BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR A. Kidung Jemaat No. 292 Kidung Jemaat No. 292 : 1 dan 2 Tabuh Gendang, lagu ini akan menjadi komposisi pertama dalam ibadah, sebagai lagu pembukaan. Komposisi tersebut memakai sukat 2/4 dengan pembawaan tegas. Sebuah penggambaran sukacita dan pujian kepada Tuhan yaitu melalui karya lagu dan instrumen musik. Seperti dalam Alkitab, banyak tokoh-tokoh dalam Alkitab yang menciptakan karya lagu dan ditujukan untuk Tuhan. Salah satu contoh adalah Daud dalam Kitab Mazmur. Pola ritme dan nuansa lagu mengarahkan jemaat merasakan semangat layaknya seorang prajurit perang dan memuji Kebesaran Tuhan. Berikut bait 1 dan 2: Bait 1 Tabuh gendang! Sambil menari nyanyikan lagu yang merdu! Bunyikanlah gambus kecapi: Mari memuji Allahmu! Karya besar yang Agung benar t lah dilakukannya terhadap umatnya Bait 2 Israel pun atas berkatnya Riang gembira bermazmur. Ikut serta kita percaya Dan kepadanya bersyukur Tuhanlah baik, kasihnya ajaib Kekal selamanya; 8
Terpuji namanya! Konsep pada lagu Tabuh Gendang memunculkan kesan tegas dan kuat namun tetap ada kesan ritme gendang, sehingga pada gitar tiga menpunyai pola tegas sedangkan gitar dua mengisi dengan ritme seperti orang memainkan gendang. Gambar 2.1 Pola melodi dan progresi akord Dalam frase pertama dan kedua pada melodi di atas mempunyai pola ritme dan nada yang sama, hanya saja beda diakhir frase kedua. Gambar 2.2 Pola melodi dan progresi akord Pola melodi di atas berbeda dari sebelumnya dan berada di beberapa birama terakhir. Gambar 2.3 Pola iringan gitar tiga Dalam frase pertama dan kedua pada pola iringan di atas mempunyai pola ritme dan nada yang sama, hanya saja beda diakhir frase kedua 9
Gambar 2.4 Pola iringan gitar tiga Pola iringan di atas berbeda dari sebelumnya dan berada di beberapa birama terakhir. Gambar 2.5 Pola isian gitar dua Dalam frase pertama dan kedua pada pola isian di atas mempunyai pola ritme dan nada yang sama, hanya saja beda diakhir frase kedua. B. Kidung Jemaat No. 2 Kidung Jemaat No. 2 : 1 dan 2 Suci, suci, suci, akan menjadi komposisi setelah Votum dan Salam. Komposisi tersebut memakai sukat 4/4 yaitu mempunyai pola yang tegas layaknya prajurit, beberapa kalimat menuliskan kata Keperkasaan, Tahta dan Mahkota dan merupakan elemen dalam sebuah prajurit. Lagu ini juga menceritakan tentang betapa hebat dan luar biasanya kuasa Tuhan yang melampai segala akal manusia oleh sebab itu layak disembah dan menerima segala pujian serta syukur. Lagu tersebut relevan dinyanyikan dalam Ibadah Kreatif yang menggangkat tema Soldiers of God. Berikut bait 1 dan 2: Bait 1 Suci, suci, suci, Tuhan Mahakuasa Dikau kami puji di pagi yang teduh 10
Suci, suci, suci, murah dan perkasa Allah Tritunggal, agung namamu! Bait 2 Suci, suci, suci kaum kudus tersungkur Di depan takhtamu membri mahkotanya. Segenap malaikat sujud menyembahmu, Tuhan, Yang Ada s lama-lamanya. Konsep pada lagu Suci, suci, suci memunculkan kesan tegas, kuat dan ringan. Pada gitar tiga mempunyai pola tegas sedangkan gitar dua mengisi dengan ritme sama dengan pola melodi dan ada bagian yang diisi saat ada kekosongan. Gambar 2.6 Pola melodi dan progresi akord Ide utama dalam lagu tersebut yang akan diulang frase pertama dan ketiga. Gambar 2.7 Pola melodi dan progresi akord Pada Frase kedua dan keempat ini sebagai jawaban dari ide utama. 11
Gambar 2.8 Pola iringan gitar tiga Pola iringan dalam lagu tersebut yang akan diulang frase pertama dan ketiga Gambar 2.9 Pola isian gitar dua Pola isi dalam lagu tersebut sama dengan pola melodi hanya saja pada bagian tertentu menggunakan pola berbeda. C. Kidung Jemaat No. 32 Kidung Jemaat No. 32 : 1 dan 4 Kulihat SalibMu, akan menjadi komposisi setelah Pengakuan Dosa. Lagu tersebut memakai sukat 4/4 yaitu penggambaran sukat yang tegas akan tetapi memakai teks yang menggambarkan pengakuan dosa, sehingga relevan jika dipakai menjadi lagu tanggapan pengakuan dosa. Beberapa kata dalam lagu ini menuliskan Juru S lamat, yang bermakna membawa keselamatan. Hal ini relevan dengan seorang prajurit yaitu mempunyai misi sebagai penyelamat bagi kaumnya. Bait 1 Kulihat salibmu, ya Jurus lamatku, di Golgota. T rimalah doaku, hapuskan dosaku; Akulah milikmu selamanya. Bait 4 Di saat ajalku, ragu dan takutku buanglah jauh. 12
Ya, Jurus lamatku, lindungi jiwaku, Hingga ku bertemu dengan Dikau Konsep pada lagu Kulihat SalibMu memunculkan kesan mengalir dan lembut. Pada gitar tiga mempunyai pola arpeggio sedangkan gitar dua mengisi dengan ritme hampir sama dengan pola melodi. Gambar 2.10 Pola melodi dan progresi akord Merupakan ide lagu dalam satu frase, dan melodi lagu ini berisi tentang harapan manusia mendapatkan keselamatan. Gambar 2.11 Pola melodi dan progresi akord Empat birama ini berisi pengulangan melodi dan frase selanjutkan berisi penutup lagi. Gambar 2.12 Pola iringan gitar tiga Pola iringan arpeggio ini dipakai sesepanjang lagu. 13
Gambar 2.13 Pola isian gitar dua Pada pola isian tersebut dipakai hampir sepanjang lagu. D. Kidung Jemaat No. 248b Kidung Jemaat No. 248b : 1,3 dan 4 Yesuslah Raja Yang Menang, akan menjadi komposisi setelah Berita Anugerah dan Petunjuk Hidup Baru. Komposisi tersebut memakai sukat 4/4 yaitu penggambaran sukat yang tegas. Beberapa kata menuliskan, Yesuslah Raja, dan segala bangsa memuliakan kasihnya, serta k rajaannya penuh berkat, merupakan sebuah ungkapan bahwa manusia merupakan prajurit dan Allah adalah Raja. Bait 1 Yesuslah Raja yang menang Sejauh edaran surya t rang Seputar bola dunia, menghalau g lap selamanya. Bait 3 Segala bangsa dunia Memuliakan kasihnya; Dan suara anak berseru, Ya Tuhan, agung namamu! 14
Bait 4 K rajaannya penuh berkat; Terhibur orang yang penat Tawanan dosa bebaslah ditinggikannya yang rendah Konsep pada lagu Yesuslah Raja Yang Menang memunculkan kesan tegas dan kuat. Pada gitar tiga menpunyai pola tegas sedangkan gitar dua mengisi dengan pola mengalir. Gambar 2.14 Pola melodi dan progresi akord Melodi diatas merupakan frase pertama dari dua frase lagu yang ada Gambar 2.15 Pola melodi dan progresi akord Melodi diatas merupakan frase kedua Gambar 2.16 Pola iringan gitar tiga Pola iringan blok akord sehingga membuat tegas 15
Gambar 2.17 Pola isian gitar dua Pola isian mempunyai ritme seperti saling sahutan dengan melodi utama E. Kidung Jemaat No. 407 Kidung Jemaat No. 407:1- Tuhan, Kau Gembala Kami, akan menjadi komposisi untuk pengiring beredarnya kantong persembahan. Mempunyai pola melodi yang riang dan ringan, Komposisi tersebut memakai sukat 4/4 yaitu penggambaran sukat yang tegas. Beberapa kata menuliskan pengurbanan, Jurus lamat, Pengawal, Kau bebaskan yang lemah merupakan elemen tentang prajurit. Lagu ini dinyanyikan selama empat bait dan jika kantong persembahan belum sampai di depan mimbar, musik akan tetap dimainkan tanpa penyanyi dengan melodi utama lagu. Bait 1 Tuhan, Kau Gembala kami, tuntun kami dombamu; b rilah kami menikmati hikmat pengurbananmu. Tuhan Yesus, Jurus lamat, kami ini milikmu, Tuhan Yesus, Jurus lamat, kami ini milikmu. Bait 2 Kau Pengawal yang setia, Kawan hidup terdekat. Jauhkan kami dari dosa, panggil pulang yang sesat. Tuhan Yesus, Jurus lamat, kami mohon b ri berkat. Tuhan Yesus, Jurus lamat, kami mohon, b ri berkat. 16
Bait 3 JanjiMu, Kau t rima kami, walau hina bercela; yang berdosa Kau sucikan, Kau bebaskan yang lemah. Tuhan Yesus, Jurus lamat, kini kami berserah. Tuhan Yesus, Jurus lamat, kini kami berserah. Bait 4 KehendakMu kami cari, ingin turut maksudmu. Tuhan, isi hati kami dengan kasihmu penuh. Tuhan Yesus, Jurus lamat, tak terhingga kasihmu. Tuhan Yesus, Jurus lamat, tak terhingga kasihmu Konsep pada lagu Tuhan, Kau Gembala Kami memunculkan kesan tegas, mengalir dan semangat. Pada gitar tiga menpunyai pola arpeggio namun tetap mengalir sedangkan gitar dua mengisi dengan pola mengalir. Gambar 2.18 Pola melodi dan progresi akord Merupakan melodi utama yang diulang selama dua frase, pada frase pertama dan frase kedua. Gambar 2.19 Pola melodi dan progresi akord 17
Merupakan jawaban dari melodi utama, dan diulang selama dua frase yaitu di frase ketiga dan keempat hanya saja berbeda sedikit di birama terakhir. Gambar 2.20 Pola iringan gitar tiga Pola arpeggio ini memmbuat kesan mengalir dan semangat. Gambar 2.21 Pola isian gitar dua Pola isian mengalir, tetapi pada bagian ini sahutan pola melodi. F. Kidung Jemaat No. 249 Kidung Jemaat No. 249 :1 dan 3 Serikat Persaudaraan, akan menjadi komposisi untuk pengiring penutup ibadah. Komposisi tersebut memakai sukat 4/4 yaitu penggambaran sukat yang tegas. Lirik dalam lagu ini sesuai dengan pengutusan kepada jemaat kedalam kehidupan sehari-hari. Bait 1 Serikat persaudaraan, berdirilah teguh! Sempurnakan persatuan di dalam Tuhanmu. Bersama-sama majulah, dikuatkan iman, berdamai, bersejahtera, dengan pengasihan. 18
Bait 3 Dan masing-masing kamu pun dib ri anugerah, supaya kamu bertekun dan rajin bekerja. Hendaklah hatimu rendah, tahu: Tuhan berpesan jemaat menurut firmannya berkasih-kasihan. Konsep pada lagu Serikat Persaudaraan memunculkan kesan tegas, kuat, dan semangat. Pada gitar tiga menpunyai pola tegas sedangkan gitar dua mengisi dengan pola sahutan. Gambar 2.22 pola melodi dan progresi akord Melodi utama dalam lagu tersebut yang diimitasi dalam frase kedua dan keempat yang berbeda di bagian kadens. Gambar 2.23 pola melodi dan progresi akord Melodi lagu dalam frase ketiga yang meripakan jawaban dari melodi utama 19
Gambar 2.24 Pola iringan gitar tiga Pola iringan blok akord untuk membuat tegas Gambar 2.24 Pola isian gitar dua Pola isian mengalir, dan tetap semangat. 20