BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang DESAIN SMA NEGERI 54 JAKARTA DEASY OLIVIA L2B009134

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan Kesenian Tradisional di Jakarta Varda Amina ( L2B ) BAB I PENDAHULUAN NO PROPINSI KERJA PT NUNGGU

BAB I PENDAHULUAN CITY HOTEL DI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Sentra Pengolahan Hasil Perikanan Terpadu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Tujuan dan Sasaran Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pangkalan Pedaratan Ikan Tambak Mulyo, Semarang TA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB I PENDAHULUAN NAMA RS JENIS KELAS ALAMAT JUMLAH TEMPAT TIDUR. Belum ditetapkan TOTAL 596. Sumber:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Waterpark di Kawasan Rawa Pening Kab. Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 komposisi penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Undip Sumber : BAPSI Undip

1. Bab I Pendahuluan Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN

MEDAN FLIGHT ACADEMY BAB 1 PENDAHULUAN

Fransiskus Hamonangan-L2B Co-Housing Di Kota Semarang 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

APARTEMEN DI BEKASI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PUSAT PELATIHAN BASKET KLUB SAHABAT SEMARANG BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Rusunawa Khusus Buruh di Kawasan Industri Air Raja Tanjungpinang 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan pertumbuhan perekonomian akan turut meningkatkan peranan sektor transportasi dalam menunjang

Pengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung

BAB I PENDAHULUAN TA Latar Belakang PENATAAN KAWASAN PERMUKIMAN SUNGAI GAJAH WONG DI YOGYAKARTA

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dwi Gita Arianti Panti Rehabilitasi Narkoba di Samarinda BAB I PENDAHULUAN

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

Tugas Akhir 2015 BAB I PENDAHULUAN. Apartemen di Palembang Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2010/ / / /2014. Jenjang Pendidikan (Negeri dan Swasta) No. 1. SMP

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I - 1 REDESAIN BALAI LATIHAN KERJA DI DEMAK LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

Penekanan Desain Arsitektur Ekologis

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Komposisi Penduduk DKI Jakarta 2012

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hotel Bintang 5 di Kota Batam TA- 138

SLB TUNAGRAHITA KOTA CILEGON BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

T U G A S A K H I R 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sekolah Desain Animasi dan Game Semarang

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG

2. TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Taman Imaginasi Di Semarang 126/48

Apartemen di Kawasan Bekasi Kota

BAB I PENDAHULUAN. Sumber : Departemen Kesehatan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

Gedung Rehabilitasi Narkoba Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RELOKASI SEKOLAH DASAR ISLAM PANGERAN DIPONEGORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN I - 1

KAMPUS FKIP UHAMKA TA 131/53 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan kota besar sekaligus menjadi ibukota negara Republik Indonesia. Mutu pendidikan kota Jakarta yang sampai saat ini masih dianggap lebih baik bila dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia,mengakibatkan pertumbuhan penduduk di kota Jakarta meningkat.banyak orang dari luar daerah Jakarta yang datang ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Kebutuhan akan pendidikan yang semakin meningkat mendorong Pemerintah bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk lebih meningkatkan fasilitas pendidikan.pemerintah kini membangun sekolah-sekolah dengan standarisasi yang baik sesuai dengan aturan standarisasi sarana pendidikan yang telah ditetapkan.selain berupa sarana dan prasarana pendidikan yang ditingkatkan,pemerintah juga mengupayakan adanya peningkatan kualitas metode pembelajaran dan pengajaran melalui peningkatan dalam hal kurikulum pendidikan. Hal ini berdampak pada munculnya sekolah-sekolah yang dinilai unggulan baik dari segi sarana dan prasarana maupun dalam hal sistem kurikulum yang diajarkan dan berdasarkan tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar melalui hasil angka kelulusan siswanya. Tingkat jenjang pendidikan yang saat ini terlihat menonjol baik secara kualitas maupun kuantitas adalah tingkat sekolah menengah atas ( SMA ). Saat ini sekolah SMA yang unggulan banyak dicari oleh siswa maupun pihak orang tua itu sendiri. Hal yang menjadi pertimbangan sekolah SMA tersebut dijadikan sebagai pilihan sekolah unggulan adalah dari segi sarana dan prasarana belajar,sistem kurikulum,dan yang paling penting adalah dilihat dari jumlah angka kelulusan siswa di sekolah tersebut serta jumlah siswanya yang berhasil melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. Semakin besar peluang siswanya masuk ke perguruan tinggi negeri,maka secara otomatis sekolah tersebut akan semakin diminati oleh para siswa maupun pihak orang tua siswa tersebut. Atas dasar itulah kini sekolah SMA Negeri yang ada di Jakarta saling bersaing untuk meningkatkan kualitasnya untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dan bisa diterima di perguruan tinggi negeri yang unggulan. Namun,terkadang ada hal yang kurang diperhatikan oleh Pemerintah yaitu perihal fasilitas sekolah untuk menunjang pendidikan seiring dengan berkembangnya system kurikulum pendidikan saat ini.hal inilah yang terjadi di salah satu sekolah SMA Negeri di wilayah Jakarta Timur,yaitu SMA Negeri 54 Jakarta. Menurut Ibu Ratna,selaku wakil kepala sekolah SMA Negeri 54 Jakarta mengatakan bahwa permasalahan yang muncul di SMA Negeri 54 adalah perihal kurangnya fasilitas belajar seperti ruang laboratorium dan fasilitas lainnya.beliau mengatakan bahwa SMA Negeri,khususnya SMA Negeri 54 ini masih membutuhkan fasilitas yang dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.hal ini dikarenakan seringkali siswa maupun guru tidak dapat mengaplikasikan materi pelajaran dengan baik akibat kurangnya sarana belajar yang sifatnya praktikum.tujuannya adalah agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan 1

dengan seksama dan siswa lebih memahami materi pelajaran yang telah dipelajari secara teori dan lebih diperjelas secara praktek. Oleh karena itu,perlu adanya perencanaan dan perancangan yang tepat bagi sekolah SMA di Jakarta untuk mendukung kegiatan pendidikan di dalamnya. Perencanaan dan perancangan yang baik dilakukan sesuai dengan standar perancangan fasilitas pendidikan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Selain itu, SMA Negeri di Jakarta juga perlu dirancang sesuai dengan aturan desain yang baik sesuai dengan aktifitas dan fungsinya yang bergerak di bidang pendidikan. Dengan demikian, diharapkan perencanaan dan perancangan bangunan SMA Negeri ini dapat mendukung aktifitas belajar mengajar agar lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten baik dalam hal akademik maupun non-akademik. 1.2. Tujuan dan Sasaran 1.2.1. Tujuan Mendapatkan landasan konseptual perencanaan dan perancangan bangunan pendidikan berupa sekolah tingkat SMA,khususnya bagi SMAN 54 agar dapat menjadi sarana pendidikan yang memiliki sarana dan prasarana yang lengkap didukung dengan sistem belajar yang baik agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan kondusif sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di dalamnya,dengan penekanan desain arsitektur post modern. 1.2.2. Sasaran Terwujudnya suatu langkah dalam pembuatan desain bangunan sekolah tingkat SMA berdasarkan atas aspek-aspek panduan perancangan dan bagi warga SMA Negeri 54 dalam mendapatkan fasilitas pendidikan yang lengkap sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. 1.3. Manfaat 1.3.1. Subjektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan sebagai acuan untuk melanjutkan ke dalam proses Studio Grafis Tugas Akhir yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir. 1.3.2. Objektif Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam perancangan redesai bangunan sekolah tingkat SMA, selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan. 1.4. Ruang Lingkup Lingkup pembahasan menitikberatkan pada berbagai hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan bangunan sekolah tingkat SMA ditinjau dari disiplin ilmu arsitektur. Hal-hal 2

di luar ilmu arsitektur akan dibahas seperlunya sepanjang masih berkaitan dan mendukung masalah utama. 1.5. Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain : 1.5.1 Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. 1.5.2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang di hasilkan. 1.5.3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap bangunan sekolah tingkat SMA di kota Jakarta. 1.5.4. Metode Wawancara,yaitu dengan mengadakan dialog tanya jawab dengan narasumber yang berkaitan dengan objek arsitektural yang akan dirancang. Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur redesain bangunan sekolah tingkat SMA. 1.6. Sistematika Pembahasan Kerangka bahasan laporan perencanaan dan perancangan Tugas Akhir dengan judul Redesain SMA Negeri 54 Jakarta adalah sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisikan latar belakang, tujuan dan sasaran, manfaat, metode penulisan dan sistematika bahasan yang mengungkapkan permasalahan secara garis besar serta alur pikir dalam menyusun Landasan Program Perencanaan dan Perancangan (LP3A). BAB II TINJAUAN PUSTAKA Membahas mengenai literatur tentang tinjauan umum menengah atas, karakteristik sekolah menengah atas,, standarisasi bangunan sekolah menengah atas, dan tinjauan arsitektur post modern, serta tinjauan teoritis mengenai standar standar perancangan ruang dan system kurikulum sekolah menegah atas, serta tinjauan studi banding bangunan sekolah tingkat SMA yang ada di kota Jakarta. BAB III TINJAUAN KOTA JAKARTA Membahas tentang tinjauan kota Jakarta berupa data data fisik dan nonfisik berupa, seperti letak geografi, luas wilayah, kondisi topografi, iklim, demografi, Selain itu terdapat juga pembahasan mengenai perkembangan mutu pendidikan di kota Jakarta. 3

BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BANGUNAN SEKOLAH SMA NEGERI 54 JAKARTA Berisi tentang kajian/ analisa perencanaan yang pada dasarnya berkaitan dengan pendekatan aspek fungsional, aspek kinerja, aspek teknis, aspek kontekstual, dan aspek visual arsitektural. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMA NEGERI 54 JAKARTA Membahas konsep dasar perancangan, program ruang, dan tapak terpilih yang akan digunakan untuk desain SMA Negeri 54 Jakarta dengan penekanan desain arsitektur post modern. 4

1.7. Alur Pikir AKTUALITA Jakarta merupakan kota besar sekaligus menjadi ibukota negara Republik Indonesia.. Mutu pendidikan kota Jakarta yang sampai saat ini masih dianggap lebih baik,sehingga kebutuhan pendidikan meningkat dan banyak orang yang ingin melanjutkan pendidikan di Jakarta Jakarta memiliki sekolah,khususnya tingkat SMA unggulan karena memiliki angka kelulusan yang tinggi Sekolah SMA di Jakarta banyak diminati oleh siswa dan orang tua..sekolah SMA di Jakarta banyak diminati karena dijadikan peluang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi negeri. URGENSI Dibutuhkan sebuah desain bangunan pendidikan tingkat SMA yang memiliki sarana dan prasarana belajar yang lengkap dan sesuai dengan standar perancangan bangunan pendidikan. ORIGINALITAS Perencanaan dan perancangan bangunan sekolah SMA yang sesuai dengan fungsinya serta dapat mengakomodasikan kegiatan belajar mengajar agar lebih kondusif demi meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia. Tujuan: Memperoleh suatu judul Tugas Akhir yang jelas dan layak, dengan suatu penekanan desain yang spesifik, sesuai dengan originalitas / karakteristik judul dan citra yang dikehendaki atas judul yang diajukan dan dapat membangun SMAN 54 yang dapat mengakomodasi kebutuhan akan layanan pendidikan. Sasaran Tersusunnya usulan langkah-langkah dasar perencanaan dan perancangan bangunan sekolah SMAN 54 Jakarta, berdasarkan aspek-aspek panduan perancangan (Design Guidelines Aspect) dan bagi warga SMAN 54. Ruang Lingkup Merencanakan dan merancang desain SMAN 54 Jakarta termasuk dalam kategori bangunan tunggal beserta perancangan tapak lingkungan sekitarnya. F E E D B Studi Pustaka : Tinjauan SMA Standar perencanaan dan perancangan SMA Studi Lapangan Tinjauan Kota Jakarta Tinjauan Lokasi dan Tapak Studi Banding Jakarta International School North Jakarta International School A C K Kompilasi data dengan studi pustaka sehingga didapat komparansi yang baik bagi perencanaan dan perancangan bangunan SMA Negeri 54 Jakarta Konsep Dasar dan Program Perencanaan dan Perancangan Desain SMA Negeri 54 Jakarta Gambar 1.1. Diagram Alur Pikir Sumber: Pemikiran penulis, 2013 5