tersebut terjadi gaya lawan yang besarnya sama dengan gaya tersebut dalam satu garis kerja gaya. Tipe gaya dalam, yaitu: Tarik, Tekan, Lentur, Geser,

dokumen-dokumen yang mirip
2 Mekanika Rekayasa 1

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

PUNTIRAN. A. pengertian

MODUL 1 STATIKA I PENGERTIAN DASAR STATIKA. Dosen Pengasuh : Ir. Thamrin Nasution

GAYA GESER, MOMEN LENTUR, DAN TEGANGAN

Modul Sifat dan Operasi Gaya. Ir.Yoke Lestyowati, MT

Pertemuan V,VI III. Gaya Geser dan Momen Lentur

1.1. Mekanika benda tegar : Statika : mempelajari benda dalam keadaan diam. Dinamika : mempelajari benda dalam keadaan bergerak.

Pengertian Momen Gaya (torsi)- momen gaya.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Tumpuan Rol

TUGAS MAHASISWA TENTANG

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

MODUL ILMU STATIKA DAN TEGANGAN (MEKANIKA TEKNIK)

A. Pendahuluan. Dalam cabang ilmu fisika kita mengenal MEKANIKA. Mekanika ini dibagi dalam 3 cabang ilmu yaitu :

Jenis Jenis Beban. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Pertemuan I, II I. Gaya dan Konstruksi

sendi Gambar 5.1. Gambar konstruksi jembatan dalam Mekanika Teknik

Mata Kuliah: Statika Struktur Satuan Acara Pengajaran:

BAB II DASAR-DASAR DESAIN BETON BERTULANG. Beton merupakan suatu material yang menyerupai batu yang diperoleh dengan

MAKALAH MOMEN GAYA. Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisika Mekanik. Disusun Oleh: 1.Heri Kiswanto 2.M Abdul Aziz

Bab 5 Puntiran. Gambar 5.1. Contoh batang yang mengalami puntiran

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

MEKANIKA BAHAN (Analisis Struktur III)

ANALISA STRUKTUR PORTAL RUANG TIGA LANTAI DENGAN METODE KEKAKUAN DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM ANSYS HERY SANUKRI MUNTE

Macam-macam Tegangan dan Lambangnya

Modul 4 PRINSIP DASAR

Struktur Beton. Ir. H. Armeyn, MT. Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Teknik Sipil dan Geodesi Institut Teknologi Padang

MEKANIKA REKAYASA III

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gaya. Gaya adalah suatu sebab yang mengubah sesuatu benda dari keadaan diam menjadi bergerak atau dari keadaan bergerak menjadi diam.

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Prinsip Statika Keseimbangan (Meriam& Kraige, 1986)

METODE PENGUJIAN KUAT LENTUR NORMAL DENGAN DUA TITIK PEMBEBANAN BAB I DESKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA

KONSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN TERPUSAT DAN MERATA

MODUL PERKULIAHAN. Gaya Dalam Struktur Statis Tertentu Pada Portal Sederhana

BAB II PELENGKUNG TIGA SENDI

STATIKA I. Reaksi Perletakan Struktur Statis Tertentu : Balok Sederhana dan Balok Majemuk/Gerbe ACEP HIDAYAT,ST,MT. Modul ke: Fakultas FTPD

FISIKA XI SMA 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

STUDI PERILAKU TEKUK TORSI LATERAL PADA BALOK BAJA BANGUNAN GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ABAQUS 6.7. Oleh : RACHMAWATY ASRI ( )

menahan gaya yang bekerja. Beton ditujukan untuk menahan tekan dan baja

FIsika KTSP & K-13 KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. K e l a s. A. Syarat Keseimbangan Benda Tegar

ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN Umum. Pada dasarnya dalam suatu struktur, batang akan mengalami gaya lateral

Kuliah keempat. Ilmu Gaya. Reaksi Perletakan pada balok di atas dua tumpuan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I STRUKTUR STATIS TAK TENTU

PLATE GIRDER A. Pengertian Pelat Girder

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembahasan hasil penelitian ini secara umum dibagi menjadi lima bagian yaitu

Pertemuan VI,VII III. Metode Defleksi Kemiringan (The Slope Deflection Method)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gedung dalam menahan beban-beban yang bekerja pada struktur tersebut. Dalam. harus diperhitungkan adalah sebagai berikut :

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. yang paling utama mendukung beban luar serta berat sendirinya oleh momen dan gaya

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

STRUKTUR CANGKANG I. PENDAHULULUAN

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT YSKI SEMARANG

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembebanan yang berlaku untuk mendapatkan suatu struktur bangunan

7. RANCANGAN OBJEK PEMBELAJARAN/KONSEP AGREGASI

Menggambar Lendutan Portal Statis Tertentu

Sebuah benda tegar dikatakan dalam keseimbangan jika gaya gaya yang bereaksi pada benda tersebut membentuk gaya / sistem gaya ekvivalen dengan nol.

ANALISIS BALOK BERSUSUN DARI KAYU LAPIS DENGAN MENGGUNAKAN PAKU SEBAGAI SHEAR CONNECTOR (EKSPERIMENTAL) TUGAS AKHIR

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

STRUKTUR STATIS TAK TENTU

BAB II DASAR TEORI 2.1 Spin Coating Metode Spin Coating

a. Hubungan Gerak Melingkar dan Gerak Lurus Kedudukan benda ditentukan berdasarkan sudut θ dan jari jari r lintasannya Gambar 1

BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Penyaring Pasir 2.2 Prinsip Kerja Sand Filter Rotary Machine

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI BALOK BETON UNTUK MENENTUKAN KUAT LENTUR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. Ada tiga jenis bahan bangunan yang sering digunakan dalam dunia

KULIAH MEKANIKA TEKNIK GAYA DAN BEBAN

II. KAJIAN PUSTAKA. gaya-gaya yang bekerja secara transversal terhadap sumbunya. Apabila

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Soal :Stabilitas Benda Terapung

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG KANTOR PERPAJAKAN PUSAT KOTA SEMARANG

M E K A N I K A R E K A Y A S A I KODE MK : SEMESTER : I / 3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. yang demikian kompleks, metode eksak akan sulit digunakan. Kompleksitas

1 HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TRI TUNGGAL SEMARANG

TEGANGAN DAN REGANGAN GESER. Tegangan Normal : Intensitas gaya yang bekerja dalam arah yang tegak lurus permukaan bahan

STATIKA. Dan lain-lain. Ilmu pengetahuan terapan yang berhubungan dengan GAYA dan GERAK

bermassa M = 300 kg disisi kanan papan sejauh mungkin tanpa papan terguling.. Jarak beban di letakkan di kanan penumpu adalah a m c m e.

Struktur Baja 2. Kolom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PBI 1983, pengertian dari beban-beban tersebut adalah seperti yang. yang tak terpisahkan dari gedung,

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

sejauh mungkin dari sumbu netral. Ini berarti bahwa momen inersianya

LANDASAN TEORI. Katungau Kalimantan Barat, seorang perencana merasa yakin bahwa dengan

Torsi sekeliling A dari kedua sayap adalah sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh beban Q y yang melalui shear centre, maka:

BALOK SEDERHANA BALOK SEDERHANA DAN BALOK SENDI BANYAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

3- Deformasi Struktur

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor

Rencana Pelaksanaan Pemelajaran (RPP) KURIKULUM /2017

PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam bidang konstruksi, beton dan baja saling bekerja sama dan saling

Transkripsi:

Macam-macam Gaya erdasarkan cara kerjanya pada struktur, gaya dapat dibagi atas dua macam gaya, yaitu gaya luar dan gaya dalam. Gaya luar. ) Gaya luar. Gaya yang bekerja di luar konstruks dapat berupa gaya normal (tekan atau tarik), momen lentur dan momen puntir (torsi). ) Gaya Normal. Gaya ini dapat berupa gaya vertikal yang tegak lurus terhadap sumbu balok (gaya lintang) dan gaya horizontal yang sejajar sumbu balok atau di luar sumbu balok (gaya normal). Gaya normal dikatakan tekan apabila gaya dalam arahnya menuju titik kumpul, bertanda negatif (-). Sebaliknya gaya normal diaktakan tarik apabila gaya dalam arahnya ke luar dari titik kumpul, bertanda (+). ) Momen lentur (M), Momen adalah suatu kejadian di mana aksi dan reaksi tidak dalam satu garis kerja. esarnya momen adalah perkalian gaya berat (P) dengan panjang lengan (L) dari gaya ke titik yang ditinjau. Satuan momen adalah satuan gaya dikali satuan jarak (kg.cm, kg.m, ton.cm, ton.m, KNm). Momen disebut positif (M+) jika menyebabkan bendanya berputar menurut arah jarum jam, dan sebaliknya (M-) berlawanan arah jarum jam. ) Momen Puntir (Torsi). Gaya untuk memutar benda terhadap sumbu batangnya disebut momen puntir dari suatu gaya terhadap sumbu putarnya. Momen puntir adalah besaran gaya, di mana garis kerjanya terletak sepanjang sumbu putarnya. Gaya Dalam ) Gaya dalam. Gaya yang ada di dalam elemen struktur yang berusaha menjaga keseimbangan beban-beban luar yang bekerja pada struktur berupa reaksi vertical di titik simpul ( ) dan reaksi horizontal (H ). Gaya luar sebagai aksi eksternal (beban) menyebabkan gaya internal (reaksi) di dalam elemen struktur, tegangan dan regangan. Tegangan adalah intensitas gaya/satuan luas (Kg/cm atau N/mm). Misalnya, balok sederhana terdapat gaya P yang arahnya ke bawah, maka reaksi perletakan & mengarah ke atas. ) Gaya dalam sebagai gaya pada elemen struktur yang timbul akibat adanya aksi dan reaksi. Gaya dalam terjadi akibat adanya gaya aksi dan reaksi yang seimbang. pabila pada suatu benda bekerja sebuah gaya, maka di dalam benda

tersebut terjadi gaya lawan yang besarnya sama dengan gaya tersebut dalam satu garis kerja gaya. Tipe gaya dalam, yaitu: Tarik, Tekan, Lentur, Geser, Torsi, Tumpu. ) Gaya Tarik adalah gaya yang menarik elemen hingga putus. Kekuatan elemen terhadap tarik tergantung dari luas penampang, panjang dan materialnya. ) Gaya Tekan adalah gaya yang menyebabkan elemen hancur atau menekuk. Elemen pendek cenderung hancur, elemen panjang dapat terjadi tekuk sehingga tidak dapat memikul beban yang besar. ) Gaya Lentur adalah gaya yang terjadi di balok dan kolom. Jika satu permukaan terjadi tekan, satu permukaan lain terjadi tarik. Tekan dan tarik terjadi pada satu penampang yang sama. Kekuatan terhadap lentur tergantung dari distribusi material pada penampang dan jenis material. 6) Gaya Geser adalah gaya berlawanan arah yang menyebabkan bagian struktur patah terhadap yang lain, umumnya terjadi pada balok. 7) Gaya Torsi adalah terjadinya puntir pada elemen struktur, dimana terjadi gaya rotasi berlawanan secara aksial pada penampang elemen struktur. Pada torsi, terjadi gaya tarik dan tekan.

Segi anyak Gaya dan Lukisan Kutub Letak garis kerja resultan dari beberapa gaya pada suatu bidang datar, ialah dengan mencari pertolongan garis kerja dari gaya-gaya tadi. Garis kerja resultan diperoleh dengan menyusun terlebih dahulu dua gaya, sesudah itu resultan kedua gaya itu dengan gaya yang lain (ketiga) dan seterusnya. Penyelesaian gaya dari empat buah gaya sembarang, yaitu gaya-gaya,, K dan K (Gambar 7) akan didapatkan resultan dari gaya-gaya tersebut Gambar 7, Gambar 8 dan Gambar 9. Langkah : Menentukan dari dan dengan memindahkan vektor-vektor dan ke titik potong a dari garis-garis kerja dan selanjutnya digambarkan jajaran genjang gayanya (Gambar 7). a K C D K Gambar 7. Menentukan dari dan Langkah : Dengan cara yang sama resultan dari dan gaya K (Gambar 8). b a K K C D K Gambar 8. esultan dari dan gaya K

Langkah : Dengan cara yang sama esultan dari dan K (Gambar 9). K c a K K b C D K Gambar 9. esultan dari dan gaya K Untuk gaya dan dengan letak sajajar dan searah sejauh n meter dan masingmasing menangkap pada titik dan (Gambar 0), maka resultan dari dan : Gambar 0. Gaya dan dengan letak sajajar dan searah sejauh n meter Penyelesaian Langkah : Pada titik dan kita tempatkan gaya-gaya bantu P dan P yang sama besar dan arah berlawanan sehingga saling meniadakan, selanjutkan didapat dan (Gambar ). Gambar. Gaya-gaya bantu P dan P yang sama besar dan arah berlawanan

Langkah : Memindahkan Vektor dan menurut garis kerja gaya dan menangkap pada titik potong yang dimaksud, kemudian dan disusun lagi sehingga menghasilkan = + (Gambar ). Gambar : Memindahkan Vektor dan menurut garis kerja gaya esultan banyak gaya yang letak garis kerjanya tak teratur yang satu terhadap yang lain (Gambar dan ). Gambar. esultan empat buah gaya yang letak garis kerjanya tak teratur

Gambar. esultan enam gaya yang letak garis kerjanya tak teratur esultan empat gaya yang letak garis kerjanya teratur yang satu terhadap yang lain Lihat Gambar. Gambar. esultan empat gaya yang letak garis kerjanya teratur esultan empat gaya yang letak garis kerjanya tidak teratur yang satu terhadap yang lain Lihat Gambar 6. Gambar 6. esultan empat gaya yang letak garis kerjanya tidak teratur 6

Pada Gambar 7 terlihat bahwa gaya K arah gaya ke bawah, gaya K arah gaya ke bawah, gaya K arah gaya ke atas, gaya K arah gaya ke bawah, dan gaya K memiliki arah gaya ke atas, sehingga didapatkan esultan. esultan gaya pada sebuah batang sepanjang dengan beban buah gaya, seperti terlihat pada Gambar 7. P = t P = t P = t P = t,00,0,00,0,, Skala Gaya cm # ton Skala Panjang cm # m Catatan: Gaya adalah besaran vektor yang memiliki arah dan besaran (P sampai P ) Gaya bisa dipindahkan asal besar dan arahnya sama Gaya yang searah saling menjumlahkan dan gaya yang tidak searah saling meniadakan Gaya yang tidak searah dengan titik tangkap sama membentuk esultan (, dan ) Gambar 7. esultan gaya pada batang sepanjang dengan buah gaya 7

atang sepanjang dengan buah gaya tidak teratur Gambar 8. P =t P =t P =,t P = t 60 60 P = t P P.8 P P,00,00,00,00,00 P 6.8 P H =.70 Skla Pnjng: cm # m Skala Gaya: cm # ton Catatan: Gaya adalah besaran vektor yang memiliki arah dan besaran (P sampai P ) Gaya bisa dipindahkan asal besar dan arahnya sama Gaya yang searah saling menjumlahkan dan gaya yang tidak searah saling meniadakan Gaya yang tidak searah dengan titik tangkap sama membentuk esultan (, dan ) Gambar 8. atang sepanjang dengan buah gaya tidak teratur 8

=.8 atang tunggal dengan beban majemuk arah tidak teratur Gambar 9. P = t P =t P =,t P =t Q 60 60 t P = t,00,00,00,00,00,00 P 6 7 Q=t Q P P P P 6 7 v =.8 P H =.70 Skala Panjang: cm # m Skala Gaya: cm # ton Catatan: Gaya adalah besaran vektor yang memiliki arah dan besaran (P sampai P dan Q) Gaya bisa dipindahkan asal besar dan arahnya sama Gaya yang searah saling menjumlahkan dan gaya yang tidak searah saling meniadakan Gaya yang tidak searah dengan titik tangkap sama membentuk esultan (, dan ) Gambar 9. atang tunggal dengan beban majemuk arah tidak teratur 9