SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa. perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia dimana berbagai

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN CARA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMKN 5 DI KOTA BATAM. Oktavianti

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI JURUSAN IPS SMA PGRI 2 KAYEN TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. terduga makin mempersulit manusia untuk meramalkan atau. dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi

I. PENDAHULUAN. dan berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat dibutuhkan oleh semua manusia,

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH SURUH TAHUN AJARAN 2008/2009

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, sudah seharusnya memberi dampak yang baik terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Sumber daya manusia yang berkualitas akan mampu. diberikan melalui pendidikan formal di sekolah maupun di lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah. Kegiatan

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

PENGARUH KEDISIPLINAN MENGGUNAKAN WAKTU BELAJAR DAN PERILAKU SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh mutu

BAB I PENDAHULUAN. penting dan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembelajaran. Prestasi

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Oleh : Fistika Sari A

PROPOSAL PENELITIAN TENTANG PENDIDIKAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh:

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. strategis bagi peningkatan sumber daya manusia adalah pendidikan.

BAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. diajukan oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI MINAT BACA SISWA DAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS XI SMA N 1 BATURETNO TAHUN AJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh: RATNA HERAWATI A

percaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Kewarganegaraan. disusun oleh: FEBRI ARIFIN A

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini telah melahirkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Hasil belajar merupakan bagian akhir dari proses belajar dengan kata lain

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : FEBRYANA HANDITASERRA

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun oleh: DEWI WIJAYANTI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. afektif, maupun psikomotorik. Kenyataannya pendidikan yang dilakukan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini peran dan fungsi pendidikan sekolah semakin penting dan

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH. kerja, mendorong perguruan tinggi untuk membekali lulusannya dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Purnama Sidiq Nugraha, 2013

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, mempertebal semangat kebangsaan serta rasa kesetiakawanan sosial.

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), yang meliputi: guru,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kualitas pendidikan ditentukan oleh kualitas guru. Sebaik apapun

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI I BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan harus mengantisipasi tuntutan hidup untuk beradaptasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting pengembangan ilmu dan pondasi

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : SUNDARI FATHONAH A

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan di Indonesia ataupun di setiap negara. Indonesia selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENDEKATAN LINGKUNGAN DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR MATERI PENGHEMATAN ENERGI

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. observasi, eksperimen, penyimpulan, penyusunan teori dan seterusnya. mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lainnya.

MUHAMMAD DAROBI A

Fatihah Indah Rohmani K

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB II KAJIAN TEORITIS

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I WONOSARI

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi diiringi dengan produk yang dihasilkannya

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belajar yang belum sesuai dengan yang diharapkan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut,

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Disusun Oleh:

K UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tujuan pendidikan formal di sekolah-sekolah atau di lembagalembaga

DWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PEDAHULUAN. Keberhasilan proses pembelajaran dalam kegiatan pendidikan di suatu

BAB. I PENDAHULUAN. Hilman Latief,2014 PENGARUH PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. edukatif untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Melalui proses pengajaran siswa

Studi komparasi pengajaran kimia metode gi (group investigation) dengan stad ( student teams achievement divisions)

Transkripsi:

PENGARUH KOMPETENSI GURU, PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR SERTA MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN 2007/2008 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: WENY ARTIKAWATI A. 210 050 043 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar di sekolah bersifat sangat kompleks, karena di dalamnya terdapat aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis. Aspek pedagogis merujuk pada kenyataan bahwa belajar mengajar di sekolah terutama di sekolah dasar berlangsung dalam lingkungan pendidikan dimana guru harus mendampingi siswa dalam perkembangannya menuju kedewasaan, melalui proses belajar mengajar di dalam kelas. Aspek psikologis merujuk pada kenyataan bahwa siswa yang belajar di sekolah memiliki kondisi fisik dan psikologis yang berbeda-beda. Selain itu, aspek psikologis merujuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu sendiri sangat bervariasi, misainya: ada belajar materi yang mengandung aspek hafalan, ada belajar keterampilan motorik, ada belajar konsep, ada belajar sikap dan seterusnya. Adanya kemajemukan ini menyebabkan cara siswa belajar harus berbeda-beda pula, sesuai dengan jenis belajar yang sedang berlangsung. Aspek didaktis merujuk pada pengaturan belajar siswa oleh tenaga pengajar. Dalam hal inipun ada berbagai prosedur didaktis. Berbagai cara mengelompokkan, dan beraneka macam media pengajaran. Guru harus menentukan metode yang paling efektif untuk proses belajar mengajar tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. Demikian pula dengan kondisi eksternal belajar yang harus diciptakan oleh pengajar, sangat bervariasi.

Dilihat dari sisi ini, terlihat betapa pentingnya kedudukan guru dalam proses belajar mengajar. Prestasi anak didik dipengaruhi oleh banyak faktor, namun yang paling menentukan adalah faktor guru. Dalam hal ini guru sangat berperan dalam menentukan cara yang dianggap efektif untuk membelajarkan siswa, baik di sekolah maupun di luar jam sekolah, misalnya dengan memberikan pekerjaan rumah. Ketidakpedulian guru terhadap pembelajaran siswa akan membawa kernerosotan bagi perkembangan siswa khususnya dalam hal prestasi belajar. Nurdin Ibrahim (2003:5) mengatakan bahwa; Hasil belajar atau prestasi belajar merupakan respon (tingkah laku) yang baru. Pada dasarnya respon yang baru itu sama pengertiannya dengan tingkah laku (pengetahuan, sikap, keterampilan) yang baru. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh pada saat seseorang melakukan aktivitas belajar. Hasil belajar digunakan untuk mengukur keberhasilan program terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Guru yang sering memberikan latihan-latihan dalam rangka pemahaman materi akan menghasilkan siswa yang lebih baik bila dibandingkan dengan guru yang hanya sekedar menjelaskan dan tidak memberi tindak lanjut secara kontinu. Dengan kata lain, prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh cara mengajar guru yang akan menciptakan kebiasaan belajar pada siswa, semuanya itu tidak akan terlaksana tanpa guru yang berkompeten. Kompetensi menurut Rancangan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 2006 tentang guru, bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Ada tiga

tantangan yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas yang diembanya, yaitu; tatangan bidang pengelolaan kurikulum, bidang pembelajaran dan bidang penilaian. Dalam menghadapi tantangan itu akan sangat tergantung pada kompetensi guru. Guru yang memiliki keterampilan atau dengan kata lain guru yang profesional akan dapat menyelenggarakan proses pembelajaran dan penilaian yang objektif bagi siswa, sehingga dapat mendorong tumbuhnya kreativitas belajar pada diri siswa. Pemilihan model pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan minat dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Melalui model pembelajaran yang tepat diharapkan siswa tidak hanya dapat pengetahuan ekonomi, namun juga memiliki kesan yang mendalam tentang materi pelajaran, sehingga dapat mendorong siswa untuk mengimplementasikan konsep nilai-nilai ekonomi dalam kehidupan sehari-sehari. Dengan demikian, guru profesional adalah guru yang menguasai ilmu pengetahuan yang diajarkan dan ahli mengajarkannya (menyampaikannya). Dengan kata lain, guru profesional adalah guru yang mampu membelajarkan peserta didiknya tentang pengetahuan yang dikuasainya dengan baik serta memiliki ciri-ciri antara lain ahli di bidang teori dan praktek keguruan. Hal inilah hakekat dari kompetensi guru. Jadi, pada dasarnya guru yang berkompeten sangat mempengaruhi prestasi atau hasil belajar siswa. Selain itu, faktor yang sangat menentukan prestasi belajar siswa adalah motivasi siswa itu sendiri untuk berprestasi. Sering dijumpai siswa yang memiliki intelegensi yang tinggi tetapi prestasi belajar siswa yang dicapainya

rendah, akibat kemampuan intelektual yang dimilikinya tidak/kurang berfungsi secara optimal. Salah satu faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal adalah adanya motivasi untuk berprestasi yang tinggi dalam dirinya. Menurut Tambun (2008:1) bahwa; Motivasi merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Motivasi merupakan perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Siswa akan belajar dengan sungguh-sungguh tanpa dipaksa, bila memiliki motivasi yang besar diharapkan akan mencapai prestasi yang tinggi. Adanya motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa merupakan syarat agar siswa terdorong oleh kemauannya sendiri untuk mengatasi berbagai kesulitan belajar yang dihadapinya, dan lebih lanjut siswa akan sanggup untuk belajar sendiri. Sarana pembelajaran merupakan pendukung pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas. Sarana pembelajaran tersebut meliputi semua media dan alat peraga. Tersedianya media dan alat peraga mendorong semangat belajar siswa dan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Media dan alat peraga sebagai pendorong semangat dalam pembelajaran yang digunakan semaksimal mungkin pada akhirnya akan memacu prestasi belajar siswa peserta didik. Tapi sebaliknya jika penggunaan alat peraga tersebut tidak

secara maksimal, maka tidak akan berdampak pada peningkatan prestasi siswa. Puskur (2004:2) mengungkapkan bahwa; Salah satu wujud dari bahan ajar/materi bahan ajar adalah buku pelajaran, buku merupakan komponen yang sangat penting disamping guru dan siswa. Perangkat buku pelajaran itu terdiri dari 3 komponen, yaitu buku siswa, buku guru dan buku kerja siswa. Buku pelajaran memiliki fungsi yang meliputi; sumber yang disajikan, untuk kegiatan siswa, sebagai acuan siswa ketika belajar, dorongan untuk berkegiatan di kelas, perwujudan silabus, sebagai sumber dalam tugas mandiri, bantuan bagi guru yang kurang berpengalaman. Topik dan bahan dalam buku pelajaran harus memiliki wacana yang dipilih berdasarkan konteks sosial, budaya dan kehidupan siswa sehingga menarik minat siswa. Bahan yang kontekstual dan mengandung topik yang menarik mampu memberi informasi, tantangan, dorongan memperkaya pengalaman, meningkatkan kepekaan batin dan sosial, mengembangkan kepercayaan diri, mengembangkan kemampuan untuk memperhitungkan, serta meningkatkan keberanian siswa dalam mengambil keputusan. Kelengkapan sarana belajar dalam kegiatan pengajaran di SMA Negeri 1 Teras Boyolali merupakan bagian dari kegiatan pendidikan pada umumnya, yang secara otomatis berusaha untuk membawa siswa untuk menuju keadaan yang lebih baik. Dalam proses belajar mengajar diperlukan kelengkapan sarana untuk mendukung kelancaran aktiitas belajar di sekolah. Seorang guru akan terdukung dalam menyampaikan materi pelajaran di depan kelas jika sarana dan fasilitas belajar memadai, misalnya tersedianya kelas yang bersih, alat-alat peraga dan media lainnya. Untuk mendukung proses belajar mengajar yang baik guru dapat menciptakan hubungan timbal balik antara guru dan siswa dengan sarana dan prasarana yang memadai di sekolah. Pada proses belajar mengajar guru berperan sebagai perencana, sekaligus pelaksana dalam mengajar sehingga

guru dapat mengetahui kesulitan yang dialami oleh siswa. Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat segera dicari cara untuk mengatasi masalah kesulitan belajar siswa. Dalam proses pembelajaran di kelas pada SMA Negeri 1 Teras Boyolali, guru menggunakan media atau alat bantu untuk menyajikan materi pembelajaran, kelengkapan sarana prasarana belajar sangat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Dalam hal ini guru sangat berperan dalam menentukan cara yang dianggap efektif untuk membelajarkan siswa, baik di sekolah maupun di luar jam sekolah, misalnya dengan memberikan pekerjaan rumah. Berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar dapat diketahui dari prestasi belajar siswa yang diperoleh siswa. Menurut Jeanne Rini P (2003:2) bahwa; Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Di Indonesia, alat ukur evaluasi prestasi belajar disebut Tes Hasil Belajar (THB). Kedua tes ini digunakan untuk mengukur taraf keberhasilan sebuah program pengajaran dan untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan kemampuan kognitifnya. Prestasi belajar siswa dikaitkan dengan tinggi rendahnya nilai yang dicapai siswa, daya serap siswa serta prestasi siswa yang berupa hasil ulangan harian. Proses belajar mengajar di sekolah bersifat sangat kompleks, karena di dalamnya terdapat aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis. Aspek pedagogis merujuk pada kenyataan bahwa belajar mengajar di sekolah, terutama di sekolah dasar berlangsung dalam lingkungan pendidikan dimana guru harus mendampingi siswa dalam perkembangannya menuju kedewasaan, melalui

proses belajar mengajar di dalam kelas. Aspek psikologis merujuk pada kenyataan bahwa siswa yang belajar di sekolah memiliki kondisi fisik dan psikologis yang berbeda-beda. Selain itu, aspek psikologis merujuk pada kenyataan bahwa proses belajar itu sendiri sangat bervariasi, misalnya: ada belajar materi yang mengandung aspek hafalan, ada belajar keterampilan motorik, ada belajar konsep, ada belajar sikap dan seterusnya. Adanya kemajemukan ini menyebabkan cara siswa belajar harus berbeda-beda pula, sesuai dengan jenis belajar yang sedang berlangsung. Aspek didaktis merujuk pada pengaturan belajar siswa oleh tenaga pengajar memerlukan berbagai prosedur didaktis. Berbagai cara mengelompokkan, dan beraneka macam media pengajaran. Guru harus menentukan metode yang paling efektif untuk proses belajar mengajar tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. Aktivitas belajar bagi setiap individu, tidak semua dapat berlangsung dengan wajar. Kadang-kadang lancar kadang-kadang tidak. Ada individu yang cepat menangkap dan ada yang lambat dalam menangkap tentang sesuatu yang dipelajari. Dalam hal semangat belajar terkadang tinggi dan terkadang sulit berkonsentrasi. Dengan demikian prestasi belajar siswa ditentukan oleh interaksi berbagai faktor. Peranan faktor penentu itu tidak selalu sama dan tetap. Besarnya kontribusi salah satu faktor akan ditentukan oleh kehadiran faktor lain dan sangat bersifat situasional, yaitu tidak dapat diprediksikan dengan cermat akibat keterlibatan faktor lain yang sangat variatif. Penelitian ini

dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh kompetensi guru, pemanfaatan sarana belajar, motivasi belajar siswa, terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengambil judul Pengaruh Kompetensi Guru, Pemanfaatan Sumber Belajar Serta Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2007/2008. B. Pembatasan Masalah Tujuan pembatasan masalah untuk mempermudah arah dan maksud penelitian ini dilakukan. Untuk itu pada penelitian ini hanya membahas tentang: 1. Kompetensi guru, pemanfaatan sarana belajar, motivasi belajar siswa dan prestasi belajar ekonomi siswa. 2. Penelitian dilakukan pada SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun 2008. C. Perumusan Masalah Berdasar pada latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi? 2. Adakah pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi?

3. Adakah pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi? 4. Adakah pengaruh kompetensi, pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi? D. Tujuan Penelitian Tujuan sebagai arah penelitian sangat penting untuk diambil sebagai acuan penelitian ini dilakukan. Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi guru terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan sumber belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa. 4. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi, pemanfaatan sumber belajar dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa E. Manfaat Penelitian Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi: 1. Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada sekolah dalam hal kompetensi guru, pemanfaatan sarana belajar, motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar ekonomi siswa pada SMA Negeri 1 Teras Boyolali tahun 2007/2008. 2. Penulis Penelitian ini sebagai sarana aktualisasi diri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang secara teoritis telah dipelajari. 3. Pihak Lain Sebagai bahan pertimbangan jika mengadakan penelitian dengan topik yang sama. F. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibuat dengan kaidah dan susunan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistimatika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Menjelaskan landasan teori dan yang relevan tentang kompetensi guru, pemanfaatan sarana belajar, motivasi belajar siswa, dan prestasi belajar siswa, hipotesis, serta kerangka pemikiran. BAB III METODE PENELITIAN

Menguraikan tentang, jenis penelitian, populasi, sampel dan sampling, metode angket sebagai alat pengumpulan data, uji instrumen, uji prasat analisis dan metode analisa data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Membahas tentang gambaran umum obyek penelitian, pengolahan data, pengujian hipotesa, dan pembahasan hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran.