BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Thypus abdominalis merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada, saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu minggu dan terdapat gangguan kesadaran. Masih merupakan penyakit endemik di Indonesia (Ngastiyah:2005). Penyakit demam tifoid merupakan penyakit endemik di Indonesia. Prevalensi demam tifoid di Indonesia di perkirakan 350-810 kasus per 1000 penduduk pertahun atau kurang lebih sekitar 600.000-1,5 juta kasus setiap tahun 80-90% dari angka di atas adalah anak berusia 2-19 tahun. Demam tifoid menduduki tempat kedua di antara, penyakit usus setelah Gastroenteritis (Dinkes DKI : 2005). Endemik demam tifoid terjadi di Propinsi Jawa tengah, dengan peningkatan jumlah kasus demam tifoid selama 3 tahun berturut - turut dari tahun 2007 jumlah kasus 254, pada tahun 2008 menjadi 971 kasus, pada tahun 2009 naik 4817 kasus, dan pada tahun 2010 naik lagi 5021 kasus (Dinkes DKI : 2005). Sedangkan di rumah sakit roemani sendiri terutama di ruang lukman selama 3 tahun peningkatan jumlah kasus demam tifoid selama 3 tahun berturut turut dari tahun 2008 jumlah kasus 230, pada tahun 2009 kasus 650, pada tahun 2010 naik lagi menjadi 978 kasus. B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas kejadian thypus abdominalis diketahui di Indonesia terutama di daerah Semarang khususnya di RS Roemani Semarang dan merupakan masalah kesehatan yang serius. Sehingga, dapat di rumuskan perumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana Asuhan Keperawatan pada An. N dengan Thypus Abdominalis 1 1
di ruang Lukman RS Roemani Dengan sub-sub masalah yaitu bagaimana melakukan pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, merencanakan tindakan, melaksanakan rencana tindakan, melakukan evaluasi, serta mendokumentasikan dan mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat dalam memberikan Asuhan Keperawatan pada An. N dengan thypus Abdominalis di ruang Lukman RS Roemani C. TUJUAN 1. Tujuan Umum Untuk mendapat pengalaman yang nyata dalam melakukan Asuhan Keperawatan pasien Thypus Abdominalis di ruang Lukman RS Roemani Semarang dengan menggunakan proses keperawatan mulai dari pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan (intervensi), implementasi, evaluasi dan dokumentasi. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa dapat mengetahui lebih lanjut Thypus Abdominalis. b. Mahasiswa dapat melakukan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-harinya. c. Mahasiswa dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang tindakan pencegahan Thypus Abdominalis. d. Mahasiswa dapat melakukan Asuhan Keperawatan pada An. N e. Mahasiswa dapat melaksanakan analisis Keperawatan pada An. N f. Mahasiswa dapat merumuskan diagnosa Keperawatan pada An. N g. Mahasiswa dapat merencanakan tindakan Keperawatan pada An. N 2
h. Mahasiswa dapat melaksanakan rencana tindakan Keperawatan pada An. N dengan thypus abdominalis di ruang Lukman RS Roemani i. Mahasiswa dapat mengevalusi dari hasil tindakan Keperawatan pada An. N dengan thypus abdominalis di ruang Lukman RS Roemani j. Mahasiswa dapat mendokumentasikan Asuhan Keperawatan pada An. N D. METODE PENULISAN Dalam penulisan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif dan dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode studi kasus dengan teknik pengumpulan data sebagai berikut untuk data primer (wawancara, teknik observasi, pemeriksaan fisik) dan data sekunder (wawancara dan studi kepustakaan) dengan mengambil literatur yang berhubungan dengan Thypus Abdominalis. 1.Data primer a. Wawancara Wawancara adalah pembicaraan terarah yang umumnya dilakukan pada pertemuan tatap muka. Wawancara ini langsung dengan pasien. Informasi yang terkumpul di dapatkan dengan cara tanya jawab yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang di hadapi pasien (Nursalam : 2001). b. Observasi Observasi adalah mengamati tingkah laku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang kesehatan pasien dan perkembangan kesehatanya. Observasi di lakukan untuk mendapatkan data tentang tanda-tanda fisik, kecacatan perilaku dan keadaan umum pasien (Nursalam : 2001). 3
c. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik adalah pemeriksaan pada pasien untuk menentukan masalah kesehatan pasien, dengan observasi dari ujung rambut sampai ujung kaki. Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Nursalam : 2001). 2.Data sekunder a. Wawancara Wawancara dengan keluarga pasien, dokter yang menangani atau tim kesehatan yang lain yang berhubungan dengan masalah kesehatan pasien (Nursalam : 2001). b. Study kepustakaan Untuk memperjelas dan mendukung kebenaran tentang data yang di peroleh, catatan keperawatan pasien yang sudah didokumentasikan dapat dipergunakan sebagai sumber informasi di tambah dengan hasil pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium, foto rongent, CT scan dan hasil pemeriksaan lain yang di lakukan (Nursalam : 2001). E. SISTEMATIKA PENULISAN Laporan Asuhan Keperawatan Anak ini terdiri dari 5 BAB dengan sistematika sebagai berikut : BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan, metode penulisan, sistematika penulisan. BAB II Tinjauan teori berisi tentang Konsep Medis yang terdiri dari pengertian, anatomi fisiologi, etiologi, manifestasi klinis, manifestasi klinis, patofisiologi, pathway, diagnosa pembanding, komplikasi, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan. Konsep Keperawatan yang terdiri dari fokus pengkajian, perumusan diagnosa keperawatan, intervensi, 4
implementasi, evaluasi, dokumentasi, pathway proses keperawatan. Konsep dasar Tumbuh Kembang Pra Sekolah. BAB III BAB IV BAB V Resume keperawatan berisi tentang pengkajian yang terdiri dari identitas pasien, riwayat keperawatan, pengkajian pola fungsional, pemeriksaan fisik. Analisa data, problem list, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Berisi tentang pembahasan Berisi tentang penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran. 5