BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Anak Usia Dini menurut NAEYC (National Association Educational

BAB I PENDAHULUAN. hal yang penting untuk diberikan sejak usia dini. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Artinya, pendidikan diharapkan dapat membuat manusia menyadari

BAB I PENDAHULUAN. oleh mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri. Pendidikan yang tinggi akan

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. cepat di berbagai aspek perkembangannya dalam rentang perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

I. PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada rentang usia 0-8 tahun (NAEYC, 1992). Anak usia

PERAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN PAUD DI INDONESIA. Annisa Meitasari Wahyono

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk. pada jalur formal, nonformal, dan informal.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh. anak perlu diberi stimulasi yang optimal melalui pendidikan.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TAMAN KANAK-KANAK BERDASARKAN MINAT ANAK (Studi Kasus di TK Negeri Pembina Surakarta) T E S I S.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam UU RI NO.20 TH 2003 adalah:

I. PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut Undang-undang Sisdiknas, Pendidikan adalah usaha

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia sangat berkembang pesat. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan mendapat perhatian yang luar biasa terutama di negara-negara maju,

BAB I PENDAHULUAN. jamak (multiple intelegence) maupun kecerdasan spiritual. yaitu usia 1-6 tahun merupakan masa keemasan (golden age), yang pada

PENDIDIKAN TPA & KB. Martha Christianti

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 1

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut adalah pendidikan. 31 ayat (1) menyebutkan bahwa Setiap warga Negara berhak mendapat

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting karena Pendidikan Anak Usia Dini merupakan fondasi dasar. Pendidikan Nasional, Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. hlm 3. 1 Suyadi, Manajemen PAUD, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011),

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam Undang-Undang Nomor 20

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumber daya manusia menuju era globalisasi. Suatu era yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah mempersiapkan anak dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/prilaku,

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya fitrah yang suci. Sebagaimana pendapat Chotib (2000: 9.2) bahwa

Pendidikan TPA/ KB. Eka Sapti C

I. PENDAHULUAN. Pendidkan anak usia dini mengalami perkembangan yang sangat pesat, hal

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi perkembangan anak selanjutnya. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

KONSEP DASAR PENDIDIKAN PAUD. Oleh: Fitta Ummaya Santi

BAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan anak merupakan masa emas (golden period) atau Jendela

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN KEMATANGAN SOSIAL ANAK DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN PENDIDIKAN PRASEKOLAH (PLAYGROUP)

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan (daya pikir, daya cipta), sosioal-emosional, bahasa dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan keluarga, masyarakat,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) DI KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 14.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Istilah kognitif sering kali dikenal dengan istilah intelek. Intelek

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berlangsung di tempat-tempat kursus, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perubahan tidak akan terjadi dan tujuan tidak akan tercapai. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kemungkinan, menghasilkan strategi dan berfantasi. 1

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan anak. Dalam usia 0-5 tahun, anak diajarkan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan baik formal, informal

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi menuntut seseorang untuk meningkatkan kualitas diri sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat, dan steakholder yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. masa depan. Perkembangan masyarakat dalam pendidikan sekarang banyak

BAB I PENDAHULUAN. Masa kanak-kanak dari usia 0-8 tahun disebut masa emas (golden age)

BAB I PENDAHULUAN. adanya pendidikan yang memadai untuk putra-putrinya, terlebih pada saat

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. atau usia dini dimana pada masa ini adalah masa penentuan. karakter usia dini yang salah satunya adalah masa berkelompok anakanak

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga

I. PENDAHULUAN. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age), oleh karena itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

PERANAN PAUD DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Disajikan pada pelatihan Tutor PAUD di Bekasi Oleh Babang Robandi PLS-FIP UPI

DESKRIPTIF PELAKSANAAN EVALUASI BELAJAR ANAK KELOMPOK BERMAIN NURUL HIKMAH KECAMATAN BULANGO UTARA KABUPATEN BONE BOLANGO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan UU Nomor 20/2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional (sisdiknas), disebutkan dalam pasal 1 ayat (14), Pendidikan

BAB I PENDAHALUAN. Pendidikan Anak Usia Dini Taman Kanak-kanak merupakan. sekarang ini, salah satu upaya ke arah tersebut adalah Pendidikan Anak Usia

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebutuhan anak usia dini terlayani sesuai dengan masa. perkembangannya. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sangat menentukan bagi anak untuk mengembangkan seluruh. potensinya. Berdasarkan kajian dalam Ernawulan Syaodih dan Mubiar

BAB I PENDAHULUAN. mendefiniskan pendidikan anak usia dini sebagai. boleh terpisah karena ketiganya saling berkaitan. Aspek kognitif berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. buruknya masa depan bangsa. Jika sejak usia dini anak dibekali dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa: kualitas peserta didik, maka harus ditingkatkan untuk menjembatani

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing bangsa atau masyarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional. Sifat nasionalnya akan mewarnai penyelenggaraan pendidikan itu (Prasetya, 2002). Salah satu kebijakan pemerintah di sektor pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD adalah pendidikan yang cukup penting dan bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan generasi yang cerdas dan kuat. PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi 1

motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Indrati, 2003). Karena pada waktu manusia lahir, kelengkapan organisasi otak yang memuat 100-200 milyar sel otak siap dikembangkan serta diaktualisasikan untuk mencapai tingkat perkembangan potensi tertinggi. Periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi pada interval umur 3-10 bulan. Para ahli menemukan bahwa perkembangan otak manusia mencapai kapasitas 50% pada masa anak usia dini. Para ahli menyebut usia dini sebagai usia emas atau golden age. Anak-anak Indonesia tidak hanya mengenal pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi telah lebih dulu dibina di PAUD. Sebagaimana tertulis pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 yang menjelaskan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur yaitu: Pertama, jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau bentuk lain yang sederajat; Kedua, jalur pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat dan ketiga, jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan masyarakat. Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah usia sekolah dasar yaitu usia tujuh tahun ternyata 2

tidaklah benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat. Berangkat dari kajian empirik, data BALITBANG Pusat Data dan Informasi Pendidikan (2002) menunjukkan bahwa: a. 26,43 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, yang sudang mendapatkan layanan pendidikan baru 7,16 juta (27,34%) b. Khusus anak usia 4-6 tahun dari jumlah 12,673 juta, baru 4,63 (36,53%) yang terlayani Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudlatul Athfal (RA) Ditambah dengan adanya hasil-hasil penelitian diantaranya adalah : c. Berfungsinya otak adalah hasil interaksi dari cetak biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan Pada saat anak lahir terdapat lebih dari 100 miliar sel otak yang siap untuk dikembangkan dan diaktualisasikan mencapai tingkat potensi yang tertinggi. Jumlah ini mencakup beberapa miliar jenis informasi dalam hidup manusia, dan riset hanya membuktikan hanya 5% yang terpakai dari kemampuan itu d. Penggunaan sistem yang kompleks dari proses pengelolaan otak ini sebenarnya sangat menentukan intelegensi dan kepribadian serta kualitas kehidupan yang dialami seseorang e. Hasil penelitian di dunia kedokteran; bahwa otak manusia pada saat dilahirkan kurang lebih sama. Makin banyak otak dipergunakan, makin banyak 3

jaringan otak terbentuk. Sebaliknya jika otak jarang digunakan, makin kurang jaringan otak tersebut. f. Dalam beberapa penelitian terbukti bahwa berhasil tidaknya pendidikan anak, bagaimanapun tidak akan terlepas dari faktor gizi dan kesehatan serta stimulasi intelektual secara sinergis berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai perwujudan salah satu tujuan nasional yaitu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pemerintah selama ini telah berusaha mengembangkan banyak program pendidikan yang melibatkan berbagai lembaga yang ada di masyarakat. Salah satu program pendidikan yang dicanangkan pemerintah adalah Taman Kanak-kanak (TK). Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada jalur Pendidikan Formal (PAUD Formal) yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak mulai dari umur empat sampai dengan enam tahun. PAUD sebagai strategi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) harus dipandang sebagai titik sentral dan sangat fundamental serta strategis, mengingat bahwa anak usia dini merupakan usia keemasan (the golden age), namun sekaligus periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia (Rahman, 2002). Setiap anak itu mempunyai potensi yang unik ketika ia lahir di muka bumi ini, baik secara fisik (jasmani) maupun non fisik (akal, pikiran dan lain sebagainya), dan mempunyai masa emas dalam perkembangannya yaitu saat anak berusia 0 6 tahun (Depdiknas, 2008). 4

Ada empat unsur yang harus dipenuhi dalam pengembangan anak usia dini yaitu : Pertama, pembinaan anak usia dini merupakan pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Kedua, pengembangan anak usia dini dilakukan melalui rangsangan pendidikan. Ketiga, pendidikan anak usia dini bertujuan untuk dapat membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani dan rohani (holistic). Keempat, pengembangan dan pendidikan anak usia dini merupakan persiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang Sisdiknas, Pasal 28). Salah satu permasalahan utama yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini adalah belum meratanya tingkat peran serta masyarakat dalam pembiayaan PAUD. Perlu kita ketahui bahwa pendidikan dalam operasionalnya tidak akan lepas dari masalah biaya atau pendanaan. Biaya adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan atau dibelanjakan untuk terlaksananya berbagai fungsi atau kegiatan guna mencapai suatu tujuan dan sasaran-sasaran dalam rangka proses manajemen (Fattah, 2006). Perbedaan sosial ekonomi dan budaya yang terdapat di masyarakat akan mempengaruhi seberapa besar kemauan rakyat menanggung biaya penyelenggaraan PAUD. Selain itu, kemampuan pengelola dalam melaksanakan manajemen di program PAUD juga mempengaruhi terjadinya peran serta masyarakat. Pengelolaan yang efektif dan efisien pada 5

dasarnya melaksanakan manajemen yang meliputi : proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Dengan pengelolaan biaya pendidikan yang transparan dan akuntabel akan mendorong kepercayaan masyarakat dalam mendukung kegiatan pendidikan anak usia dini tersebut (Pidarta, 2008). Keberhasilan menumbuhkembangkan peran serta masyarakat akan berpengaruh terhadap kualitas penyelenggaraan suatu program. Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini yang positif, akan memiliki dampak yang positif pula terhadap pelaksanaan program, demikian pula sebaliknya. Peran serta masyarakat yang positif tentunya akan berdampak pada pelayanan PAUD yang berkualitas. Lebih dari 75% guru PAUD di wilayah Kecamatan Kebonagung berstatus swasta atau guru honorer. Dengan melihat fakta tersebut sangat memungkinkan peran serta masyarakat untuk memberikan kontribusi dalam pembiayaan PAUD sangat besar. Kaitannya dengan ini peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana peran serta masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang diselenggarakan pada Taman Kanak-kanak Handayani dan Kartini I di Kebonagung Demak. Beberapa alasan yang mendasari Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak dipilih peneliti sebagai subyek penelitian adalah sebagai berikut: 6

1. Gugus Cut Nyak Dien merupakan satu-satunya Gugus PAUD di Kebonagung yang memperoleh dana BOP (Bantuan Operasional Pendidikan) dari pemerintah. 2. Gugus Cut Nyak Dien memiliki sistem administrasi terutama administrasi pembiayaan pendidikan yang cukup baik khususnya pada transparansi pembiayaan pendidikan kepada wali murid dan masyarakat sekitar. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Penelitian ini akan merumuskan hal-hal sebagai berikut: a. Bagaimana perencanaan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak? b. Bagaimana pengelolaan biaya Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak? c. Bagaimana pengarahan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak? d. Bagaimana pengawasan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak? e. Bagaimana bentuk-bentuk peran serta masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak? 7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian ini adalah: a. Untuk mendekripsikan perencanaan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak. b. Untuk mendekripsikan pengelolaan biaya Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak. c. Untuk mendekripsikan pengarahan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak. d. Untuk mendekripsikan pengawasan pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak. e. Untuk mendekripsikan bentuk-bentuk peran serta masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak. 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam upaya memperoleh pengetahuan dan pemahaman yang objektif, bahwa peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan pada PAUD di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak sangat diperlukan. 8

2. Manfaat Praktis Manfaat praktis penelitian ini bagi lembagalembaga PAUD yang ada di Kecamatan Kebonagung Kabupaten Demak adalah memberikan informasi tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan pada Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung Demak sangat dibutuhkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi terhadap pentingnya peran serta masyarakat terhadap pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini. Bagi komite sekolah, dapat menjadi masukan untuk mengadakan evaluasi dan pembinaan terhadap Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Kebonagung Demak terutama yang terkait dengan standar pembiayaan PAUD. Bagi pihak UPTD Dikpora Kecamatan Kebonagung, penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berharga untuk berbagai kepentingan terutama menentukan kebijakankebijakan yang berkaitan dengan ranah Pendidikan Anak Usia Dini. 9

10