BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, keperluan industri, untuk sanitasi, maupun keperluan pertanian dan lain sebagainya.oleh karena itusumber daya alam air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan manusia dan makhluk hidup lainnya.bagi manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena sebenarnya zat pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, yang jumlahnya sekitar 73% dari bagian tubuh tanpa jaringan lemak (Soemirat, 2007). Di Indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan (surface water), air tanah (ground water), dan air hujan. Airsungai dan air danau adalah termasuk sebagai air permukaan, sedangkan air tanah dapat berupa air sumur dangkal, air sumur dalam, maupun mata air (Mulia, 2005). Saat ini terjadi masalah yang dihadapi oleh sumber daya air yang meliputi kuantitas air yang hampir tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat serta kualitas air untuk keperluan domestik yang menurun. Oleh sebab itu dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup, manusia berupaya mengadakan airyang cukup bagi dirinya. Mengingat pentingnya peran air, sangat diperlukan adanya sumber airyang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dankualitasnya. 1
2 Masyarakat di desa umumnya menggunakan air sumur sebagai sumber air bersih untuk memenuhi keperluan sehari harinya. Airsumur harus dilindungi terhadapbahaya-bahayapengotoran agar air sumur tetap memenuhi syarat kesehatan sebagai air rumah tangga. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yangrelatif dekat dari permukaan tanah.oleh karena itu, sumur galisangat mudah terkontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia dan hewanjuga dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air limbahnyayang tidak kedap air. Keadaankonstruksidan cara pengambilan air sumurdapat juga merupakansumber kontaminasi. (Entjang, 2000). Pencemaran lingkungan perairan dapat disebabkan oleh berbagai kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain yang berdampak negatif seperti penurunan kualitas air.menurut Mukono (2008),yang termasuk kedalam bahan kimia berbahaya sebagai polutan air antara lain: Merkuri (Hg), Cadmium (Cd), Timah Hitam (Pb), Pestisida dan jenis logam berat lainnya. Industri-industri yang berpotensi menghasilkan limbah logam berat adalah industri logam dan pelapisan logam, baterai, kaustik soda, penyamakan kulit, pengolahan (pemurnian) bauksit, bijih besi, tembaga, timah, mangan, dan kilang gas bumi (Manik, 2007). Wardhana, (2004) menyatakan pencemaran air oleh logam berat akan mengganggu kesehatan, karena dapat mengakibatkan keracunan yang terakumulasi pada jaringan biota perairan atau langsung melalui air yang dikonsumsi, yang pada akhirnya dapat meracuni manusia. Pencemaran air oleh logam berat Timbal (Pb) dapat mengakibatkan terakumulasinya kandungan Pb di dalam tubuh. Adapun
3 dampaknya pada manusia berupa gangguan syaraf, tekanan darah tinggi, cepat marah, dan cepat lelah (Manik, 2007). Pentingnya peranan air bagi kehidupan dan kesehatan manusia maka pemerintah menetapkan persyaratan dan nilai baku mutu yang harus dipenuhi khususnya untuk penyediaan air minum dan air bersih. Persyaratan tersebut diatur dalam Permenkes RI No. 416/MEN/KES/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih yang menyatakan kadar Pb yang diperbolehkan di dalam air adalah 0,05 mg/l (Warlina, 2004). Timbal (Pb) dapat berasal dari proses daur ulang aki. Aki merupakan sebuah produk kompleks yang terbuat dari beberapa material berupa lembaran-lembaran timah yang terbenam dengan larutan asam sulfat (Battery Council International, 2008). Sampai saat ini komponen utama dari aki masih terbuat dari logam Pb dan belum ada alternatif yangmampumenggantikannya. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) disebutkan bahwa buangan baterai sel basah, dalam hal ini aki, termasuk ke dalam limbah bahan berbahaya dan beracun dari sumber yang spesifik. Adapun kandungan logam berat yang terdapat pada Aki meliputi : Merkuri (Hg), Kadmium (Cd), Timbal (Pb), Nikel (Ni), dan Asam Sulfat (H2SO4). Logam-logam dan senyawa tersebut bersifat toksik dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap pekerja dan lingkungan sekitar (Budi, 2007). Usaha daur ulang aki merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghindari polusi lingkungan dan mengurangi volume timbulan aki bekas
4 kendaraan bermotor di tempat pembuangan akhir (Wilson et al., 2009).Daur ulang aki telah banyak dilakukan oleh industri rumah tangga berskala kecil, belum mempunyai izin usaha, masih menggunakan teknologi yang sederhana dan tersebar di berbagai tempat (sektor informal), biasanya terdapat pada tempat-tempat yang terpencil. Usaha Industri daur ulang aki jarang dilakukan oleh industri skala menengah-besar, hal ini dikarenakan usaha menengah ke atas memerlukan biaya mobilisasi pengumpulan aki bekas yang besar untuk memenuhi kapasitasnya sehingga lebih menguntungkan menerima hasil daur ulang setengah jadi dari industri kecil, untuk diproses lebih lanjut menjadi produk jadi. Hasil penelitian Winni (2012) di Desa Sei Rotan, menyatakan bahwa semua sampel yang diambil pada jarak 25 m sampai 200 m telah mengandung Pb dan melebihi nilai baku mutu yang di tetapkan oleh Permenkes RI No. 416/Menkes/Per/IX/ 1990 yaitu 0,05 mg/l pada air sumur gali penduduk di sekitar industri peleburan aki bekas. Dengan kandungan tertinggi pada 0,14 mg/l pada sampel berjarak 50 meter. Hal ini juga di dukung oleh Pandi (2013), dalam penelitiannya menyatakan bahwa pemeriksaan Pb pada sampel air sumur gali penduduk di sekitar industri peleburan aki bekas di Desa Bandar Khalifah terdapat (10%) sampel mengandungan Pb yang melebihi nilai baku mutu yang telah di tetapkan oleh Permenkes No. 416/Menkes/Per/IX/1990 yaitu sebesar 0.05 mg/l. Dengan kandungan timbal (Pb) terendah 0,02 mg/l dan kandungan tertinggi 0,10 mg/l pada sumur gali yang berjarak 50 meter. Sedangkan untuk standar air minum didapati bahwa semua sampel
5 air sumur gali (100%) melebihi nilai baku mutu Pb untuk air minum yang berdasarkan pada Permenkes No. 492/Menkes/Per/IV/2010 adalah 0,01 mg/l. Usaha daur ulang aki yang terdapat di Dusun III Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang ini sudah berdiri sejak tahun 1996 dengan luas industri + 40 x 20 meter 2. Industri ini memiliki 3 unit usaha diantaranya, usaha penampungan aki bekas, usaha peleburan sel aki untuk menjadi timah batangan, dan usaha pembuatan pemberat pancing dan jala ikan untuk nelayan dari timah batangan yang dilebur kembali. Setiap hari industri ini mengumpulkan sebanyak 120 aki bekas untuk memproduksi +1 ton timah batangan. Aki yang di kumpulkan ini berasal dari bengkel dan botot yang sudah memiliki kesepakatan sebelumnya. Setelah dikumpulkan pada suatu tempat kemudian aki di belah untuk di ambil sel aki yang mengandung timah sedangkan bagian lainnya seperti air aki dan box nya di buang begitu saja tanpa dimanfaatkan kembali. Sel aki yang sudah dikumpulkan, dimasukkan ke dalam karung untuk mempermudah pengangkutan ke lokasi peleburan dan selanjutnya di lebur menjadi timah. Timah yang sudah cair di masukkan ke dalam cetakan untuk menjadi timah batangan. Timah batangan ini kemudian di kumpulkan dan di jual kepada pihak yang memerlukan ataupun diberikan ke unit usaha pembuatan pemberat pancing kemudian di lebur kembali dan dimasukkan ke dalam cetakan sehingga menjadi pemberat pancing dan jala ikan. Masyarakatdisekitar industri ini pada umumnya adalah masyarakat pendatang. Mereka tinggal sejak tahun 2003 atau 7 tahun setelah industri ini didirikan.
6 Masyarakat Desa Bandar Kalifah padaumumnya masih menggunakan sumur karenaperusahaanair minum belum masuk ke daerah tersebut. Adapun sumber air bersih yang mereka gunakan selama ini berasal dari air sumur gali, namun setelah kondisi fisik air sumurnya keruh kemudian mereka menggunakan air sumur bor untuk keperluan mandi, sedangkan keperluan lainnya kecuali air minum masih menggunakan air sumur gali.hal ini baru mereka sadari sejak tahun 2010 sehingga di khawatirkan selama ini mereka telah menggunakan air yang tercemar tersebut untuk keperluannya sehari-hari. Limbah padat yang dibuang disekitar perumahan warga kemungkinan mencemari sumur gali penduduk. Hal ini dikarenakan logam Pb yang kemungkinan masih tertinggaldi serat-serat fiberdapat masuk ke aliran air dan masuk ke sumur gali penduduk.menurut Veegha(2008), ketika suatu zat berbahaya/ beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan danatau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun ditanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Industri peleburan aki ini masih menggunakan teknologi yang sederhana dan tidak ada pengolahan untuk limbah gas, padat dan cairnya yang mengandung logam berat seperti Timbal (Pb), Limbah yang mengandung Timbal (Pb), dapat masuk ke dalam sumur gali melalui proses infiltrasi. Proses infiltrasi dipengaruhi oleh gaya gravitasi maupun gaya kapiler.
7 Menurut Triatmodjo, (2010) gaya gravitasi bersifat mengalirkan air secara vertikal ke dalam tanah melalui profil tanah sedangkan gaya kapiler bersifat mengalirkan air secara tegak lurus ke atas, ke bawah, dan ke arah horisontal (lateral).gaya kapiler tanah ini bekerja nyata pada tanah dengan pori-pori yang relatif kecil. Pada tanah dengan pori-pori besar, gaya ini dapat diabaikan pengaruhnya, dan air mengalir ke tanah yang lebih dalam oleh pengaruh gaya gravitasi. Dalam perjalanannya tersebut, air juga mengalami penyebaran kearah lateral akibat tarikan gaya kapiler tanah, terutama ke arah tanah dengan pori-pori yang lebih sempit. Halini memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan diwilayah sekitar, terutamaair tanah dan sumur masyarakat. Jika Timbal (Pb) terdapat pada air yang dikonsumsi terus menerus, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Beberapa keluhan kesehatan oleh masyarakat yang di dapat berdasarkan wawancara kepada penduduk yang bertempat tinggal disekitar lokasi industri daur ulang aki terdapat 7 orang yang mengalami hipertensi dan nyeri di daerah pinggang, 15 orang yang mengalami gangguan kesehatan kulit seperti gatal-gatal pada kulit dan kulit bersisik. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik sumur dan tanah terhadap kadar Pb pada air sumur gali masyarakat di sekitar tempat industri daur ulang aki bekas di Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Hal tersebut menjadi penting untuk diteliti karena limbah industri daur ulang aki bekas dapat berdampak luas terhadap kesehatan masyarakat sekitar.
8 1.2. Permasalahan Kegiatan industridaurulangakidi Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdangterletakdekatdengan perumahanwarga serta mayoritas masyarakat masihmenggunakan sumur untuk penyediaan air bersihnya. Selain itu industri peleburan aki ini masih menggunakan teknologi yang sederhana dan tidak ada penampungan dan pengolahan untuk limbah cairnya yang mengandung logam berat seperti Timbal (Pb). Limbah yang mengandung Timbal (Pb), dapat masuk ke dalam sumur gali melalui proses infiltrasi. Proses infiltrasi tersebut dapat mengganggu kualitas air tanah (sumur) dan jika dikonsumsi dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada masyarakat yang menggunakan maupun mengkonsumsi air tersebut. 1.3. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui pengaruh karakteristik sumur dan tanah terhadap kadar timbal (Pb) pada air sumur gali penduduk disekitar industri daur ulang aki bekas di Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. 1.4. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh karakteristik sumur dan tanah terhadap kadar timbal (Pb) pada air sumur gali penduduk disekitar industri daur ulang aki bekas di Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.
9 1.5. Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan informasi kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdangtentang pencemaran timbal (Pb) pada air sumur gali penduduk. 2. Sebagai bahan informasi kepada pengusaha industri daur ulang aki tentang pencemaran timbal (Pb) pada air sumur gali penduduk. 3. Sebagai bahan informasi kepada institusi pendidikan untuk melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. 4. Sebagai bahan informasi kepada masyarakat tentang kadar timbal (Pb) pada air sumur gali di sekitar industri daur ulang aki di Desa Bandar Khalifah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. 5. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan tentang pengaruh karakteristik sumur dan tanah terhadap kadar timbal (Pb) pada air sumur gali.