BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suatu masyarakat untuk bekerja sama, berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kemanusiaan untuk bermasyarakat dan menjadi manusia yang sempurna. Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan primer bagi setiap manusia. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. sekali bagi kita semua untuk mempelajarinya. Setiap orang sering berbahasa, baik

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan pengertian yang diutarakan oleh Chaer (2008:32), bahwasanya bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami dengan benar apa yang mereka baca. Salah satu kegiatan membaca adalah membaca pemahaman.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi antara siswa dengan pendidik dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bagi manusia sangat begitu penting karena dapat meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dalam meningkatkan hal tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia menjadi penghela ilmu pengetahuan (carrier of knowledge).

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang. Perilaku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,

BAB I PENDAHULUAN. dan ada juga yang saling menjatuhkan. Namun sebenarnya mereka saling belajar,

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlaksananya pendidikan dan tersampainya ilmu pengetahuan. Dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

I. PENDAHULUAN. timbulnya kalimat kedua, kalimat kedua menjadikan kalimat ketiga, dan seterusnya. Kalimatkalimat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berlangsung tanpa kehadiran bahasa. Bahasa sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Hal ini dikarenakan melalui sektor pendidikan dapat dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. mencakup empat jenis yaitu keterampilan menyimak (listening skill),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejak dahulu pepatah Membaca adalah Jendela Dunia sudah sangat sering

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Cerpen merupakan sebuah karya yang didalamnya terkandung berbagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang paling penting dalam berkomunikasi, baik

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal berpikir kritis peserta didik dimulai dari jenjang Sekolah Dasar sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negara dalam mengenyam pendidikan. Mulai dari sekolah dasar,

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dalam hal pemerolehan bahasa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki keterampilan dalam berbahasa. Keterampilan berbahasa mencakup empat komponen keterampilan.

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan siswa dalam menyerap materi pendidikan. Guru sebagai fasilitator, menyampaikan ilmunya melalui bentuk-bentuk ajaran

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia memiliki satuan pendidikan berupa kurikulum. Armstrong, dkk (2009, hlm. 172) menyatakan bahwa kurikulum adalah perencanaan yang lengkap untuk belajar. Kurikulum dalam suatu pembelajaran bersifat dinamis yaitu, harus dilakukan suatu perubahan agar dapat berkembang mengikuti perkembangan zaman. Kurikulum yang digunakan di Indonesia saat ini yaitu kurikulum 2013 edisi revisi yang merupakan pengembangan dari kurikulum 2013. Pada kurikulum 2013 edisi revisi ini tentu saja banyak aspek yang diperbaiki yaitu dengan memfokuskan keberhasilan belajar yang hendak dicapai oleh peserta didik. Keberhasilan belajar yang hendak dicapai peserta didik yaitu pada aspek psikomotor yakni merupakan aspek utama dalam pembelajaran karena (sikap), kognitif (pengetahuan), dan afektif (keterampilan). Mata pelajaran Bahasa Indonesia berperan penting dalam kurikulum 2013. Peran utama Bahasa Indonesia adalah sebagai pengantar ilmu pengetahuan. Dengan mengembangkan kemampuan berfikir logis, kreatif dan inovatif. Maka peran utama Bahasa Indonesia sebagai pengantar ilmu pengetahuan akan berkembang sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia itu sendiri. Pembelajaran Bahasa Indonesia harus dilaksanakan dengan efektif agar pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Dengan mempelajari Bahasa Indonesia peserta didik dapat meningkatkan keterampilan dalam berbahasa. Menurut Tarigan (2008, hlm. 1) menyatakan bahwa, keterampilan dalam berbahasa mencakup empat komponen yang terdiri atas keterampilan menyimak/mendengarkan (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skills), keterampilan membaca (reading skills), dan keterampilan menulis 1

2 (writing skills). Keempat keterampilan tersebut saling memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Namun, dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasanya melalui suatu hubungan urutan yang teratur: mulamula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa, kemudian berbicara, sesudah itu kita belajar membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang utuh. Menurut Ginting (2005, hlm. 14) Membaca merupakan suatu proses yang membangun pemahaman sari bacaan (teks) yang ditulis. Disisi lain Tarigan (2008, hlm. 7) berpendapat bahwa menulis merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendaknya disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Jadi, membaca adalah salah satu keterampilan yang harus dikuasai oleh setiap orang. Namun, tidak semua orang memiliki keterampilan tersebut, melainkan hanya beberapa orang yang memiliki keterampilan dalam membaca. Membaca merupakan suatu proses memahami dan mengambil makna dari suatu kata-kata, gagasan, ide, konsep, dan informasi. Tarigan (2008, hlm. 8), mengemukakan kembali bahwa keterampilan membaca dapat pula sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk berkomunikasi dengan diri sendiri atau dengan orang disekitar kita. Membaca lebih cepat jika kita tahu bagaimana mengatakan serta mengelompokan bunyi-bunyi dan tidak tertegun-tegun melakukannya. Kesimpulan berdasarkan pembicaraan di atas adalah membaca ialah memahami pola-pola bahsa dari gambaran penulisnya. Dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia terdapat menganalisis teks biografi dalam tokoh biografi. Kegiatan menganalisis termasuk pada aspek keterampilan membaca. Menganalisis teks biografi merupakan menyelidiki (meneliti/memeriksa) terhadap suatu teks atau wacana karangan dan perbuatan.

3 Kurikulum digunakan sebagai pedoman utama dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sangat penting bagi guru, karena di dalam kurikulum memuat tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan menggunakan kurikulum sebagai acuan guru diharapkan dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik. Pada dasarnya kurikulum merupakan seperangkat rencana mengenai isi dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Pada penelitian ini penulis akan menguji kemampuan siswa dalam menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani. Pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dapat melatih kemampuan peserta didik terhadap membaca secara cermat agar mampu menggali informasi dan mengingat informasi dari faktafakta yang terkandung dalam teks yang telah dibaca, dengan begitu peserta didik dapat menganalisis teks biografi yang berorientasi pada nilai yang diteladani menganalisis isi bigrafi kedalam sebuah tulisan dan hal tersebut akan menuntut peserta didik terampil dalam membaca. Dalam melaksanakan pembelajaran perlu penggunaan model yang tepat, kreatif dan menarik agar dapat menumbuhkan motivasi siswa terhadap pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dari. Maka seorang guru perlu memilih model, metode, teknik, strategi maupun media yang menarik agar pembelajaran menganalis teks biografi tidak berjalan monoton. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dapat membuat proses pembelajaran berjalan lancar sehingga hasil pembelajaran berhasil mencapai indikator yang telah ditentukan. Sebagai alternatif pemecahan masalahmasalah diatas, penulis tertarik untuk menggunakan model Cooperative Integated Reading and Composition dalam pembelajaran menganalisis teks bigrafi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani. Model Cooperative Integated Reading and Composition adalah model pembelajaran yang

4 melatih kemampuan peserta didik secara terpadu antara membaca dan menulis secara berkelompok. Menurut Komalasari (2014, hlm. 68) mengatakan bahwa Cooperative Integated Reading and Composition adalah model pembelajaran untuk melatih kemampuan siswa secara terpadu antara membaca dan menemukan ide pokok suatu wacana/kliping tertentu dan memberikan tanggapan terhadap wacana/kliping secara tertulis. Pemilih model ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani serta meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarakan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pembelajaran Menganalisis Teks Biografi Berorientasi pada Nilai yang dapat Diteladani dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading and Composition pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Parongpong Tahun Pelajaran 2016-2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan dari para guru dan siswa SMA Negeri 1 Parongpong, penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. pembelajaran menganalisis teks biografi sulit bagi siswa karena kurang mampu menggali informasi dan mengingat informasi dari isi suatu teks; 2. pembelajaran menganlisis teks biografi saat ini masih monoton, jadi perlu pemilihan model yang membuat pembelajaran menjadi produktif, aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan; 3. kurangnya pengetahuan siswa terhadap teks biografi; 4. guru masih terlihat kaku dalam melaksanakan proses belajar mengajar sehingga respon yang diberikan siswa juga tidak sesuai dengan yang di harapkan.

5 C. Rumusan Masalah Rumusan masalah berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. apakah penulis mampu merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition? 2. seberapa besar kemampuan siswa dalam menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Parongpong? 3. apakah ada perubahan yang signifikan antara kemampuan menganalis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Parongpong sebelum dan sesudah guru menerapkan model Cooperative Integrated Reading and Composition? D. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dan perbedaan tes awal dan tes akhir dalam pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani pada siswa kelas X dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition dengan uraian sebagai berikut: 1. mengetahui keberhasilan dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dengan menggunkan model Cooperative Integrated Reading and Composition pada siswa kelas X SMAN 1 Parongpong; 2. mengetahui kemampuan siswa kelas X dalam menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani; 3. mengetahui perbedaan yang cukup signifikan antara kemampuan menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani

6 pada siswa kelas X sebelum dan sesudah guru menerapkan model Cooperative Integrated Reading and Composition. Berdasarkan uraian di atas, penulis memiliki tujuan yang berkaitan erat dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Tujuan penelitian ini berguna untuk mengetahui keberhasilan, kemampuan serta keefektifan dalam pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composition pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Parongpong. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, pendidik, peserta didik, peneliti lanjutan dan lembaga. Penelitian ini memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis. Manfaat penelitian adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mengembangkan teori pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki mutu pendidikan dan meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Penggunaan model Cooperative Integrated Reading and Composision dalam pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dapat membantu meningkatkan minat belajar, meningkatkan pemahaman, serta meningkatkan keterampilan peserta didik. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman, serta meningkatkan keterampilan penulis dalam pembelajaran menganalisis teks biografi pada nilai yang dapat dieteladani pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Parongpong. b. Bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

7 Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk menambah wawasan mengenai pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Parongpong dan sebagai pertimbangan untuk pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani. Sehingga guru dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composision. c. Bagi Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat teladani dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composision. F. Definisi Operasional Definisi operasional dimaksudkan untuk menyamakan persepsi terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam judul Pembelajaran Menganalisis Teks Biografi Berorientasi pada Nilai yang dapat Diteladani dengan Menggunakan Model Cooperative Integrated Reading and Composition pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Parongpong Tahun Pelajaran 2016-2017. Peneliti menggunakan istilah-istilah yang berhubungan dengan judul penelitian sebagai berikut. 1. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman pribadi dalam interaksi dengan lingkungannya.

8 2. Menganalisis ialah melakukan analisis atau penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb.) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. 3. Teks biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi disajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang sedang diulas. 4. Berorientasi adalah mempunyai kecenderungan pandangan atau menitikberatkan pandangan. 5. Nilai adalah suatu tantanan yang dijadikan panduan oleh individu untuk menimbang dan memilih alternatif keputusan dalam situasi sosial tertentu. 6. Diteladani adalan sesuatu yang patut ditiru atau baik dicontoh tentang perbuatan, kelakuan, sifat, dan sebagainya. 7. Model Cooperative Integrated Reading and Composision adalah model pembelajaran untuk melatih kemampuan peserta didik secara terpadu antara membaca dan menemukan ide pokok suatu wacana serta memberikan tanggapan terhadap suatu wacana ke dalam sebuah tulisan. Berdasarkan definisi operasional di atas dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran menganlisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani dengan menggunakan model Cooperative Integrated Reading and Composision merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang melatih keterampilan pesera didik dalam membaca. Dengan penggunaan model Cooperative Integrated Reading and Composision peserta didik lebih berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Peserta didik dapat menggali informasi dari teks biografi yang telah dibaca, melalui kegiatan membaca peserta didik dapat menuangkan kembali informasi yang telah didapatkan sehingga peserta didik dapat memberikan suatu tanggapan ke dalam sebuah tulisan.

9 G. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi berisi mengenai keseluruhan isi skripsi dan pembahasannya. Sistematika skripsi dapat dijabarkan dan dijelaskan dengan penulisan yang runtun. Sistematika skripsi berisi tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab. Sistematika skripsi di mulai dari bab I sampai bab V. Sistematika membantu penulis agar penulis mudah dalam pengerjaan skripsi agar isi skripsi teratur. Bab I pendahuluan mengenai bagian awal dari skripsi. Bagian pendahuluan berisi pemaparan mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika skripsi. Latar belakang masalah memaparkan ketidaksesuaian harapan dengan kenyataan, sehingga diperlukan pemecahan masalah. Identifikasi masalah memaparkan fokus masalah pembelajaran menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani. Rumusan masalah penelitian berisi hal-hal yang akan diteliti. Tujuan penelitian memaparkan tujuan yang akan dicapai oleh penulis. Manfaat penelitian memaparkan manfaat yang akan dirasakan oleh penulis dan pihak lain dari hasil penelitian. Sistematika skripsi berisi perincian dari setiab bab dan subbab. Bab II kajian teoretis dan kerangka pemikiran. Bagian ini berisi mengenai pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA yang mencakup tentang kedudukan materi terhadap kurikulum 2013, serta Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Alokasi waktu dan mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Keterampilan mengnalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani, model Cooperative Integrated, Reading and Composition, penelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikirin, asumsi, dan hipotesis. Bab III metode penelitian. Bagian ini berisi tentang pemaparan metode yang digunakan penulis dalam penelitian. Bab III terdiri dari metode

10 penelitian, desain penelitian, subjek dan objek penelitian, pengumpulan data dan instrumen, teknik analisis data, dan prosedur penelitian. Bab IV hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini diuraikan seluruh data penelitian yang dikaji dan dianalisis oleh peneliti. Bagian ini berisi tentang mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang telah dicapai meliputi pengolahan data serta analisis temuan dan pembahasannya. Pada subbab hasil terdiri dari deskripsi pengumpulan data, data hasil penelitian, analisis hasil menganalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang dapat diteladani, deskripsi pengolahan data, signifikansi antara kemampuan menulis saat prates dan pascates. Pada subbab pembahasan terdiri dari analisis hasil mengnalisis teks biografi berorientasi pada nilai yang berorientasi pada nilai yang dapat ditaladani di kelas eksperimen serta analisis data statistik hasil tes awal dan pascates siswa.