BAB 1 PENDAHULUAN. merata, serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh Republik Indonesia.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Subjek Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan melihat indikator yang tercantum dalam Milenium

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu dan anak penting untuk dilakukan (Kemenkes RI, 2016) Berdasarkan laporan Countdown bahwa setiap dua menit, disuatu

Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

BAB 1 PENDAHULUAN. ibu melahirkan menjadi 118 per kelahiran hidup; dan 4) Menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. berhasil dalam meningkatkan derajat kesehatan masyara kat yang setinggitingginya.

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. millenium (MDG s) nomor 5 yaitu mengenai kesehatan ibu. Adapun yang menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh wanita di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya seperti Thailand hanya 44 per

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam peningkatan sumber daya manusia (SDM). Dalam Undang-Undang Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan bagi pada masa perinatal. Hal ini ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. spesialis kebidanan, dokter umum, dan bidan) pada ibu selama masa kehamilannya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang terjadi di dunia saat ini adalah menyangkut kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. kontrasepsi merupakan proses fisiologis dan berksinambungan. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. derajat kesehatan wanita. Menurut World Health Organization (WHO), setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan status kesehatan masyarakat di Indonesia sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN. berbeda-beda yang tentu saja sangat berpengaruh terhadap Angka Kematian Bayi

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kesehatan ibu. Upaya

suplemen Informasi Jampersal

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. menjamin bahwa proses alamiah dari kehamilan berjalan normal. Tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Bersatu II, yaitu Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi ibu selama kehamilan, melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB I PENDAHULUAN. hamil atau dalam 42 hari setelah persalinan, keguguran atau terminasi

BAB I PENDAHULUAN. Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Angka Kematian Ibu. tertinggi bila dibandingkan dengan AKI di Negara ASEAN lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Asuhan Kebidanan merupakan penerapan fungsi dan kegiatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang. Kesehatan ibu dan anak (KIA) merupakan salah satu upaya pelayanan

MODEL KELAS IBU HAMIL UNTUK PEMETAAN RISIKO KEHAMILAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI PERSALINAN

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh Konstitusi Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO 1948), Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat. Di Indonesia angka kematian ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJP-N) tahun

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini selaras dengan tujuan pembangunan Sustainable Development

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu komplikasi atau penyulit yang perlu mendapatkan penanganan lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya telah menunjukkan kemajuan yang baik, namun masih

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak kalah penting dalam memberikan bantuan dan dukungan pada ibu. bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan (Sumarah, dkk. 2008:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

BAB I PENDAHULUAN. unsur penentu status kesehatan (Saifuddin, 2013). Keadaan fisiologis bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu prioritas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan ibu di Indonesia masih memprihatinkan dimana Angka

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin di capai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan negara yang di tandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh Republik Indonesia. Visi yang ingin di capai melalui pembangunan kesehatan tersebut di rumuskan sebagai Indonesia sehat 2015. Millennium Development Goals (MDGs) merupakan sebuah paket yang dibentuk dari kebijakan pembangunan kesehatan Indonesia sehat 2015. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 kelahiran hidup menurun secara bertahap, dari 390/100.000 kelahiran hidup tahun 1991 menjadi 334/100.000 kelahiran hidup, tahun 1997 sebesar 307/100.000 kelahiran hidup, tahun 2005 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, tahun 2010 sebesar 125/100.000 kelahiran hidup. Saat ini status kesehatan ibu di dunia masih jauh dari harapan, ditandai masih tingginya AKI, tahun 2012 untuk pertama kalinya AKI melonjak. Berdasarkan SDKI tahun 2012 AKI tercatat mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Dalam hal ini, pemerintah yang sebelumnya berusaha akan 1

menurunkan AKI hingga 108/100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 sesuai dengan target MDGs (Kemenkes RI, 2010). Menurut World Health Organization (WHO) dalam buku ilmu kebidanan (Sarwono, 2012) kematian maternal adalah kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun, terlepas dari tuanya kehamilan dan tindakan yang di lakukan untuk mengakhiri kehamilan. Sebabsebab kematian dapat terjadi secara langsung di sebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan, nifas dan sebab-sebab yang lain seperti penyakit jantung. Program pembangunan di bidang kesehatan yang di upayakan pemerintah dalam meningkatkan mutu kesehatan serta dengan kesehatan masyarakat melalui perbaikan pelayanan kesehatan mulai dari pengadaan tenaga medis yang profesional. Masalah kesehatan ibu dan anak (KIA) masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Berbagai upaya telah di lakukan untuk mereduksi AKI di Indonesia. Dalam rangka menurunkan AKI di Indonesia, Kementerian Kesehatan menetapkan 5 strategi operasional yaitu: 1. penguatan puskesmas dan jaringannya, 2. penguatan manajemen program dan sistem rujukannya, 3. Meningkatkan peran serta masyarakat, 4. kerjasama dan kemitraan, 5. kegiatan akselerasi dan inovasi tahun 2011, penelitian dan pengembangan inovasi yang terkoordinir (Kemenkes RI, 2010). Tingginya AKI di Indonesia terkait dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kondisi sosial ekonomi termasuk tingkat pendidikan serta keterbatasan jangkauan pelayanan Antenatal Care (ANC) di sebabkan kondisi geografis, di antaranya kualitas perilaku ibu hamil yang tidak memanfaatkan ANC

pada pelayanan kesehatan, sehingga kehamilannya berisiko tinggi. Ibu hamil di anjurkan untuk melakukan kunjungan ANC ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu kali pada trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada trimester III (Pudiastuti, 2012). Target pencapaian MDGs Tahun 2015 dalam menurunkan AKI dan AKB serta meningkatkan kesehatan Ibu, menjadi prioritas utama dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Kementerian Kesehatan telah melakukan upaya mengatasi masalah dalam menurunkan AKI dan AKB diantaranya mendekatkan jangkauan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan memberi Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) seperti Jaminan Persalinan (JAMPERSAL), Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS), sedangkan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenaga kerjaan. JKN diselengarkan oleh BPJS kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014. Secara operasional, pelaksana JKN dituangkan dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain: Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (PBI), Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Untuk mendukung pelaksanaan tersebut, Kementerian Kesehatan memberikan prioritas kepada jaminan kesehatan dalam reformasi kesehatan. Kementerian Kesehatan telah mengupayakan suatu regulasi berupa peraturan menteri, yang akan

menjadi payung hukum untuk mengatur antara lain pelayanan kesehatan, pelayanan kesehatan tingkat pertama, dan pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Dalam hal ini JKN mempunyai manfaat asuransi kesehatan nasional yaitu pertama memberikan manfaat yang komprehensif dengan premi terjangkau. Kedua, asuransi kesehatan sosial menerapkan prinsip kendali biaya dan mutu (peserta bisa mendapatkan pelayanan bermutu memadai dengan biaya yang wajar dan terkendali). Ketiga, asuransi kesehatan sosial menjamin sustainabilitas (kepastian pembiayaan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan) dan Keempat, asuransi kesehatan sosial memiliki portabilitas, sehingga dapat digunakan di seluruh wilayah Indonesia. Oleh sebab itu, untuk melindungi seluruh warga, kepesertaan asuransi kesehatan sosial/jkn wajib dan target pencapaian JKN paling lambat tahun 2019 seluruh Indonesia sudah menjadi peserta. JKN yang dimaksud untuk menghilangkan hambatan finansial bagi ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, yang didalamnya termasuk pemeriksaan kehamilan, pelayanan persalinan, pelayanan nifas, termasuk KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Dengan demikian, Kehadiran JKN diharapkan dapat mengurangi terjadinya 3T (Tiga Terlambat: Terlambat mengenal tanda bahaya dan mengambil keputusan, Terlambat mencapai fasilitas kesehatan, Terlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan) dan 4T (Empat Terlalu: Terlalu muda punya anak < 20 tahun, Terlalu banyak melahirkan > 3 anak, Terlalu rapat jarak melahirkan < 2 tahun,terlalu tua untuk mempunyai anak > 35 tahun) tersebut sehingga dapat mengakselerasi tujuan pencapaian kesehatan di masyarakat Indonesia.

Sampai saat ini tingginya AKI di Sumatera Utara masih merupakan masalah prioritas di bidang kesehatan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BkkbN) Sumatera Utara AKI dapat dilihat dari berdasarkan laporan dari Profil kesehatan Provinsi Sumatera Utara Kab/Kota AKI maternal yang dilaporkan di Sumatera Utara tahun 2010 sebesar 268/100.000 kelahiran hidup, tahun 2011 sebesar 249/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2012 sebesar 106/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2013 sebesar 268/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan estimasi maka AKI tidak mengalami penurunan sampai tahun 2013. Dalam hal ini penyebab AKI menggambarkan status kesehatan / gizi ibu selama hamil yang rendah, kondisi wanita pada umumnya, kondisi lingkungan dan masih rendahnya perilaku menggunakan pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, melahirkan dan menyusui. Kabupaten Deli Serdang merupakan Kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Sudah seharusnya Kabupaten Deli Serdang memiliki berbagai kemajuan pelayanan kesehatan di bandingkan daerah lain di Sumatera Utara, Salah satunya adalah pelayanan kesehatan antenatal. Pelayanan antenatal diberikan di puskesmas-puskesmas yang tersebar di Indonesia. Saat ini dalam pelaksanaannya, puskesmas menghadapi banyak masalah. Sejalan dengan otonomi daerah, puskesmas diupayakan direvitalisasi, antara lain lewat keputusan Menteri Kesehatan. Puskesmas dalam memberikan pelayanan antenatal hendaknya menggunakan asuhan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah menjadi 7T standar. Standar minimal ibu hamil 7T tersebut yaitu

timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, pemberian tablet Fe, tes penyakit menular seksual serta temuwicara dalam rangka persiapan rujukan. Puskesmas Pancur Batu sebagai pelayanan kesehatan di Kabupaten Deli Serdang yang melaksanakan pelayanan JKN yang berdiri sejak pada bulan Januari tahun 2014. Berdasarkan data Puskesmas Pancur Batu menunjukan bahwa jumlah kunjungan ibu hamil mulai dari bulan Januari sampai Desember 2014, secara rinci dan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut : Tabel 1.1. Jumlah Kunjungan Ibu Hamil di Puskesmas Pancur Batu Januari-Desember Tahun 2014 No Bulan Ibu Hamil Non JKN Ibu Hamil JKN 1 Januari 236 12 2 Febuari 213 11 3 Maret 253 15 4 April 255 18 5 Mei 261 16 6 Juni 265 23 7 Juli 253 29 8 Agustus 228 32 9 September 249 26 10 Oktober 299 22 11 November 292 30 12 Desember 364 30 Jumlah 3168 264 Sumber : Puskesmas Pancur Batu, 2014 Kunjungan ibu hamil di Puskesmas Pancur Batu, ibu hamil yang memanfaatkan JKN sebanyak 264 orang dan non JKN sebanyak 3168 orang sedangkan yang memiliki JKN sebanyak 2916 orang, yang di peroleh dari 5 PUSTU,

9 POSKESDES dan 7 POLINDES. Target pencapaian kunjungan ibu hamil sebesar 3557 dan target pencapaian yang memanfaatkan JKN sebesar 15,768 orang di Puskesmas Pancur Batu. Dalam hal ini dapat di lihat bahwa ibu hamil yang berada di Puskesmas Pancur Batu masih rendahnya target pencapaian melakukan kunjungan ibu hamil khususnya dalam memanfaatkan JKN yang telah disediakan di Puskesmas pada tahun 2014. Peneliti melakukan survei awal dengan mewawancarai 30 informan pada bulan Desember, dari hasil wawancara yang dilakukan terdapat 10 informan yang memanfaatkan JKN pada saat melakukan kunjungan kehamilan dan sebanyak 20 informan yang tidak memanfaatkan JKN. Alasannya jarak dari Puskesmas ke tempat tinggal terlalu jauh dan membutuhkan biaya dan informan juga mengatakan bahwa peralatan untuk melakukan pemeriksaan kehamilan di PUSTU/POSKESDES kurang lengkap sehingga informan tidak melakukan kunjungan kehamilan dalam memanfaatkan JKN hanya di Puskesmas inti saja. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran ibu-ibu untuk memeriksakan kesehatanya, dalam hal ini yang terkait dengan memanfaatkan JKN pada kunjungan pemeriksaan kehamilan masih rendah melakukan kunjungan Ibu hamil sebagian besar tidak memanfaatkan JKN. Karakteristik dan motivasi yang berpengaruh dengan pemanfaatan JKN di Puskesmas Pancur Batu. Hasil penelitian Agnes (2005) menyatakan bahwa pengetahuan, pendidikan, pekerjaan mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Deli Serdang tahun 2005.

Dapat dijelaskan bahwa adanya pengaruh karakteristik dan motivasi ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan kehamilannya dengan memanfaatkan JKN untuk mengetahui tanda-tanda bahaya yang sering dijumpai pada ibu hamil, seperti melakukan pemeriksaan kehamilan mulai dari awal kehamilan sampai akhir dari kehamilan atau konsultasi ke pelayanan kesehatan yang disediakan di Puskesmas Pancur Batu. Karakteristik dan motivasi kesehatan masyarakat merupakan faktor yang sangat berpengaruh dengan kualitas kesehatan masyarakat. Motivasi kesehatan ditentukan atau dipengaruhi oleh seseorang terhadap suatu penyakit atau masalah kesehatan yang dihadapi. Konsep Herzberg mengacu kepada teori motivasi terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu motivasi intrinsik (internal) dan motivasi ekstrinsik (eksternal). Sementara Anderson (1974) menggambarkan model pemanfaatan pelayanan kesehatan yang berupa determinan yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan, dimana pada model ini terdapat tiga kategori utama dalam pelayanan kesehatan yakni: karakteristik predisposisi, karakteristik pendukung, karakteristik kebutuhan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin meneliti lebih lanjut Pengaruh karakteristik dan motivasi ibu hamil terhadap pemanfaatan JKN di Puskesmas Pancur Batu tahun 2015.

1.2. Permasalahan Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas yang menjadi masalah pada penilitian ini adalah: rendahnya pemanfaatan JKN Ibu Hamil di Puskesmas Pancur Batu. Maka diharapkan kepada ibu hamil agar lebih memanfaatkan JKN yang berada di Puskesmas Pancur Batu sebagai sarana pelayanan kesehatan. 1.3. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis Pengaruh Karakteristik (umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan) dan Motivasi Ibu Hamil Terhadap Pemanfaatan JKN di Puskesmas Pancur Batu tahun 2015. 1.4. Hipotesis Adanya Pengaruh Karakteristik dan Motivasi Ibu Hamil terhadap Pemanfaatan JKN di Puskesmas Pancur Batu Tahun 2015. 1.5. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas untuk meningkatkan sosialisasi pada Ibu hamil untuk memanfaatkan JKN. 2. Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan agar melakukan sosialisasi dan promosi tentang perlunya pemanfaatan JKN pada Ibu hamil 3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya.