PENERAPAN METODE FIELD TRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Diera modern sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pondasi dasar dari kemajuan suatu bangsa, tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VB SD NEGERI GEMOLONG 1 TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN. dan watak siswa agar memiliki sikap dan kepribadian yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan pendidik tentang karakteristik peserta didik tersebut hendaknya

I. PENDAHULUAN. timbul pada diri manusia. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 Bab 1 Pasal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tadinya tidak terampil menjadi terampil (Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Pendidikan dapat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ditujukan untuk membantu anak dalam menghadapi dan. dalam perkembangan anak (Suryosubroto, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana karakteristik dari negara tersebut. Pendidikan merupakan kunci untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara. sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di negara kita Indonesia pendidikan formal seperti sekolah adalah salah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE FIELD TRIP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAK KABUPATEN BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari beragam etnis yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN INQUIRY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan investasi yang paling utama bagi setiap bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran nasional yang diatur dengan undang-undang. Dalam arti sederhana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. manusia Indonesia seutuhnya, pembangunan di bidang pendidikan. pendidikan banyak menghadapi berbagai hambatan dan tantangan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kita dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang dapat menjamin kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyrakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang, oleh karena itu pendidikan perlu dikaji secara baik. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana yang penting dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB. I PENDAHULUAN. pelajaran di sekolah. Namun demikian akhir-akhir ini ada beberapa mata

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi berbagai tantangan dan hambatan. Salah satu tantangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang. negara, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Perilaku-perilaku yang

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar siswa aktif dalam upaya mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 diungkapkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan diupayakan dengan berawal dari manusia apa adanya (aktualitas) dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang ada padanya (potensialitas), dan diarahkan menuju terwujudnya manusia yang seharusnya atau dicita-citakan (idealitas). Sosok manusia yang dicita-citakan atau yang menjadi tujuan pendidikan itu tiada lain adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cerdas, berperasaan, berkemauan, dan mampu berkarya, mampu memenuhi kebutuhannya secara wajar, mampu mengendalikan hawa nafsunya, berkepribadian, bermasyarakat dan berbudaya. Dalam implikasi di kehidupan, pendidikan harus berfungsi untuk mewujudkan (mengembangkan) berbagai potensi yang ada pada manusia dalam konteks dimensi keberagamaan, moralitas, individualitas atau personalitas, sosialitas, dan keberbudayaan 2009, hlm. 29). secara menyeluruh dan terintegrasi. (Rasyidin, Kunandar (2008, hlm. 48) menyebutkan bahwa upaya peningkatan mutu pendidikan haruslah dilakukan dengan menggerakan seluruh komponen yang menjadi subsistem dalam suatu sistem mutu pendidikan. Sebsistem yang pertama dan utama dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah faktor guru. Di tangan gurulah hasil pembelajaran yang merupakan salah satu indikator mutu pendidikan lebih banyak ditentukan, yakni pembelajaran yang baik sekaligus bernilai sebagai pemberdayaan kemampuan (ability) dan kesanggupan (capability) peserta didik. 1

2 Syarifudin (2006, hlm. 80) mengemukakan bahwa belajar adalah tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Mengajar merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat terlepas dari bahasa. Bahasa digunakan oleh manusia untuk menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi dengan manusia yang lainnya. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa sangat penting dilakukan pada siswa-siswa SD. Bahasa merupakan sistem lambang berupa bunyi sebagai produksi dari alat ucap manusia yang digunakan untuk berkomunikasi oleh pemakainya. Menurut Akhadiah(1991, hlm. 2) bahasa memberikan sumbangan yang besar dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa. Sedangkan Keraf (1984, hlm. 16) mengemukakan bahwa bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa lambang bunyi-suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Tarigan (2008, hlm.1) mengemukakan bahwa dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, terdapat empat keterampilan berbahasa yang saling berkaitan dan harus dimiliki siswa. Keterampilan berbahasa tersebut diantaranya keterampilan menyimak (listeningskills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis (writing skills). Salah satu keterampilan berbahasa yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan menulis. Hal ini ditujukan agar siswa mampu menuangkan ide-ide dan maksud berupa informasi serta siswa dapat mengekspresikan fikiran, gagasan, dan perasaan dalam bentuk tulisan. Menurut Akhadiah (1991, hlm. 104) mengemukakan bahwa kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan sekaligus. Dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dalam artian masih menggunakan pembelajaran ceramah. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi dalam pembelajaran bahasa indonesia khususnya dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi.

3 Salah satu metode pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi yaitu metode pembelajaran field trip.metode ini sangat cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran keterampilan menulissehingga meningkatkan minat, motivasi, dan sikap siswa terhadap pembelajaran menulis yang berakibat pada meningkatnya prestasi belajar siswa. Mulyasa (2005, hlm. 112) mengemukakan bahwa metode field trip merupakan suatu perjalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar terutama pengalaman langsung dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah. Dengan menggunakan metode field trip, tujuan umum pendidikan dapat segera dicapai, terutama berkaitan dengan pengembangan wawasan pengalaman tentang dunia luar.penggunaan metode field trip dapat memberikan pengalaman langsung bagi siswa, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik seseorang serta dapat bertanggung jawab. Dengan jalan demikian, mereka mampu memecahkan persoalan yang deihadapinya dalam pelajaran ataupun pengetahuan umum. Mereka juga bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya agar nantinya dapat mengambil kesimpulan dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari beberapa mata pelajaran. Metode field trip memiliki beberapa keunggulan yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran, sebagaimana pendapat Roestiyah (2001, hlm. 87) yang mengemukakan bahwa: Metode field tripmemiliki beberapa keunggulan jika diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi, diantaranya adalah dengan penerapan metode ini dapat lebih mengaktifkan ide-ide kreatif siswa dalam menulis karenasiswa diajak untuk melihat objek pengamatan secara langsung sehingga siswa dapat lebih jelas, cermat, dan rinci dalam mendeskripsikan objek, siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan serta mengalami dan menghayati langsung pekerjaan mereka dalam menulis karangan deskripsi yang tidak mungkin diperoleh di sekolah sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat atau keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi, siswa dapat bertanya jawab menemukan sumber informasi untuk memecahkan persoalan yang dihadapi dalam menulis karangan deskripsi dan dengan objek yang ditinjau secara langsung, siswa dapat memperoleh bermacam-macam pengetahuan dan pengalaman yang terintegrasi dan terpadu. Berangkat dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Penerapan Metode Field Trip Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V Sekolah Dasar.

4 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan pembahasan latar belakang, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi dalam kajian ini sebagai berikut: 1. Bagaimana proses berlangsungnya pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa? 2. Bagaimana antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menulis karangan deskripsi? 3. Bagaimana pengaruh metode pembelajaran yang biasa digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa? 4. Bagaimana keefektifan proses pembelajaran dengan menggunakan metode field trip? 5. Bagaimana pengaruh metode pembelajaran field trip terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa? 6. Sejauh mana kendala yang didapat saat pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa? C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalahyang diangkat dalam kajian ini sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode field tripdan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa menggunakan metode field trip? 2. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip? 3. Bagaimana efektivitas metode field trip terhadap proses pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa? 4. Bagaimana peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode field trip?

5 D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan metode field trip terhadap kemampuan menulis karangan deskripsi siswa SD. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan menggunakan metode field tripdan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa menggunakan metode field trip. 2. Untuk mengetahuirespon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip. 3. Untuk mengetahui efektivitas metode field trip terhadap proses pembelajaran menulis karangan deskripsi siswa. 4. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan metode field trip E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Secara umum, manfaat dari hasil penelitian ini adalah memberikan sumbangan ide dalam metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam dunia pendidikan khususnya penerapan metode field trip dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. 2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa,memberikan pengalaman dalam pembelajaran, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Indonesia, khususnya dalam aspek menulis. Dengan demikian, siswa dapat menyukai kegiatan menulis dan dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam menuangkan berbagi ide, gagasan, serta pengalamannya dalam sebuah tulisan imajinatif yang dapat dinikmati oleh orang lain. b. Bagi guru, dapat menjadi sebuah cara dalam memotivasi siswa khususnya dalam kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode field trip.

6 c. Bagi sekolah, memberikan inovasi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi siswa. d. Bagi peneliti, memberikan ilmu pengetahuan dan gambaran tentang penggunaan metode field tripuntuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi. F. Struktur Organisasi Skripsi Skripsi ini terdiri atas 5 bab, diawali dengan bab pendahuluan, serta diakhiri dengan bab kesimpulan dan implikasi. Secara lengkapnya adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, terdiri atas a) latar belakang masalah, b) identifikasi masalah,c) rumusan masalah, d) tujuan penelitian, e) manfaat penelitian, dan f) struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka, terdiri atas a) metode field trip,b) menulis, c) karangan deskripsi, d) pembelajaran menulis karangan deskripsi di sekolah dasar, e) penelitian yang relevan, f) asumsi,dan g) hipotesis. Bab III Metode Penelitian, terdiri atas a) populasi dan sampel penelitian, b) metode dan desain penelitian, c) definisi operasional, d) instrumen penelitian, e) proses pengembangan instrumen, dan g) teknik pengolahan. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, terdiri atas a) pemaparan data, dan b) pembahasan data. Bab V berisikan kesimpulan dan implikasi.