SUKARSO A JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar-mengajar. membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS III SDN 05 KARANGREJO TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal ini

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Manusia pada hakikatnya adalah sebagai makhluk individu dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN. Dengan sifat sosial yang dimilikinya tentu mereka akan saling berinteraksi. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia adalah bahasa Nasional/Negara yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hesti Pratiwi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi,

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sadar dapat mengembangkan aspek potensial dalam dirinya terhadap. sehingga Allah meninggikan kedudukannya beberapa derajat.

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

I. PENDAHULUAN. secara kreatif dapat memikirkan sesuatu yang baru. berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan hendaknya berupa kata-kata

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

Bahasa Indonesia merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus. dipelajari dan diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang semenjak bayi, kemampuan berbicara erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. didik lebih memfokuskan pada teori sastra karena tujuan pembelajaran sastra

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan seusia manusia itu sendiri sebagai pelaku pendidikan. untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan dasar adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI TERBIMBING BIDANG STUDI MATEMATIKA DI SLTP NEGERI 2 SAWIT BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu negara, pendidikan memegang peranan yang sangat

I. PENDAHULUAN. Bahasa tersebut digunakan sebagai alat untuk menyampaikan pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi mempercepat modernisasi dalam segala bidang,

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus

BAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian yang berisikan pentingnya keterampilan menulis bagi siswa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan yang erat dengan ketrerampilan-keterampilan lainnya.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini di kenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam proses pendidikan di sekolah tugas utama guru adalah mengajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilaksanakan di dalam kelas

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses interaksi atau hubungan timbal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia diperlukan berbagai keterampilan

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kelas. Keterampilan menulis puisi wajib dikuasai oleh siswa, hal ini bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan aspek yang lain dalam seluruh proses belajar mengajar yang dialami

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa, bukan pengajaran tentang bahasa. Keterampilanketerampilan

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan. Oleh: L A S M I N I A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rifki Arif Nugraha, 2015

I. PENDAHULUAN. diajarkan agar siswa dapat menguasai dan menggunakannya dalam berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. terampil berbahasa Indonesia yang baik dan benar. ragam. Untuk memperoleh keterampilan berbahasa, mula-mula anak pada

RIA ANGGRAINI A

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan modal yang sangat penting bagi kemajuan dan. kemajuan zaman saat ini. Dengan majunya pendidikkan maka akan bisa

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA ANAK DIDIK KELAS I SDN JRAHI 02 KECAMATAN GUNUNGWUNGKAL KABUPATEN PATI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjanaa S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Oleh: SUKARSO A 310050026 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sudah diajarkan sejak dulu baik di dalam sebuah keluarga maupun di lingkungan formal. Dengan bahasa manusia dapat memberi nama segala sesuatu yang terlihat oleh mata dan melalui bahasa pula kebudayaan bangsa dibentuk, dibina, dikembangkan serta diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan adanya bahasa di muka bumi ini, manusia dapat memikirkan suatu masalah secara teratur, terus menerus serta berkelanjutan. Sebaliknya, tanpa bahasa peradaban manusia tidak mungkin akan berkembang bahkan identitasnya sebagai manusia yang senantiasa berkomunikasi di antara anggota masyarakat tidak akan dapat berlangsung dengan baik. Dalam lingkungan formal (sekolah) bahasa sudah diajarkan sejak dini. Proses belajar-mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan kegiatan yang menuntut guru berperan penuh dalam menentukan perkembangan anak. Guru bertugas membimbing dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan belajar. Dalam pengajaran atau proses belajar mengajar guru memegang peran sebagai sutradara sekaligus aktor. Artinya, pada gurulah tugas dan tanggung jawab merencanakan dan melaksanakan pengajaran di sekolah. Guru sebagai 1

2 tenaga profesional harus memiliki sejumlah kemampuan mengaplikasikan berbagai teori belajar dalam bidang pengajaran, kemampuan memilih dan menerapkan metode pengajaran yang efektif dan efisien, kemampuan melibatkan siswa berpartisipasi aktif, dan kemampuan membuat suasana belajar yang menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Peningkatan akademik pada umumnya menjadi tuntutan masyarakat. Faktor utama yang paling menentukan meningkatnya mutu akademik siswa ialah pengelolaan kegiatan belajar mengajar oleh guru. Proses belajar perlu diarahkan untuk membina pola pikir, keterampilan, kebiasaan yang terbuka dan bertanggung jawab, dan mampu menyesuaikan diri secara manusiawi terhadap perubahan di segala bidang termasuk kehidupan manusia. Mengajar tidak hanya sekedar pengalihan pengetahuan dan keterampilan. Mengajar harus mampu membina kemahiran peserta didik untuk kreatif, dapat menghadapi segala situasi. Setiap usaha mengajar bertujuan untuk menumbuhkan atau menyempurnakan pola tingkah laku tertentu dari siswa, yaitu sejumlah kegiatan yang lazim dilakukan manusia untuk bertahan hidup dan untuk memperbaiki hidupnya. Guru sebagai komunikator diharapkan dapat menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, terutama dalam penyampaian materi pelajaran. Siswa tidak akan mungkin bisa memahami bahan pembelajaran yang disampaikan guru apabila dalam penyampaiannya tidak menggunakan bahasa yang komunikatif. Guru harus dapat mempersiapkan diri baik dari segi penguasaan materi maupun

3 keterampilan berbicara dan mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang luas. Kondisi seperti ini akan dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran yang disampaikan. Siswa akan lebih kreatif untuk menciptakan ide-ide baru. Guru bukan hanya berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan saja. Mereka juga berfungsi meningkatkan keterampilanketerampilan lainnya serta menumbuhkan budaya kreatif dan aktif di kalangan siswa. Untuk membangkitkan kreativitas siswa, guru harus dapat menumbuhkan rasa ingin tahu alamiah, memotivasi, menumbuhkan percaya diri dan memancing siswa untuk mengekspresikan bentuk kreativitasnya dalam bentuk nyata. Betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia, maka sudah sepantasnya warga negara Indonesia selalu membina, melestarikan dan mengembangkan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan terarah perlu mendapat perhatian dan penanganan secara sungguh-sungguh. Sekolah sebagai lembaga pendidikan resmi atau formal dipandang sebagai salah satu tempat yang mempunyai peranan yang sangat penting untuk melaksanakan tugas tersebut. Sekolah merupakan tempat untuk melangsungkan proses pendidikan dan pengajaran kepada siswa, sehingga pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dapat lebih ditingkatkan. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah pada hakikatnya merupakan salah satu sarana dalam rangka mengupayakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia yang terarah dan terprogram. Oleh karena itu, melalui proses pengajaran bahasa Indonesia tersebut, diharapkan peserta didik memiliki

4 kemampuan yang memadai untuk dapat menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar sesuai dengan tujuan atau keperluan berkomunikasi dan konteks pemakaiannya sehingga pada gilirannya siswa benar-benar dapat menguasai dan mampu berbahasa secara aktif (berbicara dan menulis) maupun reseptif (menyimak dan membaca). Menurut Tarigan (1989:2), setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan empat keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Keterampilan tersebut adalah terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca dan terampil menulis. Ke empat keterampilan tersebut diharapkan benar-benar dikuasai oleh siswa dalam berbahasa. Sehubungan dengan pernyataan di atas, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar kemampuan untuk menguasai kosakata sangat penting untuk melanjutkan ke jenjang keterampilan lainnya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa kemampuan kosakata bahasa Indonesia peserta didik kelas I SD Negeri Jrahi 02 Gunungwungkal Pati masih tergolong rendah. Menurut hasil wawancara dan tukar pendapat dengan peserta didik dan guru kelas I SD Negeri Jrahi 02, rendahnya penguasaan kosakata bahasa Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: (1) peserta didik masih tergantung dengan bahasa Ibu (bahasa Jawa), (2) peserta didik merasa jenuh dengan cara mengajar guru yang terkesan monoton, (3) guru mengalami kesulitan untuk menentukan alternatif media pembelajaran yang tepat, (4) peserta didik belum menyadari bahwa penguasaan kosakata sangat penting bagi kelanjutan dalam belajar, (5)

5 peserta didik masih senang bermain sendiri maupun dengan teman sebangkunya, dan (6) fasilitas yang kurang memadahi. Dari keadaan letak sekolah yang agak terpencil, maka tak jarang bahasa Jawa masih digunakan guru untuk dalam menyampaikan materi dan begitu pula peserta didik masih banyak yang menggunakan bahasa Jawa untuk bertanya. Sehingga itu bisa menghambat penguasaan kosakata bahasa Indonesia dengan baik dan guru hanya menerangkan apa yang ada dalam buku teks yang membuat siswa jenuh dan bosan dengan pembelajaran yang dilakukan. Selain itu, pada waktu pelajaran tidak semua siswa memperhatikan dengan baik, ada yang bermain sendiri, ada yang bermain dengan teman sebangku atau teman yang berada dibelakangnya atau pun didepannya sehingga secara tidak langsung menggangu aktifitas belajar. Untuk menarik perhatian siswa dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Indonesia, maka peneliti mengambil alternatif dalam kegiatan belajar mengajar yaitu dengan menggunakan media gambar untuk memfokuskan perhatian siswa yang sebelumnya belum pernah digunakan guru dalam pembelajaran. Kekayaan kosakata yang makin luas ini sangat bermanfaat dalam menunjang proses belajar siswa. Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan oleh guru untuk dapat mewujudkannya. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk menarik perhatian siswa adalah gambar. Gambar dapat menimbulkan kreatifitas siswa yang beragam dalam membahasakannya. Kebebasan siswa dalam membahasakan gambar dapat memunculkan perbedaan dalam mengucapkannya. Salah satu keunggulan media gambar yaitu dapat

6 memperjelas suatu permasalahan, maksudnya dengan melihat media gambar yang jelas dan sesuai dengan pokok bahasan, maka siswa akan lebih jelas terhadap pokok bahasan atau materi yang disampaikan guru. Guna mendukung kreativitas dalam penguasaan kosakata bahasa Indonesia, guru harus pandai-pandai menggunakan sebuah media pembelajaran untuk mendukung keberhasilan siswa dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata tersebut. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak menutup kemungkinan sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Disamping itu guru juga dituntut dapat mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan. Salah satu media yang dapat digunakan guru dalam upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Indonesia adalah media gambar. Penulis memilih judul Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Didik Kelas 1 SDN Jrahi 02 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati, karena di dalam proses belajarmengajar yang ada di kelas 1 SDN Jrahi 02 masih belum menggunakan media pembelajaran tersebut. Penulis mencoba untuk mengemukakan sebuah metode pembelajaran dengan pemanfaatan gambar untuk penguasaan kosakata bahasa Indonesia sebagai metode alternatif.

7 C. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya guru untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata dengan menggunakan media gambar? 2. Bagaimana kemampuan penguasaan kosakata siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar? 3. Apakah siswa bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran tentang penguasaan kosakata bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar? 4. Faktor-faktor apa saja yang menghambat dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Indonesia? D. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Mengetahui upaya guru untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata dengan menggunakan media gambar. 2. Mengetahui kemampuan penguasaan kosakata siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media gambar. 3. Mengetahui seberapa besar siswa bersungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran tentang penguasaan kosakata bahasa Indonesia. 4. Mengetahui faktor-faktor penghambat dalam meningkatkan kemampuan kosakata bahasa Indonesia.

8 E. Manfaat Penelitian Penelitian yang berjudul Penggunaan Media Gambar untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Anak Didik Kelas 1 SDN Jrahi 02 Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat sebagai sumber informasi dan tambahan ilmu pengetahuan dalam melakukan penelitian tindakan kelas, khususnya mengenai penguasaan kosakata bahasa Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini akan bermanfaat bagi mahasiswa yang mengambil jurusan bahasa, sastra Indonesia dan daerah, guru bahasa, yaitu agar lebih termotivasi untuk menjadikan media gambar sebagai bahan kajian untuk melakukan penelitian, khususnya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata pada anak didik. b. Hasil penelitian ini dapat memberikan bahan inspirasi bagi pembaca dan calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian sejenis. c. Hasil penelitian ini juga bermanfaat bagi peneliti, untuk menambah khasanah penelitian serta untuk usaha pengembangan lebih lanjut sebagai bahan masukan dan bahan pendukung penelitian.