Chici Elsa KAMU Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com
KAMU Oleh: Chici Elsa Copyright 2010 by Chici Elsa Desain Sampul: Dhinda Pramila Putri Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2
Ucapan Terimakasih: Alhamdulillah terimaksih banyak aku ucapkan pada Allah SWT karena telah memberikan ilhamnya sehingga aku dapat merangkai kata-kata ini, meski terkadang tak bermakna. Terimakasih banyak untuk kedua orang tuaku, bapak dan mama, terimakasih karena telah membawaku ke dunia ini dan mengajariku tentang kehidupan, tentang cinta. Terimakasih pula untuk sahabatku yang sudah seperti kakak ku sendiri, Dhinda Pramila Putri, terimakasih untuk desain cover buku ini, maaf sudah menyita waktumu untuk membuat cover buku ini hhe. Dan terimakasih untuk abang Fad yang pernah mengingatkanku untuk jangan pernah bosan dalam menekuni sesuatu, nanti ada saatnya semua itu akan membuahkan hasil, terimakasih bang. Terimakasih juga untuk teman-temanku Andri, Etty, Kak Eva, dan yang lainnya yang nggak bisa disebutkan satu-satu. Terimakasih juga untuk Dia, terimakasih untuk inspirasinya. Tidak lupa juga, terimakasih untuk para pembaca yang sudah bersedia menyisihkan uangnya untuk membeli buku ini. Semoga buku ini membuat anda berpikir tidak rugi karena telah membelinya dan semoga tidak mengecewakan. Terimakasih juga untuk nulisbuku.com yang telah memberikan jasanya dalam penerbitan buku ini. Terimakasih semuanya. 3
Salam Cinta Kau pernah bertanya padaku -tentang cinta Kala itu aku tak bisa menjawab tanyamu Karena aku benar-benar tak tau Tak tau harus menjawab apa Tapi kini, aku akan mencoba menjawabnya Cinta adalah kerelaan untuk berbagi tawa lalu duka, dan jika tergores luka didalamnya maka selalu ada kata maaf untuk cinta Dan ketika aku merasa terluka karena cinta, aku bertanya Dapatkah aku memaafkan cinta? Entah Betapa rasaku bernama KAMU 4
Takdir membawaku untuk mengenalmu Takdir jua yang membuatku perlahan-lahan menyayangimu Walau aku mengingkarinya Namun, sebenarnya aku tak bisa lari dari kenyataan yang ada Tanpa permisi kau buka hatiku Kau sentuh dia dan aku bahagia Akankah semua itu hanya sementara Hingga akan berganti dengan luka Hanya waktu yang dapat menjawabnya Yang ku tau kini Dari hati aku menyayangimu Bisakah aku mendeskripsikan dirimu? Bisakah aku menilaimu? Yang ku tau hanya aku menyayangimu Yang aku tau hatiku memilihmu Dan aku percaya, hatiku takan salah 5
Aku tak perlukan dirimu seindah bintang Yang ku ingin kau dapat menerangi malamku yang kelam Aku tak perlukan dirimu secerah mentari Yang ku ingin kau dapat menghangatkan hatiku Dan aku tak perduli jika dirimu tak dapat sesejuk hujan ketika menyapa Karena yang ku ingin kau seperti pelangi yang selalu ada Mengingatkanku bahwa kesedihan akan berganti dengan tawa Memberi warna dalam setiap hari-hariku yang hampa Kau tau, hatiku memilihmu bukan karena paras serta segala hartamu Tapi, karena aku memang harus menyayangimu Ketika semua tak dapat ku ungkap dengan kata 6
Ketika bibir ini kelu tuk berucap padamu Hanya dengan merangkainya menjadi bait-bait yang tak berarti Seperti itu caraku mengungkapkan segala rasaku Ku tuliskan semua pada kertas putih Dengan pena dari hati ku ukir namamu Semua tentang dirimu Ku rangkai setiap bait kerinduanku Ku sampaikan betapa aku menyayangimu Yang semuanya itu adalah hal yang takan pernah kau tau Karena semua ku simpan dalam diamku Sepi... Peluk aku dalam heningmu 7
Dekap hatiku Rasakan getaran yang ada Rasa rindukku untuknya yang semakin menjadi Sepi... Bawa aku tuk dapat bertemu dengannya Jika tidak Tolong sampaikan padanya Aku menunggunya Berkali-kali ku coba ingkari kata hati yang sebenarnya Berkali-kali juga ku tak bisa untuk mengelak darinya Yang ku inginkan hanya tak akan ada luka Tapi, aku sadar aku juga tak bisa egois menyakiti hatiku sendiri Membohongi perasaanku yang sebenarnya padamu 8
Semua hanya dapat ku simpan dalam diamku Haruskah selamanya akan ku simpan tanpa kau tau? Kau tak pernah tau betapa aku sangat ingin menggenggammu Kau tak pernah tau betapa aku sangat ingin mendekap hatimu Namun ku sadar cinta itu bukan hanya dari hatiku Tetapi juga harus ada persetujuan dari hatimu Hingga aku hanya dapat menyimpannya dalam diamku Berharap suatu saat waktu dapat mengatakan semuanya padamu Hingga kau tau Bahwa disini ada aku yang menyayangimu Senyum itu... Betapa ingin aku melukiskannya dalam hatiku Tawa itu... 9
Betapa ingin aku mendengarnya disetiap detik waktuku Kamu... Tak kan pernah menyadari bahwa aku menyayangimu Kamu... Tak kan pernah menyadari jika aku selalu memperhatikanmu Dan kamu... Tak kan pernah tau jika aku sering merindukanmu Kala sepi menyapa diri Bayangmu hadir temaniku Namun, kemayaan itu membuatku semakin tersedot dengan dunia elegiku Betapa aku ingin mengubah maya itu menjadi nyata Betapa aku ingin mengubah bayangan itu menjadi dirimu yang sebenarnya Dapatkah ku lakukan semua? Sedangkan aku hanya diam tak berkata apa-apa Hanya harap yang ku coba isyaratkan pada kesunyian Hanya ungkapan tak bermakna yang ku coba tuliskan dengan tinta kebimbangan 10
Dirimu selalu ada disetiap relung-relung tulisanku Apakah kau tau itu? Sebentar saja tolong sadari kehadiranku Kau bagaikan dua sisi mata pedang untukku Satu sisi membahagiakanku Dan satu sisi lagi kau menyakitiku Terkadang hadirmu memberi tawa dalam hariku Namun, terkadang rasa sakit yang teramat dalam kurasakan ketika aku menatap wajahmu Apakah semua itu kau rasakan Karena aku menyadari bahwa kau tak kan pernah dapat ku jamah dengan jemariku Entahlah, aku tak mengerti Ingin ku meminta pada hati untuk mengakhiri semua Tapi, ternyata kau telah merasukinya terlalu dalam Hingga tak mudah untuk melupakan 11
Dan aku harus bertahan menerima kenyataan Bahwa kau bisa jadi tak kan tergantikan Abu-abu Langit abu-abu. Hati yang pilu memendam rindu Tadi, angin membisikan lagu sendu itu ditelingaku Tubuhku menegang dan pikiranku langsung melayang menujumu Menuju masa lalu Meski mencoba melupakan Ternyata hatiku mesih menyimpan kenangan Tentang aku, kamu, dan kita Lewat awan kelabu itu, ku tulis cerita indah kita dulu Entah kamu berada dibelahan dunia mana, semoga kamu dapat melihatnya Esok masih ada dan cerita hidup kita tak berhenti disini saja Aku masih menunggu akhir dari kisah kita 12
Apakah waktu yang diam itu akan mempertemukan kita kembali atau membawa kita berjalan kearah yang berbeda? Semua masih terlihat abu-abu untuk kita -Selesai- Detik waktu membawaku jauh meninggalkanmu Terkubur bersama kenangan masa lalu 13
Perih, namun sangat melekat Pernah menyesal dengan semuanya Tapi hati berkata- jangan salahkan cinta Lalu siapa? Takdirkah? Luka membuatku jera Hampir sangat membencinya Tapi logika berkata Selama kamu masih memiliki hati, maka cinta itu akan tetap ada. Entah masih tersisa untuknya ataukah kau simpan untuk cinta yang baru nantinya. Salam cinta Terima kasih karena pernah mengizinkanku mencintaimu 14