BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 11 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 10

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 07

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 13

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 09 PERATURAN WALIKOTA JAMBI

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-D TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PENANAMAN MODAL WALIKOTA SURAKARTA,

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PENGELOLAAN PASAR WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-F TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2016

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-R TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-O TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-G TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA WALIKOTA SURAKARTA,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 26 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BATU

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

-2- Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Undang-Un

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

- 1 - BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 55 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 17 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 39 TAHUN 2008

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR KETAHANAN PANGAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 57 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-A TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Jalan Wastukancana Nomor 2 Telp. (022) Fax (022) Bandung, Provinsi Jawa Barat

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 Ayat ( 3) Peraturan Daerah

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG,

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-N TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-A TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-B TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN DAERAH

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-Q TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 50 TAHUN 2012 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

SALINAN. Menimbang: a. Mengingat: 1.

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 97 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

- 1 - WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS BADAN DAERAH

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA,

LEMBARAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 08 TAHUN 2008 SERI D NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2008

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-J TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 11 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KOTA JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinasdinas Daerah Kota Jambi, dipandang perlu mengatur mengenai Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi serta Tata Kerja pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota Jambi tentang Fungsi Dinas, Sekretariat, Bidang dan Rincian Tugas Sub Bagian, Seksi serta Tata Kerja pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 20); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974, N0mor 55) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas Undang- Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890);

3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Tahun 2004 Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 7. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2008 tentang Penetapan Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 07); 8. Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas-dinas Daerah Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2008 Nomor 10). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA JAMBI TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH KOTA JAMBI.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Daerah Kota Jambi. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah. 3. Walikota adalah Walikota Jambi. 4. Dinas adalah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi. 6. Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi. 7. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi. 8. Kepala Sub Bagian adalah Kepala Sub Bagian pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi.

9. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kota Jambi. 10. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin suatu organisasi. 11. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi keahlian dan/atau keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. BAB II FUNGSI DINAS Pasal 2 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah mempunyai fungsi sebagai berikut : a. perumusan kebijaksanaan teknis perkoperasian, usaha mikro, kecil dan menengah; b. penyelenggaraan pelaksanaan urusan perkoperasian, usaha mikro, kecil dan menengah;

c. pembinaan urusan perkoperasian, usaha mikro, kecil dan menengah; d. pengendalian dan pengawasan perkoperasian, usaha mikro, kecil dan menengah; e. pengembangan iklim serta kondisi yang mendorong pertumbuhan koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah; f. fasilitasi akses koperasi dan usaha mikro kecil menengah terhadap sumber-sumber permodalan; g. pengkoordinasian kebijaksanaan teknis urusan perkoperasian, usaha mikro, kecil dan menengah; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB III KEDUDUKAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Pertama Sekretariat Pasal 3 (1) Sekretariat berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya.

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan pelayanan umum dan administrasi yang meliputi; urusan umum dan kepegawaian, ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan, perlengkapan dan rumah tangga dinas serta melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3), sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut : a. penyusunan rencana dan program kerja sekretariat sebagai pedoman pelaksanaan tugas; b. penyusunan dan pengembangan program kerja dan anggaran dinas; c. pelaksanaan urusan surat menyurat, pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga serta keprotokolan Dinas;

d. pendistribusian surat-surat ke unit pengelola; e. penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian; f. penghimpunan bahan pelaksanaan program kerja dari bidang-bidang guna penyusunan laporan tahunan; g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 5 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, terdiri dari : a. sub bagian progam; b. sub bagian keuangan; c. sub bagian umum dan kepegawaian. (2) Sub Bagian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Pasal 6 Sub Bagian Program mempunyai tugas membantu sekretaris dalam melaksanakan penyusunan program pembinaan dan pengembangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bagian program; b. menghimpun dan menyusun program perkoperasian dan usaha mikro, kecil menengah; c. mengolah data untuk pengembangan perkoperasian dan usaha mikro kecil menengah ; d. menghimpun dan mengolah bahan pembuatan daftar usulan kegiatan dan daftar isian kegiatan untuk bahan penyusunan anggaran dinas; e. mengevaluasi perkembangan koperasi dan usaha mikro kecil menengah; f. menyusun dan menyiapkan bahan-bahan rapat tingkat kota, propvinsi maupun nasional; g. menghimpun bahan pelaksanaan program kerja dari bidang-bidang guna penyusunan laporan tahunan dinas; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 7 Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam melaksanakan urusan keuangan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja sub bagian keuangan; b. melaksanakan ketatausahaan urusan keuangan pengeluaran dan pendapatan; c. menyelenggarakan pembukuan, perbendaharaan dan kas; d. merencanakan kebutuhan biaya penyelenggaraan dinas koperasi dan usaha mikro kecil menengah; e. melaksanakan penyelenggaraan administrasi keuangan; f. melaksanakan tertib administrasi serta membuat laporan berkala dan tahunan; g. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai pertanggung jawaban keuangan; h. membuat laporan bulanan dan tahunan; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 8 Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melakukan urusan umum dan kepegawaian, dengan rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana kerja sub bagian umum dan kepegawaian; b. melaksanakan ketatausahaan, kearsipan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan hubungan masyarakat; c. melaksanakan administrasi dan surat menyurat kendaraan dinas; d. melaksanakan pengadaan, pendistribusian dan pemeliharaan barang inventaris; e. mempersiapkan penyelenggaraan rapat dan kelancaran hubungan melalui alat komunikasi;

f. mengusulkan kenaikan pangkat, imfassing, permohonan izin dan tugas belajar, perpindahan dan sanksi berat, pemberian tanda penghargaan/tanda jasa, cuti besar, sakit, bersalin, alasan penting dan cuti diluar tanggung negara, pensiun, izin perkawinan dan perceraian, karis, karus, askes, taspen, bapertarum, kenaikan gaji berkala kepala satuan kerja perangkat daerah; g. memproses, mengolah data dan dokumentasi pegawai yang meliputi ; kenaikan gaji berkala, cuti tahunan dan izin tidak bertugas; h. merencanakan dan mengusulkan kebutuhan jenis pendidikan dan pelatihan, calon peserta pendidikan dan pelatihan, serta calon peserta ujian dinas pegawai; i. menyusun daftar urut kepangkatan; j. mengusulkan permohonan kartu pegawai, kartu istri/kartu suami, kartu tabungan asuransi pensiun dan kartu asuransi kesehatan; k. menyiapkan dan memproses daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai dan laporan pajak pribadi;

l. mengelola absensi atau daftar hadir pegawai; m. membuat laporan berkala dan tahunan; n. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kedua Bidang Perkoperasian Pasal 9 (1) Bidang Perkoperasian berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya; (2) Bidang Perkoperasian dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; (3) Kepala Bidang Perkoperasian mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan Kelembagaan Koperasi, Usaha Koperasi, Pembiayaan dan Pengembangan SDM serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (3), Bidang Perkoperasian mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pembinaan kelembagaan dan usaha koperasi; b. pengembangan pembiayaan dan sumber daya manusia; c. pembinaan kelompok pra koperasi; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 11 (1) Bidang Perkoperasian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, terdiri dari: a. seksi kelembagaan koperasi; b. seksi usaha koperasi; c. seksi pembiayaan dan pengembangan SDM. (2) Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Pasal 12 Seksi Kelembagaan Koperasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perkoperasian dalam urusan Kelembagaan Koperasi, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi kelembagaan koperasi; b. menyusun data statistik koperasi; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan kelembagaan dan administrasi organisasi koperasi serta pra koperasi; d. melaksanakan pembinaan kelembagaan dan administrasi organisasi koperasi serta pra koperasi; e. melaksanakan penyuluhan kelembagaan koperasi; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 13 Seksi Usaha Koperasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perkoperasian dalam urusan usaha koperasi, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi usaha koperasi; b. menghimpun data statistik usaha koperasi; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis pembinaan usaha koperasi; d. melaksanakan penyuluhan Usaha Koperasi; e. melakukan pengembangan dan pembinaan usaha koperasi; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 14 Seksi Pembiayaan dan Pengembangan SDM mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Perkoperasian dalam urusan pembiayaan dan pengembangan SDM, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pembiayaan dan pengembangan sumber daya manusia;

b. menghimpun data statistik perkembangan pembiayaan dan pengembangan SDM bagi Koperasi dan UMKM; c. menyiapkan bahan bimbingan teknis Pembiayaan dan Pengembangan SDM koperasi dan UMKM; d. melaksanakan penyuluhan Pembiayaan dan Pengembangan SDM Koperasi dan UMKM; e. memfasilitasi Koperasi dan UMKM dalam mengakses sumber permodalan; f. memberi bimbingan teknis permodalan koperasi dan UMKM; g. menyusun bahan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan koperasi; h. membuat laporan bulanan dan tahunan; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Pasal 15 (1) Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(2) Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; (3) Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil Menengah mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan Kelembagaan Usaha Mikro Kecil Menengah, Pemasaran dan Promosi, Kemitraan dan jaringan usaha serta melaksanakan tugas lain yang diberikan kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 15 ayat (3), Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pembinaan kelembagaan usaha mikro kecil menengah; b. pembinaan manajemen dan teknologi usaha mikro kecil menengah; c. pembinaan pemasaran dan promosi produk usaha mikro kecil menengah dan koperasi;

d. pelaksanaan kemitraan dan jaringan usaha mikro kecil menengah; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 17 (1) Bidang usaha mikro, kecil dan menengah sebagaiman dimaksud dalam Pasal 15, terdiri dari : a. seksi kelembagaan UMKM; b. seksi pemasaran dan promosi; c. seksi kemitraan dan jaringan usaha. (2) Seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 18 Seksi Kelembagaan UMKM mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam urusan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi kelembagaan UMKM;

b. menyiapkan bahan bimbingan teknis manajemen dan pembukuan usaha mikro kecil dan menengah; c. menyiapkan bahan penyuluhan kewirausahaan dan wirausaha baru; d. memberikan konsultasi dan bimbingan teknis tentang manajemen dan teknologi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; e. memfasilitasi dan melakukan pengembangan teknologi tepat guna (TTG) bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 19 Seksi Pemasaran dan Promosi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam urusan Pemasaran dan Promosi, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pemasaran dan promosi; b. menyiapkan bahan bimbingan teknis Pemasaran dan Promosi Produk koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah;

c. memfasilitasi promosi hasil produk koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; d. memberikan konsultasi dan bimbingan teknis pemasaran produk koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; e. menganalisis potensi pasar bagi produk koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah; f. mengembangkan pusat informasi pasar; g. memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana pemasaran bagi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; h. membuat laporan bulanan dan tahunan; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 20 Seksi Kemitraan dan Jaringan Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam urusan Kemitraan dan Jaringan Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut: a. menyusun rencana kerja seksi kemitraan dan jaringan usaha;

b. menyiapkan bahan bimbingan teknis kemitraan dan jaringan usaha mikro, kecil dan menengah; c. menyiapkan data koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah yang siap dimitrakan; d. memfasilitasi kemitraan antar koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah dengan pelaku usaha lainnya; e. membuat laporan bulanan dan tahunan; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Keempat Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi Pasal 21 (1) Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya; (2) Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui sekretaris;

(3) Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dibidang Pengawasan, Pendaftaran dan Pembubaran Badan Hukum dan advokasi serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 22 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 ayat (3), Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pengawasan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; b. pendaftaran badan hukum koperasi; c. pemberian advokasi kepada koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 23 (1) Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, terdiri dari : a. seksi pengawasan; b. seksi pendaftaran dan pembubaran badan hukum; c. seksi advokasi. (2) Seksi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Pasal 24 Seksi pengawasan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi dalam urusan pengawasan, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pengawasan; b. melaksanakan pengawasan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; c. melakukan monitoring dan evaluasi koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah;

d. mengusulkan kepada atasan pemberian sanksi administratif terhadap koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah yang melanggar ketentuan; e. membuat laporan bulanan dan tahunan; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 25 Seksi Pendaftaran dan Pembubaran Badan Hukum mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi dalam urusan pendaftaran dan pembubaran badan hukum, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi pendaftaran dan pembubaran badan hukum; b. melaksanakan penyuluhan perkoperasian; c. memproses pendaftaran dan pengesahan badan hukum koperasi; d. memproses permohonan perubahan anggaran dasar koperasi; e. memproses pembubaran badan hukum koperasi; f. membuat laporan bulanan dan tahunan; g. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 26 Seksi Advokasi mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Pengawasan dan Pendaftaran Badan Hukum Koperasi dalam urusan advokasi, dengan rincian tugas sebagai berikut : a. menyusun rencana kerja seksi advokasi; b. memberikan layanan advokasi dan bantuan hukum kepada koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; c. memberi layanan konsultasi kepada koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah menyangkut administrasi keuangan; d. memproses pengaduan masyarakat tentang kasus koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah; e. membuat laporan bulanan dan tahunan; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Kelima Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 27 (1) Kelompok jabatan fungsional berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya;

(2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior selaku ketua kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas; (3) Tenaga fungsional senior sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan kepangkatan; (4) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, beban kerja dan kemampuan keuangan daerah; (5) Tenaga fungsional dalam melaksanakan tugasnya diatur dengan Peraturan Walikota. BAB IV TATA KERJA Pasal 28 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; (2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;

(3) Bidang dipimpin oleh Kepala Bidang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris; (4) Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris; (5) Seksi dipimpin oleh Kepala Seksi dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang; (6) Hubungan antara Kepala Dinas dengan bawahannya atau sebaliknya secara administrasi dilaksanakan melalui sekretariat. Pasal 29 (1) Kepala Dinas berkewajiban mengkoordinasikan seluruh kegiatan dinas. (2) Kepala Dinas berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam lingkungan dinas, maupun dengan instansi lain yang terkait.

(3) Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, dan Kepala Unit berkewajiban melaksanakan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi sesuai dengan bidangnya. (4) Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi bertanggung jawab memberikan bimbingan atau pembinaan kepada bawahannya serta melapor hasil pelaksanaan tugas menurut jenjang jabatannya masing-masing. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 30 Pada saat Peraturan Walikota ini berlaku, maka ketentuan Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36, Pasal 37, Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41 dan Pasal 42 Keputusan Walikota Jambi Nomor 56 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Bagian dan Sub- Sub Dinas serta Uraian Tugas Sub-Sub Bagian dan Seksi-Seksi pada Dinas Perindagkop Kota Jambi (Lembaran Daerah Kota Jambi Tahun 2001 Nomor 19) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 31 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam berita daerah Kota Jambi. Ditetapkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009 WALIKOTA JAMBI d.t.o BAMBANG PRIYANTO Diundangkan di Jambi pada tanggal 4 Maret 2009 Plt. SEKRETARIS DAERAH KOTA JAMBI d.t.o B. ASIH RAYITNO BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 11