PENDAHULUAN. Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan. halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dan Deri, 2008) dari Warwick medical school, Institute of Education dan

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan kesehatan. Delapan puluh persen (80%) persalinan. merawat dan memandikan (Yulifah & Yuswanto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan. yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses diterimanya

BAB I PENDAHULUAN. maka dampaknya adalah lost generation. Fisioterapi sangat besar perannya dalam

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : DEVI RISMUNDARI

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi. Sentuhan dan pelukan dari

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya mampu mengatasi setiap masalah kesehatan, terlebih dengan. semakin beranekaragamnya penyakit dan faktor-faktor yang

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

Noviyanti 1, Sastri Nufaisa 2 ABSTRAK. Kata Kunci : Efektifitas, Pijat Bayi Kepustakaan : 20 ( )

HUBUNGAN ANTARA PIJAT BAYI DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN BAYI UMUR 0-3 BULAN DI PONDOK BERSALIN DESA BALAK SIAGA CAWAS KLATEN TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. Kongres World Health Organization (WHO) tentang pengobatan tradisional

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. emosional serta perkembangan otaknya. Yaitu dengan cara berinteraksi secara

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP BERAT BADAN NEONATUS DINI DI RUMAH BERSALIN SEHAT NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2008

PERILAKU PIJAT BAYI BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: KHOIRUN NISA

PENGARUH TERAPI PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Seperti ketika didalam kandungan, gizi yang tinggi sangat diperlukan ketika anak

PENGARUH HEALTH EDUCATION

EFFECT OF HEALTH EDUCATION WITH DEMONSTRATION OF KNOWLEDGE OF INFANT MASSAGE IN GAMPING JATISAWIT IHC

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI DI POLINDES HARAPAN BUNDA SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI PREMATUR DI RUANG PERINATOLOGI RUMAH SAKIT IMELDA MEDAN

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J

PENGARUH PENYULUHAN PIJAT BAYI TERHADAP PERSEPSI IBU TENTANG PIJAT BAYI DI DESA SENDANGAGUNG, SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN FREKUENSI MENYUSU ASI EKSKLUSIF SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN PIJAT BAYI

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia. menakutkan, tanpa sentuhan-sentuhan yang nyaman dan aman di

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung sesuai waktu dan umur (Irianto, 2014). Penyakit degeneratif. dan tulang salah satunya adalah asam urat (Tapan, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. karena masyarakat dengan tingkat kesehatan yang baik dapat memiliki angka

BAB I PENDAHULUAN. dari jumlah penduduk atau sekitar 19 juta jiwa. Menurut ramalan World

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).

Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Kelurahan Tanjung Karang Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang. koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial ( Marmi, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat prevalensinya dan memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan diare bila frekuensi buang air besar sudah lebih dari empat kali,

PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI MELALUI PEMIJATAN

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. MDG dilanjutkan dengan program Sustainable Development Goals (SDGs)

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI DI DUSUN PAPAHAN KELURAHAN PAPAHAN KECAMATAN TASIKMADU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RUTINITAS PIJAT BAYI DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 3-12 BULAN

55 Pengaruh Penyuluhan Pada Ibu Terhadap...

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BALITA USIA 0-2 TAHUN DI BPM Ny. N BANYUWANGI TAHUN 2015

PENGARUH KOMBINASI PIJAT BAYI DENGAN MUSIK KLASIK MOZART TERHADAP BERAT BADAN DAN KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN ABSTRAK

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATKAN BERAT BADAN PADA BALITA GIZI KURANG USIA BULAN DI PUSKESMAS IMOGIRI II KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan status sehat yang dimilikinya. Tindakan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia walaupun indikator program Millennium Development Goals (MDGs)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menuju masyarakat Indonesia sehat, tindakan yang harus dilakukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan lunak untuk. memperbaiki kerusakan yang dideritanya disebut menua aging

BAB I PENDAHULUAN. dapat menurun atau pancreas dapat menghentikan sama sekali produksi insulin

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menyusu dalam 1 jam pertama kelahirannya (Roesli, 2008). Peran Millenium

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengobatan tradisional atau dikenal dalam bahasa asing complementary and

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan dan proses persalinan pada ibu primipara membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap anak mengalami proses tumbuh kembang yang berbeda-beda. Baik menyangkut

BAB 1 PENDAHULUAN. kesakitan yang tinggi. Hipertensi sering disebut the silent killer karena hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu prioritas Kementrian Kesehatan saat ini adalah meningkatkan status

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) di suatu negara merupakan gambaran dari

BAB I PENDAHULUAN. terbesar dari jumlah penderita diabetes melitus yang selanjutnya disingkat

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Kuesioner Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi dan Balita Mengenai Penyakit Polio Pasca PIN V

DEWI SUSANTI ( S)

BAB I PENDAHULUAN. 2006). Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI) tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif quasi

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Inisiasi Menyusu Dini ( IMD) adalah suatu proses membiarkan bayi dengan

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

Prestasi, Volume 1, Nomor 2, Juni 2012 ISSN PELATIHAN TERAPI PIJAT BAYI PADA ORANG TUA DI DESA PESAYANGAN UTARA, MARTAPURA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hipertensi atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat. Gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada masa anak-anak dapat

BAB I PENDAHULUAN diperkirakan lansia menjapai 11,4% dari total jumlah penduduk atau

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha menurut Subakti dan Rizky dalam Oktobriariani (2002). Terapi pijat pada anak dan orang dewasa sebenarnya sudah berlangsung lama. Di Indonesia, pijat anak secara tradisional sudah lebih dahulu dikenal dibandingkan teknik pijat berdasarkan penelitian medis (Amiratipuji, 2008). Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/XI/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan menyebutkan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi, anak Balita, anak pra sekolah dan anak sekolah, salah satu contoh stimulasi tumbuh kembang adalah pijat bayi. Pijat bayi yang benar memiliki manfaat yang berguna untuk bayi berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Field dan Schanberg (1986) bahwa bayi yang dipijat menunjukkan peningkatan tonus nervus vagus (saraf otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian penyerapan makanan akan menjadi lebih baik sehingga berat badan bayi meningkat lebih banyak 1

2 daripada yang tidak dipijat (Roesli, 2010). Pijat bayi memiliki banyak manfaat sehingga pelaksanaan pijat sangat baik apabila dipraktikkan, terutama jika pelaksanaannya langsung dilakukan oleh ayah atau ibu bayi. Di samping manfaat ada pula kerugian bayi yang tidak dipijat diantaranya bayi yang tidak dipijat pertambahan berat badannya lebih lambat daripada bayi yang dipijat. Di samping itu biasanya bayi yang tidak dipijat memiliki pola tidur yang tidak teratur dibandingkan bayi yang dipijat (Roesli, 2010). Di beberapa rumah sakit di Amerika Serikat (AS), Cina, Filipina, dan Hong Kong, pijat bayi sudah dimasukkan ke dalam sistem pelayanan kesehatan bayi. Pijat bayi diyakini merupakan salah satu stimulasi sentuhan (touch) yang bisa membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi (Riameilani, 2006). Di Indonesia, pijat bayi kebanyakan masih dilakukan oleh dukun bayi yang sudah memiliki keahlian memijat secara turun temurun. Kebanyakan dari mereka masih melakukan pemijatan yang tidak sesuai dengan langkah pemijatan yang dianjurkan untuk bayi, sehingga banyak teknik pemijatan yang tidak diperbolehkan justru dipraktekkan oleh para dukun bayi ini, Salah satunya pemijatan dengan meremas-remas daerah kepala. Pada bayi, tulang tengkorak tidak terbentuk secara sempurna sampai bayi berusia 20 bulan. hal ini dikarenakan perkembangan otak terjadi secara pesat pada masa-masa ini dan tengkorak yang belum terbentuk ini merupakan ruang untuk berkembangnya otak secara sempurna. Oleh karena itu, apabila dilakukan pemijatan pada daerah kepala, maka terjadinya perdarahan otak

3 dan kerusakan system saraf di bagian otak akan semakin besar (Subakti dan Rizki, 2002). Dukun bayi lebih banyak ditemukan di daerah pedesaan daripada perkotaan. Hal ini disebabkan karena banyaknya orang desa yang masih mempercayakan pemijatan anak mereka pada dukun bayi dibandingkan melakukan pemijatan sendiri. Dari data Badan Pusat Statistik Kab. Grobogan tahun 2010 didapatkan data dukun bayi paling banyak terdapat di Desa Karangrayung yaitu 30 orang (http://grobogankab.bps.go.id/subyek_statistik/04.sosial/para- medis.jpg). Banyaknya dukun bayi menunjukkan masih tingginya minat ibu untuk memijatkan bayinya di dukun pijat. Beberapa penelitian tentang pijat bayi dilakukan oleh Oktobriariani (2010) menunjukkan bahwa sebanyak 23 orang (71,9%) responden sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi memiliki kemampuan praktik pijat bayi yang baik. Hasil penelitian Oktaprianti (2011) menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang pijat bayi dalam kategori baik sebanyak 15 orang (62,5 %) sedangkan sikap ibu dalam kategori positif yaitu sebanyak 15 orang (62,5%). Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti Hubungan Pengetahuan dengan Praktik Pijat Dukun bayi di Kecamatan Karangrayung. B. Rumusan Masalah Adakah hubungan pengetahuan dengan praktik pijat dukun bayi di Kecamatan Karangrayung?

4 C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dengan praktik pijat dukun bayi di Kecamatan Karangrayung. 2. Tujuan khusus a. Mendeskripsikan pengetahuan dukun bayi tentang pijat bayi di Kecamatan Karangrayung b. Mendeskripsikan praktik pijat dukun bayi di Kecamatan Karangrayung c. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan praktik pijat dukun bayi di Kecamatan Karangrayung D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang hubungan antara pengetahuan dengan praktik pijat dukun bayi di Kecamatan Karangrayung Kabupaten Grobogan. 2. Manfaat praktis a. Bagi Fasilitas Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi fasilitas kesehatan untuk memberikan pengetahuan pijat bayi dalam kaitannya dengan pembentukan praktik pemijatan yang benar.

5 b. Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai sumbangan aplikatif bagi tenaga kesehatan terutama bidan agar lebih meningkatkan perhatian dalam memberikan informasi mengenai pengetahuan pijat bayi dalam kaitannya dengan pembentukan praktik pijat dukun bayi yang benar. c. Bagi Masyarakat Manfaat bagi masyarakat adalah untuk membuka wawasan tentang pengetahuan pijat bayi sehingga terbentuk sikap positif untuk melakukan pijat bayi secara mandiri. d. Bagi Penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah pengetahuan dan praktik pijat dukun bayi.

6 E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian No Judul, Nama, Tahun 1 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Pijat Bayi Terhadap Praktik Pijat Bayi di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo 2010 Rona Riasma Oktobriariani 2 Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat BadanBayi Usia 3-6 Bulan Dikelurahan Pasianan Tigo Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang 2010 Merineherta, Sabri, Fuadi 3 Pengaruh penyuluhan tentang pijat bayi terhadap pengetahuan Sasaran orang tua bayi yang mempunyai bayi usia 1-12 bulan. yang melakukan kunjungan imunisasi di Polindes Harapan Bunda Sukoharjo pada bulan Mei-Juni 2010, yaitu sebanyak 35 responden. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi usia 3-6 bulan di kelurahan Pasia Nan Tigo wilayah kerja puskesmas Lubuk Buaya yang berjumlah 20 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang Variable yang diteliti Pretes praktik pada level persepsi, respon terpimpin, mekanisme, adopsi. Pendidikan kesehatan tentang pijat bayi. Postes praktik pada level persepsi, respon terpimpin, mekanisme, adopsi. Pengaruh pijat bayi, peningkatan berat badan Melihat adanya pengaruh Penyuluhan tentang pijat Metode Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperiment dengan rancangan One Group Pretest- Postest. Desain penelitian merupakan penelitian eksperimen sederhana atau Randomized Control Trial (RCT). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden sesudah diberi pendidikan kesehatan tentang pijat bayi memiliki kemampuan praktik pijat bayi yang baik yaitu sebanyak 23 orang (71,9%). Hasil penelitian yang diperoleh dari pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan pada bayi yang dilakukan pemijatan jauh lebih baik dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan dengan Nilai P< 0.05. Ada perbedaan pengetahuan ibu tentang pijat bayi antara sebelum

7 dan keterampilan ibu melakukan pijat bayi di BPS. Hj. Sri Wahyuni, S. ST, Semarang 2009 Ayuanda melahirkan (ibu bersalin) normal di BPS Hj. Sri Wahyuni, S. ST Semarang yang hanya dihitung satu kali untuk pemeriksaann ya pada Juni 2009 sehingga jumlah responden tidak terulang lagi menurut data bulan Maret 2009, jumlah populasi adalah 40 ibu bersalin. bayi dengan pengetahuan dan keterampila n ibu melakukan pijat bayi dengan rancangan penelitian preeksperimenta, pendekatan one group pretest post test. dan sesudah penyuluhan dengan z hitung sebesar 5,264 (p value =0,000) dan ada perbedaan keterampilan ibu melakukan pijat bayi dengan t hitung sebesar 30,853 (p value 0,000) Perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis adalah terdapat pada variabel yang akan diteliti, tempat dan waktu. Pada penelitian ini variabel bebasnya adalah pengetahuan dan variabel terikatnya adalah praktik, sedangkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Oktobriariani variabel bebasnya adalah pendidikan kesehatan dan variabel terikatnya adalah praktik pijat bayi, penelitian oleh Merineherta, Sabri dan Fuadi variabel bebasnya adalah pijat bayi dan variabel terikatnya adalah peningkatan berat badan bayi, penelitian oleh Ayuanda variabel bebasnya adalah penyuluhan tentang pijat bayi dan variabel terikatnya adalah pengetahuan dan keterampilan. Tempat yang akan penulis lakukan penelitian adalah di Kecamatan Karangrayung dengan pertimbangan Kecamatan Karangrayung merupakan daerah yang memiliki jumlah dukun bayi terbanyak dan beberapa diantaranya dalam melakukan praktik terdapat

8 langkah-langkah pemijatan yang tidak sesuai dengan teknik pemijatan yang dianjurkan.