BAB I. PENDAHULUAN. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang karyawan agar karyawan tersebut dapat tergerak untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan ekonomi yang terus mengalami perubahan, maka

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor penting utama dalam organisasi. Di era

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kepuasan Kerja. sebuah evaluasi karakteristiknya. Rivai & Sagala (2009) menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

II. TINJAUAN PUSTAKA. agara diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Fungsi MSDM. dikelompokkan atas tiga fungsi, yaitu (Husein, 2002) :

PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mengharapkan produktivitas kinerja yang optimal dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, GAJI, DAN KONDISI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. ASURANSI KESEHATAN SURAKARTA

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan sumber daya dengan sebaik-baiknya. Sumber daya yang paling penting

I. PENDAHULUAN. dan sistem. Sumber daya organisasi terpenting yang harus dimiliki oleh instansi

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT SUMBER TRADA MOTOR CABANG BANDAR LAMPUNG. Oleh Nia Nur Arini

BAB I PENDAHULUAN. individunya saling menunjang sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. organisasi, agar individu dapat memuaskan kebutuhannya sendiri walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi pengelolaan sumber daya manusia bukan merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi yang terjadi di penjuru dunia pada saat ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang dapat diandalkan. SDM memegang peranan yang sangat penting dalam

I. PENDAHULUAN. menjadi subyek atau pelaku. Mereka dapat menjadi perencana, pelaksana dan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan

BAB 2. Tinjauan Pustaka. Setiap orang pada dasarnya orang yang bekerja mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Gaya Kepemimpinan Transaksional Definisi Gaya kepemimpinan Transaksional

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah mengenai rendahnya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan di era globalisasi semakin tajam, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas dan penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. kali pemimpin memberikan tambahan penerimaan yang lain sebagai upaya lebih menghargai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

1. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset terpenting dalam sebuah organisasi karena

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia sangat berperan dalam usaha organisasi dalam mencapai

oleh perusahaan, di mana organisasi harus lentur dan efisien supaya dapat jangka panjang. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan hanya sekedar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. penghargaan sebagai pertukaran dalam melakukan tugas di dalam perusahaan.

I. PENDAHULUAN. karyawan dengan fungsi-fungsi organisasi lainnya. Komunikasi merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. disimpulkan sebagai suatu gerak dari manusia, oleh manusia dan untuk manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bidang industri. Hal ini terbukti dari penelitian-penelitian para ahli yang dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja merupakan salah satu alat ukur dari keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. timbul di dalam suatu perusahaan. Kepuasan kerja memiliki arti yang beragam,

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. ketat di segala bidang, Hal ini merupakan suatu tantangan bagi pelaksanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia adalah faktor utama yang menentukan keberhasilan setiap

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa ini setiap perusahaan harus lebih mampu berkompetisi dan bersaing

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibahas adalah mengenai menurunnya kinerja karyawan pada divisi MSDM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang bergerak dalam bidang perindustrian tentunya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Penelitian Uraian 1. Judul Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dapat menentukan tercapainya sebuah tujuan dari sebuah organisasi, tak dapat. peran aktif sumber daya manusia didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetesnsi, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 381

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. serta meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Untuk mencapai tujuan tersebut dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang menitik beratkan perhatiannya terhadap masalah yang berhubungan

TINJAUAN PUSTAKA. tujuan perusahaan. Tujuan ini tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif

BAB I PENDAHULUAN. banyak memberikan perhatian pada kontribusi dari fungsi masing-masing individu

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang menjadi unsur terpenting untuk mencapai tujuan organisasi/

2015 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan untuk mengundurkan diri. Karyawan yang puas memiliki. tersebut akan dibawa ke luar dari organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.sedangkan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan dunia usaha belakangan ini menuntut perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Salah satu kuci

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur Sumber Daya Manusia. Adalah tugas MSDM atas tiga fungsi, yaitu fungsi manajerial: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian ; fungsi operasional: pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja; fungsi ketiga adalah kedudukan MSDM dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Di sebuah organisasi, biasanya terdapat orang yang lebih berpengaruh dibandingkan orang lainnya. Orang yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut mungkin disebut dengan pemimpin. Para pemimpin sangat penting dalam berbagai lingkungan organisasi. Sebenarnya organisasi akan menjadi kurang efisien tanpa pemimpin, dan dalam kasus yang sangat ekstrim, organisasi tidak akan mampu mencapai tujuan yang ditentukan. Untuk berfungsi menjadi pemimpin, mereka harus memiliki daya tarik emosional yang membangkitkan dalam diri orang lain hasrat untuk mengikuti mereka. Para pemimpin akan sanggup memimpin hanyalah bila mereka dapat mempengaruhi

orang secara efektif melalui masa waktu yang panjang. Dalam hal ini, seorang pemimpin harus dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik. Menurut Gibson, Ivencevich & Donelly (1995:334) Kepemimpinan adalah suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut (bawahan) melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Kepuasan kerja dalam teori motivasi Maslow menempati peringkat yang tinggi. Sebab ia berkaitan dengan tujuan manusia untuk merealisasikan dan mengaktualisasikan potensi dirinya dalam pekerjaan Namun motivasi ini kadang terbendung oleh berbagai ragam kerutinan, hambatan lingkungan kerja yang kurang seimbang, atau situasi dan perangkat kerja yang secara ergonomis tidak mendukung peningkatan produktivitas kerja. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Biasanya karyawan yang puas dengan apa yang diperolehnya dari perusahaan akan memberikan lebih dari apa yang diharapkan dan ia akan terus berusaha memperbaiki kinerjanya. Sebaliknya karyawan yang kepuasan kerjanya rendah, cenderung melihat pekerjaan sebagai hal yang menjemukan dan membosankan, sehingga ia bekerja dengan terpaksa dan asal-asalan. Untuk itu merupakan keharusan bagi perusahaan untuk mengenali faktor-faktor apa saja yang membuat karyawan puas bekerja di perusahaan.

Menurut Stephen P.Robbins dan Timothy A.Judge (2008:40),kepuasan kerja (job satisfaction )didefinisikan sebagai suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari evaluasi karakteristiknya. Jika mengacu pada George & Jones (2002), kepuasan kerja merupakan kumpulan feelings dan beliefes yang dimiliki orang tentang pekerjaannya. Pengungkapan ketidakpuasan pegawai bisa disampaikan dalam 4 cara: 1.Respon Voice (aktif & konstruktif, memberikan saran) 2. Respon Loyalty (pasif: tidak melakukan apapun/constructive:harapan kondisi membaik) 3. Repon neglect (Pasive : tidak mau tau/destructive:membiarkan kondisi memburuk) 4. Respon Exit (Destructive: karyawan keluar/active: mencari pekerjaan baru) Untuk mencapai kepuasan kerja karyawan, dibutuhkan prilaku kepemimpinan yang efektif. Kepemimpinan (leadership) merupakan intisari manajemen. Dengan kepemimpinan yang baik(efektif), proses manajemen akan berjalan dengan baik dan karyawannya bergairah melaksanakan tugas-tugasnya. Gairah kerja, produktifitas kerja, dan proses manajemen perusahaan akan baik jika tipe, gaya, cara atau style kepemimpinan yang diterapkan manajernya baik.

Menurut Gary Yukl (2007:79) perilaku pemimpin yang efektif, yakni: 1. Berorientasi Tugas Jenis perilaku ini terutama memperhatikan penyelesaian tugas, menggunakan personil dan sumber daya secara efisien dan menyelenggarakan operasi yang teratur dan dapat diandalkan. 2. Berorientasi Hubungan Jenis perilaku ini terutama memperhatikan perbaikan hubungan dan membantu orang, meningkatkan kooperasi dan kerja tim, meningkatkan kepuasan kerja bawahan, dan membangun identifikasi dengan organisasi. 3. Berorientasi Perubahan Jenis perilaku ini terutama memperhatikan perbaikan keputusan strategis, beradaptasi terhadap perubahan lingkungan, meningkatkan fleksibelitas dan inovasi, membuat perubahan besar di bidang proses, produk dan jasa dan mendapatkan komitmen terhadap perubahan. Ketiga faktor di atas harus dilaksanakan dan diperhartikan oleh seorang pemimpin karena perilaku pemimpin akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan.

Menurut Gary Yukl (2007:10), Ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur efektifitas pemimpin adalah: 1. Seberapa jauh unit organisasi tersebut berhasil menunaikan tugas pencapaian sasarannya. Contoh: produktivitas. 2. Sikap para pengikut terhadap pemimpin Contoh: ketidakhadiran, keluar masuk karyawan 3. Kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar. Penelitian ini dilakukan pada Toko Buku Fajar Agung yang beralamatkan di Jl. Raden Intan No 61 Bandar Lampung. Toko Buku yang bergerak di bidang penjualan buku dan alat tulis kantor (ATK) ini berusaha untuk menerapkan sistem kepemimpinan yang baik untuk menciptakan kepuasan kerja bagi karyawannya. Salah satu faktor kepuasan kerja adalah pemberian upah atau gaji sesuai UMP sebesar Rp. 776.000/bulan untuk masa kerja 0-3 bulan, Rp 1.000.000 untuk 4-12 bulan. karyawan yang masa kerjanya diatas 1 tahun akan mendapatkan balas jasa yang lebih sesuai dengan kebijakan perusahaan. Berikut ini dapat dilihat faktor-faktor evektivitas kepemimpinan pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung: 1. Seberapa jauh unit organisasi tersebut berhasil menunaikan tugas atau pencapaian sasarannya. Ukuran kinerja yang efektif untuk pencapaian kinerja atau sasaran pada Toko buku Fajar Agung adalah ukuran produktivitas yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Target dan Realisasi Penjualan ATK pada toko buku Fajar Agung pada bulan Januari-Desember 2009 Bulan Target (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase Realisasi Januari 500.000.000 300.638.250 60,13% Februari 500.000.000 258.974.050 51,79% Maret 500.000.000 63.079.650 12,62% April 500.000.000 63.269.150 12,65% Mei 500.000.000 149.737.700 29,95% Juni 500.000.000 248.622.650 49,72% Juli 500.000.000 347.326.750 69,47% Agustus 500.000.000 346.685.000 69,33% September 500.000.000 426.851.070 85,37% Oktober 500.000.000 439.912.733 87,98% November 500.000.000 439.520.999 87,90% Desember 500.000.000 443.505.433 88,70% Jumlah 6.000.000.000 3.528.123.435 - Rata-rata 500.000.000 294.010.286 58,80% Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung 2009 Tabel 1 menunjukkan bahwa target dan realisasi penjualan ATK pada Toko Buku Fajar Agung mengalami Fluktuasi dengan tingkat dan realisasi penjualan ATK tertinggi terjadi pada bulan Desember sebesar 88,70% dan tingkat dan realisasi penjualan ATK terendah terjadi pada bulan maret sebesar 12,62%. Target dan realisasi penjualan rata-rata perbulan pada tahun 2009 yaitu sebesar 58,80%, dan belum ada tingkat dan realisasi penjualan ATK yang mencapai target. Salah satu faktor yang menyebabkan kecilnya prosentase realisasi adalah dikarenakan Toko buku Fajar Agung sedang direnovasi pada bulan Februari-Mei 2009.

Tabel 2. Target dan Realisasi Penjualan Buku pada toko buku Fajar Agung pada bulan Januari-Desember 2009 Bulan Target (Rp) Realisasi (Rp) Prosentase Realisasi Januari 300.000.000 173.526.687 57,84% Februari 300.000.000 168.777.463 56,26% Maret 300.000.000 48.107.652 16,04% April 300.000.000 86.824.621 28,94% Mei 300.000.000 196.664.547 65,55% Juni 300.000.000 294.256.995 98,08% Juli 300.000.000 437.867.062 145,95% Agustus 300.000.000 250.529.703 83,5% September 300.000.000 251.201.100 83,73% Oktober 300,000.000 219.903.474 73,3% November 300.000.000 220.819.207 73,6% Desember 300.000.000 230.494.000 76,83% Jumlah 3.600.000.000 2578972511 - Rata-rata 300.000.000 214914375,9 71,64% Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung 2009 Tabel 2 menunjukkan bahwa target dan realisasi penjualan buku pada Toko Buku Fajar Agung mengalami Fluktuasi dengan tingkat dan realisasi penjualan buku tertinggi terjadi pada bulan juli sebesar 145,95% dan tingkat dan realisasi penjualan buku terendah terjadi pada bulan maret sebesar 16,04%. Target dan realisasi penjualan rata-rata perbulan pada tahun 2009 yaitu sebesar 71,64%. tingkat penjualan buku yang memenuhi target bahkan mencapai target terjadi pada bulan juli sebesar 145,95%. Salah satu faktor yang menyebabkan kecilnya prosentase realisasi adalah dikarenakan Toko buku Fajar Agung sedang direnovasi pada bulan Februari-Mei 2009.

2. Sikap para pengikut terhadap pemimpin Sikap para pengukut terhadap pemimpin adalah indikator umum lainnya dari prilaku pemimpin yang efektif. Seberapa baik pemimpin tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan pengikutnya? Apakah para pengikut menghormati, menyukai dan mengagumi pemimpinnya? Apakah pengikut benar-benar mau mengerjakan keinginan pemimpin atau apakah mereka akan menolak, mengabaikan atau menumbangkan pemimpinnya? Sikap pengikut biasanya diukur dengan kuisioner atau wawancara. Perilaku pengikut tersebut juga merupakan indikator tidak langsung dari ketidakpuasan dan permusuhan terhadap pemimpin. Contoh indikator ini adalah ketidakhadiran dan keluar masuk karyawan. Berikut ini dapat dilihat tabel mengenai jumlah karyawan dan Tingkat Absensi Karyawan pada Toko Buku Fajar Agung pada tahun 2009. Tabel 3. Jumlah karyawan pada Toko Buku Fajar Agung berdasarkan tingkat pendidikan Tahun 2010 No Tingkat Pendidikan 1 Strata 2 (S2) - 2 Strata 1 (S1) 2 3 Diploma 3 (D3) 5 4 Sekolah Menengah Atas 20 5 Sekolah Menengah Tingkat Pertama 4 6 Sekolah Dasar - Total 31 Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung Jumlah Karyawan (orang) Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah Sekolah Menengah Atas dengan jumlah 20 orang, sedangkan Strata 1 merupakan tingkat pendidikan paling sedikit yaitu 2 orang.

Tabel 4. Jumlah Karyawan pada Toko Buku Fajar Agung berdasarkan bagian kerja Tahun 2010 No Unit Kerja Jumlah Karyawan (orang) 1 Divisi ATK 11 2 Divisi Buku 6 3 Divisi Administrasi 4 4 Bagian Umum 8 5 Kasir 2 Total 31 Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung Tabel di atas menunjukkan bahwa toko buku Fajar Agung memiliki karyawan sebanyak 31 orang dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda. Seorang pemimpin yang efektif tentu saja diperlukan untuk merencanakan,mengorganisasikan, mengkoordinasikan, memimpin dan mengawasi aktivitas karyawannya untuk mencapai suatu tujuan. Tabel 5. Tingkat Absensi Karyawan pada Toko Buku Fajar Agung pada tahun 2009 Bulan TK (Orang) HK (Hari) JHK (Hari) Absensi Prosentase Absensi (%) Januari 28 26 728 7 0.96 Februari 28 24 672 4 0,60 Maret 28 26 728 2 0.27 April 28 26 728 3 0,41 Mei 30 26 780 6 0,77 Juni 30 26 780 10 1,28 Juli 30 26 780 2 0,26 Agustus 29 26 754 9 1,19 September 29 22 638 11 1,72 Oktober 30 26 780 7 0.90 November 30 26 780 12 1,54 Desember 31 25 775 4 0,52 Rata-rata 0.87 Sumber : Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung

Keterangan: TK HK JHK : Tenaga Kerja :Hari Kerja :Jumlah Hari Kerja JHK = TK x HK Presentase Absensi = Absensi X 100% JHK Tabel 5 menunjukkan tingkat absensi karyawan dari bulan Januari sampai Desember 2009 mengalami fluktuasi. Terlihat tingkat absensi paling tinggi pada bulan september yaitu 1,72%. Tingkat absensi paling rendah pada bulan maret yaitu 0,27% Absensi rata-rata per bulan selama tahun 2009 adalah 0,87%. Adapun alasan ketidakhadiran dalam tabel tersebut dikarenakan sakit, izin karena urusan keluarga dan tanpa keterangan. Dari tabel tersebut juga dapat dilihat perputaran karyawan juga mengalami fluktuasi. Pada bulan mei mengalami penambahan karyawan sebanyak 2 orang, sedangkan pada bulan agustus mengalami penurunan karyawan sebanyak 1 orang, dan kembali mengalami penambahan karyawan pada bulan oktober 1 orang dan Desember 1 orang. Tabel ini menunjukkan bahwa tingkat perputaran karyawan cukup tinggi yaitu sejumlah 5 orang.

3. Kontribusi pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar. Berikut ini tabel mengenai pemimpin pada Toko Buku Fajar Agung Tabel 6. Data pemimpin dan Jabatannya pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung No. Nama Jabatan 1. Toni Wijaya, S.E.,M.M. Pemilik, Direktur Utama 2. Gede P.Suharto,S.E. Kepala Divisi Buku 3. P.Budiasa,S.E. Supervisior/Koordinator ATK 4. Yenny, Amd. Administrasi Sumber : Toko Buku Fajar Agung Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat 1 orang pemilik, dan 3 orang pemimpin di Toko Buku Fajar Agung sesuai dengan Jabatannya masing-masing. Tiap-tiap pemimpin mempertanggung jawabkan bagiannya masing-masing kepada Pemilik Toko Buku Fajar Agung. Adapun kontribusi yang diberikan pemimpin pada kualitas proses kelompok yang dirasakan oleh para pengikut/pengamat dari luar adalah sebagai berikut: 1. Pemimpin Toko Buku Fajar Agung senantiasa mengendalikan, mengontrol dan mengawasi jalannya kegiatan perusahaan. 2. Pemimpin Toko buku Fajar Agung melakukan kebijakan-kebijakan dalam menjalankan perusahaan. 3. Memerankan peranan selaku pendidik terhadap bawahannya. 4. Komunikasi yang tercipta antara pemimpin dan bawahan cukup baik.

Gaya kepemimpinan yang dianut oleh pemimpin pada Toko Buku Fajar agung yang dirasakan oleh pengikut/pengamat adalah gaya kepemimpinan demokratis. Menurut Hersery dan Blanchard dalam Sonny Sumarsono (2004:279), gaya kepemimpinan ini kadang-kadang juga disebut sebagai gaya kepemimpinan yang terpusat padda anak buah, kepemimpinan sederajat, kepemimpinan konsultif dan partisipatif. Semua kebijakan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin. Sedangkan perilaku kepemimpinan pada Toko Buku Fajar Agung adalah Perilaku kepemimpinan yang secara memadai mempertimbangkan keseimbangan orientasi yang situasional dengan target kepuasan anggota kelompok serta sasaran produktivitas tercapai. Sering disebut dengan perilaku kepemimpinan jalan tengah. Perilaku ini menjelaskan ciri pemimpin yang memiliki pemikiran sedang-sedang saja untuk kecendrungan orientasi yang memperhatikan kekompakan kelompok dan perhatiannya pada penyelesaian tugas atau produktivitas kelompok. Dia berusaha mencoba menciptakan hubungan pribadi dan membina moral orang-orang yang bekerja dalam kelompok yang dipimpinnya dan memperhatikan struktur inisiasi dalam pencapaian tugas secara memadai serta tidak terlampau mencolok. Pemimin yang oleh Blake dan Moulton dinamai type jalan tengah ini dalam aktivitas tidak menciptakan target tugas terlampau tinggi sehingga menyulitkan pencapaian serta berbaik hati untuk mendorong bawahan untuk bekerja lebih baik.

Menurut Keith Davis seperti yang dikutip oleh Suko Susilo (2005:12), merinci empat sifat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu: 1. Kepemilikan intelegensia (intellegence). Sifat ini diperlukan karena pada umumnya para pemimpin memiliki kecerdasan yang relatif melebiihi yang dipimpin. 2. Kematangan dan keluasan pandangan sosial (social maturity and breath) 3. Memiliki motivasi dan keinginan yang kuat untuk berprestasi yang datang dari dalam dirinya sendiri (inner motivation and achievement desires) 4. Memiliki bakat bersosialisasi atau kecakapan bergaul (social skill). Dalam banyak hal seorang pemimpin dituntut untuk bergaul dengan lebih banyak orang dibanding yang dipimpin. Kecuali ia harus bergaul dengan anggota kelompoknya, ia pun bergaul dengan orang-orang diluar kelompoknya. Terkait dengan hal itu, tentu seorang pemimpin yang memiliki social skill tinggi berkecenderungan berhasil dalam kepemimpinannya di bidang dengan pemimpin yang social skill nya rendah. Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly dalam buku Organisasi (1995:334), Individu mungkin memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara menyeluruh. Sebenarnya, penerimaan perintah atau penerimaan seorang pemimpin sebagian besar terletak pada harapan para pengikut dimana tanggapan yang menyenangkan akan menimbulkan hasil yang menarik.

Menurut A.A Anwar Prabu Mankunegara (2001:154),kepuasan kerja berhubungan dengan variable-variabel, seperti turn over, tingkat absensi, umur, tingkat pekerjaan dan ukuran organisasi. Kepuasan kerja lebih tinggi dihubungkan dengan turn over pegawai yang rendah, sedangkan pegawai yang kurang puas, biasanya turn over nya tinggi. Berdasarkan kondisi yang diuraikan di atas dapat dilihat bahwa produktivitas karyawan masih tergolong rendah dan tingkat perputaran karyawan cukup tinggi, sehingga penulis tertarik untuk membuat penelitian dengan judul: Analisis Perilaku Kepemimpinan dan Pengaruhnya Terhadap Kepuasan Kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung. 1.2 Rumusan Masalah Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Bentuk pengaruh tersebut dapat secara formal seperti tingkat manajerial pada suatu organisasi. Pembahasan tentang perilaku kepemimpinan sebenarnya merupakan semua tindakan yang selalu dilakukan oleh seorang pemimpin dalam kegiatan kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan rangkaian tindakan yang terpola menjadi perilaku seorang pemimpin yang diarahkan dengan cara mempengaruhi anggota kelompok agar bekerja sesuai sasaran bersama.

Pada tabel di atas telah disajikan pengukuran efektivitas pemimpin melalui tingkat absensi karyawan dan perputaran karyawan dan produktivitas karyawan. Walaupun tingkat absensi karyawan cukup rendah, namun hal tersebut dapat mempengaruhi kinerja karyawan lain dikarenakan jam kerja setiap karyawan per hari cukup tinggi yaitu dari jam 08.00-21.00 (temasuk istirahat siang selama 1 jam dan istirahat sore selama 1 jam). Selain itu produktivitas karyawan yang cukup rendah dan tingkat perputaran karyawan yang cukup tinggi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan yang dirumuskan adalah: Bagaimanakah Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Mengetahui pengaruh perilaku kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung 1.3.2 Sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawannya ke arah yang lebih baik.

1.4 Kerangka Pemikiran Menurut Gibson, Ivencevich & Donelly (1995:334) bahwa Kepemimpinan adalah suatu upaya mempengaruhi kegiatan pengikut (bawahan) melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan yang efektif biasanya dapat dilihat dari hasil kerja sama atau prestasi kelompok yang dipimpin atau unit bagiannya. Seorang pemimpin yang efektif tidak hanya bisa mempengaruhi bawahannya,tapi juga menjamin bahwa bawahannya tersebut bekerja dengan seluruh kemampuan dan keterampilan yang mereka miliki.menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly dalam buku Organisasi (1995:334), Individu mungkin memandang seorang pemimpin sebagai efektif atau tidak efektif dari sudut kepuasan yang mereka peroleh selama pengalaman kerja secara menyeluruh. Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respons emosional terdapat berbagai aspek pekerjaan. Defenisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal. Sebaiknya seseorang dapat relatif puas dengan satu aspek dari pekerjaannya dan tidak dengan salah satu atau lebih aspek lainnya. Dalam hal ini, manajer disarankan untuk meningkatkan kepuasan kerja dengan tujuan untuk mendapatkan tingkat komitmen yang lebih tinggi. Selanjutnya komitmen yang lebih tinggi dapat mempermudah terwujudnya produktivitas yang lebih tinggi. Smith, et. al. yang dikutip Luthans (1998:145-146) menunjukkan adanya 6 faktor penting yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan yaitu :

1. Pekerjaan itu sendiri, sejauh mana karyawan memandang pekerjaannya sebagai pekerjaan yang menarik, memberikan kesempatan untuk belajar, dan peluang untuk menerima tanggung jawab. 2. Upah atau gaji merupakan jumlah balas jasa finansial yang diterima karyawan dan tingkat di mana hal ini dipandang sebagai suatu hal yang adil dalam organisasi. 3. Kesempatan untuk kenaikan jabatan dalam jenjang karir. 4. Supervisi, merupakan kemampuan penyelia untuk memberikan bantuan secara teknis maupun memberikan dukungan. 5. Rekan kerja, merupakan suatu tingkatan di mana rekan kerja memberikan dukungan. 6. Kondisi kerja, apabila kondisi kerja karyawan baik (bersih, menarik, dan lingkungan kerja yang menyenangkan) akan membuat mereka mudah menyelesaikan pekerjaannya. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku kepemimpinan berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Semakin efektif perilaku kepemimpinan, maka kepuasan kerja karyawan semakin tinggi. Pemahaman mendasar mengenai keterikatan variabel antara perilaku kepemimpinan dan kepuasan kerja diilustrasikan melalui kerangka pemikiran pada gambar 1 berikut ini:

Perilaku Kepemimpinan Kepuasan Kerja 1. Berorientasi tugas 2. Berorientasi Hubungan 3. Berorientasi Perubahan (Gary Yukl,2005:79) 1. Pekerjaan itu sendiri 2. Upah atau gaji 3. Kesempatan untuk kenaikan jabatan dalam jenjang karir. 4. Supervisi 5. Rekan Kerja 6. Kondisi Kerja (Luthans,1998:145) Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran 1.5 Hipotesis Sesuai dengan permasalahan yang ada dan kerangka pemikiran sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis skripsi ini yaitu : Ada pengaruh positif antara Perilaku Kepemimpinan dan Kepuasan Kerja pada Toko Buku Fajar Agung Bandar Lampung.