BAB I PENDAHULUAN. transisi pada pola konsumsi pelanggan dari pola konsumsi yang sederhana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. ada habisnya dan semakin berkembang. Apabila orientasi perusahaan adalah

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL DAN ARUS KAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY Tbk

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

membutuhkan implementasi fungsi-fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumber daya manusia, maupun penjualan. Demikian

BAB 1 PENDAHULUAN. krisis moneter yang telah melumpuhkan perekonomian di Indonesia sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan koperasi. BUMN merupakan entitas ekonomi yang harus menjadi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. PT. PINDAD (persero) merupakan perusahaan industri manufaktur dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup bagus dan cenderung diminati oleh investor sebagai salah satu target

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan di periode sebelumnya. Perubahan laba menjadi ukuran keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi di Indonesia yang tidak stabil seperti saat ini setiap

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. dua pilihan yang dapat dijadikan sumber dana perusahaan, yaitu dari dana

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. pengelolaan pada manajer. Pengelolaan asset yang telah dipercayakan kapada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu fungsi dari pasar modal adalah sarana untuk memobilisasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Industri bidang pengolahan sektor makanan dan minuman (foods and

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya perekonomian Indonesia pada tahun-tahun terakhir ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan industri manufaktur memicu perkembangan sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Laporan arus kas merupakan salah satu laporan dari laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. di kawasan timur: China, Vietnam, dan India (Besterfield, 2003:2).

BAB I PENDAHULUAN. dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambah ketika diberlakukannya Kawasan Perdagangan Bebas

BAB I PENDAHULUAN. Kas dan piutang merupakan pos penting karena merupakan elemen dari asset

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran besar dalam perekonomian suatu negara, hal

BAB I PENDAHULUAN. arus kas (Sulistyawan dan Septiani, 2015). Penilaian ini dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu perusahaan dititikberatkan pada bagaimana cara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memperhatikan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan. meningkatkan profit, hal ini daya tarik bagi investor dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. mundurnya suatu perusahaan tercermin dari keuntungan yang diperoleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. bisa membuat suatu perusahaan mengalami financial distress (Wahyu, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan di bidang keuangan baik dalam jangka pendek maupun jangka

BAB I PENDAHULUAN. membuat strategi-strategi agar mampu bersaing di tingkat lokal maupun non lokal.

BAB 1 PENDAHULUAN. jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) guna menjual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan inovasi produk, meningkatkan kinerja karyawan, dan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena harga tanah yang cenderung naik, supply tanah bersifat tetap

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Industri manufaktur merupakan industri yang mendominasi perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. adalah mencari laba (profit) yang sebesar-besarnya. Komponen di dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan pasar. Kondisi persaingan tersebut menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari

BAB I PENDAHULUAN. (going corcern) perusahaan tersebut. Kondisi keuangan perusahaan ini

BAB 1 PENDAHULUAN. pembagian dividen. Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha, perubahan-perubahan yang terus menerus ini berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. karena itu pengelolaan kas sangat penting bagi suatu bank. Kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan suatu usaha, hal ini menjadi kendala yang sering dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. utama dalam menanamkan dananya terhadap emiten tersebut yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai harta (aktiva) untuk mendukung kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha menuntut adanya informasi yang bisa digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan keuntungan yang optimal atas usaha yang dijalankannya.

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin kuat seiring dengan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pada aktiva keuangan yang sifatnya financial asset atau real asset

BAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya perusahaan memiliki persediaan yang dimiliki dan digunakan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I. berbagai cara seperti melakukan inovasi produk dengan meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dengan

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia merupakan media pertemuan antara pihak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu,

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. sejenis. Kondisi ini menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki kelemahan yang

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok orang atau suatu badan lainnya yang kegiatannya melakukan produksi dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis regresi dan korelasi mengenai pengaruh Aliran

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini baik pada perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur semakin

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan perlu mengetahui perkembangan kegiatan usahanya dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Sumber ekonomi yang dimanfaatkan secara maksimal baik pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat. manajer keuangan perlu mengetahui faktor-faktor yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. yaitu perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan koperasi. Agar

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi return saham yang

BAB I PENDAHULUAN. masa ke masa agar dapat diketahui apakah perusahaan mengalami kemajuan atau

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, seiring dengan kuatnya arus transisi keadaan zaman dari kondisi yang sederhana menuju kondisi yang lebih kompleks maka terjadi pula transisi pada pola konsumsi pelanggan dari pola konsumsi yang sederhana kedalam pola konsumsi yang lebih kompleks. Dengan demikian terdapat tingkat kehendak yang berbeda terhadap kebutuhan barang dan jasa. Dengan adanya persaingan antar perusahaan yang satu dengan yang lain baik perusahaan swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN), akan memicu perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumennya, oleh karena itu perusahaan dituntut untuk memperbaiki kinerja perusahaan secara menyeluruh. Biaya operasional merupakan sumber ekonomi dalam upaya mempertahankan dan menghasilkan pendapatan. Biaya operasinal merupakan biaya yang dipengaruhi oleh aktivitas perusahaan, oleh sebab itu semakin meningkat tingkat aktivitasnya, maka semakin meningkat juga biaya operasinya. Karena biaya operasi merupakan biaya yang terlibat langsung dalam kegiatan perusahaan, maka dalam menentukan biaya operasi tidaklah dapat dilakukan secara terpisah dengan serangkaian aktivitas-aktivitas perusahaan (Supriyono, 1999;185). 1

2 PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur, yang bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersil yang menyadari bahwa perusahaan bergantung pada kepuasan konsumen dimana kualitas produk dan jasa itu sesuai dengan keinginan dan harapan konsumen. Dengan memperhatikan laporan keuangan, seperti telah kita ketahui bahwa dalam setiap perusahaan tidak luput dari yang dikeluarkannya untuk dapat memenuhi segala macam kegiatan-kegiatan perusahaan atau sering disebut juga dengan biaya operasional, sebelum akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan. Biaya operasional pada PT. Pindad (Persero) terdiri dari pertama, biaya penjualan merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan penjualan dan pemasaran produk dengan melaksanakan kegiatan penjualan diharapkan dapat mendapatkan keuntungan yang lebih lagi. Kedua, biaya administrasi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan penjualan produk. Perolehan laba sangat ditentukan oleh pendapatan yang diperoleh dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut. Untuk dapat mencapai laba yang maksimal pihak manajemen hanya dapat mengendalikan komponen biaya karena pada komponen kuantitas penjualan yang akan mempengaruhi pendapatan, besarnya sangat bergantung pada konsumen.

3 Laporan arus kas merupakan laporan yang dapat memberikan informasi yang lebih lengkap, yaitu mengenai jumlah kas yang tersedia dalam perusahaan. Dengan laporan arus kas, maka informasi arus kas dapat membantu melengkapi keberadaan sebagai indikator keadaan keuangan perusahaan. Selain itu arus kas dari aktivitas operasi merupakan indikator untuk menetukan apakah arus kas yang dihasilkan cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi serta melakukan investasi tanpa mengandalkan dana dari luar. Laporan arus kas harus disajikan dengan merinci komponen-komponen arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaaan. Pada dasarnya tujuan akhir dan setiap perusahaan dalam hal ini tentu menginginkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh pendapatan yang akhirnya diharapkan perusahaan akan memperoleh laba. Jika jumlah penghasilan yang diterima lebih besar daripada jumlah pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan. Oleh karena itu, pendapatan pada PT. PINDAD harus dinyatakan dengan profitabilitas. Profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero) merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba, sehingga dapat diketahui sejauh mana perusahaan bisa mengelola biaya yang dikeluarkan supaya dapat menghasilkan laba. Return On Asset merupakan salah satu indikator profitabilitas PT. PINDAD (Persero) yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan suatu perusahaan untuk memperoleh laba, maka penulis menggunakan Return On Asset (ROA) sebagai indikator.

4 Berikut ini tabel biaya operasional dan profitabilitas PT. Pindad (Persero) Direktorat Administrasi dan Keuangan untuk periode tahun 2003-2010. Tabel 1.1 Biaya Operasional dan Profitabilitas PT. Pindad (Persero) Bandung Direktorat Administrasi dan Keuangan Periode Tahun 2003-2010 Tahun Return On Asset (ROA) % Biaya Operasional (Rupiah) 2003 3.71 339,107,224,000 2004 5.40 437,488,261,000 2005 2.74 294,761,258,000 2006 2.31 368,227,529,000 2007 2.39 432,349,000,000 2008 0.61 569,559,607,000 2009 2.67 987,705,655,000 2010 2.76 1,082,602,167,000 Sumber: Laporan Laba Rugi PT. PINDAD (persero). Berdasarkan data pada tabel 1.1 diatas, Return On Asset (ROA) dari tahun 2003-2004 mengalami kenaikan tetapi tahun 2005-2006 mengalami penurunan dan tahun 2007-2008 mengalami penurunan kembali yang kemudian di tahun 2009-2010 mengalami kenaikan, adapun perkembangan Return On Asset (ROA) di PT. PINDAD (Persero) mengalami fluktuatif disebabkan jumlah produksi yang tidak menentu karena PT. PINDAD (Persero) menggunakan sistem produksi Job Order yaitu dimana adanya pemesanan maka produksi akan dilangsungkan, di PT. PINDAD (Persero) mempunyai beberapa divisi yang masing-masing disivinya memproduksi barang yang berbeda salah satu divisinya yaitu divisi senjata yang memproduksi senjata dan perlengkapan senjata seperti peluru, granat. Sedangkan biaya operasional dari tahun 2003-2004 mengalami kenaikan, tetapi tahun 2005 biaya operasional mengalami mengalami penurunan dan dari

5 tahun 2006-2010 biaya operasional mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini disebabkan karena biaya penjualan dan biaya administrasi mengalami peningkatan, seperti terjadinya pemakaian biaya alat-alat kantor yang berlebihan dan pembelian bahan baku yang bergantung pada kurs mata uang asing. Berdasarkan penjelasan diatas, bahwa biaya operasional cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya tetapi kenaikan biaya operasional tidak berdampak pada penurunan Return On Asset (ROA). Hal tersebut tidak sesuai dengan teori, dalam teorinya bahwa dengan peningkatan biaya operasional maka akan berdampak negatif terhadap Return On Asset (ROA). Pencapaian laba yang berubah-ubah dan cenderung menurun apabila dibiarkan terus menerus akan membahayakan eksistensi perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan operasionalnya setiap perusahaan tentunya selalu memerlukan laba. Laba merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen perusahaan harus melakukan upaya-upaya atau tindakan perbaikan untuk mendapatkan laba yang optimal. Dan selain itu PT. PINDAD (Persero) harus mengeluarkan biaya yang lebih efisien untuk pembelian aktiva tetap, sehingga perusahaan dapat mencapai laporan arus kas yang baik yang selanjutnya akan berimbas pada optimalnya laba yang dicapai oleh perusahaan. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada perusahaan jasa dan manufaktur adalah mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan yang tidak disertai dengan kenaikan laba.

6 Laporan arus kas menyediakan informasi yang berguna untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasionalnya, struktur keuangannya, serta pengaruh transaksi-transaksi investasi dan pendanaan terhadap posisi keuangan perusahaan. Kemudian tujuan utama dari pelaporan arus kas itu sendiri adalah memberikan informasi untuk membantu investor atau kreditor meramalkan jumlah kas yang mungkin mereka terima dalam bentuk deviden, bunga dan pembayaran kembali utang pokok dan membantu mereka mengevaluasi risiko yang mungkin terjadi. PT. PINDAD (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa atau manufaktur, kita bisa melihat hal ini dengan memperhatikan laporan keuangan. seperti telah kita ketahui bahwa dalam setiap kegiatan perusahaan tidak luput dari yang dikeluarkan untuk dapat memenuhi segala macam kegiatankegiatan perusahaan atau sering juga disebut biaya operasi sebelum pada akhirnya mencapai tujuan yang diharapkan. Pada dasarnya tujuan akhir dari setiap perusahaan dalam hal ini tentu menginginkan hasil akhir yang sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu memperoleh pendapatan yang akhirnya diharapkan perusahaan akan memperoleh laba. pendapatan pada PT. PINDAD (Persero) adalah jika jumlah penghasilan yang diterima lebih besar dari pada jumlah pengeluaran (biaya) yang dikeluarkan. Oleh karena itu, pendapatan pada PT. PINDAD (Persero) harus dinyatakan dengan profitabilitas. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Biaya Operasional dan Arus Kas Terhadap Profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero).

7 1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Permasalahan yang dapat di identifikasikan dalam penelitian tentang Analisis Biaya Operasional dan Arus Kas terhadap profitabilias sebagai berikut: 1. Biaya Operasional PT. PINDAD (Persero) dari tahun ke tahun cenderung mengalami fluktuasi mulai dari tahun 2003-2007 dan searah dengan kenaikan dan penurunan profitabilitas hal ini mengakibatkan berdampak pada penilaian investor terhadap perusahaan. 2. Perusahaan sering dihadapkan pada besarnya biaya operasional yang harus dihadapi yaitu meningkatnya biaya administrasi dan biaya penjualan yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan adanya pembengkakan biaya sehingga pada akhirnya berdampak pada perolehan laba perusahaan. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana Biaya operasional pada PT. PINDAD (Persero). 2. Bagaimana Arus Kas pada PT. PINDAD (Persero). 3. Bagaimana profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero). 4. Seberapa besar pengaruh Biaya Operasional dan Arus Kas terhadap profitabilitas PT. PINDAD (Persero) secara Simultan dan Parsial.

8 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.2.1 Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional dan Arus Kas terhadap profitabilitas PT. PINDAD (Persero). 1.3.2 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh antara Biaya Operasional dengan profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero). 2. Untuk mengetahui pengaruh antara Laporan Arus Kas dengan profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero). 3. Untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional dan Arus Kas terhadap profitabilitas PT. PINDAD (Persero). 1.3 Kegunaan Penelitian 1.3.1 Kegunaan Akademis Adapun kegunaan penelitian ini adalah dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis sebagai berikut: 1. Bagi Pengembangan Ilmu Akuntansi Peneliti diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang Biaya Operasional dan Laporan Arus Kas terhadap profitabilitas PT. PINDAD (Persero).

9 2. Bagi Penulis Dengan melakukan penelitian ini, penulis dapat menambah wawasan mengenai pengaruh Biaya Operasional dan laporan Arus Kas terhadap Profitabilitas pada PT. PINDAD (Persero). 3. Bagi Pihak Lain Penelitian ini untuk menguji teori yang sudah ada yaitu mengenai Biaya Operasional dan Arus Kas. Selain itu, penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menjaga sarana dan prasarana yang ada pada PT. PINDAD (Persero). Dan juga dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan tambahan informasi khususnya untuk pengkajian topik-topik yang berkaitan dengan penelitian yang dibahas yaitu mengenai Biaya Operasional dan Laporan Arus Kas terhadap profitabilitas PT. PINDAD (Persero). 1.4.2 Kegunaan Praktis Sebagai masukan bagi ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan ilmu ekonomi khususnya akuntansi, dengan membandingkan antara teori dengan keadaan sesungguhnya yang ada diperusahaan. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis berencana melakukan penelitian pada PT. PINDAD (Persero).

10 1.5.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2011 sampai dengan Juli 2011. Adapun waktu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh penulis berdasarkan pada tabel berikut : Tabel 1.2 Pelaksanaan Penelitian No Schedule 1 Persiapan a. Penyusunan UP b. Bimbingan c. Pendaftaran Seminar UP d. Seminar UP e. Perbaikan 2 Pengumpulan Data 3 Pengolahan Data Penyusunan Laporan dan 4 Bimbingan Pendaftaran Ujian 5 Sidang Akhir Ujian Sidang 6 Akhir Bulan Februari Maret April Mei Juni Juli 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4