BAB III PROSES PERANCANGAN A. Bagan Pemecahan Masalah Kuliah Kerja Nyata Potensi Peningkatan Wisata Batik Perancangan batik dengan sumber ide kekayaan alam dan lingkungan Kepulauan Seribu Rumusan Masalah Aspek estetis Aspek bahan Aspek teknik Aspek fungsi Segmen pasar Uji coba Sketsa Visualisasi Pelaksanaan Produk 41
42 B. Konsep Perancangan Konsep perancangan pada tugas akir ini adalah perancangan batik dengan inspirasi lingkungan di Kepulauan Seribu yang bertujuan untuk mengembangkan batik dengan karakter motif Kepulauan Seribu. Perancangan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan batik untuk masyarakat, pemerintahan dan wisatawan yang sedang berkunjung di Kepulauan Seribu dan juga memberi pesan untuk menjaga ekosistem dan kelestarian yang ada di Kepulauan Seribu. Hasil dari perancangan ini diarahkan untuk menjadi produk inovatif karena selama ini batik dengan motif Kepulauan Seribu belum begitu berkembang. Konsep desain diarahkan agar produk batik yang dibuat tidak sekedar memenuhi kebutuhan. Berdasarkan studi yang telah dilakukan dalam pengumpulan data, terdapat beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam melakukan perancangan batik seperti aspek fungsi, aspek bahan, aspek estetis dan aspek teknik. 1. Aspek estetis Aspek yang merupakan ilmu dasar dalam sebuah perancangan yang berhubungan dengan keindahan. Aspek estetis ini merupakan aspek yang pertama kali dilihat oleh konsumen dalam memilih batik. Aspek estetis pada perancangan ini merupakan hasil dari keseluruhan dari bentuk visual yang meliputi motif, warna dan komposisi.
43 a. Motif Dari hasil pengumpulan data dari beberapa sumber diketahui bahwa batik dengan pengolahan motif Kepulauan Seribu belum banyak diproduksi. Batik dengan pengolahan motif Kepulauan Seribu hanya pernah diproduksi sekali pada tahun 2013 semasa bupati Asep Syarifudin menjabat. Motif pada batik tersebut hanya mengolah visual dari jembatan tidung, terumbu karang, ikan dan kuda laut. Berdasarkan data tersebut maka perancangan tugas akir batik Kepulauan Seribu dengan mengeksplor kekayaan alam dan lingkungan Kepulauan Seribu dengan menjadikan motif batik seperti pulau pulau, benteng Martello, Jembatan Tidung yang didukung oleh kekayaan bahari. b. Warna Unsur warna tidak dapat dilepaskan dari bentuk yang akan menentukan keberhasilan sebuah rancangan karena warna dapat menambah keindahan tampilan dari sebuah rancangan atau sebaliknya akan memperburuk tampilan. Dibutuhkan kepekaan terhadap pemilihan warna. Warna dapat memberi efek menambah rasa kenyamanan dan percaya diri terhadap pemakainya. Warna yang menginspirasi pada perancangan ini adalah warna warna khas pesisiran yang menghasilkan warna laut yang romantis, hagatnya sinar matahari, lembutnya pasir dan dramatisnya keindahan bawah laut. Beberapa warna yang muncul dari inspirasi ini adalah warna oranye, merah muda, biru dan toska.
44 c. Komposisi Komposisi merupakan perpaduan antara motif dan warna dalam suatu master desain yang dapat memberikan keindahan pada perancangan batik. Komposisi motif utama dan pendukung harus dilakukan secara tepat agar menghasilkan komposisi estetis yang dapat memenuhi kepuasan batin. 2. Aspek teknik Aspek teknik merupakan aspek yang dilakukan dalam perancangan untuk mewujudkan rancangan menjadi produk nyata. Teknik yang digunakan dalam perwujudan produk ini adalah teknik batik tulis. Pemilihan teknik batik tulis dikarenakan batik tulis dapat mengasilkan goresan yang sesuai dengan perancangan. Goresan goresan pada teknik batik tulis dapat diatur untuk ukuran titik, garis maupun bidangnya sehingga penggambaran visual lebih beragam. 3. Aspek Fungsi Saat ini fungsi utama pada penggunaan batik semakin berkembang, diantaranya adalah sebagai busana atau seragam pemerintahan dan cenderamata. Perancangan batik dengan sumber ide kekayaan alam dan lingkungan Kepulauan Seribu ini berfungsi untuk menciptakan produk batik yang khas guna meningkatkan kepariwisataan di Kepulauan Seribu sekaligus memberi pesan untuk menjaga dan melestarikan ekosistem alam di
45 Kepulauan Seribu karena keberadaannya yang terancam rusak oleh pencemaran lingkungan. 4. Aspek Bahan Bahan merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan, sebab bahan pada tekstil mempengaruhi kenyamanan si pemakai. Penggunaan bahan pada perancangan batik harus sesuai dengan desain dan konsep yang dibuat. Apabila penggunaan bahan tidak sesuai maka produk yang dibuat tidak memenuhi persyaratan. Pemilihan bahan yang disesuaikan dengan fungsinya sangat mempengaruhi produk batik yang dibuat. Bahan yang digunakan dalam perancangan ini adalah kain katun mori primisima. Kain katun mori primisima merupakan bahan yang dapat menunjang pemunculan karakter pada perancangan yang dibuat. Bahan katun mori primisima memiliki kualitas paling bagus, dapat menyerap warna dengan baik, tekstur halus dan daya serap keringat yang baik sehingga nyaman digunakan pada iklim pantai seperti di 5. Segmen Pasar Segmen pasar pada perancangan ini berkaitan dengan beberapa hal yang dapat mempengaruhi produk yang nantinya dapat diterima oleh konsumen. Sebuah produk akan laku dipasaran tergantung dari penciptaan produk itu sendiri yaitu mampu untuk memenuhi selera konsumen atau tidak. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan menunjukan bahwa selera konsumen saat ini mengarah pada bentuk bentuk yang simpel, bebas, unik
46 dan menarik perhatian konsumen. Letak Kepulauan Seribu yang berada di wilayah Ibukota DKI Jakarta mengakibatkan sebagian besar pengunjung berasal dari kota, hal ini mempengaruhi daya beli produk di Kepulauan Seribu yang tergolong tinggi. C. Kriteria Perancangan Perancangan ditujukan sebagai produk batik yang bertemakan lingkungan di Kepulauan Seribu. Target pasar perancangan ini adalah masyarakat Kepulauan Seribu yang membutuhkan produk tekstil dan souvenir bagi wisatawan yang sedang berkunjung di Kepulauan Seribu. D. Pemecahan Masalah 1. Eksplorasi visual motif Eksplorasi visual batik dengan gaya dekoratif bersumber ide dari lingkungan di Kepulauan Seribu. Pemilihan ide dari obyek bentangan pulau pulau, Jembatan Tidung dan benteng Martello di Pulau Kelor sebagai motif utamanya karena merupakan obyek yang hanya ada di Kepulauan Seribu. Sedangkan motif pendukungnya berupa pengolahan obyek lingkungan bahari seperti terumbu karang, ikan, ubur ubur, penyu, ombak dan kerang. Sedangkan isen isennya berupa cecek, sisik dan garis. 2. Pembuatan master desain Pembuatan master desain ditujukan untuk merancang master desain dalam sebuah kain agar mendapatkan komposisi visual yang pas dan menarik.
47 Pembuatan master desain mencakup pemilihan warna dan mengolahan motif dari sumber ide Kekayaan Alam dan lingkungan Kepulauan Seribu. Master desain berupa panel ukuran 110cm x 50cm dengan sistem repetisi 1 langkah ke samping. Pemilihan panjang 50cm untuk mempermudah dalam penggulangan untuk mencapai ukuran 200cm. 3. Visualisasi Produk Visualisasi produk merupakan perwujudan produk nyata berupa lembaran kain tekstil. Visualisasi produk dibuat berdasarkan perancangan yang telah dibuat.