GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 20D2 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PELAYANAN KHUSUS RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI GUBERNUR BALI,

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 82 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 44 TAHUN 2002 TENTANG URAIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS BALAI LABORATOR1UM KESEHATAN

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 59 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI BALI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 29 TAHUN 2002 SERI D NOMOR : 10 PERATURAN DAERAH PROPINSI SULAWESI TENGAH NOMOR : 12 TAHUN 2002

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI BALI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 113 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 56 TAHUN 2008

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1997 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 23 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI RIAU GUBERNUR RIAU

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PROVINSI BALI

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG

-2- Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Re

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

KEPUTUSAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 613 TAHUN 2003 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN JEMBRANA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN JEMBRANA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1997 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

GUBERNURBALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 40 TAHUN 2002 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR : 44 TAHUN TENTANG URAIAN TUGAS UNIT BADAN PENGAWASAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA BUPATI TASIKMALAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 115 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLA PERBATASAN KABUPATEN ALOR

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 24 TAHUN 2000 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA. BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI

-2- Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR BALI, Mengingat

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

: PERATURAN BUPATI TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN JEMBRANA.

WALIKOTA PROBOLINGGO

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 56 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 81 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROVINSI BALI

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK INSPEKTORAT PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 11 TAHUN 2008

.000 WALIKOTA BANJARBARU

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN.

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI BALI

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DENPASAR

WALIKOTA BANJARBARU Alamat Kantor : JL. Panglima Batur No.1 Telp.(0511) Fax. (0511) Banjarbaru Kalsel

PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Transkripsi:

GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 49 TAHUN 20D2 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PELAYANAN KHUSUS RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI GUBERNUR BALI, Menimbang a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah, maka perlu menetapkan Uraian Tugas Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali; b, bahwa uraian tugas dimaksud huruf a, ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Bali. Mengingat: 1. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649 ); 2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041 ) yang telah dmbah dengan Undangundang Nomor 43 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890 ) ; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839 ); 5. Peraturan Pemeiintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952 ); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165 ); 7. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 Tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit ; 8. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2001 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah; 9. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah ; 10.Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 3 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Propinsi Bali Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Propinsi Bali Tahun 2001, Nomor 30 Seri D Nomor 30). MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR BALI TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PELAYANAN KHUSUS RUMAH SAKIT JIWA PROPINSI BALI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Propinsi Bali.

2. Pemerintah Propinsi adalah Pemerintah Propinsi Bali. 3. Gubernur adalah Gubernur Bali. 4. Badan adalah Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali. 5. Direktur adalah Kepala Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Jiwa Propinsi Bali. 6. Dinas adalah Dinas Kesehatan Propinsi Bali. BAB H KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal2 (1) Badan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Propinsi dalam bidang pelayanan kesehatan jiwa. (2) Badan dipimpin oleh seorang Direktur, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur. Pasal3 Badan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam menyelenggarakan pemerintahan bidang pelayanan kesehatan jiwa. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Pasal 3, Badan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan jiwa pencegahan, promosi, pemulihan dan rehabilitasi; b. pelaksanaan upaya kesehatan jiwa kemasyarakatan; c. pelaksanaan sistim rujukan ( sistim re feral ); d. pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan; e. pelaksanaan tugas kesekretariatan.

4 BAB IE SUSUNAN ORGANISASI Pasal 5 (1) Susunan Organisasi Badan terdiri dari: a. Direktur; b. Sekretariat; c. Bidang-bidang; d. Sub Bagian-Sub Bagian; e. Sub Bidang-Sub Bidang; f. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan organisasi Badan, sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan. BAB IV URAIAN TUGAS Pasal 6 Direktur mempunyai tugas : a. melaksanakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dari sejak perencanaan dan pelaksanaan; b. menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan rumah sakit jiwa; c. menyelenggarakan kerja sama lintas sektor dengan pihak pemerintah dan swasta; d. merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas; e. mengkoordinasikan bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing; f. memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat dicapai sesuai dengan program dan peraturan perundang-undangan g. menilai kinerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; h. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Gubemur.

Pasal 7 Sekretaris, mempunyai tugas: a. membuat rencana kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian agar terjalin kerjasama yang baik dan saling mendukung; c. membimbing / memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar; d. menilai hasil kerja para Kepala Sub Bagian dan bawahan dengan jaian memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk pengembangan karier; e. melaksanakan urusan rumah tangga dan urusan perlengkapan dengan meneliti daftar rencana tahunan barang unit, agar sesuai dengan anggaran yang tersedia dan mengawasi pengeluaran barang guna memenuhi kebutuhan materiil serta mengadakan pengawasan terbadap kekayaan umum Badan; f. melaksanakan urusan kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku agar terciptanya administrasi kepegawaian yang tertib dan teratur; g. melaksanakan pengawasan urusan keuangan dengan meneliti laporan yang dibuat oleh bendaharawan agar pengeluaran anggaran sesuai dengan rencana; h. melaksanakan pengawasan terhadap kebersihan dan keamanan kantor; i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; j. melaporkan hasil kegiatan sebagai bahan informasi / pertanggung jawaban kepada Direktur. Pasal 8 (l)sub Bagian Umum dan Perencanaan mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan Perencanaan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa;

d. menyusun rencana kebutuhan rumah tangga baik barang bergerak maupun tidak bergerak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan tugas; e. mengelola, mencatat, menyimpan, memelihara dan mendistribusikan barang-barang sesuai dengan kebutuhan; f. menyiapkan bahan usulan penghapusan barangbarang milik daerah g. raemelihara keamanan, ketertiban, kebersihan dan memelihara gedung kantor; h. mengurus administrasi perjalanan dinas pegawai; i. mengurus pelayanan dan memelihara sarana komunikasi; j. menyelenggarakan urusan surat menyurat dengan meneliti dan mendistribusikan, melaksanakan pengiriman, mengarsip serta penggandaannya; k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang -1. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Sekretaris. (2) Sub Bagian Kepegawaian, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Kepegawaian berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; meraonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk d. membuat buku penjagaan pegawai sesuai dengan peraturan perundang-undangan e. menyiapkan bahan usul kepangkatan, pembinaan, pemberhentian, mutasi, kenaikan gaji berkala, kartu pegawai, askes, taspen sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaka; f. membuat konsep usul pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, mutasi, kenaikan pangkat, gaji berkala, penghargaan dan usul lainnya sesuai peraturan perundang-undangan g. membuat, menghimpun dan memelihara DUK; h. menyiapkan blanko-blanko dibidang kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

i. membuat rekapitulasi absensi kepegawaian secara periodik sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan laporan; j. menata dan menyimpan berkas kepegawaian sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; k. menyiapkan bahan penyusunan surat pernyataan menduduki jabatan, melaksanakan tugas, pengurusan pelantikan, sumpah jabatan dan sumpah PNS serta serah terima jabatan; I. menyiapkan bahan telaahan, kajian dan analisis pelaksanaan organisasi dan ketatalaksanaan, analisis jabatan dan pengukuran beban kerja serta menyiapkan bahan penyusunan program dan laporan realisasi P3 - WASKAT; m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Sekretaris. (3) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; d. menyiapkan bahan dan data penyusunan anggaran rutin; e. melaksanakan pengelolaan perbendaharaan dan tata usaha keuangan; f. melaksanakan pengurusan keuangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; g. menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban keuangan sesuai peraturan perundang-undangan h, melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang i. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Sekretaris,

(4) Sub Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Hukum dan Humas berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa ; pelaksanaan tugas beijalan sesuai dengan d. menyiapkan bahan penyusunan draf rancangan peraturan daerah dan rancangan keputusan Gubernur; e. menyiapkan bahan rekomendasi pertimhangan hukum; f. menyiapkan bahan pemberian pelayanan kegiatan kehumasan; g. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang h. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Sekretaris. Pasal9 Bidang Pelayanan Medik, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Bidang Pelayanan Medik berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; c. memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan d. menilai hasil kerja para Kepala Sub Bidang dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk e. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya; f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Direktur.

Pasal 10 (l)sub Bidang Pelayanan Medis Umum, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan Medis Umum berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik. (2) Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Rujukan, mempunyai tugas: a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Rujukan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik. (3) Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa;

d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik. (4) Sub Bidang Pelayanan Promosi dan Pencegahan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan Promosi dan Pencegahan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medik. Pasal 11 Bidang Perawatan, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Bidang Perawatan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang agar terjalin kerja satna yang baik dan saling mendukung; c. memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan d. menilai hasil kerja para Kepala Sub Bidang dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk e. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya; f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Direktur.

Pasal 12 (l)sub Bidang Perawatan Rawat Jalan. mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Perawatan Rawat Jalan berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan peraturan perundangundangan c. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Perawatan. (2) Sub Bidang Perawatan Rawat Inap, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Perawatan Rawat Inap berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan peraturan perundangundangan c. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang

e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Perawatan. (3) Sub Bidang Perawatan Rawat Khusus, mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Perawatan Rawat Khusus berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan peraturan perundangundangan c. menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk d. metaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Perawatan. Pasal 13 Bidang Penunjang Medik, merapunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Bidang Penunjang Medik berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bidang agar terjalin kerja sama yang baik dan saling mendukung; c. memberi petunjuk kepada Kepala Sub Bidang dan bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan peraturan perundangundangan d. menilai hasil kerja para Kepala Sub Bidang dan bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerja untuk e. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk bahan perencanaan berikutnya; f. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada Direktur.

Pasal 14 \i) Sub Bidang L«uoratorium dan Farmasi, mempunyai tugas a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Laboratorium dan Farmasi berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang Medik.

(2) Sub Bidang Gizi mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Gizi berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; b. rnemberi petunjuk kepada bawahan agar pedoman dan peraturan perandang-undangan c. rnenilai hasil kerja bawahan dengan jalan d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang Medik. (3) Sub Bidang Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit mempunyai tugas : a. menyusun rencana kegiatan Sub Bidang Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Jiwa berdasarkan kebijakan dibidang pelayanan khusus rumah sakit jiwa; d. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang e. melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang Medik. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGS1ONAL Pasal 15 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

BAB VI PENUTUP Pasal 16 Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Keputusan ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Bali. Ditetapkandi Denpasar pada tanggal 27 Nopember 2002 GUBERNUR BALI ttd DEWA BERATHA Diundangkan di Denpasar pada tanggal 27 Nopember 2002 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI BALI ttd PUTU WIJANAYA LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI TAHUN 2002 NOMOR 57