SKEMA SERTIFIKASI BAJA TULANGAN BETON DALAM GULUNGAN (SNI 07-0954-2005) NO FUNGSI PENILAIAN KESESUAIAN PERSYARATAN A. SERTIFIKASI AWAL DAN re- SERTIFIKASI I. SELEKSI 1. Permohonan Permohonan ditujukan langsung ke Ketua LSPro BBLM melalui surat atau facsimile dengan alamat : Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM) Jl. Sangkuriang No. 12 Bandung 40135 Telp. 022 2503171, 2504107; Fax. 022 2503978 Website: www.bblm.go.id E-mail: lspro_midc@yahoo.co.id Permohon diharuskan mengisi formulir Permohonan Sertifikasi Produk (F-06-01/20) yang telah disediakan pada lembar pertama. 2. Tinjauan Permohonan Sesuai PO-06 Prosedur Penanganan Permohonan Sertifikasi. Lingkup skema ini mengacu pada Petunjuk Teknis PerDirjen ILMTA No. 17/ILMTA/Per/7/2008 dan Perdirjen BIM No. 02/BIM/PER/2/2011 3. Tipe Sertifikasi Tipe 5 4. Sistem Manajemen Mutu yang SNI ISO 9001: 2008 diterapkan dan Standar Produk SNI 07-0954-2005 yang diterapkan 5. Waktu Asesmen sudah termasuk jika organisasi memiliki lebih dari Sesuai kesepakatan antara LSPro BBLM dan pemohon setelah biaya disetujui. 1 lokasi pabrik. 6. Pengambil Contoh Produk Pengambil Contoh Produk menguasai cara pengambilan contoh sesuai yang tercantum dalam SNI 07-0954-2005 dan PerDirjen No.17/ILMTA/PER/7/2008 Bab IV Tata Cara Pengambilan Contoh serta memahami cara pengemasan baja tulangan beton dalam gulungan. 7. Cara pengambilan contoh Sesuai IK-09-03, butir 4.38 dan PerDirjen ILMTA No : 17/ILMTA/PER/7/2008 bab IV Tata Cara Pengambilan Contoh. 8. Jumlah contoh Contoh diambil sesuai dengan SNI 07-0954-2005 butir 5 dan PerDirjen ILMTA No : 17/ILMTA/PER/7/2008 bab IV Tata Cara Pengambilan Contoh. Contoh diambil 2 paket. 1 dari 6
Setiap paket dikemas, diberi Label Contoh. Masing-masing contoh, 1 (satu) paket di kirim ke laboratorium untuk diuji dan 1 (satu) paket ditinggal diperusahaan sebagai arsip. 9. Cara pengujian Sesuai SNI 07-0954-2005, butir 6. 10. Laboratorium Uji yang digunakan Laboratorium Uji BBLM Laboratorium Uji independent yang telah terakreditasi KAN dengan ruang lingkup mencakup semua parameter yang tercantum dalam SNI 07-0954-2005. II. DETERMINASI 1. Audit Kecukupan : Jika telah memilliki Sertifikat Tidak perlu dilakukan Audit Kecukupan SMM Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Dokumen legal Harus dilakukan Audit Kecukupan, sesuai Prosedur LSPro. Harus diterjemahkan dalam bahasa Indonesia oleh penerjemah tersumpah dan ditetapkan oleh LSPro untuk komoditi import. Dokumen sistem mutu Harus diterjemahkan oleh penerjemah tersumpah dan ditetapkan oleh LSPro untuk komoditi import. Peralatan Lab QC yang harus ada minimal : Uji dimensi (sesuai ketentuan regulasi, jika ditetapkan). Jika tidak dapat melakukan pengujian lengkap sesuai SNI 07-0954-2005 maka wajib melakukan pengujian untuk seluruh parameter, di lab uji independen yang terakreditasi. 2. Audit Lapangan : Sesuai IK-09-01, Audit Sistem Manajemen Mutu, pada saat audit lapangan di luar negeri harus didampingi penerjemah yang tersumpah dan ditetapkan oleh LSPro untuk komoditi import. Tim Evaluator Salah seorang dari Tim Evaluator harus mempunyai pengetahuan Teknologi Manufaktur baja tulangan beton dalam gulungan. Jika tidak ada Evaluator yang memiliki pengetahuan Teknologi Manufaktur baja tulangan beton dalam gulungan maka harus menggunakan Tenaga Ahli Teknologi Manufaktur baja tulangan beton dalam gulungan. Area yang diaudit: Jika telah memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu Semua elemen yang antara lain terdiri dari: Pengendalian Proses dan Pengendalian Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan 2 dari 6
Tindakan Perbaikan. Sedangkan elemen lainnya dilakukan bergantian sehingga semua elemen terwakili selama periode sertifikasi. Serta mempertimbangkan hasil asesmen sebelumnya. Jika belum memilliki Sertifikat Sistem Manajemen Mutu. Semua elemen yang antara lain terdiri dari: Pengendalian Proses dan Pengendalian Produk, Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Evaluasi Data dan Tindakan Perbaikan. Sedangkan elemen lainnya dilakukan bergantian sehingga semua elemen terwakili selama periode sertifikasi. Pengendalian kritis yang harus diperhatikan Evaluator Pada proses produksi: Bahan Baku, Tungku Pemanas, Hot Rolling, Spooling, Pengujian QA/QC: Kalibrasi, Produksi, Gudang, Keluhan dan Kepuasan pelanggan, Penandaan (Perdirjen BIM No. 02/BIM/PER/2/2011), Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Tindakan Korektif dan Pencegahan, Analisa Data. Pelaporan Hasil Pemantauan dan pengukuran Pengendalian infrastruktur dan fasilitas 3. Laporan asesmen Sesuai IK-09-01, Audit Sistem Manajemen Mutu dengan form pendukung : F-09-04 Laporan Audit F-09-05 Laporan Ketidaksesuaian 4. Pelaksanaan pengambilan contoh Dilakukan sesuai IK-09-03 butir 4.38 dan sesuai SNI 07-0954-2005 butir 5 dan PerDirjen No.17/ILMTA/PER/7/2008 Bab IV Tata cara pengambilan contoh poin 4.3.1. Contoh diambil di jalur produksi dan/atau di Gudang. 5. Pengujian Contoh Uji Metoda uji, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 07-0954-2005. Jika ada satu parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang. Uji ulang dilakukan terhadap : - Arsip contoh apabila terjadi kerusakan terhadap sampel pertama pada saat pengiriman dan atau terjadi kegagalan/kesalahan dalam pelaksanaan proses uji di laboratorium. Pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). 3 dari 6
- Dilakukan pengambilan contoh ulang (utama dan arsip) apabila hasil uji pertama tidak memenuhi syarat, pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). 6. Sertifikat Hasil Uji Sertifikat Hasil Uji berdasarkan SNI 07-0954-2005. III. REVIEW DAN KEPUTUSAN 1. Review terhadap Laporan / BA Pengambilan Contoh, Laporan Asesmen dan Sertifikat Hasil Uji dilakukan oleh Tim Reviewer Toleransi dimensi akan mengacu pada SNI 07-0954-2005 dan apabila tidak ada maka LSPro akan membuat dengan kebijakan dan pengesahan pemangku kepentingan. Tim Reviewer terdiri dari personel yang menguasai ISO 9001-2008 dan menguasai SNI 07-0954-2005. Tim Reviewer dalam mengambil keputusan mengacu pada PO 10 (Review) dan PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) 2. Keputusan Sertifikasi Keputusan Sertifikasi berlaku 4 tahun semenjak tanggal IV. LISENSI B ditetapkan, dengan catatan surveilen dilakukan setiap tahun sesuai peraturan, dapat dilihat pada PO 11 Keputusan Sertifikasi. Lisensi Sertifikasi berlaku 4 tahun semenjak tanggal ditetapkan, dengan catatan surveilen dilakukan setiap tahun sesuai peraturan, dapat dilihat pada PO 12 Dokumentasi Sertifikasi dan Direktori Produk Bersertifikat. SURVEILEN I. PERIODE SURVEILEN Surveilen ke-1 dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak 1. Asesmen Area yang diaudit: keluar Sertifikat SPPT SNI dengan komoditi terkait. Surveilen ke-2 dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak surveilen ke-1 dilakukan. Surveilen ke-3 dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak surveilen ke-2 dilakukan. Re-Asesmen dapat dilakukan 1 (satu) tahun sejak surveilen ke-3 dilakukan. Lebih ditekankan pada pengendalian proses produksi, quality control proses dan produk, serta sistem manjemen mutu seperti: Tinjauan Manajemen, Keluhan dan Kepuasan Pelanggan, Internal Audit, Pengendalian Produk Tidak Sesuai, Analisa Data dan Perbaikan. Serta mempertimbangkan hasil asesmen sebelumnya. 2. Pengambilan Contoh Sesuai dengan IK-09-03 dan SNI 07-0954-2005 serta Perditjen ILMTA No.17/ILMTA/PER/7/2008 Bab IV poin 4.4.2, di jalur produksi dan di Gudang. Jika industri memiliki lebih dari 1 jalur (line) produksi 4 dari 6
maka, pengambilan di jalur produksi dilakukan bergantian sehingga semua jalur akan terwakili selama periode sertifikasi. 3. Pengujian Contoh Metoda uji, jumlah benda uji dan syarat lulus uji sesuai SNI 07-0954-2005. Jika ada satu parameter yang tidak memenuhi syarat, maka dilakukan uji ulang. Uji ulang dilakukan terhadap : - Arsip contoh apabila terjadi kerusakan terhadap sampel pertama pada saat pengiriman dan atau terjadi kegagalan/kesalahan dalam pelaksanaan proses uji di laboratorium. Pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). - Dilakukan pengambilan contoh ulang (utama dan arsip) apabila hasil uji pertama tidak memenuhi syarat, pengambilan contoh disesuaikan dengan posisi (gudang atau jalur produksi). 4. Sertifikat Hasil Uji Sertifikat Hasil Uji berdasarkan SNI 07-0954-2005. Toleransi dimensi akan mengacu pada SNI 07-0954-2005 dan apabila tidak ada maka LSPro akan membuat dengan kebijakan dan pengesahan pemangku kepentingan. II. REVIEW DAN KEPUTUSAN SURVEILEN 1. Review terhadap Laporan/ Berita Acara Pengambilan Contoh, Laporan Asesmen dan Sertifikat Hasil Uji dilakukan oleh Tim Reviewer Tim Reviewer terdiri dari personel yang menguasai ISO 9001-2008 dan menguasai SNI 07-0954-2005. Tim Reviewer dalam mengambil keputusan mengacu pada PO 10 (Review), PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) dan PO 16 (Surveilen) 2. Keputusan Surveilen Keputusan Surveilen dapat dikeluarkan setelah rapat reviewer, dengan catatan surveilen dilakukan setiap tahun sesuai peraturan, dapat dilihat pada PO 16 Surveilen. C. PERLUASAN LINGKUP SERTIFIKASI I. PERLUASAN MEREK 1. Seleksi Sesuai butir A.I.1 s/d A.1.4 2. Determinasi 2.1. Audit Kesesuaian Audit kesesuaian dilakukan setelah pemohon mendapatkan SPPT SNI. 2.2. Pengambilan Contoh 2.3. Pengujian Sesuai dengan butir A.I.6 s/d A.I.8 dan II.4 Sesuai dengan butir A.II.5 dan A.II.6 3. Review dan Keputusan Mengacu pada PO 10 (Review) ; PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) dan PO 11 (Keputusan Sertifikasi). 5 dari 6
II. PERLUASAN TIPE DAN UKURAN 1. Seleksi Sesuai butir A.I.1 s/d A.1.4 2. Determinasi 2.1. Audit Kesesuaian Audit kesesuaian dilakukan setelah pemohon mendapatkan SPPT SNI. 2.2. Pengambilan Contoh 2.3. Pengujian Sesuai dengan butir A.I.6 s/d A.I.8 dan II.4 Sesuai dengan butir A.II.5 dan A.II.6 3. Review dan Keputusan Mengacu pada PO 10 (Review) ; PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) dan PO 11 (Keputusan Sertifikasi). III. PERLUASAN SNI BARU 1. Seleksi Sesuai butir A.I.1 s/d A.1.4 2. Determinasi 2.1. Audit Kesesuaian Audit kesesuaian dilakukan setelah pemohon mendapatkan SPPT SNI. 2.2. Pengambilan Contoh 2.3. Pengujian Sesuai dengan butir A.I.6 s/d A.I.8 dan II.4 Sesuai dengan butir A.II.5 dan A.II.6 3. Review dan Keputusan Mengacu pada PO 10 (Review) ; PO 13 (Pemberian dan Penghentian Sertifikasi) dan PO 11 (Keputusan Sertifikasi). 6 dari 6