BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 54 Tahun : 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 56

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI BALI.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

BUPATI LUMAJANG PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN SRAGEN

Pasal 11 Kepala Sub Bagian Perencanaan mempunyai uraian tugas : a. menyiapkan bahan program kerja perencanaan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 64 TAHUN 2016

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 117 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN SRAGEN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 32 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS SOSIAL PROVINSI RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR RIAU

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN SRAGEN

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 80 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN SRAGEN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 119 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN SRAGEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN SRAGEN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

SALINAN BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 2 Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jepara, maka perlu ditetapkan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jepara; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Jepara. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

2 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494) ; 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 6. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2016 Nomor 14, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jepara Nomor 11). MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN JEPARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Jepara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. 3. Bupati adalah Bupati Jepara.

3 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara. 5. Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desaadalah Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan DesaKabupaten Jepara. 6. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional yang berada pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. BAB II KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KABUPATEN JEPARA Bagian Pertama Kedudukan Pasal 2 Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, terdiri dari : 1. Kepala; 2. Sekretariat, yang membawahi: a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Sosial, yang membawahi : a. Seksi Pemberdayaan Sosial; b. Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial. 4. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, yang membawahi : a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat; b. Seksi Pengembangan ekonomi kawasan perdesaan. 5. Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa, yang membawahi : a. Seksi Penguatan Kapasitas Lembaga Masyarakat dan Desa ; b. Seksi Penguatan Perencanaan Pembangunan Partisipatif. 6. Jabatan Fungsional. (2) Bagan Susunan Organisasi Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

4 Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Pasal 4 Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 5 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 1 Kepala Pasal 6 Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas memimpin dan bertanggungjawab atas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 7 (1) Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan surat-menyurat, perjalanan dinas, perlengkapan, keuangan, kearsipan, pemeliharaan dan penyusunan program, evaluasi dan laporan. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa.

5 Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Sekretariat mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian kegiatan di lingkungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; b. pengkoordinasian dan penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; c. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi keuangan, hukum, hubungan masyarakat, ketatausahaan, kearsipan, kerumahtanggaan, kepegawaian dan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; d. pengkoordinasian dan penyusunan peraturan perundang-undangan di lingkungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; e. pengkoordinasian pelaksanaan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dan pengelolaan informasi dan dokumentasi; f. penyelenggaraan pengelolaan barang milik/kekayaan daerah dan pelayanan pengadaan barang/jasa di lingkungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa; g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya; h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan fungsinya. Pasal 9 (1) Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi ; b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. (2) Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris. Pasal 10 Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas menyusun rencana dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan serta laporan Instansi. Pasal 11 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai fungsi : a. perencanaan kegiatan dan pengendalian program kerja ; b. penyusunan dan mengkoordinasikan penyusunan Rencana Strategis, Penetapan Kinerja, Rencana Kinerja dan Anggaran dan Laporan Pertanggungjawaban Pemerintah Daerah;

6 c. pelaksanaan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan laporan-laporan insidentil; d. pelaksanaan pengumpulan, penelitian, analisa, pengelolaan, penyajian data dan menyiapkan bahan laporan kinerja Dinas serta menyusun bahan pembinaan organisasi dan tatalaksana; e. penyusunan laporan sesuai dengan bidang tugasnya; f. pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Perencanaan Keuangan dan program kegiatan, penelitian dan membuat pelaporan kegiatan Dinas; g. pemberian saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasannya untuk menyelesaikan masalah sesuai lingkup tugasnya; h. pengkoordinasian pelaksanaan tugas secara internal dan sesuai lingkup tugasnya; i. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja sesuai lingkup tugasnya; j. penyiapan bahan penyusunan laporan kinerja dan keuangan sesuai lingkup tugasnya; k. pelaksanaan pembinaan, penilaian dan evaluasi kinerja bawahannya; l. penyelenggaraan kegiatan administrasi Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi ; m. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan fungsinya. Pasal 12 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi penata usahaan keuangan, pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban administrasi keuangan Pasal 13 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi : a. perencanaan keuangan Dinas; b. penyusunan anggaran belanja langsung dan tidak langsung; c. pelaksanaan kegiatan perbendaharaan meliputi pembukuan, verifikasi, rekapitulasi dan dokumentasi pelaksanaan belanja langsung dan tak langsung; d. penyusunan laporan perhitungan dan pertanggungjawaban keuangan; e. pelaksanaan koordinasi secara internal di lingkungan unit kerja; f. pelaksanaan dan pengkoordinasian pengelolaan administrasi keuangan dan akuntansi Dinas; g. pembuatan laporan sesuai dengan bidang tugasnya; h. pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang keuangan; i. pemberian saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasannya untuk menyelesaikan masalah sesuai lingkup tugasnya; j. pengkoordinasian pelaksanaan tugas-tugas sesuai lingkup tugasnya; k. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja sesuai lingkup tugasnya; l. penyiapan bahan penyusunan laporan kinerja dan keuangan sesuai lingkup tugasnya;

7 m. pelaksanaan pembinaan, penilaian dan evaluasi kinerja bawahannya; n. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan fungsinya. Pasal 14 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, kerumahtanggaan, perjalanan dinas, perlengkapan, dan kepegawaian. Pasal 15 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. penyusunan rencana anggaran kebutuhan barang; b. penyusunan data dan administrasi inventaris Dinas; c. pelaksanaan ketatalaksanaan umum meliputi administrasi umum, surat menyurat, kearsipan dan administrasi kepegawaian; d. pelaksanaan kegiatan rumah tangga dan perjalanan dinas; e. pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana perkantoran; f. pelaksanaan pengelolaan barang inventarisasi Dinas; g. pengurusan mutasi, diklat, kesejahteraan pegawai, hak dan kewajiban pegawai; h. pelaksanaan tugas pembinaan administrasi umum dan kepegawaian; i. pelaksanaan koordinasi secara internal di lingkungan unit kerja; j. pelaksanaan kehumasan dan keprotokolan; k. pengkoordinasian penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Umum dan kepegawaian; l. pemberian saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasannya untuk menyelesaikan masalah sesuai lingkup tugasnya. m. pengkoordinasian pelaksanaan tugas-tugas sesuai lingkup tugasnya. n. penyiapan bahan penyusunan laporan kinerja dan keuangan sesuai bidang tugasnya; o. pelaksanaan monitoring dan evaluasi, dan membuat laporan kinerja sesuai lingkup tugasnya; p. pelaksanaan pembinaan, penilaian dan evaluasi kinerja bawahannya q. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan fungsinya Paragraf 3 Bidang Sosial Pasal 16 (1) Bidang Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan usaha rehabilitasi, perlindungan, jaminan dan pemberdayaan sosial.

8 (2) Bidang Sosial dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 17 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16, Bidang Sosial mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala Daerah. b. Penyelenggaraan kerjasama bidang sosial skala Daerah. c. Koordinasi pemerintahan di bidang sosial skala Daerah. d. Sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan pedoman dan standarisasi. e. Identifikasi sasaran penanggulangan masalah sosial skala Daerah. f. Pelaksanaan program/ kegiatan bidang sosial skala Daerah. g. Penyediaan sarana dan prasarana sosial skala Daerah. h. Pengembangan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial skala Daerah. i. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan satya lencana kebaktian sosial kepada Presiden melalui Gubernur dan Menteri Sosial. j. Pengusulan pemberian penghargaan di bidang sosial skala Daerah. k. Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan, serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial sesuai pedoman yang ditetapkan oleh pusat atau provinsi skala Daerah. l. Pembangunan, perbaikan, dan pemeliharaan Taman Makam Pahlawan. m. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan. n. Penanggung jawab penyelenggaraan Hari Pahlawan dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tingkat Daerah o. Penanggulangan korban bencana skala Daerah. p. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu skala Daerah. q. Pelaksanaan Rehabilitasi Sosial pada pengemis, gelandangan, anak terlantar, anak berhadapan dengan hukum. r. Pemulangan migran tindak kekerasan. s. Pelaksanaan verifikasi dan validasi keluarga fakir miskin daerah t. Pemberian rekomendasi keluarga fakir miskin dan pengangkatan anak skala Daerah u. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai fungsinya. Pasal 18 (1) Bidang Sosial terdiri dari : a. Seksi Pemberdayaan Sosial; b. Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial. (2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sosial.

9 Pasal 19 Seksi Pemberdayaan Sosial mempunyai tugas mempersiapkan bahanbahan penyusunan pedoman, pembinaan lembaga kesejahteraan sosial, pembinaan potensi sumber kesejahteraan sosial, pengawasan, koordinasi dan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan sosial. Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Seksi Pemberdayaan Sosial mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala Daerah. b. Penyelenggaraan kerjasama bidang sosial skala Daerah. c. Koordinasi pemerintahan di bidang sosial skala Daerah. d. Sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan pedoman dan standarisasi. e. Identifikasi sasaran penanggulangan masalah sosial skala Daerah. f. Penggalian, Pengembangan dan pendayagunaan PSKS skala Daerah. g. Pelaksanaan program/ kegiatan bidang sosial skala Daerah. h. Penyediaan sarana dan prasarana sosial skala Daerah. i. Pengembangan jaringan sistem informasi kesejahteraan sosial skala Daerah. j. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan satya lencana kebaktian sosial kepada Presiden melalui Gubernur dan Menteri Sosial. k. Pemberian penghargaan di bidang sosial skala Daerah. l. Pelestarian nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan, serta nilai-nilai kesetiakawanan sosial sesuai pedoman yang ditetapkan oleh pusat atau provinsi skala Daerah. m. Pembangunan, perbaikan, pemeliharaan, Taman Makam Pahlawan di Daerah. n. Penyiapan bahan kelengkapan usulan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional dan Perintis Kemerdekaan. o. Pelaksanaan verifikasi dan validasi keluarga fakir miskin daerah p. Penanggung jawab penyelenggaraan Hari Pahlawan dan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional tingkat Daerah q. Pembinaan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga r. penyelenggaraan kegiatan administrasi Seksi Pemberdayaan Sosial; s. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sosial sesuai fungsinya. Pasal 21 Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan usaha rehabilitasi sosial, perlindungan jaminan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial.

10 Pasal 22 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial mempunyai fungsi : a. Penanggulangan korban bencana skala Daerah. b. Pemberian izin dan Pengendalian pengumpulan uang atau barang skala Daerah. c. Pemberian rekomendasi izin dan Pengendalian undian skala Daerah bila diperlukan. d. Pelaksanaan dan pengembangan jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental, lanjut usia tidak potensial terlantar yang berasal dari masyarakat rentan dan tidak mampu skala Daerah. e. Pelaksanaan rehabilitasi sosial pada pengemis, gelandangan, anak terlantar, cacat, anak berhadapan dengan hukum f. Pemulangan migran tidak kekerasan dan orang terlantar g. Pemberian rekomendasi keluarga fakir miskin dan pengangkatan anak skala Daerah; h. penyelenggaraan kegiatan administrasi Seksi Rehabilitasi dan Perlindungan Jaminan Sosial; i. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sosial sesuai fungsinya. Paragraf 4 Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pasal 23 (1) Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan, perumusan, kebijakan tehnis, pelaksanaan, penyusunan rencana dan program kegiatan, fasilitasi, bantuan, bimbingan dan pembinaan, pendataan, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kinerja dibidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. (2) Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pasal 24 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya; b. Penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat skala Daerah; c. Koordinasi, fasilitasi dan Penyelenggaraan pengembangan penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala Daerah;

11 d. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala Daerah. e. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat skala Daerah. f. Penyelenggaraan pembinaan dan fasilitasi pengembangan usaha perekonomian perdesaan serta kerja sama dengan pihak perbankan dan nonperbankan dalam rangka meningkatkan usaha ekonomi masyarakat desa. g. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna skala Daerah. h. menyiapkan bahan koordinasi, fasilitasi Pembinaan, pengawasan dan supervisi pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan prasarana dan sarana perdesaan, pemeliharaan air bersih, penyehatan lingkungan, pengelolaan dan pemeliharaan kawasan pelestarian alam dan sumberdaya alam. i. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan serta upaya konservasi dan rehabilitasi lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. j. penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya; k. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sesuai fungsinya. Pasal 25 (1) Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat terdiri dari : a. Seksi Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyatakat; b. Seksi Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan. (2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Pasal 26 Seksi Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, perumusan, kebijakan tehnis, pelaksanaan, penyusunan rencana dan program kegiatan, fasilitasi, bantuan, bimbingan dan pembinaan, pendataan, pemantauan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja dibidang Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat. Pasal 27 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Seksi Pembinaan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya; b. Penyelenggaraan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat skala Daerah;

12 c. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala Daerah; d. Penyelenggaraan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat skala Daerah; e. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat skala Daerah. f. Koordinasi dan fasilitasi penyelenggaraan pengembangan pertanian pangan dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat skala Daerah. g. Penyelenggaraan pembinaan dan fasilitasi pengembangan usaha perekonomian perdesaan serta kerja sama dengan pihak perbankan dan non perbankan dalam rangka meningkatkan usaha ekonomi masyarakat desa. h. penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya; i. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat sesuai fungsinya. Pasal 28 Seksi Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan, perumusan, kebijakan tehnis, pelaksanaan, penyusunan rencana dan program kegiatan, fasilitasi, bantuan, bimbingan dan pembinaan, pendataan, pemantauan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja dibidang Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan. Pasal 29 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Seksi Pengembangan Ekonomi Kawasan Perdesaan mempunyai fungsi: a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya; b. Penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan teknologi tepat guna skala Daerah. c. Penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi, Pembinaan, pengawasan dan supervisi pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan prasarana dan sarana perdesaan, pemeliharaan air bersih, penyehatan lingkungan, pengelolaan dan pemeliharaan kawasan pelestarian alam dan sumberdaya alam. d. menyiapkan bahan koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaan serta upaya konservasi dan rehabilitasi lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan e. penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya; f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa sesuai tugas dan fungsinya.

13 Paragraf 5 Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa Pasal 30 (1) Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa mempunyai tugas menyiapkan bahan, penyusunan rencana dan program kegiatan, pelaksanaan, pelayanan administrasi dan Teknis, pembinaan dan bimbingan kelembagaan, motivasi, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan masyarakat, fasilitasi, pendataan, penilaian, dan bantuan, monitoring, evaluasi, dan pelaporan kinerja dan keuangan bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa. (2) Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Pasal 31 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya; b. Penetapan pedoman, norma, standar, kriteria dan prosedur di bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial masyarakat. c. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan lembaga masyarakat dan desa. d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan lembaga masyarakat dan desa. e. merencanakan, fasilitasi, dan supervisi lembaga sosial kemasyarakatan, dan upaya meningkatkan keswadayaan masyarakat desa f. Penetapan pedoman pengelolaan keuangan desa; g. Koordinasi, fasilitasi, Pembinaan, Monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan desa; h. Pelaksanaan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat. i. Pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan. j. menyiapkan bahan penyusunan profil desa dalam rangka melaksanakan program pemberdayaan masyarakat desa secara komprehensif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. k. penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya; l. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa sesuai fungsinya

14 Pasal 32 (1) Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desaterdiri dari : a. Seksi Penguatan Kapasitas Lembaga Masyarakat dan Desa; b. Seksi Penguatan Perencanaan Pembangunan Partisipatif. (2) Masing-masing Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa. Pasal 33 Seksi Penguatan Kapasitas Lembaga Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan tehnis, pelaksanaan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi, bantuan, peningkatan, pengumpulan data dan bahan, penyusunan rencana dan program kegiatan, penilaian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja dan keuangan dibidang Penguatan, Pengembangan Kapasitas Desa/Kelurahan dan Kelembagaan Masyarakat. Pasal 34 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Seksi Penguatan Kapasitas Lembaga Masyarakat dan Desa mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya; b. Penetapan pedoman, norma, standar, kriteria dan prosedur di bidang pemberdayaan adat dan pengembangan kehidupan sosial masyarakat skala Daerah. c. Koordinasi dan fasilitasi pemberdayaan lembaga masyarakat dan desa skala Daerah d. Monitoring, evaluasi dan pelaporan pemberdayaan lembaga masyarakat dan desa skala Daerah e. penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya; f. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penguatan Kapasitas Lembaga Masyarakat dan Desasesuai fungsinya. Pasal 35 Seksi Penguatan Perencanaan Pembangunan Partisipatif mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan tehnis, pelaksanaan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi, bantuan, peningkatan, pengumpulan data dan bahan, penyusunan rencana dan program kegiatan, penilaian, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja dan keuangan dibidang Penguatan Perencanaan Pembangunan Partisipatif.

15 Pasal 36 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Seksi Penguatan Perencanaan Pembangunan Partisipatif mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidangnya; b. merencanakan, fasilitasi, dan supervisi lembaga sosial kemasyarakatan, dan upaya meningkatkan keswadayaan masyarakat desa c. Pelaksanaan pelatihan masyarakat skala Daerah. d. Pelaksanaan pengembangan manajemen pembangunan partisipatif masyarakat skala Daerah. e. Pelaksanaan peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan perdesaan skala Daerah. f. menyiapkan bahan penyusunan profil desa dalam rangka melaksanakan program pemberdayaan masyarakat desa secara komprehensif sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g. penyelenggaraan kegiatan administrasi di bidangnya; h. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Penguatan Lembaga Masyarakat dan Desa sesuai tugas dan fungsinya. Pasal 37 Jabatan Fungsional Jabatan Fungsional menjalankan tugas berdasarkan prinsip-prinsi koordinasi, integrasi, sinkronisasi, tanggungjawab, wewenang dan fungsi keahlian dan/atau ketrampilan serta keahlihan tertentu dalam rangka mendukung kelancaran tugas dan fungsi dinas. Bagian Keempat Tata Kerja Pasal 38 Dalam melaksanakan tugasnya, Setiap Pimpinan Satuan Organisasi dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dina Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa wajib menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas dan fungsinya.

16 Pasal 39 Setiap Pimpinan Satuan Organisasi pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku Pasal 40 (1) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. (2) Setiap Pimpinan Satuan Organisasi pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing dan menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya. Pasal 41 Setiap Laporan yang diterima oleh pimpinan Satuan Organisasi pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Pasal 42 Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa menyusun analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan dan uraian tugas terhadap seluruh jabatan di lingkungan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 43 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Jepara Nomor 42 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Sosial, Tenaga Kerja Dan Transmigrasi ( Berita Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2010 Nomor 363) dan Peraturan Bupati Jepara Nomor 53 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat ( Berita Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2010 Nomor 363) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

17 Pasal 44 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2017 Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jepara. Ditetapkan di Jepara pada tanggal 23 November 2016 Plt. BUPATI JEPARA, Ttd. IHWAN SUDRAJAT Diundangkan di Jepara pada tanggal 23 November 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN JEPARA, Ttd. SHOLIH BERITA DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN 2016 NOMOR 48