SHOWROOM DAN SERVICE STATION BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
GEDUNG PAMER DAN LAYANAN PURNA JUAL

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

Asrama Mahasiswa UNDIP Mohammad Iqbal Hilmi L2B09060

APARTEMEN DI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SEMARANG LP3A TUGAS AKHIR 138

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH DI KABUPATEN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Auditorium Universitas Diponegoro 2016

Dukuh Atas Interchange Station BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1BAB I PENDAHULUAN. KotaPontianak.Jurnal Lanskap Indonesia Vol 2 No

PERENCANAAN TA 37 AGUNG DWI NUGROHO L2B ALUR PIKIR IN-PUT PROSES OUTPUT

Desa Mandiri Berbasis Ecovillage

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Showroom dan Bengkel Mobil KIA di Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Toyota Retail Sales Sumber : Toyota Retail Sales Progress, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Daya Tampung dan Peminat Kedkteran Gigi

BAB I PENDAHULUAN. Hotel Bisnis Bintang 4 di Kota Jambi. Rahma Mastovani_ L2B008122

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Pendaftar SMK se-kota Semarang Tahun No Tahun Ajaran Pendaftar Diterima

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KONDOMINIUM BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bagas Laksawicaka Gedung Bioskop di Kota Semarang 1

Institut Seni Musik Semarang

BAB I PENDAHULUAN. 1 diakses tanggal 25 Juni 2009.

Redesain Kantor Bupati Kabupaten Sukoharjo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran yang hendak dicapai dengan adanya Wedding Hall ini adalah:

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Diponegoro merupakan universitas terbesar di Kota Semarang. Lokasi kampus Universitas Diponegoro

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Galeri Arsitektur Jawa Tengah OUTPUT INPUT

Wedding Mall di Semarang 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kereta api merupakan salah satu alat transportasi darat antar kota yang diminati oleh seluruh lapisan

Rest Area KM 22 Jalan Tol Semarang - Solo Jovi Permata Anggriawan (L2B008052) BAB I PENDAHULUAN

PELABUHAN PERIKANAN PANTAI REMBANG

PERPUSTAKAAN HIBRIDA DI KOTA BOGOR TA 127

SEMARANG ELECTRONIC CENTER

BAB I PENDAHULUAN. LP3A Teater Universitas Diponegoro, Semarang. 1.1 Latar Belakang

MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

KOMPLEK GALERI SENI LUKIS di DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Terminal Penumpang Bandar Udara Internasional Ahmad Yani Semarang Hans Dian Sintong

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KANTOR DINAS KESEHATAN KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Riverside Resort Hotel di Cijulang, Kabupaten Pangandaran 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK DI KUDUS BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1. 1 : Keindahan Panorama Bawah Laut Pulau Biawak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Relokasi Stasiun Merak 1

REDESAIN KANTOR DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan transportasi meningkat dengan pesat sesuai dengan perkembangan teknologi yang ada, saat ini

CLUB HOUSE Di kawasan perumahan kompleks VI PKT Bontang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN LP3A TUGAS AKHIR 135 MONALISA SAPUTRI SARANA REKREASI & EDUKASI PETERNAKAN SAPI PERAH DI DESA JETAK 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT

LP3A TA PERIODE 127/49 TERMINAL BUS TIPE A DI KABUPATEN DEMAK BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REDESAIN SHOWROOM DAN BENGKEL TOYOTA NASMOCO TERPADU DI SEMARANG

Kolam Renang Indoor Universitas Diponegoro - Tugas Akhir 135 LP3A BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan. Tabel 1.1. Tabel Hasil Penjualanan Sepeda Motor di Indonesia Tahun2013 Sumber: otonity.com (di unduh pada 1 Januari 2014)

BAB I PENDAHULUAN. Markas Pusat Pemadam Kebakaran Pemkot Semarang 1

Apartemen untuk Wanita di Kota Semarang I. PENDAHULUAN

STASIUN MRT BLOK M JAKARTA DENGAN KONSEP HEMAT ENERGI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2. TUJUAN DAN SASARAN

SEASIDE HOTEL DI JEPARA BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SHOWROOM HINO DI SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR III DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GALERI FOTOGRAFI DI SEMARANG PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR HIGH TECH

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan

Women and Child Center di Semarang

PUSDIKLAT BULUTANGKIS DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Vespa adalah sebuah kendaraan yang menjadi salah satu inspirasi dalam perkembangan teknologi transportasi darat pada era modern. Vespa mampu bertahan dari waktu ke waktu dan memiliki daya tarik tersendiri dari bentuknya yang khas. Laju pergerakan penduduk yang meningkat diikuti oleh kebutuhan akan sarana transportasi yang meningkat pula, mengakibatkan meningkatnya permintaan akan kendaraan bermotor, baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Hal ini menyebabkan meningkatnya penjualan unit kendaraan bermotor khususnya di Indonesia. Showroom dibangun untuk memenuhi kebutuhan akan hal tersebut. Showroom adalah ruang pamer, ruang yang khusus digunakan sebagai tempat memamerkan suatu produk, salah satunya kendaraan bermotor. Masyarakat umum menyebut demikian karena secara global dan sudah menjadi kebiasaan berasumsi bahwa tempat untuk memajang bernama showroom. Dimana showroom atau ruang pamer kendaraan dengan satu merk yang sudah mendunia dan berada dalam satu negara terdiri dari beberapa cabang dalam satu kota dan hanya ada satu pusat dalam satu negara. Showroom bukan hanya suatu tempat dimana produk dipamerkan, tetapi juga merupakan ruang terjadinya pergerakan pengunjung dan staff. Showroom harus memiliki kedekatan kerjasama dengan departemen atau bagian bangunan yang lain seperti area servis dan area suku cadang. Dalam perencanaan showroom penting untuk mempertimbangkan pengembangan jalur sirkulasi bagi pegunjung dan staff, dan untuk menyediakan fungsi layout yang baik bagi setiap bagian showroom. Keberadaan showroom di Semarang yang ada saat ini lebih banyak didominasi oleh produsen sepeda motor asal Jepang. Banyak showroom motor di Semarang tidak dilengkapi fasilitas yang lengkap. Showroom seharusnya menyediakan jasa penjualan dan jasa purna jual, yaitu layanan servis/perbaikan dan penyedian spare parts. Oleh karena itu, pihak PT. Skuterindo Mandiri Lestari perwakilan resmi PT. Piaggio Indonesia wilayah Jateng dan DIY berencana meningkatkan pelayanannya di masyarakat, yang diwujudkan dengan membuka showroom dan service station untuk lebih dapat menjangkau masyarakat Jawa Tengah yang lingkup pelayanannya tidak terbatas pada penjualan Vespa saja, tetapi juga melingkupi perbaikan (service), penjualan suku cadang (spare part), bahkan body repair (modifikasi). Hal ini didukung pula dengan banyaknya jumlah pengguna Vespa dan Komunitas Vespa di Jawa Tengah. Fenomena di atas mandorong sebuah ide untuk membuat suatu wadah untuk menampung kegiatan penjualan, perbaikan (service), penjualan suku cadang (spare part), body repair ( modifikasi), hingga kegiatan Vespa Club. Oleh karena itu konsep dari Showroom dan Service Station Vespa di Semarang ini adalah sebuah tempat atau wadah yang menggabungkan antara kegiatan penjualan, perbaikan (service), penjualan suku cadang (spare part), body repair (modifikasi), dan Vespa Club yang bersifat fungsional, komersial dan rekreatif dengan penekanan desain Futuristik yang berdasar pada perilaku dalam arsitektur pengguna Vespa atau Vespa Club. BERDA KARENDRA PUTRA 1

1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai adalah memperoleh judul Tugas Akhir yang layak dan bermanfaat, serta dapat mendukung proses perencanaan dan perancangan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang, dengan mengaplikasikan desain Futuristik di dalam bangunan itu sendiri. 1.2.2 Sasaran Tersusunnya usulan langkah langkah pokok penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Station Vespa di Semarang, berdasarkan atas aspek aspek panduan perancangan (design guidelines aspect) dan alur pikir proses penyusunan LP3A dan Desain Grafis yang akan dikerjakan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Subyektif Untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti Tugas Akhir sebagai ketentuan kelulusan Sarjana Strata (S1) di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNDIP Semarang dan sebagai pegangan dan acuan dalam proses Studio Grafis Tugas Akhir yang merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembuatan Tugas Akhir. 1.3.2 Obyektif Sebagai pegangan dan acuan selanjutnya dalam perancangan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang, selain itu diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan, baik bagi mahasiswa yang akan menempuh Tugas Akhir maupun bagi mahasiswa arsitektur lainnya dan masyarakat umum yang membutuhkan. 1.4 Ruang Lingkup Pembahasan 1.4.1 Ruang Lingkup Spasial Meliputi aspek aspek arsitektural perencanaan dan perancangan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang. Masalah yang berada di luar lingkup arsitektural akan dibahas secara global dan garis besarnya saja dengan batasan dan anggapan yang rasional dan logis. 1.4.2 Ruang Lingkup Substansial Secara administratif adalah tapak perencanaan yang akan dipakai yang berada di Kota Semarang, provinsi Jawa Tengah. BERDA KARENDRA PUTRA 2

1.5 Metode Pembahasan Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan. Adapun Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain : 1.5.1 Metode deskriptif, yaitu dengan melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara : studi pustaka/ studi literatur, data dari instansi terkait, wawancara dengan narasumber, observasi lapangan serta browsing internet. 1.5.2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang di hasilkan. 1.5.3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap bangunan Vespa Station di suatu kota atau negara yang sudah ada. Dari data - data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur bangunan Station Vespa di Semarang. 1.6 Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penyusunan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Menguraikan latar belakang, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan dan sistematika pembahasan serta alur bahasan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menguraikan tentang tinjauan umum mengenai Station Vespa di Semarang beserta fasilitas pelayanan yang ada di dalamnya dengan standar-standar yang berlaku, juga tinjauan khusus mengenai penekanan desain yang dipilih, yakni desain futuristik, serta data studi banding yang akan digunakan. BAB III TINJAUAN KOTA SEMARANG Menguraikan tentang tinjauan provinsi Jawa Tengah, tinjauan Kota Semarang beserta dengan peraturan dan kebijakan pemerintah setempat. BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOWROOM DAN SERVICE STATION VESPA Menguraikan dasar-dasar pendekatan dan menguraikan pendekatan fungsional, kontekstual, arsitektural, teknis, dan utilitas bangunan. BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SHOWROOM DAN SERVICE STATION VESPA Membahas mengenai faktor penentu perencanaan dan faktor penentu perancangan serta program perancangan yang berisi program ruang dan kebutuhan luas tapak. BAB VI KESIMPULAN BERDA KARENDRA PUTRA 3

1.7 Alur Pikir INPUT PROSES PERENCANAAN ARSITEKTUR OUTPUT FENOMENA Aktualita: Kebutuhan kendaraan pribadi untuk mendukung aktifitas masyarakat semakin meningkat. Jumlah kendaraan bermotor di Kota Semarang selalu bertambah tiap tahunnya Penjualan produk Vespa dengan angka penjualan yang baik Loyalitas dan Royalitas pengguna dan pecinta Vespa di wilayah Jateng DIY cukup tinggi. Komunitas Vespa yang semakin menunjukkan eksistensinya. PROBLEMATIKA Dengan adanya fenomena berupa aktualita dan urgensi yang telah dipaparkan, mendorong direncanakannya Showrom dan Service Station Vespa di Semarang yang dibangun sebagai wadah aktivitas dealership maupun aktivitas aktivitas lain yang berhubungan erat dengan para pengguna Vespa itu sendiri. JUDUL TA Perencanaan dan Perancangan Showroom dan Service Station Vespa di Semarang Urgensi: Perlunya pelayanan untuk memenuhi kebutuhan akan produk kendaraan bermotor dan sebagai wadah kegiatan otomotif yang meningkat pesat khususnya Vespa. Originalitas: Station Vespa sebagai tempat untuk menggabungkan antara kegiatan penjualan, perbaikan (service) dan penjualan suku cadang (spare part) yang bersifat fungsional, komersial dan BERDA KARENDRA PUTRA 4

rekreatif yang dapat menjadi sarana dalam bidang otomotif bagi pengguna ataupun komunitas Vespa. Pengguna Showroom dan Sevice Station Vespa Pengguna Vespa Komunitas Vespa (Vespa Club) KELOMPOK Kegiatan Pengelola Macam kegiatan dan fasilitas yang ada dalam Showroom dan Sevice Station Vespa Literatur 1. Tinjauan tentang Showroom dan Service Station 2. SNI No. 7229:2007 tentang Ketentuan Umum Pelayanan Purna Jual 3. Time Saver Standards for Building Types 4. Data Arsitek, Ernst Neufert. 5. AJ Metric Handbook 6. Architect Handbook Studi Banding 1. Proses Kegiatan - Kegiatan Showroom - Kegiatan Service - Kegiatan Spare Parts - Kegiatan Body Repair - Kegiatan Vespa Club - Kegiatan Managerial 2. Fasilitas Showroom dan Service Station 3. Utilitas, MEE KELOMPOK Fasilitas dan Ruang, Utilitas, MEE Struktur Organisasi Jumlah Pengguna Showroom dan Sevice Station Vespa Rencana Pengunjung Station Vespa untuk 10 tahun mendatang Standar kapasitas Studi Banding : 1. Data ruang-ruang Showroom dan Service Station Vespa KAPASITAS Fasilitas dan Ruang, Utilitas, MEE BERDA KARENDRA PUTRA 5

yang ada. 2. Data jumlah pengunjung Standar besaran ruang Perhitungan besaran ruang & kebutuhan lahan PROGRAM RUANG & KEBUTUHAN LUAS TAPAK ASPEK FUNGSIONAL 1. Fungsi Showroom 2. Fungsi Service 3. Fungsi Spare Parts 4. Fungsi Body Repair 5. Fungsi Vespa Club 6. Fungsi Managerial ASPEK KONTEKSTUAL Tapak, aksesibilitas, view, klimatologi. ASPEK TEKNIS Bentuk dan massa bangunan,struktur, bahan bangunan. PERANCANGAN ARSITEKTUR CITRA/IMAGE Citra atau image building: - Futuristik - Kemudahan sirkulasi - Analogi Vespa FUNGSI & KARAKTER Station Vespa di Semarang Karakter Lokasi: - Land Use sesuai peraturan Pemkot Semarang - Aksesibilitas - Faktor lingkungan sekitar - Utilitas lingkungan kota Pemilihan Lokasi pembobotan dan penilaian LOKASI TERPILIH Kebutuhan luas tapak Kriteria tapak: - Kemudahan pencapaian - Kesesuaian kebutuhan luas - Topografi - Kelengkapan utilitas tapak PEMILIHAN LOKASI PEMBOBOTAN DAN PENILAIAN TAPAK TERPILIH BERDA KARENDRA PUTRA 6

Alternatif tapak DESAIN GRAFIS Karakter tapak Kelompok kegiatan/fasilitas Contoh keruangan bangunan Showroom dan Service Station Potensi masalah tapak, eksplorasi preseden, respon tapak aksis-orientasi, hirarki keruangan ZONING Tapak Iklim & cuaca Persyaratan & karakter fisik Eksplorasi Figurasi Bentuk GUBAHAN MASA Contoh wujud bangunan Station Zoning Gubahan masa Sirkulasi Alternatif Studi Proporsi Studi 3D SITE PLAN Siteplan Sirkulasi Eksplorasi Sirkulasi & Keruangan Hubungan Ruang DENAH Contoh bangunan Station Karakter elemen bangunan Eksplorasi Figurasi Bentuk Elemen Bangunan Struktur & Konstruksi TAMPAK & POTONGAN Siteplan Denah Tampak Potongan Substansi & Materi Presentasi Teknik Menggambar Teknik Presentasi DESAIN GRAFIS (PRA DESAIN) Gambar 1.1. Diagram Alur Pikir sumber : Analisa Pribadi BERDA KARENDRA PUTRA 7