Perda No.35 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT DPU Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
Perda No. 25 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Dinas Pasar dan UPT Dinas Pasar Kab. Magelang..

Perda No.36 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Lingkungan Hidup Kab. Magelang

Perda No. 28 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Kesehatan dan UPT Dinas Kesehatan

Perda No.37 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Pertamben Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 37 TAHUN 2004

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

Perda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang

Perda No. 19 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, BPKKD dan UPT BPKKD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 19 TAHUN 2004

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

Perda No. 20 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Badan Pengelola Perpustaakaan, Kearsipan, dan DE.

Perda No. 18 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT BAPPEDA dan UPT Bappeda Kabupaten Magelang

Perda No.31 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Sosial Kab. Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 31 TAHUN 2004

Perda No. 16 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT SekretariatDPRD Kabupaten Magelang PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 16 TAHUN 2004

Perda No. 17/2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Bawasda PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 32 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

Perda No. 15 / 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, SOT Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 30 Tahun 2008 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 30 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

Perda No. 03 / 2002 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi, SOT Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan

Perda No. 27/2001 ttg Pembent, Keduduk, Tupoksi dan SOT Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kab.Magelang.

Perda No. 26/2001 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi dan SOT Kantor Pelatihan Kerja Kab.Magelang.

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAGELANG NOMOR 7 TAHUN 1994 T E N T A N G

BUPATI TASIKMALAYA KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 62 Tahun : 2016

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

Perda No. 8 / 2003 tentang Susunan organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa di Kabupaten Magelang.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2005

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN BELITUNG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1999 SERI D NO. 4

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Menimbang : a. bahwa untuk membantu kelancaran tugas dan fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR : 08 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR : 01 TAHUN 2004 SERI D PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 43 TAHUN 2016 TENTANG

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta)

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT DINAS PERMUKIMAN, TATA RUANG DAN LINGKUNGAN HIDUP BUPATI TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

NOMOR 5 TAHUN 2005 SERI D NOMOR 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR : 5 TAHUN 2005

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokokpokok. 3. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman;

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 88 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG Nomor : 2 Tahun 2007 PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 2 TAHUN 2007

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 137 TAHUN 2016 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM SERTA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MAGELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG, Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 20 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah Kabupaten perlu ditinjau kembali; b. bahwa peninjauan kembali sebagaimana tersebut di atas adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan kewenangan desentralisasi di bidang pekerjaan umum, permukiman dan penataan ruang; c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas perlu disusun Peraturan Daerah Kabupaten tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun 1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); 4. Undang-Undang Nomor 25 tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262). Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM SERTA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MAGELANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten ; b. Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten ; c. Bupati adalah Bupati ; d. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten ; e. Dinas Pekerjaan Umum adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten ; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten ; g. Kepala Dinas Pekerjaan Umum adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten ; h. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten ; i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam

pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. BAB II PEMBENTUKAN Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk : 1) Dinas Pekerjaan Umum; Pasal 2 2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum yang terdiri dari : a. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Salaman; b. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Bandongan; c. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Grabag; d. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Tegalrejo; e. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Muntilan; f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Salam; g. Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran. BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM Bagian Pertama Kedudukan Pasal 3 (1) Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi. (2) Dinas Pekerjaan Umum dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Tugas Pasal 4 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi. Bagian Ketiga Fungsi Pasal 5

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi ; b. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan teknis di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi; c. Pemberian perizinan dan pelaksanaan pelayanan umum di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi; d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Bagian Keempat Struktur Organisasi Pasal 6 (1) Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, meliputi : a. Kepala; b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari; 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian. c. Bidang Bina Marga, terdiri dari; 1) Seksi Jalan; 2) Seksi Jembatan. d. Bidang Pengairan, terdiri dari; 1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Air dan Pembangunan; 2) Seksi Pemeliharaan dan Bina Manfaat. e. Bidang Cipta Karya, terdiri dari; 1) Seksi Tata Ruang dan Tata Bangunan; 2) Seksi Permukiman dan Penyehatan Lingkungan. f. Bidang Jasa Konstruksi dan Alat-Alat/Perbekalan, terdiri dari; 1) Seksi Jasa Konstruksi; 2) Seksi Alat-alat dan Perbekalan. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagian Tata Usaha, dan Bidang-Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, c, d, e, dan f pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum. (3) Sub-Sub Bagian sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf b angka I dan 2 pasal ini, masingmasing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha. (4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf c angka 1 dan 2, huruf d angka 1 dan 2, huruf e angka 1 dan 2 serta huruf f angka 1 dan 2 pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan. (5) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran I dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

Pasal 7 Kepala Dinas Pekerjaan Umum memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Umum sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 dan 5 Peraturan Daerah ini. Dinas Pekerjaan Pasal 8 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum dibidang ketatausahaan. Pasal 9 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Peraturan Daerah ini, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perencanaan dan pelaporan kegiatan bidang ketatausahaan; b. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi kegiatan; c. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga; d. Pengelolaan administrasi keuangan; e. Pengelolaan administrasi kepegawaian; f. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi. g. Pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data; h. Pengkoordinasian perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan; Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga serta penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis, pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data, perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi. (2) Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan serta administrasi kepegawaian. Pasal 11 Bidang Bina Marga mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang jalan dan jembatan Pasal 12 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 Peraturan Daerah ini Bidang Bina Marga, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang jalan dan jembatan; b. Penyusunan rencana umum jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek bidang jalan dan jembatan; c. Penyusunan rencana teknis, pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan; d. Penetapan status/ fungsi jalan dan jembatan; e. Penanggulangan bencana alam yang berakibat pada jalan dan jembatan; f. Penyelenggaraan pengawasan teknis dan pengendalian fungsi/manfaat jalan dan jembatan beserta sarana pendukungnya; g. Pembinaan dan bimbingan teknis di bidang jalan dan jembatan; h. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang jalan dan jembatan. Pasal 13 (1) Seksi Jalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengaturan dan pengendalian pemanfaatan jalan serta melaksanakan pembangunan, peningkatan dan pemeliharaan jalan. (2) Seksi Jembatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengaturan dan pengendalian pemanfaatan jembatan serta melaksanakan pembangunan, penggantian dan pemeliharaan jembatan. Pasal 14 Bidang Pengairan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang pengembangan sumber daya air dan pembangunan serta pemeliharaan dan bina manfaat. Pasal 15. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 Peraturan Daerah ini, Bidang Pengairan menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan sumber daya air dan pembangunan serta pemeliharaan dan bina manfaat ; b. Penyusunan Rencana kegiatan pelestarian dan pengembangan sumber daya air, pembangunan dan pemeliharaan sarana pengairan serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat pemakai air; c. Pengawasan dan pengendalian pemanfaatan sumber daya air dan sarana pengairan; d. Pengelolaan perijinan pemanfaatan sumber daya air dan sarana pengairan; e. Pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengairan; f. Penanggulangan bencana alam yang berakibat kepada sumber air dan sarana pengairan; g. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang pengembangan sumber daya air dan pembangunan serta pemeliharaan dan bina manfaat. Pasal 16

(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Air dan Pembangunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis pemanfaatan sumber daya air, melaksanakan pembangunan sarana pengairan serta penanggulangan bencana alam. (2) Seksi Pemeliharaan dan Bina Manfaat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan dan evaluasi teknis operasional dan pemeliharaan sarana pengairan, melaksanakan rehabilitasi dan penyelenggaraan perizinan pemanfaatan sarana pengairan serta bimbingan teknis pemberdayaan masyarakat pemakai air. Pasal 17 Bidang Cipta Karya mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang tata ruang dan tata bangunan serta permukiman dan penyehatan lingkungan. Pasal 18 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 Peraturan Daerah ini Bidang Cipta Karya, menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang, tata bangunan serta permukiman dan penyehatan lingkungan; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang bidang tata ruang, tata bangunan serta permukiman dan penyehatan lingkungan ; c. Pelaksanaan survey, pengukuran, pemetaan dan dokumentasi perkembangan tata ruang serta pendataan perumahan dan permukiman wilayah perkotaan dan perdesaan; d. Pelaksanaan pembangunan, renovasi, rehabilitasi dan perawatan bangunan pemerintah serta revitalisasi arsitektur bangunan bersejarah dan atau tradisional;; e. Penanggulangan bencana alam yang berakibat pada perubahan fungsi lahan perumahan dan permukiman; f. Penyelenggaraan pendaftaran, pemanfaatan, penaksiran dan penghapusan bangunan gedung pemerintah dan rumah dinas serta penataan perumahan dan permukiman wilayah perkotaan/perdesaan; g. Penyelenggaraan pengawasan dan pengendalian permohonan ijin prinsip tata ruang dan ijin mendirikan bangunan serta pembangunan perumahan dan permukiman di wilayah perkotaan/perdesaan; h. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang tata ruang, tata bangunan serta permukiman dan penyehatan lingkungan Pasal 19 (1) Seksi Tata Ruang dan Tata Bangunan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pengawasan teknis, pengendalian dan evaluasi tata ruang dan pembangunan bangunan gedung pemerintah dan rumah dinas serta penyelenggaraan pelayanan izin dan pelayanan umum tata ruang dan pendirian bangunan.

(2) Seksi Permukiman dan Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengaturan dan pengendalian teknis pembangunan perumahan dan permukiman serta penyehatan lingkungan prasarana dan sarana perkotaan/perdesaan. Pasal 20 Bidang Jasa Konstruksi dan Alat-alat/Perbekalan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang pengembangan jasa konstruksi dan pelayanan alatalat/perbekalan konstruksi. Pasal 21 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 Peraturan Daerah ini, Bidang Jasa Konstruksi dan Alat-alat/Perbekalan menyelenggara-kan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengembangan jasa konstruksi dan pelayanan alatalat/perbekalan konstruksi; b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang pengembangan jasa konstruksi dan pelayanan alat-alat/perbekalan konstruksi; c. Pelayanan pemakaian peralatan konstruksi; d. Penyelenggaraan Pengawasan dan pengendalian tertib usaha, penyeleng-garaan dan pemanfaatan jasa konstruksi; e. Pengendalian dan penelitian permohonan Izin bidang pengembangan jasa konstruksi dan pelayanan alat-alat/perbekalan konstruksi. f. Pembinaan dan bimbingan teknis di bidang pengembangan jasa konstruksi dan pelayanan alat-alat/perbekalan konstruksi. g. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang pengembangan jasa konstruksi dan pelayanan alat-alat/perbekalan konstruksi. Pasal 22 (1) Seksi Jasa Konstruksi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengaturan dan pengendalian pengembangan jasa konstruksi serta penyelenggaraan pelayanan perizinan dan pelayanan umum pengembangan jasa konstruksi. (2) Seksi Alat-alat dan Perbekalan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan rencana kegiatan, menyelenggarakan pembinaan, pemantauan, pengawasan, pengaturan dan pengendalian pemanfaatan alat-alat dan perbekalan jasa konstruksi serta penyelenggaraan pelayanan perizinan dan pelayanan umum pemanfaatan alat-alat dan perbekalan konstruksi. Pasal 23 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan keahliannya.

(2) Kelompok Jabatan fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum. (3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Pekerjaan Umum, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM Bagian Pertama Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Paragraf 1 Kedudukan Pasal 24 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah sebagaimana dimaksud Pasal 2 angka 2 huruf a, b, c, d, e dan f merupakan pelaksana operasional sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di wilayah kecamatan. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan secara operasional dikoordinasikan oleh Camat. (3) Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini adalah sebagai berikut : a. Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Salaman meliputi: 1) Kecamatan Salaman; 2) Kecamatan Borobudur; 3) Kecamatan Tempuran; 4) Kecamatan Kajoran. b. Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Bandongan meliputi; 1) Kecamatan Bandongan; 2) Kecamatan Kaliangkrik; 3) Kecamatan Windusari. c. Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Grabag meliputi; 1) Kecamatan Grabag; 2) Kecamatan Secang; 3) Kecamatan Ngablak; d. Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Tegalrejo meliputi; 1) Kecamatan Tegalrejo; 2) Kecamatan Pakis; 3) Kecamatan Candimulyo; 4) Kecamatan Mertoyudan. e. Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Muntilan meliputi;

1) Kecamatan Muntilan; 2) Kecamatan Mungkid; 3) Kecamatan Sawangan; 4) Kecamatan Dukun. f. Wilayah Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah Salam meliputi; 1) Kecamatan Salam; 2) Kecamatan Srumbung; 3) Kecamatan Ngluwar. Paragraf 2 Tugas Pasal 25 Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah mempunyai tugas sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum sesuai dengan wilayah kerjanya. melaksanakan Paragraf 3 Fungsi Pasal 26 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24 Peraturan Daerah ini, Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah menyelenggarakan fungsi : a. Pengumpulan bahan perumusan kebijakan teknis dan rencana kegiatan pembangunan, pengelolaan serta pembinaan umum di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi diwilayah kerjanya; b. Penyelenggaraan pemantauan, pengawasan dan pengendalian teknis dibidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi diwilayah kerjanya; c. Penyelenggaraan pelayanan perizinan dan pelayanan umum di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi diwilayah kerjanya ; d. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi diwilayah kerjanya; e. Pengelolaan ketatausahaan. Paragraf 4 Struktur Organisasi Pasal 27 (1) Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah, terdiri dari: a. Kepala; b. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran II dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 28 Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah sebagaimana tersebut dalam Pasal 25 dan 26 Peraturan Daerah ini. Pasal 29 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah sesuai dengan keahliannya. (2) Kelompok Jabatan fungsional pada masing-masing Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah yang bersangkutan. (3) Jumlah tenaga dalam jabatan Fungsional pada masing-masing Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum Wilayah ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada masing-masing Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum Wilayah, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Kedua Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Paragraf 1 Kedudukan Pasal 30 (1) Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran sebagaimana dimaksud Pasal 2 angka 2 huruf g merupakan pelaksana operasional sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran. (2) Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Paragraf 2 Tugas Pasal 31 Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pekerjaan Umum di Bidang Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran. Paragraf 3 Fungsi

Pasal 32 Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 Peraturan Daerah ini, Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran menyelenggarakan fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran; b. Penyusunan rencana kegiatan bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran; c. Pelaksanaan pembinaan, pemeriksaan, pengujian prasarana dan sarana pencegahan dan pemadaman kebakaran; d. Pelaksanaan pemadaman kebakaran; e. Pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan sarana pencegahan dan pemadaman kebakaran; f. Pengelolaan ketatausahan. Paragraf 4 Struktur Organisasi Pasal 33 (1) Struktur Organisasi Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran, terdiri dari: a. Kepala; b. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan Struktur Organisasi Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran III dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Pasal 34 Kepala Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran sebagaimana tersebut dalam Pasal 31 dan 32 Peraturan Daerah ini. Pasal 35 (1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran sesuai dengan keahliannya. (2) Kelompok Jabatan fungsional pada Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional selaku ketua kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran. (3) Jumlah tenaga dalam jabatan Fungsional pada Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja. (4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Unit Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB V TATA KERJA Pasal 36 (1) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati. (2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum. Pasal 37 Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi pada Dinas Pekerjaan Umum serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi secara vertikal maupun horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi lain sesuai dengan bidang tugasnya. BAB VI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 38 (1) Penjabaran Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati. (2) Dalam rangka lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan tugas dan fungsi, pada masing-masing Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum dapat dibentuk Urusan-Urusan yang melaksanakan tugas tertentu. (3) Pembentukan dan pengaturan lebih lanjut Urusan-Urusan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini, ditetapkan dengan Keputusan Bupati. BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 39 (1) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini mulai berlaku secara efektif paling lama 6 (enam) bulan setelah diundangkan; (2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang dimuat dalam Pasal 3 angka 1, Paragraf Pertama Pasal 4, 5, 6 dan 7 dan Lampiran I Peraturan Daerah Kabupaten Nomor 20 Tahun 2000 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah Kabupaten dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 40 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten. Ditetapkan di Kota Mungkid. Pada tanggal 12 Agustus 2004 BUPATI MAGELANG TTD. SINGGIH SANYOTO Diundangkan di Kota Mungkid Pada tanggal 14 Agustus 2004 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MAGELANG Pelaksana Tugas Ttd. HARTONO Wakil Bupati LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2004 NOMOR 51 SERI D NOMOR 21 2004 Dihimpun oleh Dollut Tuge Staf Teknis SJDI Hukum Kabupaten

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 35 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM SERTA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MAGELANG I. PENJELASAN UMUM Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum serta Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum ini merupakan tindaklanjut dari ketentuan yang diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah. Pengaturan kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum serta Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum ini didasarkan pada hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan kewenangan kabupaten di bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi yang selama ini diselenggarakan oleh Dinas Pekerjaan Umum. Dengan Penetapan Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum serta Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum, diharapkan akan lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna serta lebih meningkatkan mutu pelayanan penyelenggaraan kewenangan desentralisasi bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi di wilayah Kabupaten.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas. Pasal 2 : Cukup jelas. Pasal 3 : Ayat (2) : Pertanggungjawaban Kepala Dinas Pekerjaan Umum kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah adalah pertanggungjawaban administratif. Pengertian "melalui" bukan berarti Kepala Dinas Pekerjaan Umum merupakan bawahan langsung Sekretaris Daerah. Secara struktural Kepala Dinas Pekerjaan Umum berada langsung di bawah Bupati. Pasal 4 : Cukup Jelas. Pasal 5 : Berdasarkan kebutuhan daerah dan dalam rangka memberikankan kemudahan pelayanan kepada masyarakat, penyelenggaraan sebagian tugas pemberian perizinan dan pelayanan umum bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi dapat dilimpahkan kepada perangkat daerah lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi yang dimiliki oleh perangkat daerah yang bersangkutan. Terhadap sebagian tugas yang dilimpahkan tersebut, Dinas Pekerjaan Umum mempunyai wewenang untuk menyelenggarakan fasilitasi, pembinaan teknis, koordinasi dan pemantauan atas pelaksanaannya. Pengaturan lebih lanjut terhadap sebagian tugas pemberian perizinan dan pelayanan umum bidang jalan, pengairan, prasarana dan sarana perkotaan/pedesaan serta permukiman, penataan ruang dan jasa konstruksi yang dilimpahkan kepada perangkat daerah lainnya, ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 6 : Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Ayat (5) : Cukup jelas. Pasal 7 : Cukup jelas. Pasal 8 : Cukup jelas. Pasal 9 : Cukup jelas. Pasal 10 :

Pasal 11 : Cukup jelas. Pasal 12 : Cukup jelas. Pasal 13 : Pasal 14 : Cukup jelas. Pasal 15 : Cukup jelas. Pasal 16 : Pasal 17 : Cukup jelas. Pasal 18 : Cukup jelas. Pasal 19 : Pasal 20 : Cukup jelas. Pasal 21 : Cukup jelas. Pasal 22 : Pasal 23 : Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Pasal 24 : Ayat (3) : Cukup Jelas. Pasal 25 : Cukup Jelas. Pasal 26 : Cukup jelas. Pasal 27 : Pasal 28 : Cukup jelas.

Pasal 29 : Ayat (2) : Cukup Jelas Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Pasal 30 : Pasal 31 : Cukup jelas. Pasal 32 : Cukup jelas. Pasal 33 : Pasal 34 : Cukup jelas. Pasal 35 : Ayat (2) : Cukup Jelas Ayat (3) : Cukup jelas. Ayat (4) : Cukup jelas. Pasal 36 : Cukup jelas. Pasal 37 : Cukup jelas. Pasal 38 : Ayat (2) : Pembentukan Urusan-Urusan didasarkan pada pertimbangan kebutuhan dan kemampuan daerah. Pada masing-masing Unit Pelaksana Teknis Dinas dapat dibentuk maksimal 3 Urusan. Masing-masing Urusan dipimpin oleh seorang Kepala Urusan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada masing-masing Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas. Kepada para Kepala Urusan dapat diberikan tunjangan kesejahteraan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Ayat (3) : Cukup jelas. Pasal 39 : Cukup jelas. Pasal 40 : Cukup Jelas

III. PENJELASAN TAMBAHAN. Bahwa Peraturan Daerah ini telah dibahas dalam Rapat Panitia Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah pada tanggal 7 sampai dengan 22 Juli 2004 dan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah tanggal 3 Agustus 2004 serta telah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Nomor 18/DPRD/2004 tentang Persetujuan Penetapan 3 (tiga) Buah Peraturan Daerah Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten, tanggal 3 Agustus 2004.

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MAGELANG LAMPIRAN I PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGEL NOMOR : 35 TAHUN 2004 TANGGAL : 12 Agustus 2004 Kepala Bagian Tata Usaha Kelompok Jabatan Fungsional Sub Bagian Umum Sub Bagian Keuangan dan Kepegawaian Bidang Bina Marga Bidang Pengairan Bidang Cipta Karya Bidang Jasa Konstruksi dan Alatalat/Perbekalan Seksi Jalan Seksi Pengembangan Sumber Daya Air & Pembangunan Seksi Tata Ruang dan Tata Bangunan Seksi Jasa Konstruksi Seksi Jembatan Seksi Pemeliharaan dan Bina Manfaat Seksi Pemukiman dan Penyehatan Lingkungan Seksi Alat-alat dan perbekalan Unit Pelaksana Teknis Dinas BUPATI MAGELANG TTD SINGGIH SANYOTO PROPERAT

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN MAGELANG LAMPIRAN II PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGEL NOMOR : 35 TAHUN 2004 TANGGAL : 12 agustus 2004 Kepala Kelompok Jabatan Fungsional Urusan BUPATI MAGELANG TTD SINGGIH SANYOTO PROPERAT

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENCEGAHAN DAN PEMADAMAN KEBAKARAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MAGELANG LAMPIRAN III PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGEL NOMOR : 35 TAHUN 2004 TANGGAL : 12 agustus 2004 Kepala Kelompok Jabatan Fungsional Urusan BUPATI MAGELANG TTD SINGGIH SANYOTO PROPERAT

PROPERAT