terpisahkan satu sama lain. Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada setiap diri orang sepanjang hidupnya. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Interaksi yang terjadi dalam selama proses belajar tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, yang antara lain terdiri dari atas murid, guru, bahan atau materi pelajaran seperti buku, modul, majalah, rekaman video atau audio dan yang sejenisnya. Dalam proses pembelajaran tidak hanya mempelajari bentuk teori tetapi juga dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Selain itu juga dapat mengembangkan keterampilan serta sikap percaya diri yang tinggi dalam diri siswa. Dengan demikian, dibutuhkan kreativitas guru dalam proses pembelajaran, termasuk penggunaan media. Penggunaan media mengajar yang sesuai dengan materi pengajaran dapat membantu siswa dalam menyerap bahan pelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Hamalik 1986 (dalam Arsyad 2013: 19-20) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi belajar dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan da isi pelajaran saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, memudahkan penafsiran dan memadatkan informasi. Motivasi merupakan salah satu factor yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar dalam proses belajar mengajar. Proses belajar akan berjalan lancar apabila disertai dengan motivasi. Motivasi merupakan alat yang dapat membangkitkan semangat belajar siswa dalam rentan waktu tertentu. Sardiman 2007 (dalam Nasir 2010) mengatakan memperkuat tentang pentingnya motivasi dengan menyatakan bahwa ada faktor-faktor psikologi dalam belajar yang menyebabkan pembelajaran akan berhasil baik, jika didukung oleh faktor-faktor psikologi dari peserta didik, salah satu faktor psikologi itu adalah motivasi. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan karena akan mempengaruhi keberhasilan dari suatu kegiatan tersebut. Uno 2008 (dalam Nasir 2010) mengatakan bahwa Motivasi tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku, berupa rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu. Hamalik 2001 (dalam Nasir 2010) mengemukakan motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar serta harapan akan cita-cita.

Sedangkan factor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Selain motivasi, aspek lain yang terkait dengan kegiatan belajar adalah minat. Menurut Slameto 2007 (dalam Nasir 2010) mengatakan bawa minat adalah kencendrungan yang tetap untuk memperhatikan dan menyenangi beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati sesorang akan diperhatikan terus menerus yang disertai dengan perasaan senang. Minat belajar atau mengikuti kegiatan pembelajaran dapat diartikan kecendrungan seseorang untuk memperhatikan dan tertarik kepada perbuatan belajar dengan kemauan yang kuat, Dalam kegiatan belajar, dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya yang penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar dapat tercapai. Pentingnya peran media pembelajaran dalam proses pembelajaran, menuntut seorang guru Geografi untuk mampu menggunakan media yang menarik sehingga menciptakan minat dan motivasi yang tinggi bagi siswa untuk mempelajari Geografi. Selain mampu menggunakan, hendaknya guru mengerti kharakteristik dan keefektifan dari media yang berbeda-beda dalam mendukung penyampaian materi. Listiyani 2012: 82 dalam penelitiannya mengatakan dewasa ini telah dikembangkan berbagai macam media terutama yang lebih bersifat visual maupun audio visual. Pengembangan ini berupaya mendukung potensi siswa secara umum yang secara alami dalam belajar lebih banyak menggunakan indera penglihatan yaitu mata. Selain penekanan pada sisi visual, media yang lebih di dukung untuk dikembangkan adalah media yang mendukung pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini dimaksudkan agar siswa mau mengikuti pembelajaran dengan antusias, sehingga mata pelajaran yang dipelajari akan lebih mudah terekam pada memori siswa. Dan salah satu bentuk media itu adalah komik pembelajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2005:68 (dalam Listiyani 2012: 82) menyatakan dalam penelitiannya bahwa Komik merupakan suatu bentuk bacaan di mana peserta didik diharap mau membaca tanpa perasaan terpaksa/harus dibujuk. Hal

ini tentunya tidak terlepas dari anggapan bahwa cerita komik lebih mudah dicerna dengan bantuan gambar yang ada di dalamnya. Kelebihan dari bacaan yang berbentuk komik ini telah meningkatkan minat dan motivasi baca anak pada buku-buku pelajaran. Listyani, 2012:83 mengatakan dalam penelitiannya bahwa komik bukan merupakan benda asing yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Bahkan, beberapa buku sekolah di Jepang diterbitkan dalam bentuk komik. Kenyataannya, komik menjadi media pembelajaran yang sangat efektif dan sangat diminati siswa dengan gambar dan cara bertuturnya yang lugas. Selain di Jepang, pemanfaatan komik sebagai media pembelajaran juga telah banyak dilakukan oleh praktisi pembelajaran di Indonesia. Komik telah banyak dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran di dalam kelas, maupun sebagai media penyuluhan bagi masyarakat mengenai topik-topik tertentu. Saat ini, di Indonesia telah beredar komik pembelajaran yang dibukukan, tetapi lebih banyak didominasi oleh komik untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika. Respon dari masyarakat terhadap komik pembelajaran ini positif dan komik pembelajaran ini dianggap mampu membantu siswa untuk lebih mudah mempelajari konsep-konsep pelajaran yang sebelumnya dianggap sulit untuk dipahami. Salah satu mata pelajaran yang masuk dalam kurikulum pendidikan yaitu mata pelajaran geografi. Menurut hasil seminar lokakarya ikatan geografi Indonesia (IGI) di semarang tahun 1998 menyatakan bahwa geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan. Dan salah satu materi yang di bahas dalam mata pelajaran geografi adalah materi lingkungan hidup, materi lingkungan hidup merupakan salah satu materi yang dibahas dalam mata pelajaran geografi pada jenjang Sekolah Menengah Atas kelas XI. Materi lingkungan hidup dalam mata pelajaran geografi hidup memiliki materi yang cukup padat. Sangatlah kurang tepat bila materi lingkungan hidup hanya dijelaskan langsung oleh guru tanpa ada kegiatan yang dapat dilakukan oleh siswa dengan kata lain siswa hanya mendengarkan

penjelasan guru, kondisi pembelajaran seperti inilah membuat siswa tidak berminat dan tidak termotivasi untuk belajar geografi dengan topik lingkungan hidup dan akan berpengaruh negatif pada hasil belajar siswa. Maka salah satu cara yang cukup efektif adalah dengan menerapkan pembelajaran yang menggunakan media. Media pembelajaran yang dimaksud adalah media komik. Komik merupakan salah satu media pembelajaran yang termasuk dalam media pembelajaran visual, komik pembelajaran sangat cocok digunakan dalam pembelajaran geografi sebagai sarana penghubung antara guru dan murid. Komik pembelajaran juga dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam melakukan pembelajaran, hal ini disebabkan karena komik lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena bantuan gambar didalamnya. Tetapi yang menjadi kendala dalam pembelajaran geografi dengan menggunakan media komik adalah kurang tersedianya komik pembelajaran geografi khususnya komik pembelajaran yang membahas tentang materi lingkungan hidup. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan suatu penelitian pengembangan dengan judul Pengembangan Media Komik pada Mata Pelajaran Geografi SMA kelas XI materi lingkungan hidup (Suatu Penelitian Di Madrasah Aliyah negeri (Man) Limboto) 1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan uraian di atas, maka penulis dapat mengidentifikasikan masalah yaitu : 1. Kurangnya penggunaan media komik pada mata pelajaran geografi dengan materi lingkungan hidup 2. Kurang tersedianya media komik pada mata pelajaran Geografi dengan materi lingkungan hidup 3. Rendahnya minat siswa dalam pembelajaran geografi khususnya materi Lingkungan hidup

4. Rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran geografi khususnya materi Lingkungan hidup 5. Kurangnya perhatian siswa saat pembelajaran pada mata pelajaran geografi 6. Kurangya keaktifan siswa dalam pembelajaran geografi materi lingkungan hidup 7. Kesulitan siswa dalam mengingat materi pelajaran geografi dalam jangka panjang. 1.3 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu : 1. Bagaimana Media Komik yang baik dalam pembelajaran Geografi? 2. Bagaimana minat siswa dalam pembelajaran Geografi materi Lingkungan Hidup dengan menggunakan media komik? 3. Bagaimana motivasi siswa dalam pembelajaran Geografi materi Lingkungan Hidup dengan menggunakan media komik? 1.4 TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan Rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui media komik yang baik dalam pembelajaran Geografi 2. Untuk mengetahui minat siswa dalam pembelajaran Geografi materi Lingkungan Hidup dengan menggunakan media komik 3. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam pembelajaran Geografi materi Lingkungan Hidup dengan menggunakan media komik 1.5 MANFAAT PENELITIAN Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu : 1. Meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi materi lingkungan hidup dengan menggunakan media komik.

2. Sebagai bahan pertimbangan guru untuk menggunakan media komik dalam pembelajaran geografi materi lingkungan hidup. 3. Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran geografi materi lingkungan hidup 4. Penelitian ini dapat memberikan upaya dalam pengembangan media pembelajaran yang akan meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga mutu pendidikan lebih meningkat 5. Dapat menambah wawasan peneliti dalam bidang pendidikan dan menumbuhkan kreativitas peneliti dalam membuat media pembelajaran. 6. Media yang akan dihasilkan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam proses pembelajaran geografi dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa.