PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh terdiri dari sel-sel yang selalu tumbuh. Kadang-kadang. pertumbuhan tersebut tidak terkontrol dan membentuk suatu gumpalan.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sumber Informasi, Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN SADARI PADA WANITA USIA SUBUR

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PERSEPSI REMAJA PUTRI, DAN PERAN KELUARGA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu untuk periode 5 tahun sebelum survey ( )

TINGKAT PENGETAHUAN PASANGAN USIA SUBUR TENTANG PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI KEBAYANAN TERSO DESA KANDANGSAPI JENAR

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

NAGARASARI KECAMATAN CIPEDES KOTA TASIKMALAYA)

KANKER PAYUDARA dan KANKER SERVIKS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA MAHASISWA AKBID TINGKAT I STIKes YPIB MAJALENGKA TAHUN 2014

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dan diobati. Hasil penelitian di Rumah Sakit Cipto. menunjukkan bahwa 80% penderita kanker payudara datang

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU WANITA PEKERJA TERHADAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI PT. X KABUPATEN CIREBON TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit dengan prevalensi cukup tinggi di dunia. Kanker

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

BAB I PENDAHULUAN. suatu tahap perkembangan sudah dimulai, namun yang pasti setiap remaja

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i. LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... ii. LEMBAR PERSETUJUAN... iii. PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv. KATA PENGANTAR...

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP TENTANG SADARI DALAM MENDETEKSI DINI KANKER PAYUDARA PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Rizki Aulia Nisa

BAB I PENDAHULUAN. payudara mengalami rudimeter dan tidak penting, sedang milik wanita menjadi

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

GAMBARAN MOTIVASI WANITA USIA SUBUR UNTUK MELAKUKAN TEST INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DESA CANGGAL KECAMATANCANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi beban kesehatan masyarakat karena keberadaannya tersebar di

I. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan tumor ganas pada sel-sel yang terdapat pada

STUDI DESKRIPTIF TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DI MADRASAH ALIYAH PUTRI PUI TALAGA TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Charisma AN, Sibuea S, Angraini DI, Larasati TA Faculty of Medicine Lampung University. Key words: Knowledge, behavior, breast self-examination (BSE).

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nama Rumah Sakit Jumlah Kasus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan biologis seorang perempuan menjelang dewasa di mulai dari

Tri Viviyawati 1 1 Mahasiswa Program Studi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTERI TENTANG SADARI DALAM UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI PONDOK PESANTREN ADDAINURRIYAH II SEMARANG

TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. penting baik di kalangan negara maju maupun berkembang. Tingkat Insidensi

HUBUNGAN ANTARA MENSTRUASI DINI DAN SOSIAL EKONOMI DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RUANG EDELWIS RSUD ULIN BANJARMASIN

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kanker serviks dan

PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PERILAKU SADARI

BAB I PENDAHULUAN. menular (PTM) dapat digolongkan menjadi satu kelompok utama dengan faktor

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker leher rahim (kanker serviks) masih menjadi masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu penyakit mematikan di dunia. Sampai saat ini, kanker

DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI KELURAHAN LIMBUNGAN KECAMATAN RUMBAI PESISIR. Surel:

BAB I PENDAHULUAN. jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat

BAB I PENDAHULUAN. ovarium merupakan salah satu tumor jinak ginekologi yang paling sering dijumpai pada

JKK Vol. 11 No. 1, Juni 2015 (SAY)

BAB I PENDAHULUAN. biaya. 1 Kanker payudara merupakan kanker yang sering dialami perempuan saat

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR TERHADAP SADARI DI KARANG MALANG RW 004 JETIS JUWIRING KLATEN TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULAN. kanker serviks (Cervical cancer) atau kanker leher rahim sudah tidak asing lagi

KARAKTERISTIK, HAMBATAN WANITA USIA SUBUR MELAKUKAN PAP SMEAR DI PUSKESMAS KEDAI DURIAN

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: APRILIA PRAFITA SARI ROITONA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

RABIATHUL IRFANIAH NIM I

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU-IBU TERHADAP PENCEGAHAN KANKER SERVIKS DI KELURAHAN TEGAL GUNDIL BOGOR

Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks Pada Wanita Usia Subur di Puskesmas Padang Bulan Tahun 2015.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA TERHADAP KEMAMPUAN MELAKSANAKAN SADARI PADA IBU PKK DI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG

Oleh: Dwi Sri Handayani (G2B004209) PSIK FK UNDIP 2008

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kanker payudara ialah sejumlah sel di dalam payudara dan berkembang

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI (SADARI)

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA USIA SUBUR DENGAN PENCEGAHAN KISTA OVARIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RAWASARI KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN. penyakit ini. Sejarah kasus dari penyakit dan serangkaian treatment atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Karakteristik Responden

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. jawab terhadap pertumbuhan sel ikut termutasi (Saydam, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks (leher rahim) adalah salah satu kanker ganas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sel-sel jaringan tubuh pada payudara dan tumbuh di luar kendali, yang bila tidak

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat kanker pada wanita. Kanker payudara merupakan keganasan terbanyak

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

BAB 1 PENDAHULUAN. payudara. Di Indonesia, kanker serviks berada diperingkat kedua. trakea, bronkus, dan paru-paru (8.5%), kanker kolorektal (8.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP IBU MELAKUKAN TINDAKAN SADARI DI DESA GENENGDUWUR GEMOLONG SRAGEN.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan pertumbuhan sel yang tidak normal/terus-menerus dan tidak

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merupakan penyakit akibat tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

Transkripsi:

PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG PERIKSA PAYUDARA SENDIRI Ni Nyoman Hartati Nengah Runiari Ni Wayan Mariani Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar E-Mail : ninyomanhartati@yahoo.co.id Abstract : Knowledge the childbearing women about breast self-examination. This study aims to determine the level of knowledge of the childbearing women about breast self-examination in banjar Peken, Benoa, Puskesmas sout Kuta. This study is a descriptive study using a cross sectional design. This study was conducted in May 2014. using purposive sampling technique to sample as many as 122 people, and a questionnaire for data collection. The results showed that women of childbearing age in Banjar Peken as many as 63 people (51.6%), have sufficient knowledge as many as 52 people (42.6%) have good knowledge, and as many as 7 people (5.8%) have less knowledge. to do about breast self-examination. Abstrak: Pengetahuan wanita usia subur sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan wanita usia subur sendiri di Banjar Peken, Benoa, Pskesmas Kuta Selatan. Desain Penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan, menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 menggunakan teknik purposive sampling dengan sampel sebanyak 122 orang dan menggunakan kuisioner untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita usia subur di Banjar Peken menunjukkan sebagian atau 63 responden (51,6%) memiliki pengetahuan cukup, 52 responden (42,6%) memiliki pengetahuan baik, dan 7 responden (5,8%) memiliki pengetahuan kurang sendiri. Kata kunci: Pengetahuan, wanita usia subur, periksa payudara sendiri Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, fungsi, dan prosesnya. Berbagai macam gangguan kesehatan reproduksi yang pada umumnya dialami oleh kaum wanita antara lain infertilitas, infeksi menular seksual (IMS), penyakit radang panggul, gangguan menstruasi, kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi serta permasalahan pada payudara (Kumalasari dan Ardhyantoro, 2012). Permasalahan pada payudara mulai dari puting susu tidak menonjol, pembengkakan, sumbatan, gangguan sekresi bahkan infeksi pada payudara dapat sewaktu-waktu menghampiri kaum wanita apabila tidak cermat dalam melakukan perawatan payudara. Penyakit payudara yang sering menyerang wanita adalah tumor ganas seperti kanker payudara (Nugroho, 2010). Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara serta sering menyebabkan kematian pada wanita. Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling ditakuti setelah kanker serviks (Olfah, dkk, 2013). Sebagai gambaran, jumlah penderita kanker payudara di Amerika Serikat dan beberapa negara maju lainnya menduduki peringkat pertama. Data terbaru dari American Cancer

Society telah menghitung bahwa di tahun 2013, terdapat 64.640 kasus kanker payudara. Sekitar 39.620 wanita meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit ini (American Cancer Society, 2013). Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, sampai dengan tahun 2012 jumlah wanita yang telah diskrining sebanyak 575.503 orang dengan jumlah suspek kanker payudara 1.289 orang (0,22%). Saat ini diperkirakan penderita kanker payudara di Indonesia mencapai 100 dari 100.000 penduduk. Sekitar 60-70% dari penderita memeriksakan dirinya pada stadium tiga yang kondisinya terlihat semakin parah (Depkes RI, 2013). Pengetahuan yang harus diketahui tentang adanya penyakit kanker payudara adalah pemeriksaan secara dini perubahanperubahan yang terjadi pada payudara salah satunya dengan melakukan pemeriksaan payudara. Pemeriksaan payudara merupakan pemeriksaan dini untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan payudara seperti benjolan ataupun lekukan pada kulit payudara. Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk memeriksa payudara sendiri disebut dengan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). Semua wanita diatas usia 20 tahun sebaiknya melakukan sadari setiap bulan dan segera periksakan diri ke tenaga kesehatan bila ditemukan benjolan (Kartikawati, 2013). Cara mendeteksi secara dini kelainan pada payudara dapat dilakukan sendiri di rumah dengan cara berdiri di depan cermin dengan meraba payudara searah jarum jam atau berbaring di tempat tidur. Pemeriksaan payudara sendiri sebaiknya dilakukan setelah menstruasi yaitu hari ke 7-10 dari hari pertama menstruasi, ketika payudara sedang mengendur dan terasa lebih lunak sehingga lebih mudah meraba tumor atau kelainan (Depkes RI, 2009). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Banjar Peken Desa Benoa, pada wanita yang berusia 20-35 tahun sebanyak 10 orang didapatkan tujuh orang (70%) wanita usia subur tidak mengetahui tentang periksa payudara sendiri (SADARI) dan tiga orang (30%) wanita usia subur mengetahui tentang periksa payudara sendiri (SADARI). Jumlah wanita usia subur yang berada pada rentang umur 20-35 tahun sebanyak 177 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan wanita usia subur sendiri. METODE Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 122 orang wanita yang berada pada rentang usia 20-35 tahun. Sampel didapat dengan menggunakan metode purposive sampling. Penelitian dilaksanakan di Banjar Peken Desa Benoa Badung. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai bulan Mei 2014 dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis dengan analisis deskriptif yaitu dengan mempersentase tingkat pengetahuan wanita usia subur sendiri. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian tentang karakteristik subyek penelitian didapatkan sebagai berikut: Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan pendidikan No. 1. 2. 3. Dasar (SMP) Menengah (SMA) Tinggi (PT) Frekuensi Persentase (f) (%) 3 2,4 70 57,4 49 40,2 Jumlah 122 100 Berdasarkan tabel 1 di atas diketahui bahwa dari 122 responden, sebagian responden berpendidikan akhir pada tingkat pendidikan menengah (SMA) yaitu sebanyak 70 orang (57,4%).

Persentase Persentase Persentase Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan Frekuensi Persentase No. Pekerjaan (f) (%) 1. 88 72,1 Tidak 34 27,9 2. Jumlah 122 100 Berdasarkan tabel 2 di atas diketahui bahwa dari 122 responden, sebagian besar memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 88 orang (72,1%). 6 5 3 2 1 42.6% 51.6% 5.8% Baik Cukup Kurang Gambar 1. Distribusi tingkat pengetahuan sendiri Berdasarkan gambar 1 dapat dilihat bahwa dari 122 responden, sebagian memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 63 orang (51,6%). 3 3 2 2 1 1 2.4% 33.6% 19.7% 20.5% 18.0% 4.1% 1.7% Baik Cukup Kurang Gambar 2. Distribusi tingkat pengetahuan sendiri berdasarkan pendidikan Berdasarkan gambar 2 dapat dilihat bahwa dari 122 responden, hampir sebagian dari responden yang berpendidikan akhir pada tigkat menengah (SMA) memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 41 orang (33,6%). 3 3 2 2 1 1 32.0% 35.2% 16.4% 10.6% 0.8% Tidak Baik Cukup Kurang Gambar 3. Distribusi tingkat pengetahuan sendiri berdasarkan pekerjaan Berdasarkan gambar 3 dapat dilihat bahwa dari 122 responden, hampir sebagian dari responden yang bekerja memiliki pengetahuan cukup yaitu sebanyak 43 orang (35,2%). Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa data terhadap 122 responden yang berada pada rentang usia 20-35 tahun didapatkan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia subur sendiri terdiri dari tiga kategori yaitu tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup, dan tingkat pengetahuan kurang. Menurut hasil yang didapatkan sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan cukup sebanyak 63 orang (51,6%), tingkat pengetahuan baik sebanyak 52 orang (42,6%), dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak tujuh orang (5,8%). Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa sebagian responden di Banjar Peken memiliki pengetahuan cukup tentang periksa payudara sendiri. Hal ini disebabkan karena sebagian responden belum memahami sendiri dan belum pernah mendapatkan penyuluhan mengenai periksa payudara sendiri dari petugas kesehatan di Puskesmas Kuta Selatan. Selain faktor pendidikan dan pekerjaan, tingkat pengetahuan responden juga dapat

dipengaruhi oleh faktor luar seperti pengalaman, media informasi dan lingkungan sekitar sehingga hasil ini tidak sesuai dengan pendapat Mantra (dalam Wawan dan Dewi, 2010) yang mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah seseorang untuk menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki termasuk informasi yang menunjang kesehatan. Tingkat pengetahuan responden jika dilihat dari segi pendidikan maka didapatkan hasil tingkat pengetahuan cukup yang tertinggi ada pada kelompok responden yang memiliki pendidikan akhir pada tingkat pendidikan menengah (SMA) yaitu sebanyak 41 orang (33,6%). Hal ini disebabkan karena hampir sebagian dari responden belum mendapatkan informasi secara maksimal yang berkaitan dengan kesehatan khususnya mengenai periksa payudara sendiri. Selain itu, kurangnya pengalaman dalam pemeriksaan kesehatan dapat mempengaruhi pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Sementara jika dilihat dari segi pekerjaan, didapatkan bahwa diperoleh tingkat pengetahuan cukup yang tertinggi ada pada kelompok responden yang memiliki pekerjaan yaitu sebanyak 43 orang (35,2%). Hal ini disebabkan karena responden belum memahami informasi kesehatan khususnya mengenai periksa payudara sendiri dan hampir sebagian responden mengaku kurang mengakses informasi dari berbagai media yang berkaitan dengan kesehatan. Hasil ini tidak sesuai dengan teori Thomas (dalam Wawan dan Dewi, 2010) yang mengatakan wanita yang bekerja akan lebih cermat mengamati setiap informasi yang didapatkan, sedangkan wanita yang tidak bekerja cara berpikir serta pengetahuan yang dimilikinya sangat sedikit. Pemikiran seseorang yang bekerja akan lebih luas, dimana seseorang tersebut mempunyai wawasan ataupun pengetahuan yang lebih. Hal ini bisa dipengaruhi oleh faktor luar seperti pengalaman, lingkungan serta kemampuan responden mengakses informasi dari internet dan media lainnya. SIMPULAN Hasil analisis dan pengamatan didapatkan bahwa sebagian responden memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang periksa payudara sendiri yaitu sebanyak 63 orang (51,6%). Apabila dilihat dari segi pendidikan, tingkat pengetahuan cukup yang tertinggi terdapat pada responden yang berpendidikan akhir pada tingkat (SMA) sebanyak 41 orang (33,6%) dan responden yang memiliki pekerjaan sebanyak 43 orang (35,2%). Hasil ini menunjukkan bahwa responden di Banjar Peken memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang periksa payudara sendiri. DAFTAR RUJUKAN American Cancer Society, 2013, What are the Key Statistics about Breast Cancer?, (online), available : http://www.cancer.org/(04 Januari 2014). Depkes RI, 2009, Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara, (online), available : http://www.pppl.depkes.go.id/ ( 20 November 2013). Depkes RI, 2013, Pemerintah Targetkan 80% Perempuan dapat Deteksi Dini Kanker Payudara dan Kanker Serviks, Jakarta: Pusat Komunikasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI dalam http://www.depkes.go.id/ (04 Januari 2014). Kartikawati, E., 2013, Awas!!! Bahaya Kanker Payudara & Kanker Serviks, Bandung: Buku Baru. Kumalasari, I. dan Ardhyantoro, I., 2013, Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan, Jakarta: Salemba Medika. Olfah, Y., Mendri, K. dan Badi ah, A., 2013, Kanker Payudara dan SADARI, Yogyakarta: Nuha Medika. Wawan, A. dan Dewi M., 2010, Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia, Yogyakarta: Nuha Medika.