BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak prasekolah merupakan anak yang berusia 4-5 tahun, biasa disebut dengan masa keemasan (The Golden Age). Pada masa ini anak mengalami banyak perubahan fisik dan mental yang ditandai dengan adanya karakteristik berkembangnya konsep diri, munculnya egosentris, rasa ingin tahu dan berimajinasi. Anak usia prasekolah mempunyai berbagai potensi yang dapat dirangsang dan dikembangkan agar pribadi anak berkembang secara optimal. Perkembangan anak usia prasekolah dapat dikatakan pesat apabila anak mampu menyelesaikan tugas-tugas perkembangannya dengan baik. Salah satu tugas perkembangan yang perlu diselesaikan yaitu perkembangan fisik dan perkembangan motorik. Pendidikan utama bagi anak prasekolah adalah pendidikan formal, nonformal, dan informal. Pendidikan anak prasekolah pada jalur pendidikan formal berbentuk taman kanak-kanak (TK), raudatul athfal (RA), sedangkan pendidik ananak prasekolah pada jalur pendidikan non formal seperti: kelompok bermain (KB), taman penitipan anak (TPA). Pendidikan utama bagi anak yakni pendidikan informal yaitu pendidikan keluarga. Peran orang tua dalam keluarga merupakan tingkat pertama dalam dunia pendidikan, akan tetapi tingkat keberhasilan dalam meraih perkembangan fisik motorik secara optimal dapat dibantu dengan adanya pendidikan formal. Pendidikan anak prasekolah dilakukan melalui penyediaan pengalamanpengalaman dan stimulus yang bersifat mengembangkan secara terpadu agar anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan norma. Pendidikan prasekolah berdasarkan UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini pada ayat 3 menyebutkan bahwa : Pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal meliputi Taman Kanak-Kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Sedangkan pada pasal 4 menyebutkan bahwa pendidikan anak
2 usia dini jalur non formal meliputi Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) dan sebagainya. Dunia anak adalah dunia bermain, anak-anak disibukkan dengan bermain. Bermain dapat mengajarkan anak mempelajari beberapa hal dan dengan bermain juga anak dapat dilatih perkembangan fisik motoriknya agar tumbuh secara optimal. Permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak sendiri, bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk memperoleh kesenangan, permainan cukup penting bagi perkembangan fisik motorik anak (Abu Ahmadi, 1991). Upaya untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan tubuh anak menurut Yhana Pratiwi (2014) menyatakan bahwa upaya untuk meningkatkan kemampuan keseimbangan tubuh sudah dilakukan melalui berbagai permainan namun kebanyakan belum kreatif dan permainan kurang menstimulasi keseimbangan tubuh anak, hal ini terlihat saat bermain papan titian banyak anak mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di TK Kota Bandung diperoleh informasi, bahwa masih ada anak prasekolah yang belum mampu menyelesaikan tugas perkembanga fisik motorik dengan baik. Perkembangan fisik motorik anak prasekolah sangat beragam, dapat diamati pada aspek perkembangan motorik kasar dalam perkembangan lokomotor seperti anak belum dapat berjalan seimbang diatas papan titian, anak belum dapat menjaga keseimbangan tubuh tanpa terjatuh, dan belum mampu melompat secara terkoordinasi. Perkembangan motorik halus menurut Made Ratnasari Dewi (2015) menyatakan bahwa perkembangan motorik halus belum berkembang secara optimal, seperti: anak belum mampu menggunting, meniru bentuk, menempel dan memegang pensil dengan benar. Dalam perkembangan motorik halus pada anak prasekolah perlu dibimbing untuk melakukan kegiatan mewarnai dengan rapi, menyelesaikan 12 keping permainan Puzzle dengan baik, dan membimbing anak menyelesaikan keterampilan menjepit biji-bijian dengan menggunakan alat penjepit.
3 Guru sebagai pendamping atau pembimbing bagi anak, hendaknya memberikan bimbingan serta arahan agar dapat mengembangkan perkembangan fisik motorik anak melalui kegiatan bermain. Kegiatan bermain perlu bimbingan dan diarahkan dengan baik, karena kegiatan bermain anak akan berpengaruh pada perkembangan fisik motorik secara optimal. Menurut Lolita (2010) bahwa Upaya yang dapat dilakukan guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak prasekolah yaitu dengan cara melakukan kegiatan bermain, awal pelaksanaan kegiatan bermain terlebih dahulu dikomunikasikan pada anak dan diutarakan apa yang akan diperoleh dari kegiatan bermain tersebut. Berangkat dari permasalahan tersebut peneliti sebagai Mahasiswa Prodi PKK merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Upaya Guru Dalam Membantu Perkembangan Fisik Motorik Anak Prasekolah Melalui Kegiatan Bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung. B. Rumusan Masalah Penelitian Penelitian ini penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang hendak dicapai lebih terarah, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu : Bagaimana upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak prasekolah melalui kegiatan bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik melalui kegiatan bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung. 2. Tujuan Khusus Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik melalui kegiatan bermain di Taman Kanak-Kanak Istiqomah Kota Bandung yang meliputi:
4 a) Perkembangan motorik kasar anak prasekolah meliputi aspek perkembangan lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif. b) Perkembangan motorik halus anak prasekolah meliputi kemampuan mewarnai, menulis, menggunting, merobek, menggambar, menjepit, meniru, melipat kertas, menjiplak dan mengenal tekstur. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menggambarkan secara jelas tentang bagaimana upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak prasekolah melalui kegiatan bermain. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran dan tambahan referensi bagi penelitilain yang ingin meneliti masalah lebih lanjut. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ilmu di bidang Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) khususnya konsentrasi Bimbingan Perawatan Anak (BPA). 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak yang berkaitan dengan penelitian ini, secara lebih khusus diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini : a. Pendidik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pendidik dalam menerapkan kegiatan bermain anak yang sesuai dengan usianya yang dapat membantu perkembangan fisik motorik anak. b. Lembaga Taman Kanak-Kanak Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga pendidikan yaitu kebijakan lembaga untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar seperti adanya pelatihan, dan seminar untuk menambah pengalaman dan pengetahuan guru dalam mengajar bagaimana guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak prasekolah. c. Peneliti Selanjutnya
5 Peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini bisa menjadi acuan dan dapat melengkapi bahan penelitian selanjutnya. Penelitian ini memiliki keterbatasan baik dalam proses maupun hasilnya, oleh karena itu masih banyak hal yang perlu dikembangkan dari penelitian seperti peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran motorik, upaya orang tua dalam membantu perkembangan motorik halus anak melalui kegiatan permainan tradisional, dan kemampuan fisik motorik anak prasekolah melalui kegiatan permainan tradisonal dan modern. E. Struktur Organisasi Penelitian Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke dalam beberapa bab, sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. Bab II Kajian Pustaka Berisi landasan teori yang meliputi kajian mengenai gambaran perkembangan motorik kasar, motorik halus, kegiatan bermain anak prasekolah, dan upaya guru dalam membantu perkembangan fisik motorik anak prasekolah. Bab III Metode Penelitian Berisi metode penelitian, desain penelitian, partisipan, populasi dan sampel, instrument penelitian, prosedur penelitian dan analisis data. Bab IV Temuan dan Pembahasan Berisi penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian penelitian dan pembahasan penelitian. Bab V Simpulan dan Rekomendasi Berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan rekomendasi yang perlu diperhatikan.
6