BAB I PENDAHULUAN. "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`ān, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" (QS. Al- Ḥijr [15] : 09).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pada proses pembelajaran baca tulis Al-Qur an tersebut adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Aksara, 2005), hlm. 23. Penerbit Diponegoro, 2008), hlm Ahsin W., Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur an, (Jakarta: Bumi

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. 2014), hlm Imam Musbikin, Mutiara Al-Qur an, (Yogyakarta: Jaya Star Nine,

keterpeliharaannya Al-Qur an. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Roswilda Hadianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

BAB I LATAR BELAKANG PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. membacanya ibadah dan tidak ditolak kebenarannya (Al-hafidz, 2005: 1).

BAB I PENDAHULUAN. Syaikh Sulaiman bin Husain bin Muhammad al Jamzury Tuhfatul Athfal, Toha Putra, Semarang, 1381 H, hal. 1. 2

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Mukadimah. Pengkajian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam

Alquran adalah kitab suci yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. yang mengandung petunjuk-petunjuk bagi umat manusia dan menjadi pedoman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya orang yang meyakini dan menganut ajaran Islam memiliki kepribadian

Interaksi dengan Al Qur'an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya (Q.S. al-hijr/15: 9).

URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pendidikan dilakukan agar seseorang memperoleh pemahaman tentang

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini semata-semata karena Allah yang menjaga Al-Quran.

Disebarluaskan melalui: Website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahanlahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bukunya Praktikum Qira at adalah Kalam Allah yang mengandung mukjizat

BAB I PENDAHULUAN. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan kata Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an adalah kitab suci penyempurna dari kitab-kitab yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

BAB I PENDAHULUAN. 1 Abudin Nata, Al-Qur an dan Hadits, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 1993, hlm.55-56

BAB I PENDAHULUAN. sejak dini, karena tiada ilmu yang lebih utama untuk dipelajari oleh umat

Lailatul Qadar. Rasulullah SAW Mencontohkan beberapa amal khusus terkait Lailatul Qadar ini, di antaranya:

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

BAB II PENGERTIAN ALQURAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan melangsungkan kehidupan. Sedangkan pendidikan dalam arti. kemampuan dan keterampilan. Sementara Lembaga Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu-ilmu al-quran Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, (Semarang: Rasail, 2005), hlm. 37.

BAB 1 PENDAHULUAN. SWT yang agung untuk seluruh umat manusia. al-qur an adalah kalamullah

BAB I. keistimewaan yang tidak dimiliki kitab kitab lain. Beberapa keistimewaannya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perlahan-lahan sesuai harakat, makhraj, dan tajwidnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Agama RI, Modul Bahan Ajar Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG) Guru Kelas RA, Jakarta, 2014, hlm. 112.

Keistimewaan Membaca Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Arab dipilih Allah SWT sebagai bahasa Al-Qur'an, hal ini dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad SAW dan membaca kitab suci Al-Qur an merupakan suatu. memahami, mengamalkan dan mengajarkan kitab suci Al-Qur an kepada

UNIT 5. Kelas Bimbingan Dewasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Siti Alifah Bezlina,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1 Anwar Hafid Dkk, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan, Alfabeta, Bandung, 2013, hlm

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran. (Q.S. Al-Qomar:17). 1

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. Surat al-baqarah ayat 2 yang artinya: Kitab (al-quran) ini tidak ada keraguan. padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa.

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

BAB I PENDAHULUAN. muda, yaitu masa kanak-kanak. Sebagaimana diungkapkan oleh Syaiful Bahri

ILMU QIRO AT DAN ILMU TAFSIR Oleh: Rahmat Hanna BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an sebagai kalam Allah SWT yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an Al-karim ialah kitab Allah dan wahyu-nya yang diturunkan

BAB I PENDAHULUAN. merasakannya. Begitu pula bisa membaca Al-Qur an dengan fasih dan benar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Al-Qur an merupakan kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SEBAB-SEBAB PARA ULAMA BERBEDA PENDAPAT. (Dirangkum dari kitab Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Raf ul Malaam an Aimatil A laam )

Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang. disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada seluruh umat manusia agar

AF'LIKASI METODE PENDIDIKAN QUR'ANI DALAM PEMBALAJARAN AGAMA DI PERGURUAN TINGGI UMVM* Oleh: Drs. NASRUL HS, M.Ag.* *

2014 MODEL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA TUNANETRA

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu pendidikan agama sangat penting untuk dipelajari.

Mensyukuri Nikmat Al Quran

BAB 1. Allah SWT telah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk. memperhatikan Al-Qur an dengan membacanya, mentadabburinya, dan

Allah Telah Memudahkan Alquran Untuk Dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

Memburu Malam Seribu Bulan

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

BAB I PENDAHULUAN. hidup, lahir dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

BAB I PENDAHULUAN. secara mutawattir, dan membacanya termasuk ibadah. 1. yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur an sebagai petunjuk bagi

BAB I PENDAHULUAN. asing yang semakin menggeser minat untuk belajar membaca Al-Qur an. yang dampaknya akan menghancurkannya umat islam.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Abdul Djalal dalam bukunya menjelaskan, Al-Qur an. dan memelihara Al-Qur an oleh sebagian umat Islam terus berlanjut dari

BAB I PENDAHULUAN. Selain ayat al-qur an juga terdapat sunnah Rasulallah SAW yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah bahasa. Bahasa adalah sitem lambang bunyi yang bersifat arbiter

BAB I PENDAHULUAN. istilah tersebut adalah pendidikan dan pengajaran. Pengajaran merupakan

PENGERTIAN dan HUKUM ILMU TAJWID (Bagian-2)

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH DASAR (SD) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur`ān adalah mu jizat terbesar bagi nabi Muhammad s.a.w. sehingga ini berbeda dengan mu jizat utusan Allah lainnya yang lebih menonjolkan aspek irasional, seperti nabi Ibrahim as kebal dibakar, tongkat nabi Musa as menjadi ular, nabi Isa as yang dapat menghidupkan orang mati dan lain sebagainya. Pilihan nabi Muhammad s.a.w. menjadikan Al-Qur`ān sebagai mu jizat adalah posisi Al-Qur`ān sendiri sebagai Firman Allah SWT. (wahyu) yang diturunkan melalui malaikat Jibril kepada nabi Muhammad sebagai tuntunan dan pedoman bagi umat manusia yang akan terjaga keasliannya dan kemurniannya sepanjang masa sampai akhir dunia. Hal ini berbeda dengan kitab-kitab samawi lainnya, seperti Zabur, Taurat dan Injil yang telah mengalami perubahan dan pemalsuan. Ironisnya kitab-kitab tersebut masih digunakan sebagai pegangan dan justru membawa kesesatan. Otentisitas dan orisinilitas Al-Qur`ān sebagai wahyu telah dijamin Allah SWT. Hal ini sebagaimana Firman dalam surat Al-Ḥijr ayat 9 sebagai berikut, "Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur`ān, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya" (QS. Al- Ḥijr [15] : 09). 1 1 Semua teks dan terjemahan al-qur`ān dalam skripsi ini dikutip dari Program MS World Menu Add-Ins al-qur`ān dan disesuaikan dengan Al-Qur`ān dan Terjemahnya. Penerjemah: Tim Penerjemah Depag RI. (2002). Jakarta: CV Darus Sunnah.

Menurut Al-Qattan (1992, hlm. 18) Al-Qur`ān diturunkan kepada nabi Muhammad secara berangsur-angsur yaitu selama 22 tahun 2 bulan dan 22 hari. Pada saat Al-Qur`ān diturunkan, nabi Muhammad berusaha untuk menguasai dengan cara menghafalnya. Maka nabi Muhammad adalah seorang ḥafiẓh pertama yang sangat baik. Pada waktu itu Al-Qur`ān dihafal dalam dada, ditempatkan dalam hati kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh nabi Muhammad (Munjahid, 2007, hlm. 26). Usaha pelestarian dan pemeliharaan Al-Qur`ān pada dasarnya telah dilakukan sejak Al-Qur`ān diturunkan, yaitu melalui membaca dan menghafal. Al-Qur`ān disampaikan kepada nabi Muhammad s.a.w. melalui malaikat Jibril as. sehuruf demi sehuruf, dan nabi menghafalnya. Ketika datang bulan Ramadhan, nabi Muhammad s.a.w.. memperlihatkan hafalannya (tadarrus) kepada malaikat Jibril as. sampai akhir bulan Ramadhan. Budaya membaca dan menghafal Al-Qur`ān tidak sekedar dilakukan oleh Rasulullah s.a.w. Tradisi ini juga diwariskan kepada para sahabatnya, sehingga melahirkan penghafal Al-Qur`ān handal dan masyhur, semisal: Uṡmān bin Affan, Ali bin Abi ṭalib, Ubay bin Ka ab, Abdullah bin Mas ud, Zaid bin ṡabit bin Dhahak, Abu Musa al-asy ari, Abu Dardā (Nawabuddin, 1996, hlm.8). Tradisi pelestarian Al-Qur`ān tersebut sampai sekarang masih dilaksanakan oleh umat Islam, baik dengan cara membacanya, menghafalkannya maupun menafsirkannya untuk menjaga keutuhan dan kesuciannya. Oleh karena itu jelas, bahwa Al-Qur`ān sebagai kitab suci umat Islam memiliki keistimewaan mudah dibaca dan memiliki ciri mudah dihafal dan mudah diterangkan. Hal ini sebagaimana Firman Allah SWT.. Dalam surat al-qamar ayat 32 sebagai berikut:

"Dan Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Quran untuk pelajaran, Maka Adakah orang yang mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar [54] : 32). Usaha-usaha untuk menjaga dan memelihara Al-Qur`ān oleh sebagian umat Islam terus berlanjut dari zaman sahabat sampai zaman sekarang. Banyak generasi Islam yang berusaha untuk menghafal Al-Qur`ān. Hal ini dilakukan disamping menjaga otentitas Al-Qur`ān, membaca bahkan menghafal juga bernilai ibadah. Membaca Al-Qur`ān merupakan ibadah disisi Allah SWT. Nilai ibadah membaca Al-Qur`ān terdapat dalam hadits, Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur`ān, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan kebaikan itu dibalas 10 kali lipat. Aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf. (HR. at-tirmidzi dan Ibnu Mas ud) (Nawabuddin, 1996, hlm. 9). Dewasa ini banyak orang yang ingin menghafalkan Al-Qur`ān tetapi mereka khawatir dan takut akan persoalan jika tidak bisa menjaga hafalannya. Bahkan banyak penghafal Al-Qur`ān merasa bahwa aktifitas menghafal adalah beban dan membosankan, sehingga tidak sedikit para penghafal Al-Qur`ān yang putus harapan di tengah jalan (tidak mampu menyelesaikan hafalan 30 juz) dan tidak dapat menjaga hafalan yang telah dihafalnya. Padahal kalau disadari, hal ini merupakan bencana yang sangat besar bagi yang bersangkutan. Karena Al-Qur`ān bisa menjadi penolong dan menjadi laknat bagi yang menghafalkan. Oleh karena itu perlu adanya motivasi kepada mereka supaya tergerak untuk menjaga atau mengahafal kemurnian Al- Qur ān. Untuk menarik minat mereka perlu adanya wadah atau tempat untuk menghafal dan adanya sistem pembelajaran yang mudah dan sistematis. Pondok pesantren atau sekolah menengah yang berbasis Al-Qur`ān merupakan salah satu wadah atau tempat para siswa atau siswa untuk mengembangkan diri yang hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah

satunya adalah sekolah menengah pertama Dārul Qur`ān 2. Di sekolah inilah peneliti mengadakan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti membatasi pada kelas delapan semester dua periode 2013-2014. Kenyataannya dalam berproses menghafalkan Al-Qur`ān, ada beberapa kendala atau problem yang dihadapi para siswa. Hal tersebut akan membuat beberapa siswa kurang semangat dalam menghafal Al-Qur`ān. Kendala yang dihadapi sangat beragam sesuai dengan problem yang mereka temui, kuat lemahnya semangat tergantung pada motivasi yang berhasil mereka tanamkan pada diri mereka ketika mereka dihadapkan pada kulminasi yang sulit. Motivasi yang kuat baik dari dalam diri maupun dari luar memberikan kekuatan pada siswa untuk eksis pada konsentrasi hafalannya. Sehingga perlu adanya satu metode yang sangat baik serta menyenangkan agar siswa dapat dengan mudah menghafal Al-Qur`ān. Maka diantara metode tersebut salah satunya adalah metode sorogan, yang digunakan oleh sekolah menengah pertama Dārul Qur`ān dalam membina siswa-siswanya menghafal Al-Qur`ān. Berangkat dari sinilah peneliti merasa tertarik di dalam mengkaji implementasi metode sorogan dalam meningkatkan hafalan Al-Qur`ān. Judul yang akan menjadi fokus kajian dalam penelitian peneliti adalah IMPLEMENTASI METODE SOROGAN DALAM MENINGKATKAN HAFALAN AL-QUR`ĀN (Studi Deskriptif di Sekolah Menengah Pertama Dārul Qur`ān Kelas VIII Semester II Tahun Ajaran 2013-2014). B. Identifikasi Masalah Penelitian Metode adalah salah satu cara yang digunakan guru untuk pembelajaran, salah satunya dalam menghafal Al-Qur`ān merupakan upaya 2 Nama yang sebenarnya Daarul Qur an sesuai dengan penulisan bahasa arab yaitu Dārul Qur ān, maka dalam skripsi ini seluruhnya penulisan Daarul Qur an menjadi Dārul Qur ān.

dari ustāż/ustāżah. Untuk memudahkan santri dalam menghafal Al-Qur`ān. Namun, pada kenyataannya metode dalam menghafal Al-Qur`ān yang ustaż/ustāżah berikan masih kurang menarik, sehingga banyaknya metodemetode baru yang muncul dalam menghafal Al-Qur`ān. Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti diidentifikasikan sebagai berikut: 1. Kurangnya kesadaran dari setiap orang untuk membaca, mempelajari Al-Qur`ān dan menghafalnya. 2. Rendahnya tingkat kemampuan menghafal Al-Qur`ān a. Masih ada orang yang belum bisa membaca Al-Qur`ān seperti mahasiswa baru di Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 sekitar 80 orang yang belum bisa membaca Al-Qur`ān dan dihimpun oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Baca Qur`ān (UKM BAQI). b. Yang sudah bisa membaca Al-Qur`ān, tetapi jarang menghafalnya. c. Sudah bisa membaca Al-Qur`ān bahkan memahaminya, akan tetapi tidak menghafalnya. C. Rumusan Masalah Penelitian Penelitian ini berfokus pada metode yang digunakan oleh Sekolah Menengah Pertama Dārul Qur`ān dalam program taḥfīẓnya. Masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana gambaran umum tentang proses kegiatan hafalan Al- Qur`ān di Dārul Qur`ān? 2. Bagaimana metode sorogan yang digunakan untuk menghafal Al- Qur`ān di Dārul Qur`ān? 3. Bagaimana tingkat keberhasilan menghafal Al-Qur`ān menggunakan metode sorogan?

4. Bagaimana kekurangan dan kelebihan menghafal Al-Qur`ān menggunakan metode sorogan di Dārul Qur`ān? D. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Mengetahui gambaran umum tentang proses kegiatan hafalan Al- Qur`ān di Dārul Qur`ān; 2. Mengetahui Metode Sorogan yang digunakan untuk menghafal Al- Qur`ān di Dārul Qur`ān; 3. Mengetahui tingkat keberhasilan menghafal Al-Qur`ān menggunakan metode sorogan; 4. Mengetahui kekurangan dan kelebihan menghafal Al-Qur`ān menggunakan metode sorogan di Dārul Qur`ān. E. Manfaat Penelitian a. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan terlebih dalam hal metode yang digunakan dalam menghafalkan Al-Qur`ān, baik itu bagi pendidik atau orang tua. b. Manfaat Praktis a. Bagi civitas akademika Universitas Pendidikan Indonesia diharapkan agar dapat melaksanakan Hafalan Al-Qur`ān dengan metode sorogan b. Bagi mahasiswa Program Ilmu Pendidikan Agama Islam, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi perhatian akan sangat pentingnya mempelajari hafalan Al-Qur`ān dengan menggunakan metode sorogan.

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan menambah wawasan baru mengenai hafalan Al-Qur`ān dengan menggunakan metode sorogan. d. Bagi Penulis, penelitian ini merupakan bahan latihan dan rasa keingintahuan yang mendalam sebagai salah satu calon guru PAI yang akan mengajarkan Al-Qur`ān. F. Struktur Organisasi Skripsi Sistematika penyusunan skripsi ini, penulis bagi menjadi 5 (lima) bab, yang akan diuraikan sebagai berikut: BAB I :Pendahuluan yang terdiri latar belakang masalah, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur organisasi skripsi. BAB II :Kajian pustaka mengenai Metode sorogan dan menghafal Al- Qur`ān. BAB III :Metodologi penelitian dan prosedur penelitian yang terdiri atas: Lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode dan pendekatan penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data. BAB IV :Pembahasan dan hasil penelitian yang terdiri dari dua hal utama, yakni: hal utama ialah pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian. Sedangkan hal yang kedua adalah pembahasan atau analisi temuan. BAB V :Kesimpulan, saran dan rekomendasi. Menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian serta merekomndasikan untuk penelitian selanjutnya.