BAB I PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan

I. PENDAHULUAN. nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan. efisien serta mengikuti perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa: Perencanaan

BAB I PENDAHULUAN. pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanan sampai

BAB I PENDAHULUAN. SD sampai dengan SMP. SD merupakan awal proses peningkatan mutu pendidikan

I. PENDAHULUAN. Kondisi pendidikan di Indonesia saat ini semakin hari kualitasnya makin

BAB I PENDAHULUAN. sehingga materi yang disampaikan oleh guru kurang diserap oleh siswa.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan kita karena dengan Matematika kita bisa

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah dasar sebagai jenjang pendidikan formal pertama sistem pendidikan di

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. pasal 25 ayat 1 menyatakan beban kerja guru mencakup kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

BAB I PENDAHULUAN. dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan negara-negara maju di dunia, oleh karena itu ditiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk mewujudkan. sumber daya manusia dalam menghadapi perkembangan dan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk

1. PENDAHULUAN. yang ada di Indonesia khususnya Lampung masih banyak. menggunakan pembelajaran yang bersifat tradisional. Salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. jalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bilangan Romawi penting untuk dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di Sekolah Dasar (SD) adalah

BAB I PENDAHULUAN. masayarakat dan organisasi dalam lingkungan pendidikan. Terdapat banyak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. menyesuaikan diri sebaik-baiknya. Oleh karena itu, diperlukan adanya perkembangan

I. PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tri Wulan Sari, 2014 Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Stad Terhadap Kemampuan Analisis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran adalah salah satu bagian dari dunia pendidikan yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan. bahwa:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di Pendidikan Dasar (SD dan SLP) dan Pendidikan Menengah

BAB 1 PENDAHULUAN. jaman. Oleh karena itu pendidikan sangat cepat perkembanganannya semua ini

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha yang bersifat sadar, sistematis, dan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional mengartikan pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam hidup membutuhkan pendidikan, karena kualitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa nasional mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

BAB I PENDAHULUAN. datang. Pendidikan juga merupakan suatu proses dalam rangka memengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan pendidikan yang terus-menerus dan bersifat fleksibel, yaitu pendidikan harus

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

2 matematika itu lebih mudah dipelajari dan lebih menarik (Soviawati, 2011:84). Pemberian materi pembelajaran kepada siswa, pertama harus melihat dan

I. PENDAHULUAN. berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan. Kemampuan (Ability) merupakan kecakapan atau potensi seorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa di setiap jenjang

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan sub sistem pendidikan nasional yang memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, kepribadian, moral, pembentukan watak untuk. jenjang pendidikan yang selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sasaran utama pendidikan di SD adalah memberikan bekal secara maksimal tiga kemampuan dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. umumnya bertujuan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berilmu. Pendidikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional meghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. belajar. Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru diharapkan mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk menunjang keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang diajarkan mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. PKn SD tidak saja menanamkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945, namun juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kebutuhan utama manusia, karena dengan pendidikan

I. PENDAHULUAN. dimulai dari penguasaan materi sebelumnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Guru merupakan salah satu unsur yang penting dalam proses belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas sumber daya

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Charlina Ribut Dwi Anggraini

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum baru yaitu Kurikulum Kurikulum 2013 pada proses

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. luas, kreatif, terampil dan berkepribadian baik. oleh masyarakat yang ditujukan kepada lembaga pendidikan, baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebiasaan sekelompok orang yang di turunkan dari satu generasi ke generasi

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

I. PENDAHULUAN. mengatasi kesulitan belajar. Guru juga perlu mengadakan berbagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang sejalan dengan tuntutan kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kunci untuk semua kemajuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak ditetapkannya Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan berikutnya Permendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), maka di sekolah-sekolah dari jenjang pendidikan dasar diterapkan kurikulum baru yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disingkat KTSP, sebagai penyempurnaan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004. KTSP menghembuskan perubahan dari model pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi model pembelajaran yang berpusat pada subjek didik (students centered), perubahan dari kegiatan mengajar menjadi kegiatan membelajarkan. Dibalik perubahan-perubahan besar dan mendasar yang dihembuskan oleh KTSP, tantangan yang dihadapi oleh guru tidaklah semakin ringan, melainkan semakin berat. Penerapan Standar Isi dan Standar Kompetensi sebagai acuan dasar dalam penyusunan KTSP membawa konsekuensi yang tidak ringan dalam implementasinya dilapangan. KTSP menuntut adanya profesionalisme yang tinggi dari guru. Dalam kaitannya dengan konsep pembelajaran matematika, KTSP menghendaki dilakukannya perubahan mendasar dalam

2 kegiatan pembelajaran dikelas. Fathurrohman (2010: 14) menyatakan Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan siswa terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya, dalam interaksi itu siswa yang lebih aktif, bukan guru. Itu berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada siswa, dan bukan pada guru. Matematika merupakan ilmu yang dipelajari mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk membekali siswa dengan kemampuan berfikir logis dan kreatif. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) matematika sekolah dasar, ada beberapa kajian materi yang harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar meliputi bilangan, pengukuran, dan pengolahan data. Salah satu bidang kajian tersebut adalah pengukuran yang meliputi bangun datar. Seorang guru perlu menanamkan konsep dalam materi bangun datar kepada siswa dengan baik agar dapat dipahaminya, sehingga siswa mengerti dan memahami konsep tersebut dan dapat diaplikasikannya dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sehari-hari. Namun pada kenyataannya dari hasil pra penelitian yang dilakukan peneliti di SDN 2 Kupang Teba Bandar Lampung ditemukan permasalahan pada pembelajaran matematika, khususnya dalam materi bangun datar. Pembelajaran materi bangun datar masih berpusat pada guru, dan guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Umumnya guru hanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran. Meskipun guru memberikan penugasan kepada siswa, namun sebatas mengerjakan latihan

3 soal yang diberikan guru. Siswa kurang dilibatkan secara langsung untuk menemukan sendiri dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya, sehingga menyebabkan kurangnya penguasaan siswa terhadap konsep dalam materi bangun datar. Selain itu juga, dalam memberikan materi pembelajaran bangun datar, guru jarang mengarahkan siswa untuk bekerja dalam kelompok sehingga pembelajaran kurang menarik minat siswa. Padahal kerja dalam kelompok dapat digunakan sebagai titik awal pembelajaran matematika, siswa dapat saling bekerja sama dan membantu dalam memahami materi yang disampaikan guru. Oleh sebab itu, diperlukan adanya suatu tindakan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi bangun datar. Salah satu tindakan yang dianggap dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa khususnya pada materi bangun datar adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD). Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa yang berbeda-beda. Dimana model ini dipandang sebagai metode yang paling sederhana dan langsung dari pendekatan matematika yang dikembangkan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan guru. Masalah-masalah dalam pembelajaran matematika dapat mereka pecahkan bersama teman dalam satu kelompoknya. Siswa yang lebih pandai dapat membantu siswa lain dalam memahami materi yang mereka terima. Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD

4 diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi segitiga dan jajar genjang, karena dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD membantu guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dengan lebih mudah. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran materi bangun datar masih berpusat pada guru dan guru kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. 2. Dalam memberikan materi pelajaran, guru jarang mengarahkan siswa bekerja dalam kelompok. 3. Metode dan cara yang digunakan guru dalam mengajar kurang menarik minat siswa karena guru masih menggunakan metode ceramah. 4. Hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan yaitu 60. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu bagaimanakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Kupang Teba Bandar Lampung pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi bangun datar tahun pelajaran 2013/2014?

5 1.4. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika dalam materi bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SDN 2 Kupang Teba Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. 2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika dalam materi bangun datar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas IV SDN 2 Kupang Teba Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa 1) Dapat memberikan motivasi belajar dan meningkatkan hasil belajar Matematika kepada siswa kelas IV SDN 2 Kupang Teba Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014. 2) Meningkatkan proses belajar matematika dengan tidak hanya banyak mencatat tetapi lebih ke pemahaman konsep-konsep. 3) Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang lebih memudahkan siswa dalam memahami materi.

6 2. Bagi guru 1) Sebagai informasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di kelas, menambah pengetahuan guru serta mengembangkan kemampuan guru dalam mempersiapkan diri untuk menjadi guru yang profesional. 2) Berkreasi untuk memperbaiki citra proses pengajaran dan hasil belajar matematika. 3. Bagi SDN 2 Kupang Teba Bandar Lampung 1) Memberikan landasan kebijakan yang akan diambil sebagai upaya untuk perbaikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. 2) Meningkatkan Standar Ketuntasan Minimal pada mata pelajaran matematika kelas IV. 3) Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi Peneliti 1) Agar lebih memahami dan mengerti langkah-langkah metode belajar dalam menyampaikan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 2) Sebagai bahan masukan bahwa dengan menggunakan metode pembelajaran yang tidak membosankan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.