BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan berlebih-lebihan dan mengetahui serta memahami konsumen dengan baik sehingga produk atau pelayanan cocok dengan konsumen tersebut dan laku dengan sendirinya Kotler (1992), sedangkan dalam buku Swastha (1990:5) menurut William J.Stanton menyatakan bahwa : Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan- kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. B. Pengertian Bauran Pemasaran Pengertian Bauran Pemasaran menurut Kotler (1992:41) Bauran Pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya. Bauran pemasaran terdiri dari segala hal yang bisa dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan atas produknya. 13
Beberapa kemungkinan itu bisa dikumpulkan ke dalam empat kelompok variabel yang di product), harga (price), tempat (place), dan Promosi (promotion). a. kepada pasar sasaran. b. Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk mendapatkan produk. c. Tempat / distribusi yaitu berbagai kegiatan yang membuat produk terjangkau oleh konsumen sasaran, memilih grosir dan pengecer, serta memotivasi mereka supaya memperhatikan produknya, memeriksa persediaan produk itu, dan mengatur transportasi dan penyimpanan produk yang efisien. d. Promosi ialah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan-keistimewaan produknya mempromosikan penjualan produk tersebut dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya. C. Pengertian Marketing Mix Pengertian Marketing Mix menurut Indriyo (1999:110) yaitu perpaduan antara 4 macam hal yang merupakan senjata bagi pengusaha dalam memasarkan produknya atau melayani konsumennya. Senjata tersebut biasanya dise yaitu product (Produk), price (Harga), promotion (Promosi) dan placement 14
(Distribusi). Bauran Pemasaran atau Marketing Mix tersebut merupakan alat yang dapat dipergunakan oleh pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya. Pengusaha dapat mempengaruhi konsumennya lewat produk yang ditawarkannya kepada konsumen itu. Dalam hal ini dengan membuat produk tersebut sedemikian rupa sehingga produk tersebut dapat menarik, perhatian konsumen. Misalnya saja dengan membuat produk dengan warna-warni yang menarik atau bahkan mungkin dengan warna yang mencolok, bungkus yang bagus lagi exclusive. Di samping itu pengusaha dapat pula mencantumkan harga dan penetapan harga pada produk yang dihasilkan. Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat diterapkan agar dapat menarik para konsumen untuk membeli produk yang ditawarkannya. Misalnya saja untuk barang kebutuhan sehari-hari distribusinya dibuat sedekat mungkin dengan konsumen agar kebutuhan seehari-harinya yang biasanya memiliki sifat frekuensi pembelian tinggi dengan jumlah kebutuhan yang kecil-kecil itu dapat segera terpenuhi. Adapun bauran pemasaran tersebut sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian menyenangi dan kemudian lalu melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas dapat digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut pada Gambar 2.1. 15
Product Promotion Konsumen Price Place Gambar 2.1 Bauran Pemasaran (Marketing Mix). Sumber : Indriyo (1999:111) D. Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran antara lain : a. Keputusan tentang Produk Keputusan tentang produk untuk barang konsumsi, bentuk fisiknya sangat menentukan sekali bagi kelanjutan dalam penjualannya. Sedangkan untuk barang industri lebih mudah diatasi dengan kontak langsung antara pembeli dan penjual dalam penentuan bentuk fisiknya menurut Swastha (1990:173). b. Penetapan Harga Penetapan harga pada umumnya, produsen barang industri sangat hati-hati dalam menghitung biaya untuk menetapkan harga produknya pada saat ada penawaran dari pembeli. Jadi, penetapan harga untuk produk- 16
produk seperti ini cenderung berorientasi pada biaya menurut Swastha (1990:173). c. Promosi Promosi dalam kegiatan promosinya, produsen barang industri lebih banyak menitikberatkan pada personal selling (menggunakan salesman) daripada periklanan, meskipun keduannya sering dilakukan bersama-sama. Hal ini dilakukan karena mereka menganggap bahwa secara geografis pemakai industri lebih memusat dan jauh lebih sedikit daripada konsumen menurut Swastha (1990:173). Kegiatan promosi yang banyak dipakai untuk barang konsumsi adalah : 1. Promosi penjualan Promosi penjualan seperti: kupon berhadiah, sampel, peragaan ditoko pengecer, dan sebagainya. 2. Periklanan Periklanan yaitu, tidak seperti personal selling, periklanan ditunjukan untuk mencapai pasar secara missal dengan biaya yang relative tidak mahal (jika biaya tersebut dihitung berdasarkan jumlah hubungan yang dilakukan). Media yang banyak diunakan adalah radio, suratkabar dan televisi, sedangkan majalah dan surat pos lebih efektif untuk mencapai pasar khusus/tertentu. Biasanya, personal selling hannya digunakan untuk mencapai penyalur seperti pedagang besar dan pengecer. Namun tidak menutup kemungkinan dilaksanakannya 17
personal selling bagi barang konsumsi untuk mencapai konsumen akhir, seperti : kosmetik menurut Swastha (1990:173). 3. Distribusi Distribusi yaitu, Barang konsumsi umumnya dijual melalui perantara dengan maksud untuk menekan biaya pencapaian pasar yang luas dan menyebar. Dapat dikatan bahwa hampir seluruh barang konsumsi, distribusinya melalui baik pedagang besar dan pengecer. Produsen dapat memperoleh penghematan biaya dengan melimpahkan sebagian fungsi pemasarannya kepada perantara menurut Swastha (1990:173). E. Keputusan Pembelian Menurut Kotler, Amstrong (2008:179) Proses yang di lewati pembeli untuk mencapai keputusan membeli melewati lima tahap, yaitu : a. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (needrecognition), pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleng rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang (rasa lapar, rasa haus). timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan kebutuhan juga bisa dipicu oleh rangsangan eksternal. Pada tahap ini pemasar harus meneliti 18
konsumen untuk menentukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu. b. Pencarian Informasi Pencarian informasi yaitu konsumen yang tertarik mungkin mencarilebih banyak informasi. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada didekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya kemudian jika tidak konsumen bisa menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi (information search) yang berhubungan dengan kebutuhan. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, sumber-sumber ini meliputi: 1. Sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan). 2. Sumber komersial (iklan, wiraniaga, situs web, penyalur kemasan, tampilan). 3. Sumber public ( media masa, pencarian internet) 4. Sumber pengalaman (penanganan, pemeriksaan, pemakaian produk). 5. Evaluasi Alternatif c. Evaluasi Alternativ (alternative evaluation). Evaluasi alternativ (alternative evaluation) yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. 19
Konsumen tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situasipembelian. Sebagai gantinya, beberapa proses evaluasi dilaksanakan. Konsumen sampai pada sikap terhadap merek yang berbeda melalui beberapa prosedur evaluasi. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternative tergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Pemasar harus mempelajari pembeli untuk menentukan bagaimana cara mereka sebenarnya dalam mengevaluasi pilihan merek. Jika mereka tahu proses evaluasi apa yang berlangsung, pemasar dapat mengambil langkah untuk mempengaruhi keputusan pembeli. d. Keputusan Pembelian Keputusan pembelian dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian (purchase decision) konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, faktor kedua adalah faktor situasional yang tidak di harapkan. Konsumen mungkin membentuk niat pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti pendapatan, harga, dan manfaat produk yang diharapkan. 20
e. Perilaku Pasca Pembelian Perilaku pasca pembelian Pekerjaan pemasar tidak berakhir ketika produk telah dibeli. Setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam prilaku pasca pembelian (postpurchase behavior) yang harus diperhatikan oleh pemasar. F. Kerangka Pemikiran PERUSAHAAN PT. Batik Danar Hadi STRATEGI BAURAN PEMASARAN PRODUK HARGA PROMOSI DISTRIBUSI KEPUTUSAN PEMBELIAN Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran (Pengaruh Stategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian). 21
Dalam kerangka pemikiran yang ditunjukkan pada gambar di atas, menggambarkan pengaruh strategi bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi pada PT. Batik Danar Hadi mempengaruhi keputusan pembelian terhadap produk batik Danar Hadi. Pada kerangka pemikiran di atas dijelaskan bahwa perusahaan menetapkan harga, produk dan setelah produk dan harga ditetapkan lalu perusahaaan melakukan pengadaan promosi seperti pemasangan iklan, menyebarkan brosur - brosur memberikan diskon - diskon harga pada saat iven tertentu sepertihalnya pada saat diadakannya vesen show, supaya konsumen mengerti, dan tertarik terhadap produk danar hadi untuk mempengaruhi konsumen agar mau membeli produk batik, mengetahui produk dan kegunaan dari produk tersebut. Setelah dari ketiga bauran pemasaran tersebut sudah terlaksana maka langkah selanjutnya adalah saluran distribusi produk diperdagangkan atau di jual langsung ke para konsumen melalui rumah batik.dari kesemua bauran pemasaran tersebut sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk batik Danar Hadi untuk meningkatkan volume penjualan PT. Batik Danar Hadi. 22