PENERAPAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT (GMOE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

Kata kunci: Science, Environment, Technology, and Society (SETS), pemahaman konsep, pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan

PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KIT BERBASIS SEQIP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIATY (SETS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PENERAPAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR STRUKTUR BUMI

PENGARUH PENGGUNAAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT (GMOE) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERISTIWA ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYATAKAN LAMBANG BILANGAN ROMAWI

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KEGIATAN EKONOMI MASYARAKAT

Yessi Malisa 1), Ngadino Y 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFE) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI PESAWAT SEDERHANA MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH

PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMAHAMI SIFAT-SIFAT BANGUN MATA PELAJARAN MATEMATIKA

Keywords: Teams Games Tournament (TGT), visual media, social science

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL WORD SQUARE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MEDIA PAPAN FLANEL JUMLAH KURANG BILANGAN BULAT (JURANG BILBUL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPS MATERI PENJAJAHAN BELANDA.

PENERAPAN MODEL TGT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERISTIWA ALAM

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PETA

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERMAIN DRAMA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERAPKAN PENGGUNAAN ENERGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MEDIA DIORAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP UANG PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata Kunci: kemampuan menghitung, pembagian, batang cuisenaire. 1) Mahasiswa PGSD FKIP UNS. 2),3),4) Dosen PGSD FKIP UNS 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI STRATEGI KNOW WANT TO LEARN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP JASA DAN PERANAN TOKOH-TOKOH KEMERDEKAAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN HIPOTESIS MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP GAYA MAGNET MELALUI MODEL PROJECT-BASED LEARNING (PjBL)

KALAM CENDEKIA, Volume 4, Nomor 5.1, hlm

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENERAPAN METODE GUIDED NOTE TAKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP BILANGAN ROMAWI PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Mukarromah et al., Penerapan Model Pembelajaran...

Transkripsi:

PENERAPAN GAMES METHOD OF ENVIRONMENT (GMOE) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG SUMBER DAYA ALAM Oktavia Setya Utami 1), Chumdari 2), Idam Ragil Widianto Atmojo 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: oktabud@ymail.com Abstract: The objective of this research is to improve science study achievement about natural resources through applying Games Method of Environment (GMOE) of grade IV students of SDN 01 Kemiri. The research style is action class research that is held with two cycle. The technique of data collection uses interview, observation, test, and documentation. The technique of data analysis are interactive analysis model. The result of this research shows applying Games Method of Environment (GMOE) can improve science study achievement about natural resources of grade IV students of Kemiri Kebakkramat Karanganyar year 2012/2013. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang sumber daya alam melalui penerapan Games Method of Environment (GMOE) pada siswa kelas IV SDN 01 Kemiri. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Games Method of hasil belajar IPA tentang sumber daya alam pada siswa kelas IV SDN 01 Kemiri Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Kata kunci: Games Method of Environment (GMOE), hasil belajar IPA Pendidikan adalah salah satu faktor penting dalam perkembangan suatu negara. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1). Peningkatan mutu pembelajaran merupakan kunci keberhasilan peningkatan mutu pendidikan. UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 Pasal 40 Ayat 1a, menyatakan Pendidik dan tenaga kependidikan yang berkualitas merupakan kunci utama untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Untuk itu pendidik harus didorong untuk mampu menciptakan suasana yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis serta melakukan inovasi dalam pembelajarannya sehingga mampu tersampaikannya tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran guru dituntut untuk mempunyai inovasi dalam mengajar, guna untuk tersampaikannya tujuan pembelajaran yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa menjadi lebih baik. Pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM) perlu dikembangkan pada semua mata pelajaran agar siswa mampu menguasai konsep sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Salah satu mata pelajaran yang perlu pengembangan PAIKEM adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Sukarjo, dkk. menyatakan IPA adalah ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, atau secara sederhana merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam (2005: 1). IPA juga merupakan ilmu yang membahas tentang fakta dan gejala alam. IPA sangat penting untuk dikuasai oleh siswa agar mampu mengenal lingkungannya, sehingga siswa diharapkan dapat ikut serta memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam sekitar. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu pembelajaran yang dapat didesain secara interaktif dan berpusat pada siswa (student centre), karena mata pelajaran IPA sangat erat kaitannya dengan peristiwa alam yang ada di lingkungan siswa. Berdasarkan hasil observasi peneliti di SDN 01 Kemiri pada tanggal 17 Januari 2013 mengenai pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas, ditemukan beberapa fakta mengenai hal tersebut, diantaranya yaitu: 1) guru lebih banyak menggunakan metode pembelajaran yang konvesional seperti ceramah, mencatat dan penugasan; 2) siswa bosan dalam mengikuti proses pembelajaran; 3) siswa cende- 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

rung ramai sendiri; 4) pembelajaran yang berlangsung cenderung berpusat pada guru; 5) penggunaan model dan metode pembelajaran yang belum optimal. Hasil observasi di atas dikuatkan dengan wawancara peneliti dengan guru dan siswa kelas IV di SDN 01 Kemiri pada 17 Januari 2013 mengenai pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas. Menurut penjelasan dari guru, pelaksanaan pembelajaran berlangsung secara baik, meskipun guru cenderung menggunakan metode konvensional seperti metode ceramah, mencatat, dan pemberian tugas karena mengingat materi yang harus disampaikan itu banyak dan tercapai semua. Menurut guru tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran masih rendah dan cenderung ramai sendiri serta tidak memperhatikan penjelasan guru. Sedangkan menurut penjelasan beberapa siswa yang diwawancarai beberapa diantaranya mengaku bahwa selama proses pembelajaran merasa bosan dan tidak mengerti dengan penjelasan guru. Hal tersebut didukung dengan data yang peneliti peroleh dari tes prasiklus (pretest). Dari data hasil tes IPA materi Sumber Daya Alam yang diperoleh peneliti, nilai rata-ratanya termasuk dalam kategori rendah. Dari seluruh siswa kelas IV SDN 01 Kemiri sejumlah 26 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70, terdapat 76,92% (20 siswa) yang mendapatkan nilai kurang dari KKM, sementara yang mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan KKM hanya 23,08% (6 siswa) dengan ratarata kelas sebesar 56,73. Data tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran IPA materi Sumber Daya Alam siswa kelas IV SDN 01 Kemiri rendah, sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPA khususnya materi sumber daya alam dengan menggunakan metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar IPA tentang Sumber Daya Alam perlu diterapkan berbagai variasi metode dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 01 Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Variasi metode akan membuat siswa tertarik dan aktif untuk belajar IPA dan pada akhirnya hasil belajar siswa pun akan meningkat baik dari ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Salah satu solusi yang dapat ditempuh adalah dengan menerapkan metode pembelajaran Games Method of Environment (GMOE) atau metode permainan lingkungan. Metode permainan lingkungan hidup merupakan metode permainan yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. Di dalam metode ini banyak sekali permainan permainan yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk mengembangkan pengetahuan dan kepedulian anak terhadap kebersihan lingkungan hidup yang disampaikan kepada siswa melalui cara bermain yang dapat menciptakan suasana gembira pada setiap siswa. Keunggulan dari metode ini adalah banyaknya variasi permainan mengenai lingkungan hidup yang dapat diterapkan guru dalam proses pembelajaran yang berlangsung, sehingga siswa akan merasa senang dan mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Siswa juga akan lebih aktif dalam pembelajaran, karena siswa SD memiliki karakteristik yang masih senang bermain. Dengan demikian siswa tidak akan merasa bosan karena dalam pembelajaran banyak melibatkan aktivitas dan keaktifan siswa sehingga hasil belajar siswa pun meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang sumber daya alam pada siswa kelas IV SDN 01 Kemiri Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. METODE Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas kelas IV SDN 01 Kemiri Kebakkramat Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 terhitung dari bulan Januari sampai April 2013. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa Karanganyar yang berjumlah 26 siswa. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus yang ber-ulangulang. Adapun tahapan-tahapan dalam setiap siklusnya menurut Arikunto terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi,

dan refleksi (2006: 16). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Validitas data yang digunakan adalah triangulasi sumber data dan triangulasi metode pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis interaktif. Miles dan Huberman menyatakan Metode analisis interaktif ini memiliki tiga komponen pokok, yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (2009: 20). Indikator keberhasilan penelitian ini adalah 80% siswa mendapatkan nilai lebih atau sama dengan KKM 70. HASIL Sebelum melaksanakan tindakan penelitian, peneliti mengadakan observasi di kelas Karanganyar untuk mengetahui keadaan nyata yang terjadi di lapangan. Dalam tahap ini, peneliti melakukan pretest untuk mengetahui hasil belajar IPA tentang sumber daya alam siswa sebelum diterapkan Games Method of Environment (GMOE). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa hasil belajar IPA tentang sumber daya alam siswa masih rendah. Tabel 1. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Pratindakan No Interval Frekuensi Persentase Ket 1 31-40 4 15,38 TT 2 41-49 3 11,54 TT 3 50-59 7 26,92 TT 4 60-69 6 23,08 TT 5 70-80 6 23,08 T Nilai rata-rata kelas: 56,73 Ketuntasan klasikal: (6:26) x 100% = 23,08% Jumlah siswa yang tidak tuntas : (20:26) x 100% = 76,92% Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai hasil belajar IPA tentang sumber daya alam siswa pratindakan masih rendah. Dari 26 siswa, hanya 6 siswa atau 23,08% yang mendapatkan nilai 70 dan 20 siswa atau 76,92% mendapatkan nilai di bawah KKM 70. Nilai terendah adalah 40 dan nilai tertinggi adalah 80 dengan rata-rata nilai 56,73. Pada aspek afektif dan psikomotor sebelum penerapan Games Method of Environment (GMOE) juga masih rendah. Hal ini terlihat dari kriteria baik dan sangat baik. Pada aspek afektif dan psikomotor, siswa yang sudah termasuk dalam kriteria baik hanya 4 siswa atau 15,38%, sisanya 22 siswa masih kurang. Nilai hasil belajar IPA tentang sumber daya alam setelah menerapkan Games Method of Environment (GMOE) pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 2. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus I No Interval Frekuensi Persentase Ket 1 50-59 2 7,69 TT 2 60-69 5 19,23 TT 3 70-79 16 61,54 T 4 80-89 2 7,69 T 5 90-99 1 3,85 T Nilai rata-rata kelas: 71,88 Ketuntasan klasikal: (19:26) x 100% = 73,07% Jumlah siswa yang tidak tuntas : (7:26) x 100% = 26,92 % Dari tabel 2 di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai hasil belajar IPA tentang sumber daya alam siswa kelas IV SDN 01 Kemiri pada siklus I telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan pratindakan. Dari 26 siswa, terdapat 19 siswa (73,07%) yang mendapatkan nilai 70 (KKM) dan 7 siswa (26,92%) yang mendapatkan nilai <70 (KKM) atau belum tuntas. Nilai terendah adalah 56 dan nilai tertinggi adalah 90. Rata-rata kelas adalah 71,88. Dan rata-rata hasil aspek afektif 65,38% dan aspek psikomotornya mengalami peningkatan menjadi 69,23%. Dengan demikian target pada indikator kinerja belum tercapai sehingga dilanjutkan pada siklus II. Selanjutnya diadakan perbaikan dari siklus I, yaitu pada siklus II hasil belajar IPA tentang sumber daya alam dengan menerapkan Games Method of Environment (GMOE) semakin meningkat. Peningkatan tersebut terlihat dari adanya peningkatan rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Nilai Tes Siklus II No Interval Frekuensi Persentase Ket 1 50-59 1 3,85 TT 2 60-69 1 3,85 TT 3 70-79 7 26,92 T 4 80-89 14 53,85 T 5 90-99 3 11,54 T Nilai rata-rata kelas: 81,19 Ketuntasan klasikal: (24:26) x 100% = 92,30 Jumlah siswa yang tidak tuntas : (2:26) x 100% = 7,69 Berdasarkan Tabel 3 di atas, terlihat adanya peningkatan nilai hasil belajar IPA tentang sumber daya alam siswa kelas IV SDN 01 Kemiri pada siklus II telah mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Dari 26 siswa, terdapat 24 siswa (92,30%) yang mendapat nilai 70 (KKM) dan 2 siswa (7,69%) mendapat nilai <70 (KKM). Nilai terendah adalah 63 dan nilai tertinggi adalah 95, dengan rata-rata kelas adalah 81,19. Sedangkan rata-rata aspek afektifnya meningkat menjadi 84,62% dan aspek psikomotornya meningkat menjadi 88,46%. Dari data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapkan Games Method of hasil belajar IPA tentang sumber daya alam pada siswa kelas IV, dan indikator kinerja telah tercapai maka penelitian dihentikan sampai siklus II. PEMBAHASAN Berdasarkan data hasil penelitian yang dilaksanakan pada siklus I dan siklus II yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan Games Method of Environment (GMOE) dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang sumber daya alam pada siswa kelas IV. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan klasikal dan nilai rata-rata kelas pada tiap siklusnya. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas mencapai 71,42. Ketuntasan klasikalnya mencapai 73,07% atau 19 dari 26 siswa dan meninggalkan 26,92% atau 7dari 26 siswa yang belum tuntas. Dan rata-rata hasil aspek afektif 65,38% dan aspek psikomotornya 69,23%. Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan dengan keadaan sebelum tindakan (pra-tindakan). Namun, ketuntasan klasikal yang telah dicapai pada siklus I ini masih belum dapat mencapai indikator kerja yang ditetapkan yaitu 80%. Kemudian pada siklus II, rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan siklus I. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 82,80 dan ketuntasan klasikal mencapai 92,30% atau 24 dari 26 siswa telah memperoleh nilai 70 (KKM) dan meninggalkan 7,79% atau 2 dari 26 siswa yang belum tuntas. Dan rata-rata aspek afektifnya meningkat menjadi 84,62% dan aspek psikomotornya meningkat menjadi 88,46%. Dari uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa dengan menerapkan Games Method of hasil belajar IPA tentang sumber daya alam. Hal ini sejalan dengan Nirarita (2003: 33) yang menyatakan bahwa bermain merupakan kegiatan paling disukai anak anak dapat dipakai sebagai sarana untuk untuk mencapai tujuan, dengan mempergunakan cara cara dan hal hal yang sudah anak kenal, sehingga akan lebih mudah mengkomunikasikan pesan pesan yang diinginkan. Selain itu siswa dapat berkompetisi dengan teman yang lain, sesuai dengan pendapat Sujana (2001) bahwa permainan (games) digunakan untuk menyajikan informasi kepada para siswa dengan menggunakan simbol-simbol atau alat komunikasi lainnya, permainan dapat bersifat kompetitif yang ditandai dengan adanya pemain yang menang dan yang kalah, permainan dapat pula memperlihatkan situasi atau masalah kepada para siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa yang telah dicapai pada hasil evaluasi di siklus II sebesar 92,30% dan dikatakan sudah berkualitas. Hal ini berdasarkan pada pendapat Sudjana yang mengemukakan bahwa hasil belajar dikatakan berkualitas jika jumlah siswa yang dapat mencapai tujuan instruksional minimal 75 dari jumlah instruksional yang harus dicapai (2009: 62). Secara keseluruhan, dapat dinyatakan bahwa penerapan Games Method of hasil belajar IPA tentang sumber daya alam

pada siswa kelas IV. Dikatakan meningkat karena terdapat perubahan yang baik dari sebelumnya, yaitu adanya peningkatan dari keadaan pra-tindakan ke siklus I dan siklus I ke siklus II. Peningkatan tersebut terlihat pada rata-rata kelas dan ketuntasan klasikalnya. Selain itu juga terlihat dari aspek afektif dan psikomotornya yang mengalami peningkatan dari pra-tindakan ke siklus I dan siklus I ke siklus II. SIMPULAN Berdasarkan hasil pengolahan data pada siklus I dan siklus II yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Games Method of Environment (GMOE) dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang sumber daya alam pada siswa Karanganyar tahun ajaran 2012/2013. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Miles, M. B & Huberman, A. M. (2009). Analisis Data Kuantitatif Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press). Nirarita, Endah. (2003). Pendidikan Lingkungan Untuk Sekolah Dasar. Biodiversity Consevation Project. Sujana, H.D. (2001). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sukardjo, JS., dkk. (2005). Ilmu Kealaman Dasar. Surakarta: UPT. MKU UNS & UNS Press. Undang-Undang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) 2003. (2005) Surakarta: CV. Kharisma.